Golgotha School of Ministry

 

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

 

Rabu, tgl 6 Juni 2018, pk 19.00

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

Providence of God (18)

 

34)Ro 11:7-8 - “(7) Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, (8) seperti ada tertulis: ‘Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.’”.

 

Ayat ini mengatakan bahwa orang-orang Israel itu menjadi tegar karena Allah membuat mereka tertidur, dan memberi mereka mata / telinga yang tidak dapat melihat / mendengar. Jelas bahwa ketegaran mereka merupakan pekerjaan Tuhan.

 

Calvin (tentang Ro 11:7): “For he distinctly compares with the whole of Israel, or body of the people, the remnant which was to be saved by God’s grace. It hence follows, that the cause of salvation exists not in men, but depends on the good pleasure of God alone.” [= Karena ia secara jelas membandingkan dengan seluruh Israel, atau tubuh dari bangsa itu, sisa yang harus diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Karena itu, penyebab keselamatan tidak berada dalam manusia, tetapi tergantung pada perkenan yang baik dari Allah saja.].

 

Calvin (tentang Ro 11:7): “‘And the rest have been blinded.’ As the elect alone are delivered by God’s grace from destruction, so all who are not elected must necessarily remain blinded. For what Paul means with regard to the reprobate is, - that the beginning of their ruin and condemnation is from this - that they are forsaken by God. The quotations which he adduces, collected from various parts of Scripture, and not taken from one passage, do seem, all of them, to be foreign to his purpose, when you closely examine them according to their contexts; for you will find that in every passage, blindness and hardening are mentioned as scourges, by which God punished crimes already committed by the ungodly; but Paul labors to prove here, that not those were blinded, who so deserved by their wickedness, but who were rejected by God before the foundation of the world. [= ‘Dan sisanya telah dibutakan’. Karena orang-orang pilihan saja dibebaskan oleh kasih karunia Allah dari kehancuran, maka semua yang tidak dipilih pasti harus tetap dibutakan. Karena apa yang Paulus maksudkan berkenaan dengan orang-orang yang ditentukan untuk binasa adalah, - bahwa permulaan dari kehancuran dan penghukuman mereka adalah dari ini - bahwa mereka ditinggalkan oleh Allah. Kutipan-kutipan yang ia kutip sebagai bukti / argumentasi, dikumpulkan dari bermacam-macam bagian dari Kitab Suci, dan tidak diambil dari satu text, semua mereka kelihatannya asing bagi tujuannya, pada waktu kamu meneliti mereka dengan teliti sesuai dengan kontext mereka; karena kamu akan mendapati bahwa dalam setiap text, kebutaan dan pengerasan hati disebutkan sebagai cambuk-cambuk, dengan mana Allah menghukum kejahatan-kejahatan yang sudah dilakukan oleh orang-orang jahat; tetapi Paulus berjerih payah untuk membuktikan di sini, bahwa mereka dibutakan bukan karena mereka layak mendapatkannya karena kejahatan mereka, tetapi karena mereka ditolak oleh Allah sebelum penciptaan dunia.].

 

Catatan: saya tak mengerti apa yang Calvin maksudkan dengan bagian yang saya beri warna hijau. Dan Editor dari Calvin’s Commentary juga memberikan catatan kaki dan menyatakan ketidak-setujuannya dengan komentar Calvin pada bagian ini. Saya mengutip seluruh kutipan ini (khususnya yang saya beri warna merah) hanya untuk menunjukkan bahwa jelas Calvin mempunyai pandangan bahwa dosa ada dalam Rencana dan Providensia Allah.

 

Calvin (tentang Ro 11:7): “You may thus briefly untie this knot, - that the origin of the impiety which provokes God’s displeasure, is the perversity of nature when forsaken by God. Paul therefore, while speaking of eternal reprobation, has not without reason referred to those things which proceed from it, as fruit from the tree or river from the fountain. The ungodly are indeed, for their sins, visited by God’s judgment with blindness; but if we seek for the source of their ruin, we must come to this, - that being accursed by God, they cannot by all their deeds, sayings, and purposes, get and obtain any thing but a curse. Yet the cause of eternal reprobation is so hidden from us, that nothing remains for us but to wonder at the incomprehensible purpose of God, as we shall at length see by the conclusion.” [= Kamu bisa dengan demikian secara cepat melepaskan ikatan / kekusutan ini, - bahwa asal usul dari kejahatan yang memprovokasi ketidak-senangan Allah, adalah kejahatan dari sifat dasar (manusia) pada waktu ditinggalkan oleh Allah. Karena itu Paulus, pada waktu berbicara tentang penentuan binasa yang kekal, bukan tanpa alasan telah menunjuk pada hal-hal yang keluar darinya, seperti buah dari pohon atau sungai dari sumber. Memang orang-orang jahat, karena dosa-dosa mereka, dihukum oleh penghakiman Allah dengan kebutaan; tetapi jika kita mencari sumber dari kehancuran mereka, kita harus datang kepada hal ini, - bahwa karena ada dalam keadaan dikutuk oleh Allah, mereka tidak bisa, oleh semua tindakan, kata-kata, dan tujuan / rencana mereka, mendapatkan apapun kecuali suatu kutuk. Tetapi penyebab dari penentuan binasa yang kekal begitu tersembunyi dari kita, sehingga tak ada apapun yang tersisa bagi kita kecuali terheran-heran pada rencana Allah yang tak bisa dimengerti, seperti pada akhirnya akan kita lihat oleh kesimpulannya.].

 

Calvin (tentang Ro 11:8): The Prophet was indeed bidden to harden the heart of the people: but Paul penetrates to the very fountain, - that brutal stupor seizes on all the senses of men, after they are given up to this madness, so that they excite themselves by virulent stimulants against the truth. ... And he declares, that by the secret judgment of God the reprobate are so demented, that being stupified, they are incapable of forming a judgment; for when it is said, that by seeing they see nothing, the dullness of their senses is thereby intimated.” [= Sang Nabi memang diminta untuk mengeraskan hati bangsa itu: tetapi Paulus menembus pada sumbernya, - bahwa ketumpulan otak yang sangat parah mencengkeram semua pikiran orang-orang itu, setelah mereka diserahkan pada kegilaan ini, sehingga mereka membangkitkan diri mereka sendiri oleh pendorong / perangsang yang sangat bermusuhan terhadap kebenaran. ... Dan ia menyatakan, bahwa oleh penghakiman rahasia dari Allah orang-orang yang ditentukan untuk binasa begitu dijadikan bodoh, sehingga dengan dibingungkan, mereka tidak mampu untuk membentuk penilaian; karena pada waktu dikatakan, bahwa dengan melihat mereka tidak melihat apapun, ketumpulan dari otak mereka ditunjukkan dengannya.].

 

Bdk. Kis 28:25-27 - “(25) Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: ‘Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: (26) Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (27) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka..

 

35)Ro 11:25-32 - “(25) Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. (26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: ‘Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. (27) Dan inilah perjanjianKu dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka.’ (28) Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. (29) Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilanNya. (30) Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, (31) demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. (32) Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidak-taatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua.”.

 

Calvin (tentang Ro 11:25): The meaning then is, - That God had in a manner so blinded Israel, that while they refused the light of the gospel, it might be transferred to the Gentiles, and that these might occupy, as it were, the vacated possession. And so this blindness served the providence of God in furthering the salvation of the Gentiles, which he had designed. And the fullness of the Gentiles is to be taken for a great number: for it was not to be, as before, when a few proselytes connected themselves with the Jews; but such was to be the change, that the Gentiles would form almost the entire body of the Church. [= Jadi, artinya adalah, - Bahwa Allah dengan suatu cara telah membutakan Israel sedemikian rupa, sehingga pada waktu mereka menolak terang dari injil, itu bisa ditransfer kepada orang-orang non Yahudi, dan bahwa mereka ini bisa, seakan-akan, menempati milik / daerah yang kosong / ditinggalkan. Dan demikianlah kebutaan ini melayani Providensia Allah dalam melanjutkan keselamatan dari orang-orang non Yahudi, yang telah Ia rancang. Dan ‘jumlah yang penuh’ dari orang-orang non Yahudi harus diartikan sebagai suatu jumlah yang besar: karena itu bukanlah, seperti sebelumnya, pada waktu beberapa orang proselit menghubungkan diri mereka sendiri dengan orang-orang Yahudi; tetapi perubahannya adalah sedemikian rupa, sehingga orang-orang non Yahudi akan membentuk hampir seluruh tubuh dari Gereja.].

 

Kata-kata ‘seluruh Israel’ dalam ay 26 ditafsirkan secara berbeda-beda. Ada banyak orang yang menafsirkan bahwa kata-kata ini menunjuk kepada Israel secara jasmani, tetapi menurut saya pandangan ini pasti salah. Calvin menganggap ini menunjuk kepada Israel rohani, atau Gereja, yang terdiri dari orang-orang Yahudi maupun orang-orang non Yahudi. William Hendriksen menganggap Calvin salah, dan ia menafsirkan bahwa istilah itu menunjuk kepada orang-orang Israel yang adalah orang-orang pilihan.

 

Calvin (tentang Ro 11:28): Their chief crime was unbelief: but Paul teaches us, that they were thus blinded for a time by God’s providence, that a way to the gospel might be made for the Gentiles;” [= Kejahatan terutama mereka adalah ketidakpercayaan: tetapi Paulus mengajar kita, bahwa mereka dibutakan seperti itu untuk suatu waktu oleh Providensia Allah, sehingga suatu jalan bagi injil bisa dibuat untuk orang-orang non Yahudi;].

 

Ay 32 boleh dikatakan merupakan kesimpulan dari seluruh text di atas. Semua orang, baik Yahudi maupun non Yahudi, mula-mula dikurung dalam ketidak-taatan, dan tujuannya supaya Allah dapat menunjukkan kemurahan / belas kasihanNya atas mereka semua.

 

Ro 11:32 - “Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidak-taatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua.”.

 

Kata-kata ‘Allah telah mengurung semua orang dalam ketidak-taatan’ dalam Ro 11:32 jelas menunjukkan bahwa Allah bekerja sedemikian rupa sehingga orang-orang itu terus tidak taat / berbuat dosa, dan tentu saja, mereka juga terus tidak percaya, sampai saat dimana Allah menunjukkan kemurahan / belas kasihan kepada mereka.

 

36)2Tes 2:11-12 - “(11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.”.

 

Ayat ini mengatakan bahwa Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta!

 

Calvin: He means that errors will not merely have a place, but the wicked will be blinded, so that they will rush forward to ruin without consideration. For as God enlightens us inwardly by his Spirit, that his doctrine may be efficacious in us, and opens our eyes and hearts, that it may make its way thither, so by a righteous judgment he delivers over to a ‘reprobate mind’ (Romans 1:28) those whom he has appointed to destruction, that with closed eyes and a senseless mind, they may, as if bewitched, deliver themselves over to Satan and his ministers to be deceived. [= Ia memaksudkan bahwa kesalahan-kesalahan tidak akan hanya mempunyai suatu tempat, tetapi orang jahat akan dibutakan, sehingga mereka akan berjalan cepat-cepat pada kehancuran tanpa pertimbangan. Karena seperti Allah menerangi kita secara batin oleh RohNya, sehingga ajaranNya bisa efektif di dalam kita, dan membuka mata dan hati kita, sehingga itu bisa membuat jalannya ke sana, demikian juga oleh suatu penghakiman yang benar / adil Ia menyerahkan pada suatu ‘pikiran jahat / terkutuk’ (Ro 1:28) mereka yang telah Ia tetapkan pada kehancuran, yang dengan mata tertutup dan suatu pikiran yang bodoh, mereka bisa, seakan-akan disihir, menyerahkan diri mereka sendiri kepada Iblis dan pelayan-pelayannya untuk ditipu.].

 

37)Wah 17:17 - Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendakNya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi..

 

Kata-kata ‘telah menerangi hati mereka’ salah terjemahan secara fatal! Kalau diterjemahkan seperti ini, maka Allah melakukan sesuatu yang positif untuk mereka. Padahal seharusnya seperti dalam terjemahan dari Alkitab-Alkitab bahasa Inggris, yang menunjukkan bahwa Allah melakukan hal yang negatif untuk / terhadap mereka.

 

NIV: “For God has put it into their hearts to accomplish his purpose by agreeing to give the beast their power to rule, until God’s words are fulfilled.” [= Karena Allah telah memasukkan hal itu kedalam hati mereka untuk melaksanakan tujuan / rencanaNya dengan menyetujui untuk memberikan binatang itu kuasa untuk memerintah, sampai firman Allah tergenapi.].

 

KJV/RSV/NASB/ASV/NKJV kurang lebih sama dengan NIV.

 

Ini menunjukkan bahwa Allah bekerja dalam hati orang-orang itu sehingga orang-orang itu mau tunduk kepada binatang itu, dan ini melaksanakan rencana Allah!

 

Karena Calvin tidak menulis tafsiran tentang kitab Wahyu, maka di sini saya memberikan tafsiran William Hendriksen.

 

William Hendriksen: “God Himself finally hardens the hearts of those who have hardened themselves against His repeated warnings (verse 17). Revelation 17:16,17 is a lesson for every day. It reveals the course of worldly individuals: first, they become infatuated with the pleasures and treasures of the world, and harden themselves against God; then they are hardened; finally, when it is too late, they experience a revulsion of feeling. They are punished by the results of their own foolishness.” [= Allah sendiri akhirnya mengeraskan hati dari mereka yang telah mengeraskan diri mereka sendiri terhadap peringatan-peringatanNya yang berulang-ulang (ay 17). Wah 17:16,17 merupakan suatu pelajaran untuk setiap hari. Itu menyatakan jalan dari individu-individu duniawi: pertama-tama, mereka menjadi tergila-gila dengan kesenangan-kesenangan dan kekayaan dari dunia, dan mengeraskan diri mereka sendiri terhadap Allah; lalu mereka dikeraskan; akhirnya, pada waktu sudah terlambat, mereka mengalami suatu perasaan jijik. Mereka dihukum oleh hasil dari kebodohan mereka sendiri.] - ‘More Than Conquerors’, hal 173.

 

Kalau saudara betul-betul ingin mengetahui apakah doktrin Providence of God ini betul-betul merupakan ajaran Kitab Suci, bacalah dan renungkanlah semua ayat-ayat di atas ini dengan teliti, dan lalu renungkan satu hal ini: kalau saudara menolak doktrin Providence of God ini, bagaimana saudara menafsirkan semua ayat di atas ini?

 

 

 

-bersambung-


 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali