Pemahaman Alkitab

 

(online)

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

 

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

 

Selasa, tanggal 28 Maret 2023, pk 18.30

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

PELAJARAN VI

 

DOKTRIN-DOKTRIN LAIN(1)

 

 

Disini akan dibahas doktrin-doktrin lain Saksi Yehovah yaitu:

 

A)        Keselamatan.

B)        Kebangkitan Kristus.

C)        Kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

D)        Kitab Suci.

 

A) Tentang keselamatan:

 

1)   Ada bagian-bagian dari buku-buku / tulisan-tulisan mereka yang seolah-olah mengajarkan keselamatan oleh iman saja, dan bahwa ketaatan hanya bukti dari iman. INI ADALAH SAMA PERSIS DENGAN AJARAN KITA (KRISTEN YANG INJILI).

 

a)   “Apakah hanya iman saja yang dibutuhkan untuk mendapat keselamatan?

 

Ef 2:8,9: ‘Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.’ (Seluruh persediaan untuk keselamatan adalah suatu pernyataan dari kasih karunia Allah. Seorang keturunan dari Adam sama sekali tidak dapat memperoleh keselamatan dengan caranya sendiri, tidak soal betapa luhur perbuatan-perbuatannya. Keselamatan adalah suatu karunia dari Allah yang diberikan kepada mereka yang menaruh iman dalam nilai penebusan dosa dari korban PutraNya.)

 

Ibr 5:9: ‘Ia (Yesus) menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,’ (Cetak miring ditambahkan.) (Apakah ini bertentangan dengan pernyataan bahwa orang-orang Kristen ‘diselamatkan oleh iman’? Sama sekali tidak. Ketaatan hanya memperlihatkan bahwa iman mereka sungguh-sungguh.)

 

Yak 2:14,26: ‘Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.’ (Seseorang tidak memperoleh upah berupa keselamatan melalui perbuatannya. Tetapi setiap orang yang mempunyai iman yang sejati akan melaksanakan perbuatan yang selaras dengan itu - perbuatan berupa ketaatan kepada perintah-perintah Allah dan Kristus, perbuatan yang memperlihatkan iman dan kasihnya. Tanpa perbuatan sedemikian, imannya mati.)

 

Kis 16:30,31: "‘Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?’ Jawab mereka (Paulus dan Silas): ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’" (Jika pria itu dan keluarganya benar-benar percaya, tidakkah mereka akan bertindak selaras dengan kepercayaan mereka? Tentu.)” - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 207-208.

 

b)   Putra inilah yang Yehuwa utus ke bumi untuk menyerahkan kehidupannya sebagai tebusan bagi umat manusia, dengan demikian membuka jalan bagi keturunan Adam yang mau menaruh iman untuk mendapat hidup yang kekal.” - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 427.

 

2)   Tetapi Saksi-Saksi Yehuwa jelas juga percaya pada ‘keselamatan karena usaha manusia’.

 

a)   Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Hanya 144.000 orang Kristen yang setia akan menjadi raja-raja dan imam-imam bersama Kristus di surga, sedangkan umat manusia lainnya yang taat akan mendapat hidup kekal di atas suatu bumi firdaus.” - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 227.

 

Kata-kata ‘yang setia’ dan ‘yang taat’ jelas menunjukkan kepercayaan terhadap keselamatan karena perbuatan baik.

 

b)   Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “di bawah pemerintahan Kerajaan Allah, Yesus akan mengampuni dosa semua orang yang mengasihi Allah dan melayani Dia, dan kemudian semua penyakit akan ditiadakan.” - ‘Tokoh Terbesar Sepanjang Masa’, bab 26.

 

3)   Dan dalam bagian-bagian lain mereka menggabungkan iman dan perbuatan untuk memperoleh keselamatan.

 

Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan (tentang Yak 2:22): “Abraham would never have attempted to offer up his son if he had not had faith. At the same time, if he had not obeyed God’s command, he would not have gained God’s decree of approval. God then would never have given confirmation of Abraham’s faith and his justification by faith. So, both faith and works contributed to the result, not faith alone, nor works alone.” [= Abraham tidak akan pernah berusaha untuk mempersembahkan anaknya seandainya ia tidak mempunyai iman. Pada saat yang sama, seandainya ia tidak mentaati perintah Allah, ia tidak akan mendapatkan ketetapan persetujuan Allah. Maka Allah tidak akan pernah memberikan peneguhan tentang iman Abraham dan pembenarannya oleh iman. Jadi, baik iman dan perbuatan baik memberikan kontribusi kepada hasilnya, bukan iman saja, ataupun perbuatan baik saja.] - CD, ‘Commentary on James’ (1979).

 

Adapun perbuatan baik / usaha manusia yang paling mereka tekankan adalah Pemberitaan Injil.

 

John H. Gertsner: “Russell and Rutherford hammer into the thickest skull of the simplest-minded devotee that there is a mansion in heaven for no one who does not devote his days and nights unto the hour of death itself - to the high calling of door to door canvassing and propagandazing. There is no other test of ‘faithfullness.’ It matters not what one believes or what one does, he is doomed to extinction unless he incessantly witnesses in the prescribed manner. Rutherford says: ‘While on the earth those who receive God’s approval must be witnesses to the name and kingdom of Jevovah. In no other way can they be faithful and perform their commission’ (Riches). ‘If Jehovah’s witnesses should fail or refuse to deliver the message, they would be unfaithful to God and would suffer destruction’ (His Vengeance)” [= ] - ‘The Theology of the Major Sects’, hal 37.

Catatan: Gertsner mengutip kutipan di atas dari orang bernama Gilbert.

 

Saksi-Saksi Yehuwa (C. T. Rusell) mengatakan: “Kami percaya bahwa tak seorang pun akan termasuk dalam kawanan kecil kecuali para pengabar. ... Ya, kita dipanggil untuk menderita bersamanya dan untuk mengumumkan kabar baik itu sekarang, agar pada waktunya yang tepat kita dapat dimuliakan dan melaksanakan perkara-perkara yang sekarang diberitakan. Kita tidak dipanggil, maupun diurapi untuk menerima kehormatan dan menimbun kekayaan, melainkan untuk memberikan seluruh waktu dan tenaga kita, dan untuk mengabarkan kabar baik.” - ‘Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah’, hal 51.

 

Karena itu, tidak heran mereka begitu aktif memberitakan Injil. Dengan melakukan hal itu mereka juga sedang berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri! Ini berbeda sekali dengan Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh orang kristen, yang dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan orang yang diinjili.

 

4)   Dan Saksi-Saksi Yehuwa mempercayai bahwa seseorang bisa kehilangan keselamatan.

 

“Setelah seseorang diselamatkan, apakah ia akan tetap selamat?

 

Yud 5, BIS: ‘Semuanya itu kalian sudah tahu. Namun saya ingin mengingatkan kalian mengenai bagaimana Tuhan menyelamatkan umat Israel dari negeri Mesir, tetapi kemudian membinasakan orang-orang yang tidak percaya di antara mereka.’ (cetak miring ditambahkan.)

 

Mat 24:13: ‘Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.’ (Jadi keselamatan akhir dari seseorang tidak ditentukan pada saat ia mulai beriman kepada Yesus.)

 

Fil 2:12: ‘Kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.’ (Ini ditujukan kepada ‘semua orang kudus,’ di Filipi, seperti dinyatakan dalam Fil 1:1. Paulus Menganjurkan mereka agar tidak terlalu yakin tetapi supaya mereka sadar bahwa keselamatan akhir mereka masih belum pasti.)

 

Ibr 10:26,27: ‘Jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.’ (Jika Alkitab tidak menyetujui gagasan bahwa tidak soal dosa apapun yang dilakukan seseorang setelah ia ‘diselamatkan’ ia tidak akan kehilangan keselamatannya. Alkitab menganjurkan kesetiaan. Lihat juga Ibr 6:4-6, dimana diperlihatkan bahwa bahkan seseorang yang diurapi dengan roh suci dapat kehilangan harapan keselamatannya.) - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 206-207.

 

Bantahan:

 

Pekerjaan keselamatan sudah diselesaikan oleh Kristus di atas kayu salib (Yoh 19:30), dan karena itu keselamatan merupakan anugerah / pemberian cuma-cuma dari Allah (Ro 3:24), dan ini bisa kita terima melalui iman.

 

Yoh 19:30 - Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya..

 

Ro 3:24 - dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus..

 

Kita tidak mendapatkan keselamatan melalui ‘perbuatan baik / usaha manusia’ atau ‘iman + perbuatan baik / usaha manusia’, tetapi hanya melalui ‘iman’. Perbuatan baik tidak menyelamatkan kita. Perbuatan baik hanya merupakan bukti iman (Ef 2:8-9  Gal 2:16,21  Ro 3:27-28  Ro 4:1-5  Yak 2:17,26).

 

Ef 2:8-9 - “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri..

 

Gal 2:16,21 - “(16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum Taurat. ... (21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus..

 

Ro 3:27-28 - “(27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat..

 

Ro 4:1-5 - “(1) Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? (2) Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. (3) Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? ‘Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’ (4) Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. (5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran..

 

Yak 2:17,26 - “(17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. ... (26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”.

 

Illustrasi:

Orang  sakit         è    obat     è  sembuh  è olah raga / bekerja.

Orang berdosa    è    iman    è  selamat  è perbuatan baik / ketaatan.

 

Obatlah yang membuat orang sakit itu sembuh (perhatikan arah panah dalam illustrasi di atas). Olah raga / bekerja tidak meny­embuhkan, tetapi merupakan bukti bahwa orang itu sudah sembuh.

 

Analoginya: Imanlah yang menyebabkan orang itu diselamatkan. Perbuatan baik / ketaatan tidak menyelamatkan, tetapi hanya merupakan bukti bahwa orang itu sudah selamat.

 

 

-bersambung-

 

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali