Golgotha School of Ministry

 

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

 

Rabu, tgl 21 Maret 2018, pk 19.00

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

Providence of God (14)

 

23)Kanibalisme yang berasal dari Tuhan!

 

Ul 28:53-57 - “(53) Dan engkau akan memakan buah kandunganmu, yakni daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, - dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu. (54) Dan orang laki-laki yang paling lemah dan paling manja di antaramu akan kesal terhadap saudaranya atau terhadap isterinya sendiri atau terhadap anak-anaknya yang masih tinggal padanya, (55) sehingga kepada salah seorang dari mereka itu ia tidak mau memberikan sedikitpun dari daging anak-anaknya yang dimakannya, karena tidak ada lagi sesuatu yang ditinggalkan baginya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di segala tempatmu. (56) Perempuan yang lemah dan manja di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan, (57) karena uri yang keluar dari kandungannya ataupun karena anak-anak yang dilahirkannya; sebab karena kekurangan segala-galanya ia akan memakannya dengan sembunyi-sembunyi, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di dalam tempatmu..

 

Kata ‘memakannya dalam ay 57 diterjemahkan ‘eat them [= memakan mereka] dalam KJV/RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV, dimana kata ‘them’ [= mereka] jelas menunjuk kepada anak-anaknya sendiri. Bdk. Im 26:29.

 

Text ini merupakan salah satu ancaman kutukan / hukuman yang akan Allah berikan kepada Israel, kalau mereka tidak taat kepadaNya, menyembah berhala dan sebagainya (Ul 28:15  bdk ay 1-14 yang menunjukkan berkat yang akan Tuhan berikan kalau mereka taat).

 

Ul 28:15 - ‘Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapanNya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:.

 

Bdk. Im 26:14-dst.

 

Im 26:29 - dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan..

 

Calvin (tentang Im 26:29): “‘And ye shall eat the flesh of your sons.’ This scourge is still more severe and terrible (than the others;) yet we know that the Israelites were smitten with it more than once. This savage act would be incredible; but we gather from it how terrible it is to fall into the hands of God, when men, by adding crime to crime, cease not to provoke His wrath.” [= ‘Dan kamu akan memakan daging anak-anakmu’. Cambuk ini tetap lebih hebat dan mengerikan (dari pada yang lain) tetapi kita tahu bahwa bangsa Israel dipukul dengan ini lebih dari satu kali. Tindakan buas / biadab ini luar biasa / sukar dipercaya; tetapi kita mendapatkan darinya betapa mengerikan untuk jatuh ke dalam tangan Allah, pada waktu manusia, dengan menambahkan kejahatan pada kejahatan, tidak berhenti untuk memprovokasi murkaNya.].

Catatan: Calvin lalu mengutip Rat 2:20 dan Rat 4:10. Ini akan saya bahas nanti.

 

Calvin (tentang Ul 28:53-57): ‘And thou shalt eat the fruit of thine own body.’ This is one of those portents which was mentioned a little while ago; for it is an act of ferocity detestable and more than tragical, that fathers and mothers should eat their own offspring, so great love of which is naturally implanted in every heart, that parents often forget themselves in their anxiety for their children; and many have not hesitated to die to insure their safety. Nay, when the brute animals so carefully cherish their young, what can be more disgusting or abominable than that men should cease to care for their own blood? But this is the most monstrous of all atrocities, when fathers and mothers devour the offspring which they have procreated, and yet this threat by no means failed of its fulfillment, as we have elsewhere seen. We ought then to be the more alarmed when we see that God thus terribly punished the sins of those whom He had deigned to choose for His own. ... The monstrous brutality of the act is heightened, when He says that men, in other respects tender and accustomed to delicacies, should be so savage through hunger that they shall refuse to give a share of this horrible food to their wives and surviving children; as also Jeremiah expressly says, the pitiful women shall be so maddened by hunger as to cook their own children. (Lamentations 4:10.) What follows as to the after-birth is still more horrible, for thus they call the membrane by which the foetus is covered in the womb, with all its excrements. That they should dress for food a filthy skin, the very look of which is disgusting, plainly demonstrates the awfulness of God’s vengeance. [= ‘Dan kamu akan memakan buah dari tubuhmu sendiri’. Ini adalah satu satu dari peristiwa-peristiwa yang sangat jarang itu yang disebutkan sedikit waktu yang lalu; karena itu merupakan suatu tindakan kebuasan yang menjijikkan dan lebih dari tragis, bahwa bapa-bapa dan ibu-ibu memakan anak-anak mereka sendiri, terhadap siapa kasih yang begitu besar secara alamiah ditanamkan pada setiap hati, sehingga orang tua sering melupakan diri mereka sendiri dalam kekuatiran mereka untuk anak-anak mereka; dan banyak yang tidak ragu-ragu untuk mati untuk memastikan keamanan anak-anak mereka. Tidak, pada waktu binatang-binatang yang tak berakal menunjukkan kelembutan dengan hati-hati anak-anak mereka, apa yang bisa lebih memuakkan atau menjijikkan dari pada bahwa manusia berhenti untuk memperhatikan darah mereka sendiri? Tetapi ini adalah yang paling kejam dari semua kejahatan, pada waktu bapa-bapa dan ibu-ibu memakan dengan rakus anak-anak yang telah mereka hasilkan / turunkan, tetapi ancaman ini pasti tidak gagal dari penggenapannya, seperti telah kita lihat di tempat lain. Maka kita harus lebih takut pada waktu kita melihat bahwa Allah menghukum secara mengerikan seperti itu dosa-dosa dari mereka yang telah Ia anggap cocok untuk pilih sebagai milikNya. ... Kebrutalan yang kejam dari tindakan ini diperkuat, pada waktu Ia berkata bahwa orang-orang, yang dalam hal-hal lain bersifat lembut dan terbiasa pada hal-hal yang enak, menjadi begitu buas melalui rasa lapar sehingga mereka menolak untuk memberikan satu bagian dari makanan yang mengerikan ini kepada istri-istri mereka dan anak-anak yang selamat / tidak mati (ay 55); seperti juga Yeremia mengatakan secara explicit, perempuan-perempuan yang penuh belas kasihan akan begitu digilakan oleh rasa lapar sehingga memasak anak-anak mereka sendiri. (Rat 4:10). Apa yang berikutnya berkenaan dengan uri / placenta (ay 57) tetap lebih mengerikan lagi, karena demikianlah mereka menyebut lapisan tipis dengan mana janin dibungkus dalam kandungan, dengan semua kotoran yang dikeluarkan dari tubuh. Bahwa mereka memasak untuk makanan suatu kulit yang kotor, yang penampilannya menjijikkan, secara jelas menunjukkan mengerikannya pembalasan Allah.].

 

Karena itu merupakan hukuman Tuhan, jelas Tuhan yang mengerjakan hal itu! Ancaman hukuman terjadinya kanibalisme ini betul-betul dilakukan oleh Tuhan, dan seperti Calvin katakan, itu terjadi lebih dari satu kali!

 

a) Yes 9:18-20 - (18) Oleh karena murka TUHAN semesta alam, terbakarlah tanah itu, dan bangsa itu menjadi makanan api; seorangpun tidak mengasihani saudaranya. (19) Mereka mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar, mereka memakan ke sebelah kiri, tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya: (20) Manasye memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye, dan bersama-sama mereka melawan Yehuda. Sekalipun semuanya ini terjadi, murkaNya belum surut, dan tanganNya masih teracung..

 

Catatan:

 

1. Kitab Suci Indonesia: ‘seorangpun tidak mengasihani saudaranya’.

KJV: no man shall spare his brother. [= tak seorang pun akan menyayangkan / menahan dari melukai / membunuh saudaranya].

RSV/NIV/NASB sama dengan KJV.

 

2. Kitab Suci Indonesia: ‘setiap orang memakan daging temannya’.

KJV: they shall eat every man the flesh of his own arm: [= mereka akan memakan setiap orang daging dari lengannya sendiri:].

RSV: each devours his neighbor’s flesh, [= masing-masing memakan daging sesamanya,].

NIV: Each will feed on the flesh of his own offspring: [= Masing-masing akan memakan daging dari anak-anaknya sendiri:].

NASB: Each of them eats the flesh of his own arm. [= Masing-masing dari mereka memakan daging dari lengannya sendiri.].

 

Calvin (tentang Yes 9:19): “‘No man shall spare his brother.’ In this last clause and in the following verse, the Prophet describes the methods and means, as they are called, by which the Lord will execute his vengeance, when his wrath has been thus kindled. When no enemies shall be seen whom we have cause to dread, he will arm ourselves for our destruction. As if he had said, ‘The Lord will find no difficulty in executing the vengeance which he threatens; for though there be none to give us any annoyance from without, he will ruin us by intestine broils and civil wars.’ ... when the Lord hath blinded us, what remains but that we mutually destroy each other? [= Tak seorangpun akan menyayangkan / menahan dari melukai / membunuh saudaranya’. Dalam anak kalimat yang terakhir dan dalam ayat berikutnya, sang Nabi menggambarkan metode dan cara, sebagaimana mereka disebutkan, dengan mana Tuhan akan melaksanakan pembalasanNya, pada waktu murkaNya telah dinyalakan seperti itu. Pada waktu tak ada musuh-musuh yang terlihat dari siapa kita mempunyai penyebab untuk takut, Ia akan mempersenjatai kita sendiri untuk kehancuran kita. Seakan-akan ia berkata, ‘Tuhan tidak akan menemukan kesukaran dalam melaksanakan pembalasan yang Ia ancamkan; karena sekalipun di sana tidak ada siapapun yang memberi kita gangguan dari luar, Ia akan menghancurkan kita dengan pertengkaran di dalam dan perang saudara’. ... pada waktu Tuhan telah membutakan kita, apa yang tersisa kecuali bahwa kita saling menghancurkan satu sama lain?].

 

Calvin (tentang Yes 9:20): “‘Every one shall snatch on the right hand.’ ... This mode of expression denotes either insatiable covetousness or insatiable cruelty; for the eagerness to snatch excites to savage cruelty. That they will be insatiable he expresses more emphatically, by saying that, in consequence of being impelled by blind fierceness and inconceivable rage, they will suck their brother’s blood as freely as they would devour the flesh which was their own property. ... Let us therefore remember that it is a dreadful proof of heavenly punishment, when brothers are hurried on, with irreconcilable eagerness, to inflict mutual wounds.” [= ‘Setiap orang akan mencengkeram / merampas pada tangan / sisi kanan’. ... Cara pengungkapan ini menunjukkan atau ketamakan yang tak bisa terpuaskan atau kekejaman yang tak bisa terpuaskan; karena kesungguhan / ketidaksabaran untuk merampas membangkitkan kekejaman yang brutal. Bahwa mereka akan tidak bisa terpuaskan ia nyatakan sekarang lebih ditekankan, dengan mengatakan bahwa, sebagai akibat karena didorong oleh kebuasan yang buta dan kemarahan yang tak terbayangkan, mereka akan menghisap darah saudara mereka dengan sama bebasnya seperti mereka memakan daging yang adalah milik mereka sendiri. ... Karena itu hendaklah kita ingat bahwa itu merupakan bukti yang menakutkan dari hukuman surgawi, pada waktu saudara-saudara tergesa-gesa, dengan kesungguhan yang tak bisa diperdamaikan, untuk saling melukai.].

 

Calvin (tentang Yes 9:21): “‘Manasseh, Ephraim.’ These tribes were closely related to each other; for besides their being descended from the same ancestor, Abraham, a close relationship arose out of their being descended from one patriarch, his grandson, Joseph. (Genesis 41:50-52.) But though they were closely allied, still God threatens that he will cause them to destroy themselves by mutual conflict, as if they were devouring the flesh of their own arm, and, consequently, that there will be no need of foreign enemies. He likewise adds that, after having wearied themselves out by mutual wounds, both will unite against Judah, in order to destroy it. [= ‘Manasye, Efraim.’ Suku-suku ini berhubungan dekat satu sama lain; karena disamping mereka diturunkan dari nenek moyang yang sama, Abraham, suatu hubungan yang dekat muncul karena mereka diturunkan dari satu bapa, cucunya, Yusuf. (Kej 41:50-52). Tetapi sekalipun mereka berhubungan dekat, tetap Allah mengancam bahwa Ia akan menyebabkan mereka untuk menghancurkan diri mereka sendiri oleh saling konflik, seakan-akan mereka memakan daging dari lengan mereka sendiri, dan karena itu mereka tidak membutuhkan musuh-musuh asing. Ia lalu menambahkan bahwa setelah melelahkan mereka sendiri dengan saling melukai, keduanya akan bersatu menentang Yehuda, untuk menghancurkannya.].

 

Dari komentar Calvin ini, dan juga dari beberapa penafsir yang lain (Barnes, Keil & Delitzsch), kelihatannya kata-kata ‘memakan daging dari lengannya sendiri’ ini bukan berarti hurufiah tetapi kiasan, yang menunjukkan perang saudara. Tetapi E. J. Young tetap menganggap ini sebagai kanibalisme, yang ditujukan kepada saudara sendiri.

 

E. J. Young (tentang Yes 9:20): “Ravenous men even devour their own flesh. They look to the right and bite what they can find, but they are not satisfied. Brethren should defend each other; this civil war is so severe that they seek to devour one another. One turns to the right and one to the left, but there is no satisfaction. Members of one’s own tribe or even family were designated the arm, for they were its stay and support. To such lengths did this cannibalism go that men thus turned upon one another.” [= orang-orang yang sangat lapar bahkan memakan dengan rakus daging mereka sendiri. Mereka melihat ke kanan dan menggigit apa yang bisa mereka temukan, tetapi mereka tidak puas. Saudara seharusnya membela satu sama lain; perang saudara ini adalah begitu hebat sehingga mereka berusaha untuk saling memakan dengan rakus satu sama lain. Satu orang berpaling ke kanan dan satu ke kiri, tetapi di sana tidak ada kepuasan. Anggota-anggota dari suku seseorang sendiri, atau bahkan keluarga, disebut ‘lengan’ karena anggota-anggota itu adalah penopangnya. Sampai sejauh itu kanibalisme ini berjalan sehingga orang-orang saling menyerang satu sama lain seperti itu.].

 

b) Yer 19:9 - Aku akan membuat mereka memakan daging anak-anaknya laki-laki dan daging anak-anaknya perempuan, dan setiap orang memakan daging temannya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhnya kepada mereka dan oleh orang-orang yang ingin mencabut nyawa mereka.”.

 

Tuhan membuat orang Yehuda mati oleh pedang lawan (Yer 19:7), dan membiarkan mayat mereka dimakan burung dan binatang (Yer 19:8), dan lalu dalam Yer 19:9 ini dikatakan sesuatu yang mengerikan dimana Tuhan membuat mereka memakan daging anaknya dan daging temannya sendiri! Perbuatan kanibal ini merupakan pekerjaan Tuhan!

 

Calvin (tentang Yer 19:9): The Prophet then describes an unusual vengeance of God, which could not be classed among the calamities which usually happen to mankind. We know that this was also done in the last siege of that city; for Josephus shews at large that mothers in a brutal manner slew their children, and that they so lay in wait for one another that they snatched at anything to eat. This was also an evidence of God’s dreadful vengeance. But it was no wonder that God visited in such an awful manner the sins of those who had in such various ways, and for so long a time, provoked him; for if we compare the Jews with other nations, we shall find that their impiety, and ingratitude, and perverseness, exceeded the crimes of all nations. Then justly did God inflict such a punishment, which even at this day cannot be referred to without horror. The whole indeed is to be ascribed to his judgment; for it was he who fed the fathers with the flesh of their children; for as they had sacrificed their sons and their daughters to demons, as before stated, so it was necessary that the vengeance of God should be openly pointed out as by the finger. [= Lalu sang Nabi menggambarkan suatu pembalasan yang luar biasa dari Allah, yang tidak bisa digolongkan di antara bencana-bencana yang biasanya terjadi terhadap umat manusia. Kita tahu bahwa ini juga terjadi dalam pengepungan terakhir dari kota itu; karena Josephus menunjukkan secara bebas / umum bahwa ibu-ibu dengan suatu cara yang brutal membantai anak-anak mereka, dan bahwa mereka menunggu satu terhadap yang lain supaya mereka bisa merampas apapun untuk dimakan. Ini juga merupakan suatu bukti pembalasan yang menakutkan dari Allah. Tetapi tidak mengherankan bahwa Allah menghukum dengan suatu cara yang begitu buruk / mengerikan dosa-dosa dari mereka yang telah memprovokasiNya dengan bermacam-macam cara dan untuk waktu yang begitu lama; karena jika kita membandingkan orang-orang Yahudi dengan bangsa-bangsa lain, kita akan mendapati bahwa kejahatan, rasa tidak tahu terima kasih, dan kebejatan mereka melampaui kejahatan dari semua bangsa-bangsa lain. Maka secara adil Allah memberikan hukuman seperti itu, yang bahkan pada saat ini tidak bisa dibicarakan tanpa kengerian. Seluruhnya memang dianggap berasal dari penghakimanNya; karena adalah Dia yang memberi makan bapa-bapa dengan daging anak-anak mereka; karena pada waktu mereka telah mengorbankan anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan mereka kepada setan, seperti dinyatakan sebelumnya, maka adalah perlu bahwa pembalasan Allah harus menunjuk secara terang-terangan seolah-olah seperti menunjuk dengan jari.].

 

Menurut Keil & Delitzsch ayat di atas ini (Yer 19:9) hanya merupakan nubuat (dan itu jelas memang benar), dan baru terjadi dalam Rat 4:10, yang akan saya bahas di bawah ini.

 

c) Rat 2:20 dan Rat 4:10.

 

Rat 2:20a - Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai?.

 

Calvin (tentang Rat 2:20): “This, as I have said, was a horrible thing: for we see that mothers often forget their own life in their concern for the safety of their infants. That a child, then, should be devoured by its mother, was a most abominable thing; and yet we know that it was done. It hence appears, that; the Israelites, when blinded by God, had fallen into this barbarity: for it happened in the siege of Samaria, as sacred history declares; and the Prophet now mentions the same thing as having taken place in his time, and he repeats the same in the fourth chapter. And Josephus also says, that when the city was besieged by Titus, the state of things was such, that mothers agreed to eat their own children, and that they cast lots who should first slay their child, and that they stole a leg or an arm from one another.” [= Ini, seperti telah saya katakan, merupakan suatu hal yang mengerikan: karena kita melihat bahwa ibu-ibu sering melupakan nyawa / hidupnya sendiri dalam perhatiannya untuk keamanan dari bayi-bayi mereka. Jadi, bahwa seorang anak, dimakan oleh ibunya, merupakan suatu hal yang paling menjijikkan; tetapi kita tahu bahwa itu terjadi. Maka terlihat bahwa bangsa Israel, pada waktu dibutakan oleh Allah, telah jatuh ke dalam kebiadaban ini: karena itu terjadi dalam pengepungan terhadap Samaria, seperti dinyatakan oleh sejarah kudus; dan sang Nabi sekarang menyebutkan hal yang sama seperti yang terjadi pada jamannya, dan ia mengulang hal yang sama dalam pasal yang keempat. Dan Josephus juga berkata, bahwa pada waktu kota itu dikepung oleh Titus, keadaan dari hal-hal adalah sedemikian rupa, sehingga ibu-ibu setuju untuk memakan anak-anak mereka sendiri, dan bahwa mereka membuang undi siapa yang harus pertama-tama membunuh anak mereka, dan bahwa mereka saling mencuri sebuah kaki atau sebuah lengan satu dari yang lain.].

 

Rat 4:10-11 - “(10) Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku. (11) TUHAN melepaskan segenap amarahNya, mencurahkan murkaNya yang menyala-nyala, dan menyalakan api di Sion, yang memakan dasar-dasarnya.”.

Catatan: kata ‘lemah lembut’ dalam ay 10 itu salah. Itu diterjemahkan ‘pitiful’ [= dipenuhi dengan belas kasihan] oleh KJV/ASV, dan ‘compassionate’ [= merasa kasihan] oleh RSV/NIV/NASB/NKJV. Calvin menterjemahkan ‘merciful’ [= penuh belas kasihan].

 

Calvin (tentang Rat 4:10): Here Jeremiah refers to that disgraceful and abominable deed mentioned yesterday; for it was not only a barbarity, but a beastly savageness, when mothers boiled their own children. That it was done is evident from other writers; but the Prophet is to us a sufficient witness, who had seen it with his own eyes. He then says that the mothers were merciful, that no one might think that they were divested of every natural feeling; but he meant thus to set forth the blindness which proceeds from God’s dreadful vengeance. He does not, then, praise the mothers for their clemency, as though they felt as they ought to have done for their offspring; but he intimates that though they would have been otherwise humane, they were yet seized with unusual madness, so that they boiled their own children, even their own bowels. We now, then, perceive the meaning of the word ‘merciful,’ as applied to the mothers by the Prophet. It is not then to be deemed as a praise to them, as though they had a maternal love for their children; but his object was to set forth that monstrous act, which would not have sufficiently touched their minds, had he not testified that the mothers of whom he speaks were not so brutal as not to have gladly given food to their children; but that they were supernaturally blinded by furious madness. [= Di sini Yeremia menceritakan / menghubungkan dengan tindakan memalukan dan menjijikkan yang disebutkan kemarin; karena itu bukan saja suatu kebiadaban, tetapi kekejaman / kebrutalan yang seperti binatang, pada waktu ibu-ibu merebus anak-anak mereka sendiri. Bahwa itu dilakukan adalah jelas dari penulis-penulis yang lain; tetapi sang Nabi bagi kami adalah saksi yang cukup, yang telah melihatnya dengan matanya sendiri. Ia lalu mengatakan bahwa ibu-ibu itu merasa kasihan, supaya tak seorangpun berpikir bahwa setiap perasaan alamiah mereka telah dihilangkan; tetapi ia memaksudkan dengan cara itu untuk menyatakan kebutaan yang keluar dari pembalasan yang menakutkan dari Allah. Jadi, ia bukannya memuji ibu-ibu itu untuk belas kasihan mereka, seakan-akan mereka merasa seperti yang seharusnya untuk anak-anak mereka; tetapi ia menyatakan secara tidak langsung bahwa sekalipun mereka dalam keadaan yang lain masih bersifat manusiawi, tetapi mereka dicengkeram dengan kegilaan yang luar biasa, sehingga mereka merebus anak-anak mereka sendiri, bahkan bagian terdalam dari diri mereka sendiri. Maka kita sekarang mengerti arti dari kata ‘merciful’ {= penuh belas kasihan}, pada waktu diterapkan kepada ibu-ibu itu oleh sang Nabi. Itu bukan dianggap sebagai suatu pujian bagi mereka, seakan-akan mereka mempunyai suatu kasih ibu untuk anak-anak mereka; tetapi tujuannya adalah untuk menyatakan suatu tindakan sangat kejam, yang tidak cukup untuk menyentuh pikiran mereka, seandainya ia tidak memberi kesaksian bahwa ibu-ibu tentang siapa ia berbicara tidak sebegitu brutal sehingga tidak dengan senang hati memberi makanan kepada anak-anak mereka; tetapi bahwa mereka dibutakan secara supranatural oleh kegilaan yang buas / liar.].

 

Kebutaan dan kegilaan ini bukan hal yang terlalu mengherankan, karena ancaman pembutaan dan penjadian gila itu memang sudah diancamkan dalam Ul 28.

 

Ul 28:28,34 - “(28) TUHAN akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal, ... (34) Engkau akan menjadi gila karena apa yang dilihat matamu..

 

d) Yeh 5:8-10 - “(8) sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. (9) Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat. (10) Sebab itu di tengah-tengahmu ayah-ayah akan memakan anak-anaknya dan anak-anak memakan ayahnya dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu, sedang semua yang masih tinggal lagi dari padamu akan Kuhamburkan ke semua penjuru angin.”.

 

Calvin (tentang Yeh 5:9): Interpreters take this metaphorically, but this view cannot be admitted, because in their opinion no history has recorded its fulfillment; hence they fly to allegory and metaphor. But first of all, we know what Josephus says, that mothers were so ravenous that they slew their children and fed upon them, although here a previous siege is referred to, in which God signifies that he would cause fathers to devour their children: I confess it; but even if we receive what they wish, it was not done then; hence Jeremiah is mistaken when he says, that miserable women cooked their children for food. (Lamentations 4:10.) Surely this is a sufficient witness; for to say that we never find that this actually happened is to reject the testimony of Jeremiah. [= Penafsir-penafsir mengartikan ini secara kiasan, tetapi pandangan ini tidak bisa diterima, karena dalam pandangan mereka tak ada sejarah yang telah mencatat penggenapannya; jadi mereka lari pada alegory dan kiasan. Tetapi pertama-tama, kita tahu apa yang Josephus katakan, bahwa ibu-ibu begitu buas / lapar sehingga mereka membantai anak-anak mereka dan memakan mereka, sekalipun di sini suatu pengepungan yang lebih dulu / sebelumnya yang ditunjuk, dalam mana Allah memaksudkan bahwa Ia akan menyebabkan bapa-bapa memakan dengan rakus anak-anak mereka: Saya mengakuinya; tetapi bahkan jika kita menerima keinginan mereka, maka itu tidak terjadi pada saat itu; maka Yeremia salah pada waktu ia berkata, bahwa perempuan-perempuan yang menyedihkan / sangat buruk memasak anak-anak mereka sebagai makanan. (Rat 4:10). Pasti ini adalah seorang saksi yang cukup; karena mengatakan bahwa kita tidak pernah menemukan bahwa ini sungguh-sungguh terjadi berarti menolak kesaksian Yeremia.] - hal 203.

Catatan: Calvin menambahkan lagi sebagai argumentasi nubuat Musa dalam Ul 28:54-55, yang sudah kita baca di atas.

 

Calvin (tentang Yeh 5:9-10): “I know not why Jerome invented this difference, which is altogether futile. For he says, that when a thing is honourable and becoming it should be ascribed to God, but when the thing itself is base, God averts the infamy from himself. For when this wonder is treated of here, God does not say I will cause the people to eat their sons, but he says, fathers shall eat their sons, and sons their fathers. But there is nothing solid in this comment, because the cruelty which the Chaldeans exercised towards the Jews certainly was not either honourable or becoming, and yet God ascribes to himself whatever the Chaldeans did. Again, what was baser than the incest of Absalom, in debauching his father’s wives? and even that was not sufficient, but he wished the whole people, at the sound of a trumpet, to be witnesses of his crime; and yet what does God say? ‘I will do his before the sun,’ says he. (2Sam. 12:12, and 16:21,22.) We see, then, that this man was not familiar with the Scriptures, and yet that he offered his comments too hastily.” [= Saya tidak tahu mengapa Jerome menciptakan perbedaan ini, yang sepenuhnya kosong / tidak berguna. Karena ia berkata bahwa pada waktu suatu hal terhormat dan menyenangkan / menarik, itu harus dianggap berasal dari Allah, tetapi pada waktu hal itu sendiri adalah rendah / menjijikkan, Allah membelokkan / mencegah / menghindarkan kejahatan itu dari diriNya sendiri. Karena pada waktu hal yang luar biasa ini ditangani di sini, Allah tidak mengatakan Aku akan menyebabkan orang-orang / bangsa itu memakan anak-anak mereka, tetapi Ia berkata, ayah-ayah akan memakan anak-anak mereka, dan anak-anak akan memakan ayah-ayah mereka. Tetapi disana tidak ada yang kuat / sehat dalam komentar ini, karena kekejaman yang orang-orang Kasdim lakukan terhadap orang-orang Yahudi pasti tidaklah terhormat atau menyenangkan / menarik, tetapi Allah menganggap berasal dari diriNya sendiri apapun yang orang-orang Kasdim lakukan. Lebih lagi, apa yang lebih rendah / menjijikkan dari pada incest dari Absalom, dalam memperkosa istri-istri ayahnya? dan bahkan itu tidak cukup, tetapi ia ingin seluruh bangsa, pada saat sangkakala berbunyi, menjadi saksi-saksi dari kejahatannya; tetapi apa yang Allah katakan? ‘Aku akan melakukan ini di depan matahari / secara terang-terangan’, kataNya. (2Sam 12:12, dan 16:21,22). Maka kita melihat bahwa orang ini (Jerome) tidak akrab dengan Kitab Suci, tetapi bahwa ia mengajukan komentar ini dengan terlalu tergesa-gesa.] - hal 204.

Catatan:

Saya heran mengapa Calvin tidak menggunakan Yer 19:9, yang sudah kita bahas di atas, dan saya ingin tahu bagaimana Jerome mengomentari ayat itu, karena ayat itu secara explicit mengatakan Aku akan membuat mereka memakan daging anak-anaknya laki-laki dan daging anak-anaknya perempuan, ...”.

Bahkan sebetulnya dari Yeh 5:8-9 itu sendiri hal itu sudah dinyatakan, bahwa Allahlah yang melakukan hal itu!!

 

Kanibalisme seperti ini juga Tuhan lakukan terhadap bangsa yang menindas Israel.

 

Yes 49:26 - Aku akan memaksa orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri, dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.’”.

 

Calvin (tentang Yes 49:26): “And indeed it is God who drives them headlong, and rouses them to rage, so that they turn against the Church, fight with each other, as the Midianites did, and bring destruction on themselves (Judges 7:22.) The meaning amounts to this, that there will be no need of outward aid or of any preparations, when God shall determine to overturn and destroy the reprobate; because, having been struck by him with giddiness, they shall wear themselves out in mutual conflict by the insatiable rage with which they shall attack each other.” [= Dan memang, adalah Allah yang mendorong mereka dengan sembrono, dan membangkitkan mereka pada kemarahan, sehingga mereka berbalik terhadap Gereja, berkelahi satu sama lain, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Midian, dan membawa kehancuran pada diri mereka sendiri (Hakim 7:22). Artinya sama dengan ini, bahwa disana tidak akan dibutuhkan bantuan dari luar atau persiapan apapun, pada waktu Allah menentukan untuk membalikkan dan menghancurkan orang-orang jahat / yang ditentukan untuk binasa; karena setelah dipukul olehNya dengan kebingungan, mereka akan menghabiskan diri mereka sendiri dalam saling konflik oleh kemarahan yang tidak terpuaskan dengan mana mereka akan saling menyerang di antara mereka sendiri.] - hal 45.

 

Lagi-lagi, mungkin sekali ayat ini tak berarti secara hurufiah, dan Keil & Delitzsch menganggapnya tidak hurufiah, sama seperti dalam Zakh 11:9 dan Yes 9:19-20.

 

Zakh 11:9 - Lalu aku berkata: ‘Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!’.

 

Tetapi E. J. Young tetap beranggapan bahwa Yes 49:26 itu berbicara tentang kanibalisme.

 

E. J. Young (tentang Yes 49:26): “God will cause Zion’s oppressors to eat their own flesh. In 9:20 we read of men in rage eating human flesh, and possibly that is the meaning here. If so, the enemy is reduced to such straits that individuals in desperation and rage and bereft of their senses eat their own flesh. On the other hand, the word flesh may denote near kin (cf. 58:7); and if this is the sense, then the enemy oppressor is pictured as having fallen into cannibalism.” [= Allah akan menyebabkan penindas-penindas Sion untuk memakan daging mereka sendiri. Dalam Yes 9:20 kita membaca tentang orang-orang yang dalam kemarahan yang hebat memakan daging manusia, dan mungkin itulah artinya di sini. Jika demikian, musuh direndahkan pada posisi yang sangat sukar sehingga individu-individu dalam keputus-asaan dan kemarahan yang hebat dan ketidak-adaan pengertian / akal, memakan daging mereka sendiri. Di sisi lain, kata ‘daging’ bisa berarti ‘keluarga dekat’ (bdk. Yes 58:7); dan jika ini adalah artinya, maka musuh yang menindas itu digambarkan sebagai telah jatuh dalam kanibalisme.].

 

Yes 58:7 - supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!.

KJV: thine own flesh [= dagingmu sendiri].

 

Kesimpulan: sekalipun ada beberapa dari banyak ayat yang saya berikan dalam point ini yang memang mungkin bukan berarti secara hurufiah, sehingga itu bukan kanibalisme, tetapi ayat-ayat yang lain (Yer 19:9  Rat 2:20  Rat 4:10  Yeh 5:10), memang pasti menunjuk pada kanibalisme, dan itu dikatakan merupakan pekerjaan Tuhan!

 

 

-bersambung-

 

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali