(Jl. Dinoyo 19b,
lantai 3)
Minggu, tgl 20 Juli
2008, pk 17.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(8:
7064-1331 / 6050-1331)
1) Pembukaan semua kitab, dan juga kitab kehidupan.
Ay 12:
“Dan aku melihat orang-orang
mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab.
Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati
dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam
kitab-kitab itu”.
Bdk.
Dan 7:10 - “suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapanNya; seribu
kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di
hadapanNya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab”.
a)
Jelas bahwa ‘semua kitab’ maupun ‘kitab kehidupan’
bukan merupakan istilah yang bersifat hurufiah, tetapi simbolis. Alasannya:
Allah itu maha tahu dan tidak pikun, sehingga jelas Ia tidak membutuhkan catatan
dalam kitab apapun untuk mengingat apapun.
Homer
Hailey: “These
are not literal books ... The books sybolizes the divine record of the lives and
deeds of all who have lived. Pieters has well expressed it: ‘The books
evidently stand for the omniscience of God the Judge, to whom nothing is
unknown, and by whom nothing is forgotten’ (p 313), except what He wills to
forget (Heb. 8:12)” [= Ini bukan betul-betul kitab-kitab secara hurufiah
... Kitab-kitab ini menyimbolkan catatan ilahi tentang kehidupan-kehidupan dan
tindakan-tindakan dari semua orang yang pernah hidup. Pieters telah menyatakan
dengan baik hal ini: ‘Kitab-kitab itu dengan jelas mewakili kemahatahuan Allah
sang Hakim, bagi siapa tidak ada yang tak diketahui, dan oleh siapa tak ada yang
dilupakan’ (hal 313), kecuali apa yang Ia kehendaki untuk dilupakan (Ibr
8:12)] - ‘Revelation’, hal 401.
Ibr 8:12
- “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak
lagi mengingat dosa-dosa mereka.’”.
b) Kitab apa saja yang
dimaksud dengan ‘semua kitab’?
1.
Yang jelas ay 12b mengatakan bahwa kitab-kitab itu mencatat
perbuatan manusia, yang akan dijadikan dasar penghakiman.
Kitab
yang mencatat dosa-dosa kita selama ini tetap ditutup, dan baru dibuka pada
akhir jaman itu. Tidak heran jaman sekarang belum ada keadilan yang sempurna!
a.
Semua perbuatan, kata-kata, pikiran / hal-hal yang tersembunyi, tercatat
dari hari ke hari.
The
Bible Illustrator (NT): “Nothing escapes its watchful eye.
Every sin is duly marked, every corrupt imagination, every wrong principle,
indulged in or professed. Every idle word, every unhallowed thought, goes to
swell the score. Even if our sins were as frequent as our breathing, the account
goes on day after day; pages are filled till the last awful hour has come, when
the sinner beholds the magnitude of his transgressions” (= Tidak ada yang lolos dari mata yang mengawasi. Setiap
dosa diperhatikan / ditandai dengan seharusnya, setiap khayalan yang jahat,
setiap prinsip yang salah, yang dituruti sesuka hatinya atau yang diakui. Setiap
kata yang sia-sia / tak berarti, setiap pikiran yang tidak kudus, membuat angka
membengkak. Bahkan jika dosa-dosa kita sama seringnya dengan nafas kita,
penghitungan berjalan terus dari hari ke hari; halaman-halaman dipenuhi sampai
saat terakhir yang mengerikan telah tiba, pada saat orang berdosa melihat
besarnya pelanggaran-pelanggarannya).
b.
Semua yang tercatat itu akan dihakimi.
Pulpit
Commentary: “WE ARE ALSO TOLD WHAT WILL BE JUDGED. 1. Deeds (2 Cor
5:10). 2. Words (Matt 12:36,37). 3. Thoughts (1 Cor 4:3-5). 4. Secret things
(Rom 2:16). 5. ‘Every secret thing’ (Eccl 12:14). ‘There is nothing
covered, that shall not be revealed; and hid, that shall not be known.’”
[= Kita juga diberitahu apa yang akan
dihakimi. 1. Tindakan-tindakan (2Kor 5:10). 2. Kata-kata (Mat 12:36,37).
3. Pikiran-pikiran (1Kor 4:3-5). 4. Hal-hal yang rahasia / tersembunyi (Ro
2:16). 5. ‘Setiap hal yang rahasia / tersembunyi’ (Pkh 12:14). ‘Karena
tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui’] - hal 489.
2Kor 5:10
- “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya
setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”.
Mat 12:36-37
- “(36) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang
diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. (37)
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula
engkau akan dihukum.’”.
1Kor 4:5
- “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan
datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia
akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap
orang akan menerima pujian dari Allah”.
Ro 2:16
- “Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang
kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati
manusia, oleh Kristus Yesus”.
Pkh 12:14
- “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku
atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”.
Bagian
akhir dari kutipan di atas mengutip Mat 10:26 - “Jadi janganlah kamu
takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang
tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak
akan diketahui”.
Bdk.
Ibr 4:13 - “Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di
hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,
yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab”.
c.
Ini seharusnya menyebabkan kita mengekang diri terhadap dosa, dan
didorong pada ketataan.
The
Bible Illustrator (NT): “when we hear of the books to be opened
at the judgment, and of men being judged out of those things which are written
in the books, we are, in effect, reminded that the actions which we day by day
commit, the very words we speak and the thoughts we indulge, contribute the
materials for a final reckoning, upon the issue of which will be suspended
eternal joy or eternal shame. This regard to the inevitable connection between
conduct in this life and our portion in eternity, would serve alike to restrain
from iniquity and impel to obedience”
(= pada waktu kita mendengar tentang kitab-kitab yang akan dibuka pada
penghakiman, dan tentang orang-orang yang dihakimi dengan hal-hal yang tertulis
dalam kitab-kitab itu, sebenarnya kita diingatkan bahwa tindakan-tindakan yang
kita lakukan hari demi hari, kata-kata yang kita katakan dan pikiran-pikiran
yang turuti sesuka hati kita, menyumbangkan bahan-bahan untuk suatu perhitungan
akhir, pada hasil mana tergantung sukacita yang kekal atau rasa malu yang kekal.
Hubungan yang tak terhindarkan antara tingkah laku dalam kehidupan ini dan
bagian kita dalam kekekalan, akan berfungsi secara sama untuk mengekang dari
kejahatan dan mendorong pada ketaatan).
d. Banyak kitab-kitab
versus satu kitab kehidupan.
The
Bible Illustrator (NT): “It must not be overlooked, however,
that while mention is made of books of several volumes of account - out of which
the dead will be judged, ALLUSION IS MADE TO BUT ONE BOOK OF LIFE, containing
the names of those who would be saved. Possibly an intimation is hereby conveyed
as to the comparative fewness of the saved. Yet another interpretation of the
difference is, that, whereas there are many different methods by which men may
go to perdition, there is but one way of life. It is not alone the heathen, who
never heard of a Redeemer; nor the infidel, who professed to disbelieve the
existence of God or a revelation; nor the heretic, who corrupted the truth and
turned the grace of God into lasciviousness; not alone the scoffer, the
profligate, the profane, who will be excluded from heaven; but the impenitent,
the unbelieving, the unconverted, the ungodly - all who have refused to lay hold
of the salvation which is offered in the gospel” (= Tetapi tidak boleh diabaikan, bahwa sekalipun disebutkan
beberapa kitab laporan / catatan - dengan mana orang-orang mati akan dihakimi, hanya
dibuat kiasan tentang satu kitab kehidupan, yang berisikan nama-nama dari
mereka yang akan diselamatkan. Mungkin di sini ada suatu petunjuk / isyarat yang
diberikan berkenaan dengan relatif sedikitnya orang yang selamat. Tetapi
penafsiran yang lain tentang perbedaan ini adalah bahwa sekalipun ada banyak
metode yang berbeda-beda dengan mana orang-orang bisa pergi ke neraka /
penghukuman, tetapi hanya ada satu jalan kehidupan. Bukan hanya orang-orang
kafir, yang tidak pernah mendengar tentang seorang Penebus; ataupun orang yang
tidak beragama, yang mengaku tidak percaya terhadap keberadaan Allah atau suatu
wahyu; atau orang sesat, yang merusak kebenaran dan membalikkan kasih karunia
Allah menjadi nafsu; bukan hanya pengejek-pengejek, orang yang jahat / boros,
orang yang duniawi / najis, yang akan tidak masuk surga; tetapi juga orang-orang
yang tidak menyesal, orang-orang yang tidak percaya, orang yang tidak bertobat,
orang yang jahat / tidak religius - semua yang telah menolak untuk memperoleh
keselamatan yang ditawarkan dalam Injil).
e. Penghakiman juga
memperhitungkan iman kita.
Adam
Clarke: “‘According
to their works.’ And according to their faith also, for their works would be
the proof whether their faith were true or false; but faith exclusively could
be no rule in such a procedure” (= ‘Menurut perbuatan mereka’. Dan
menurut iman mereka juga, karena perbuatan mereka akan menjadi bukti apakah iman
mereka benar atau salah; tetapi iman secara exklusif tidak bisa menjadi
standard dalam prosedur seperti itu).
Saya
berpendapat bahwa bagian terakhir (yang saya garis-bawahi) itu salah. Iman
menjadi standard yang exklusif untuk menentukan apakah seseorang masuk surga
atau neraka. Bahwa hal ini memang benar, terbukti dengan dibukanya kitab
kehidupan. Orang yang namanya tercantum di sana adalah orang yang
sungguh-sungguh beriman, dan hanya mereka yang akan masuk surga. Jadi, jelas
bahwa iman memang dijadikan standard untuk menentukan apakah seseorang masuk
surga atau tidak. Sedangkan perbuatan, atau diperhitungkan sebagai bukti iman,
atau sebagai standard untuk menentukan tingkat pahala di surga maupun tingkat
hukuman di neraka.
f. Bagaimana
dengan dosa-dosa dari orang-orang percaya?
Semua
dosa dari orang-orang percaya sudah dihapuskan oleh darah Kristus, dan tidak
akan diingat-ingat lagi oleh Allah sampai selama-lamanya.
Bandingkan
dengan ayat-ayat di bawah ini:
·
Yes 43:25
- “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena
Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu”.
·
Yer 31:34
- “Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya
dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan
mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan
mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.’”.
·
Yeh 18:21-22
- “(21) Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang
dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan
kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. (22) Segala durhaka yang
dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup
karena kebenaran yang dilakukannya”.
·
Mikha 7:19
- “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan
kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut”.
·
Ibr 8:12
- “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak
lagi mengingat dosa-dosa mereka.’”.
Seiss’
Apocalypse: “There is not an ill thought, a mean act, a scene of wrong in all your
history, a dirty transaction, a filthiness of speech, or a base feeling that
ever found entertainment in your heart, but is there described in bold hand, by
its true name, and set down to your account, to be then brought forth for final
settlement, if not clean blotted out through faith in Christ’s blood before
this present life of yours is ended” (= Tidak ada suatu pikiran buruk,
suatu tindakan jahat, suatu adegan yang salah dalam seluruh sejarahmu, suatu
transaksi yang kotor, suatu ucapan yang kotor, atau suatu perasaan yang jelek /
hina yang menyenangkan yang pernah ditemukan dalam hatimu, yang tidak
digambarkan di sana dengan tangan yang berani, dengan sebutan yang sebenarnya,
dan dimasukkan dalam tanggunganmu, untuk nanti diajukan untuk penyelesaian
akhir, jika tidak dihapuskan melalui iman pada darah Kristus sebelum hidupmu
yang sekarang ini berakhir).
The
Bible Illustrator (NT): “I remark that there will be a book of
unforgiven sins. The iniquities of the righteous will all have been pardoned,
and so will not be mentioned. But the sins of the unpardoned will on that day be
announced”
(= Saya menyatakan bahwa di sana akan ada suatu kitab tentang dosa-dosa yang
tidak diampuni. Kejahatan-kejahatan dari orang-orang benar semuanya akan
diampuni, dan dengan demikian tidak akan disebutkan. Tetapi dosa-dosa dari
orang yang tidak diampuni akan diumumkan pada hari itu).
IVP
Bible Background Commentary: New Testament: “All
would be judged according to their works (Ps 62:12;
Prov 24:12; Jer 17:10; 32:19; Ezek 18:30), but former sinful works canceled by
true repentance would not count against the righteous (Ezek 18:21-22)”
[= Semua orang akan dihakimi menurut perbuatan mereka (Maz 62:13; Amsal 24:12;
Yer 17:10; 32:19; Yeh 19:30), tetapi perbuatan-perbuatan berdosa yang lalu yang
dibatalkan oleh pertobatan yang sejati tidak akan diperhitungkan terhadap
orang-orang benar (Yeh 18:21-22)].
Maz 62:13
- “dan dari padaMu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas
setiap orang menurut perbuatannya”.
Amsal 24:12
- “Kalau engkau berkata: ‘Sungguh, kami tidak tahu hal itu!’ Apakah
Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga
jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya?”.
Yer 17:10
- “Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi
balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal
dengan hasil perbuatannya.’”.
Yer 32:19
- “besar dalam rancanganMu dan agung dalam perbuatanMu; mataMu terbuka
terhadap segala tingkah langkah anak-anak manusia dengan mengganjar setiap
orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya”.
Yeh 18:30
- “Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut
tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan
berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu
sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan”.
Lenski
(hal 606) juga mengatakan bahwa dalam kitab itu hanya tercatat dosa-dosa dari
orang-orang yang tidak percaya, sedangkan untuk orang-orang percaya, yang
tercatat hanya perbuatan baiknya saja, bahkan yang sudah disempurnakan oleh
kebenaran Kristus. Mengapa? Karena dosa mereka sudah dihapuskan oleh darah
Kristus (1Yoh 1:7).
1Yoh 1:7
- “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa”.
Jadi,
biarpun orang-orang percaya juga dihakimi perbuatannya (2Kor 5:10), tetapi
tidak ada perbuatannya yang jahat / dosa yang dihakimi, karena semua sudah
dihapuskan, dan tidak lagi diingat-ingat oleh Allah. Yang dihakimi dalam diri
mereka hanyalah perbuatan baiknya saja, untuk menentukan pahala mereka.
2Kor 5:10
- “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya
setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”. Bdk. Mat
25:31-46.
Pkh 12:14
- “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku
atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”.
2. Kitab Suci / Alkitab juga termasuk dalam ‘semua
kitab’ itu.
Wiersbe:
“What books are involved in this final judgment? The Bible will be
there, according to John 12:48. The very Word that sinners hear and reject today
will judge them on the last day” (= Kitab-kitab apa yang terlibat dalam
penghakiman akhir ini? Alkitab akan ada di sana, menurut Yoh 12:48. Firman itu
sendiri, yang didengar dan ditolak oleh orang-orang berdosa pada saat ini, akan
menghakimi mereka pada hari terakhir).
Yoh 12:48
- “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKu, ia sudah ada
hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya
pada akhir zaman”.
Jadi,
kalau Alkitab kita termasuk dalam ‘semua kitab’ itu sangat masuk akal
dan Alkitabiah, karena ada dasar Kitab Sucinya, yaitu Yoh 12:48.
Tetapi
ada yang menafsirkan secara sangat gila bahwa kata-kata ‘semua kitab’
dalam Wah 20:12 itu menunjuk pada seadanya Kitab Suci dari semua agama.
Orang-orang Liberal senang dengan tafsiran gila yang sama sekali tidak berdasar
ini. Tetapi kebenarannya adalah: Tuhan hanya mempunyai 1 Kitab Suci yang
betul-betul merupakan FirmanNya, dan ini saja yang akan Dia jadikan dasar
penghakiman, bukan semua Kitab Suci lain, yang bukan merupakan FirmanNya!
Matthew
Henry: “‘The
books were opened.’ What books? The books of God’s omniscience, who
is greater than our consciences, and knows all things (there is a book of
remembrance with him both for good and bad); and the book of the sinner’s
conscience, which, though formerly secret, will now be opened. And another
book shall be opened - the book of the scriptures, the statute-book of
heaven, the rule of life. This book is opened as containing the law, the
touchstone by which the hearts and lives of men are to be tried. This book
determines matter of right; the other books give evidence of matters of fact”
[= ‘Kitab-kitab dibuka’. Kitab-kitab apa? Kitab kemaha-tahuan Allah,
yang lebih besar dari hati nurani kita, dan mengetahui segala sesuatu (ada suatu
kitab ingatan dengan Dia untuk yang baik dan yang jahat); dan kitab dari hati
nurani orang berdosa, yang sekalipun dulunya tersembunyi, sekarang akan
dibuka. Dan kitab lain yang akan dibuka adalah Kitab Suci, kitab
undang-undang surga, peraturan / standard dari kehidupan. Kitab ini dibuka
karena berisikan hukum, batu penguji dengan mana hati dan kehidupan manusia
diuji. Kitab ini menentukan hal yang benar;
kitab-kitab yang lain memberikan bukti tentang faktanya].
The
Bible Exposition Commentary (NT):
“Jesus
Christ will judge these unsaved people on the basis of what is written ‘in the
books.’ What books? For one thing, God’s Word will be there. The Word that I
have spoken, the same shall judge him in the last
day’ (John 12:48). Every sinner will be held accountable for the truth he or
she has heard in this life. There will also be a book containing the works of
the sinners being judged, though this does not suggest that a person can do good
works sufficient to enter heaven (Eph 2:8-9; Titus 3:5). Why, then, will Jesus
Christ consider the works, good and bad, of the people before the White Throne?
To determine the degree of punishment they will endure in hell. All of these
people will be cast into hell. Their personal rejection of Jesus Christ has
already determined their destiny. But Jesus Christ is a righteous Judge, and He
will assign each sinner the place that he deserves”
[= Yesus Kristus akan menghakimi orang-orang yang tidak selamat berdasarkan apa
yang tertulis ‘dalam kitab-kitab itu’. Kitab-kitab apa? Yang pertama, Firman
Allah akan ada di sana. Firman yang telah Aku katakan, Firman yang sama akan
menghakimi dia pada hari terakhir (Yoh 12:48). Setiap orang berdosa akan
dianggap bertanggung jawab untuk kebenaran yang telah ia dengar dalam kehidupan
ini. Di sana juga akan ada kitab berisikan perbuatan-perbuatan dari orang-orang
berdosa yang dihakimi, sekalipun ini tidak berarti bahwa seseorang bisa berbuat
baik secara cukup untuk masuk surga (Ef 2:8-9; Titus 3:5). Lalu, mengapa Yesus
Kristus akan mempertimbangkan perbuatan, baik dan jahat, dari orang-orang di
depan Takhta Putih? Untuk menentukan tingkat hukuman yang akan mereka tanggung
di neraka. Semua orang-orang ini akan dilemparkan ke neraka. Penolakan pribadi
mereka terhadap Yesus Kristus telah menentukan nasib mereka. Tetapi Yesus
Kristus adalah seorang Hakim yang benar / adil, dan Ia akan memberikan setiap
orang berdosa tempat yang layak ia dapatkan].
Ef 2:8-9
- “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”.
Tit 3:5
- “pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan
baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus”.
c) Kitab kehidupan juga
dibuka pada saat itu.
1.
Kalau kitab kehidupan baru dibuka pada saat itu, bagaimana Yesaya
Pariadji bisa berkata bahwa ia melihat namanya dan istrinya dalam satu halaman
di dalam kitab kehidupan itu?
Pdt.
Drs. Yesaya Pariadji: “tangan
Tuhan Yesus menunjuk suatu buku yang sangat besar, ... saya mendengar kalimat,
suaraNya: Pariadji, lihat ... namamu tercacat di Sorga sebagai warga Kerajaan
Sorga ... Satu halaman dengan istrimu, Etty Darniaty ... Mengapa nama saya
dan nama istri saya tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga? Kalimat yang
kedua, Tuhan Yesus berkata kepada saya: Karena kamu bisa menjadi seorang imam
yang kudus di dalam rumah tanggamu” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi II / Tahun I,
hal 8.
Pdt.
Drs. Yesaya Pariadji: “Saya
dan istri memang tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga. Kami memperoleh janji
yang sangat indah, kami dijanjikan akan diundang ke Sorga, karena kami berjanji
hidup yang suci di dalam rumah tangga kami” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi IV / Tahun
II, hal 6.
Kesalahan
/ kesesatannya bukan hanya karena ia mengatakan telah melihat namanya dan nama
istrinya dalam satu halaman, tetapi juga karena hal itu ia dasarkan pada
perbuatan baiknya, bukan pada imannya kepada Kristus.
2.
Hanya orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan itu yang masuk
surga.
Luk 10:20
- “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu,
tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.’”.
Fil 4:3
- “Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah
mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil,
bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang
nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan”.
Catatan: Paulus tahu bahwa nama-nama mereka tercantum dalam
kitab kehidupan bukan karena ia melihat kitab kehidupan itu, tetapi karena
orang-orang yang ia sebutkan adalah orang-orang percaya, dan karena itu pasti
nama mereka tercantum dalam kitab kehidupan. Jadi, ini sangat berbeda dengan
Yesaya Pariadji, yang mengaku melihat sendiri namanya dan nama istrinya ada
dalam satu halaman dalam kitab kehidupan.
Wah 21:27
- “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan Anak Domba itu”.
John
Stott: “One day the books will be
opened, and the dead will be judged by what is written in the books, and
everyone whose name is not found written in the Book of Life will be ‘thrown
into the lake of fire’ (Rev. 20:11-15). Is your name written in the Lamb’s
book of life? You can have a name among men for being alive (like the Church of
Sardis) and still have no entry in God’s book of the living. ... Jesus told
His disciples to rejoice that their names were ‘written in heaven’ (Lk.
10:20; cf. Heb. 12:23). Can you rejoice like that today?” [= Suatu hari
kitab-kitab ini akan dibuka, dan orang mati akan dihakimi berdasarkan apa yang
tertulis dalam kitab-kitab ini, dan setiap orang yang namanya tidak ditemukan
tertulis dalam Kitab Kehidupan akan ‘dilemparkan ke dalam lautan api’ (Wah
20:11-15). Apakah namamu tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba? Di antara manusia kamu bisa terkenal sebagai orang yang hidup (seperti
Gereja Sardis) tetapi tetap tidak masuk dalam kitab orang hidup dari
Allah. ... Yesus menyuruh murid-muridNya untuk bersukacita bahwa nama mereka
‘tertulis di surga’ (Luk 10:20; bdk. Ibr 12:23). Bisakah engkau bersukacita
seperti itu hari ini?] - hal 97.
Ibr 12:23
- “dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga,
dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang
benar yang telah menjadi sempurna”.
Wah 3:1
- “‘Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia,
yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!”.
Jamieson, Fausset & Brown: “‘Book
of life.’ ... Besides the general book of all, there is a special book for
believers, in which their names are written, not for their works, but for
Christ’s work for, and in, them: ‘the Lamb’s book of life.’ Electing
grace has singled them out from the mass” (= ‘Kitab kehidupan’ ...
Disamping kitab yang umum tentang semua, di sana ada kitab yang khusus untuk
orang-orang percaya, dalam mana nama-nama mereka dituliskan, bukan karena
perbuatan mereka, tetapi karena pekerjaan Kristus bagi, dan di dalam, mereka:
‘kitab kehidupan Anak Domba’. Kasih karunia yang memilih telah memilih
mereka dari orang banyak).
Barnes’
Notes: “‘And
another book was opened, which is the book of life.’ The book containing the
record of the names of all who shall enter into life, or into heaven. ... The
meaning here is, that John saw not only the general books opened containing the
records of the deeds of people, but that he had a distinct view of the list or
roll of those who were the followers of the Lamb. It would seem that in
regard to the multitudes of the impenitent and the wicked, the judgment will
proceed ‘on their deeds’ in general; in regard to the righteous, it will
turn on the fact that their names had been enrolled in the book of life.
That will be sufficient to determine the nature of the sentence that is to be
passed on them. He will be safe whose name is found in the book of life; no
one will be safe who is to have his eternal destiny determined by his own deeds”
(= ‘Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan’. Kitab ini
berisikan catatan dari nama-nama dari semua orang yang akan masuk ke dalam
hidup, atau ke dalam surga. ... Artinya di sini adalah, bahwa Yohanes tidak
hanya melihat kitab-kitab umum berisikan catatan dari perbuatan-perbuatan
orang-orang dibuka, tetapi bahwa ia mempunyai pandangan yang berbeda / nyata
tentang suatu daftar dari mereka yang adalah pengikut-pengikut dari Anak Domba
itu. Kelihatannya berkenaan dengan orang banyak yang tidak bertobat dan
orang-orang jahat, penghakiman akan dilakukan berdasarkan perbuatan mereka
secara umum; tetapi berkenaan dengan orang-orang benar, itu akan bergantung pada
fakta bahwa nama-nama mereka telah terdaftar dalam kitab kehidupan. Itu akan
cukup untuk menentukan sifat dari hukuman / vonis yang akan diberikan kepada
mereka. Ia yang namanya ditemukan dalam kitab kehidupan akan selamat; tak
seorangpun yang nasib kekalnya ditentukan oleh perbuatan-perbuatannya sendiri
akan selamat).
Barnes’
Notes: “‘According
to their works.’ ... The fact that the name of anyone was found in the book of
life would seem, as above remarked, to determine the ‘certainty’ of
salvation; but the amount of reward would be in proportion to the service
rendered to the Redeemer, and the attainments made in piety” (= ‘Menurut
perbuatan mereka’. ... Fakta bahwa nama dari siapapun ditemukan dalam kitab
kehidupan kelihatannya, seperti dikatakan di atas, menentukan kepastian
keselamatan; tetapi jumlah pahala akan sebanding dengan pelayanan yang diberikan
kepada sang Penebus, dan pencapaian yang dibuat dalam kesalehan).
Kesimpulan
dari bagian ini:
Orang-orang percaya namanya tercantum dalam kitab kehidupan. Hanya mereka yang
akan masuk surga. Orang-orang yang tidak percaya akan dihakimi berdasarkan
perbuatan mereka, dan mereka tidak mungkin bisa selamat. Tidak ada dosa dari
orang-orang percaya yang akan dinyatakan pada hari pengakiman itu, karena
semuanya telah dihapuskan oleh darah Kristus. Yang ada hanya perbuatan-perbuatan
baik dari orang-orang percaya, dan itu dijadikan dasar untuk menentukan pahala
orang-orang percaya itu di surga.
-bersambung-
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali