Khotbah Pekabaran Injil

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


 Meneladani Anak Manusia

MATIUS 20:26-28

 

Kata-kata ‘sama seperti’ pada awal ay 28 menunjukkan bahwa kita harus meneladani Anak Manusia / Yesus. Memang salah satu tujuan Allah menjadi manusia adalah supaya Ia bisa memberikan teladan bagi kita.

Karena itu mula-mula kita akan mempelajari tentang apa yang dilakukan oleh Anak Manusia / Yesus ini.

I) Apa yang dilakukan oleh Anak Manusia (ay 28).

1) ‘Datang’ (ay 28).

Sekalipun Yesus memang dilahirkan oleh Maria, tetapi kalau kita meneliti semua ayat-ayat yang berhubungan dengan inkarnasi, maka terlihat bahwa mayoritas ayat-ayat itu bukannya mengatakan bahwa Yesus itu lahir / dilahirkan ke dalam dunia, tetapi datang ke dalam dunia.

‘Datang’ berbeda dengan ‘lahir / dilahirkan’ karena ‘datang’ menunjukkan suatu tindakan aktif dan menunjukkan pre-existence (= keberadaan sebe-lumnya) dari Yesus, dan ini menunjukkan kekekalan dan keilahian Yesus!

Penerapan:

2) ‘Bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani’ (ay 28).

Kalau seorang presiden / pejabat tinggi datang ke suatu daerah, pasti mereka tidak datang untuk melayani, tetapi sebaliknya mereka menuntut pelayanan yang baik. Tetapi pada waktu Yesus, yang adalah Raja di atas segala raja, Pencipta, Pemilik, dan Penguasa seluruh alam semesta dengan segala isinya, datang ke dalam dunia, Ia bukan datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Bahwa Ia tidak datang untuk dilayani sudah merupakan sesuatu yang luar biasa, tetapi lebih dari itu di sini dikatakan bahwa Ia datang justru untuk melayani!

Ada banyak ayat Kitab Suci yang menunjukkan bahwa kehidupan Yesus adalah kehidupan yang dipenuhi dengan pelayanan:

Bahwa pelayanan Ia gambarkan sebagai makananNya menunjukkan bahwa pelayanan adalah sesuatu yang rutin dalam hidupNya, dan bahwa pelayanan adalah sesuatu yang Ia lakukan dengan senang hati, bukan dengan berat hati! Apakah saudara juga bersikap sama seperti Yesus dalam hal pelayanan?

3) ‘Untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang’ (ay 28).

Tadi sudah dibicarakan bahwa salah satu tujuan Yesus datang ke dalam dunia adalah supaya bisa menjadi teladan bagi kita. Tetapi itu bukanlah tujuan utama Ia datang ke dalam dunia! Pelayanan / tujuan Yesus yang terutama untuk datang ke dunia, adalah untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Penerapan:

Pertanyaannya: sudahkah saudara percaya kepada Yesus? Kalau belum, jangan meneladani Dia! Percaya kepadaNya dulu, baru meneladani Dia!

II) Meneladani Yesus.

Tidak semua hal-hal di atas bisa kita teladani! ‘Datang’, ‘Pre-existence / keberadaan sebelum lahir’, ‘keilahian’, jelas tidak bisa diteladani!

Lalu hal apa yang harus diteladani?

1) Harus mau melayani (ay 26-27).

Bdk. Yoh 20:21b - Yesus mengutus kita seperti Bapa mengutus Yesus!

Kehidupan yang meneladani Kristus adalah kehidupan yang dipenuhi dengan pelayanan. Kristus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Kita juga harus demikian. Kehidupan Kristus dipenuhi pela-yanan. Kita juga harus demikian. Tetapi mayoritas orang kristen adalah orang yang minta dilayani, dan tidak mau melayani. Ini bukan kehidupan yang meneladani Yesus!

Contoh kehidupan yang tidak meneladani Yesus:

Perhatikan juga bahwa kita bukan sekedar harus menjadi pelayan / hamba Tuhan, tetapi juga pelayan / hamba manusia (perhatikan kata ‘pelayanmu’ dan ‘hambamu’ dalam ay 26-27).

Bandingkan dengan Yoh 13:14 yang menunjukkan bahwa Yesus bukan menyuruh murid-muridNya membasuh kakiNya, tetapi menyuruh mereka saling membasuh kaki.

Memang jangan diartikan bahwa kita betul-betul harus menjadi hamba / pelayan manusia semata-mata! Ini tentu salah. Tetapi maksudnya: kita harus mau menjadi hamba / pelayan Tuhan dengan jalan menjadi pelayan / hamba manusia! Disini kita melihat bahwa ego, kesombongan, harga diri, gengsi, harus dikorbankan!

Penerapan:

2) Bagaimana dengan ‘menyerahkan nyawa menjadi tebusan bagi banyak orang’? Apakah ini sesuatu yang harus diteladani? Jawabnya adalah ‘ya dan tidak’! Apa maksudnya? Lihat penjelasan di bawah ini.

a) Dalam menyerahkan nyawa kita untuk menebus dosa orang lain, itu tidak mungkin kita lakukan.

Maz 49:8-9 (NIV - Ps 49:6-7):

"No man can redeem the life of another, or give to God a ransom for him; the ransom for a life is costly, no payment is ever enough" (= tak seorang manusiapun bisa menebus nyawa orang lain, atau memberikan kepada Allah tebusan untuk dia; tebusan untuk suatu nyawa sangat mahal, tak ada pembayaran yang bisa mencukupi).

b) Tapi dalam menyerahkan nyawa demi melayani orang lain, itu harus kita lakukan.

Seseorang mengatakan bahwa orang yang percaya pada Yoh 3:16 juga harus melakukan 1Yoh 3:16 yang berbunyi: "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita".

Apa artinya ‘menyerahkan nyawa untuk orang lain’? Artinya rela berkorban apapun, kalau perlu berkorban nyawa! Ini sesuatu yang penting dalam pelayanan, karena pelayanan tanpa pengorbanan bukanlah pelayanan!

Penutup / kesimpulan:

Marilah kita merayakan Natal tahun ini dengan:

Maukah saudara?

 - AMIN -


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali