Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 23:13-22

1)   Kalau dalam Mat 23:1-12 Yesus sudah menunjukkan kebobrokan orang Farisi dan ahli Taurat, maka dalam Mat 23:13-dst, Ia melanjutkan dengan serangan yang lebih keras lagi!

Kerasnya serangan Yesus ini terlihat dari kata-kata:

Kekristenan / Kitab Suci / Yesus memang mengajarkan untuk bersikap lemah lembut, sopan dan ramah terhadap sesama umat manusia (sekalipun ia adalah orang kafir), tetapi tidak terhadap nabi-nabi palsu / orang-orang yang tegar tengkuk!

Lihatlah sikap hamba-hamba Tuhan yang lain terhadap nabi palsu / orang yang tegar tengkuk [bdk. Mat 3:7 Gal 1:8-9 Fil 3:2 2Tim 3:8-9 Tit 1:10-11 2Pet 2:1-22 (khususnya ay 12,14,22) 2Yoh 7-11].

2)   Pada saat Yesus menyerang ini, maka ada beberapa pendapat tentang kehadiran orang Farisi dan ahli Taurat:

a)   Mereka ada / hadir:

·        secara terang-terangan.

·        di latar belakang.

b)   Mereka tidak hadir.

Orang-orang yang berkata ‘hadir’, mengatakan bahwa Luk 11:45,53-54, yang merupakan bagian paralel dari Mat 23 ini, membuktikan bahwa mereka hadir.

Tetapi orang-orang yang berkata ‘tidak hadir’ menjawab dengan menunjuk pada Luk 11:37-39 yang menunjukkan bahwa peristiwa dalam Lukas 11 terjadi dalam rumah seorang Farisi yang mengundang Yesus. Karena itu, jelas sekali bahwa sekalipun Luk 11 ini mirip dengan Mat 23, tetapi merupakan suatu kejadian yang berbeda dengan kejadian dalam Mat 23.

Orang-orang yang berkata ‘hadir’ mengatakan bahwa dalam ay 13-39 Yesus menyebut orang Farisi dan ahli Taurat dengan sebutan ‘kamu / engkau’, yang jelas menunjukkan bahwa mereka hadir saat itu.

Tetapi orang-orang yang berkata ‘tidak hadir’ mengatakan:

¨      Ay 13-39 merupakan sambungan dari ay 1-12, sehingga kedua bagian ini terjadi di dalam 1 peristiwa.

¨      Ay 1 menunjukkan bahwa Yesus berbicara kepada orang banyak dan murid-muridnya. Tidak dikatakan ada orang Farisi maupun ahli Taurat di sana. Jadi jelas ini juga berlaku untuk ay 13-dst.

¨      Dalam ay 2-7 Yesus menyebut orang Farisi dan ahli Taurat dengan sebutan ‘mereka’, dan ini menunjukkan bahwa mereka tidak ada disitu.

¨      Kalau dalam ay 13-dst Yesus menggunakan kata ‘kamu / engkau’, itu mungkin hanya merupakan ‘bahasa khotbah’ untuk membuat khotbah lebih hidup!

Ay 13:

1)   ‘Celakalah’.

Inggris: ‘Woe’.

Yunani: OUAI. Ini adalah kata yang sukar diterjemahkan karena di dalamnya tercakup:

Jadi, kata ini merupakan suatu expresi dari kemarahan yang suci, dan menunjukkan bahwa kemarahan Yesus keluar dari hati yang penuh kasih, yang hancur melihat ketegaran manusia.

Kalau kita melihat orang yang sesat / nabi palsu, sering kita mempunyai perasaan / sikap yang salah, seperti:

¨      acuh tak acuh.

¨      hormat (apakah saudara tetap hormat kepada pendeta yang liberal?).

¨      senang (karena memikirkan bahwa mereka akan masuk neraka).

¨      ramah / lemah lembut.

¨      munafik.

¨      benci.

¨      marah tanpa kesedihan.

¨      sedih tanpa kemarahan.

Mintalah ampun kepada Tuhan karena perasaan / sikap yang salah ini, dan mintalah supaya Ia mengubah perasaan / sikap saudara menjadi seperti sikap / perasaanNya sendiri.

2)   ‘Orang munafik’.

Penerapan:

Seringkah saudara bermanis muka terhadap orang yang sebetulnya tidak saudara senangi?

Catatan: Awas; penguasaan diri tidak sama dengan kemunafikan!

‘the man who pretends to be better than he really is’ (= orang yang berpura-pura untuk menjadi lebih baik dari pada yang sebenarnya).

Seringkah saudara bersikap seperti ini? Mungkin di depan boss saudara? Atau di depan pendeta saudara? Atau di depan istri saudara?

¨      memberi sedekah.

¨      berdoa.

¨      berpuasa.

Penerapan:

Kalau memberi persembahan, baik ke gereja maupun untuk korban bencana alam dsb, gunakanlah nama samaran / kode saja, supaya jangan ada orang lain yang tahu, kecuali Allah sendiri!

3)   ‘Kerajaan Surga’.

Di sini  artinya adalah: pemerintahan Allah dalam Kristus Yesus, yang dimulai di dunia ini dalam hidup / hati manu­sia, dan disempurnakan di dalam kekekalan / di surga kelak.

4)   ‘Menutup pintu kerajaan surga’.

Bdk. Luk 11:52 - ‘mengambil kunci pengetahuan’.

Jadi, mereka adalah pemegang kunci pintu kerajaan surga, karena mereka adalah pengajar Firman Tuhan.

Ini menunjukkan secara jelas bahwa seorang pengajar Firman Tuhan (pendeta, penginjil, pengkhotbah awam, guru sekolah minggu, guru agama dll) memiliki tanggung jawab yang besar sekali!

Orang Farisi dan ahli Taurat bisa menutup pintu dengan bermacam-macam cara:

a)   Mengajarkan apa yang salah.

Misalnya mengajarkan kese­lamatan melalui ketaatan / perbuatan baik (Bdk. ay 16-22 untuk mengetahui betapa brengseknya ajaran mereka).

b)   Tidak mengajarkan apa yang benar, misalnya tentang pentingnya seseorang datang kepada Yesus.

Penerapan:

Jaman sekarangpun ada banyak gereja yang hanya menekankan ajaran moral / etika, tetapi tidak lagi memberitakan Injil dan tidak mendorong jemaatnya untuk datang kepada Kristus. Gereja seperti ini juga menutup pintu Kerajaan Surga bagi jemaatnya!

c)   Menghalangi orang lain yang mengajarkan apa yang benar.

Dalam Kisah Rasul kita sering melihat bagaimana orang Yahudi menghalangi para rasul dalam memberitakan Injil (bdk. 1Tes 2:16).

Penerapan:

Jaman sekarangpun gereja sering menolak hamba-hamba Tuhan yang injili untuk berkhotbah di gereja mereka dengan berbagai macam alasan

d)   Menghalangi orang datang kepada Kristus (ay 13b bdk. Yoh 9:22).

Catatan: point a) dan b) bisa mereka lakukan karena kedudukan mereka sebagai pengajar Firman Tuhan, sedang point c) dan d) bisa mereka lakukan karena kedudukan mereka sebagai pemimpin / tokoh agama.

Penerapan:

Setiap kita yang adalah pemimpin (pendeta, penginjil, majelis / pengurus dsb), maupun pengajar Firman Tuhan (pendeta, penginjil, pengkhotbah awam, guru agama / sekolah minggu) harus hati-hati supaya tidak menjadi orang yang menutup pintu kera­jaan surga bagi siapapun!

5)   ‘Kamu sendiri tidak masuk’ artinya: kamu sendiri menolak Kristus.

‘Kamu merintangi mereka yang berusaha masuk’ artinya: mereka menghalangi orang yang mau datang kepada Kristus.

Dari sini bisa kita pelajari bahwa:

a)   Orang yang akan masuk ke neraka, senang sekali mencari teman! Tetapi, aneh bin ajaib, orang Kristen yang yakin akan masuk surga, banyak yang tidak senang mencari teman (tak pernah memberitakan Injil / ajak orang ke gereja)!

b)   Setan bisa menggunakan anak-anaknya (ini bisa keluarga saudara, teman saudara, atau bahkan pendeta saudara!) untuk menghalangi saudara masuk ke kerajaan surga!

Misalnya:

·        mengajak saudara bicara pada waktu Firman Tuhan diberitakan.

·        mengajak saudara piknik sehingga tak bisa ke gereja.

·        melarang saudara pergi ke gereja yang injili / alkitabiah.

Tetapi, ini semua tergantung apakah saudara mau dirintangi atau tidak!

Ay 14:

1)   Dalam Matius, ayat ini ada dalam tanda kurung (ini hanya untuk Kitab Suci Indonesia), menandakan bahwa ayat ini dianggap sebagai penambahan. Tetapi dalam Mark 12:40 dan Luk 11:47, ayat ini tidak berada di dalam kurung. Jadi sekalipun dalam Matius ayat ini seharusnya tidak ada, tetapi ayat ini jelas tetap merupakan Firman Tuhan.

2)   ‘Janda’.

Perjanjian Lama sangat menekankan keharusan untuk berbelas kasihan terhadap janda-janda (Ul 10:18  Ul 27:19  Maz 68:6  Yes 1:17 bdk. dalam PB: Kis 6:1  1Tim 5:3-16).

Tetapi, para tokoh agama ini justru menelan rumah janda-janda! Mereka adalah pengajar Firman Tuhan, tetapi mereka sendiri mengabaikan bagian penting yang ditekankan dalam Firman Tuhan!

3)   ‘Mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang’.

Di sini  Yesus bukannya menyerang doa yang panjang! Ingat Yesus sendiri berdoa panjang (bdk. Luk 6:12 - Yesus berdoa semalam suntuk). Calvin bahkan berkata bahwa doa yang panjang menunjukkan baiknya kerohanian seseorang!

Yang diserang oleh Yesus di sini  adalah: kalau doa sengaja dibuat jadi panjang dengan tujuan mengelabui mata orang.

Penerapan:

Banyak orang sengaja memanjangkan doanya kalau harus berdoa di depan umum, supaya mereka dianggap rohani. Kalau saudara seperti itu, apa bedanya saudara dengan orang Farisi dan ahli Taurat?

Dan ingatlah bahwa sekalipun manusia hanya memandang apa yang kelihatan, tetapi Tuhan menguji hati! (bdk. 1Sam 16:7).

Ay 15:

1)   ‘mengarungi lautan dan menjelajah daratan’.

Ini tidak hurufiah, tetapi hanya merupakan suatu ungkapan yang menunjukkan semangat dan kesungguhan usaha mereka. Orang-orang brengsek yang tidak bersemangat, tidak terlalu berbahaya. Tetapi orang Farisi dan ahli Taurat ini adalah orang brengsek, yang mempunyai semangat yang besar (bagi golongan mereka, bukan bagi Tuhan). Dan ini yang menyebab­kan mereka sangat berbahaya. Bandingkan dengan orang Saksi Yehovah yang 65 % anggotanya aktif memberitakan Injil sesat mereka!

Apakah semua ini tidak menyebabkan kita harus mengimbangi mereka dengan memberitakan Injil yang benar dengan lebih giat / bersemangat lagi?

2)   ‘untuk mentobatkan satu orang saja menjadi pengikut agama­mu, dan sesudah ia bertobat’.

NASB/Lit: ‘to make one proselyte, and when he becomes one’ (= untuk membuat seseorang menjadi penganut agama Yahudi, dan pada saat ia sudah menjadi penganut agama Yahudi).

Dari sini terlihat bahwa mereka tidak berusaha membawa orang kepada Allah / Yesus, tetapi hanya kepada agama mereka! Ini adalah penginjilan yang salah!

Penerapan:

Jaman sekarangpun banyak pendeta / orang kristen yang hanya berusaha membawa orang masuk ke gereja, dibap­tis dsb, tetapi tidak sungguh-sungguh membawa orang datang kepada Yesus! Karena itu perhatikanlah setiap hamba Tuhan, apakah mereka berusaha membawa saudara / jemaatnya kepada Tuhan, atau hanya kepada gereja / agama / diri mereka sendiri. Carilah hamba Tuhan yang betul-betul berusaha membawa saudara kepada Tuhan! Ingat bahwa gereja, agama, pendeta tidak bisa menyelamatkan saudara! Hanya Yesus yang bisa menye­lamatkan saudara!

3)   ‘kamu menjadikan dia orang neraka, yang 2 x lebih jahat dari pada kamu sendiri’.

NIV: ‘you make him twice as much a son of hell as you are’ (= kamu membuat dia dua kali anak neraka seperti kamu).

Jelas bahwa Yesus memaksudkan bahwa:

a)   Mereka sendiri adakah anak neraka, artinya: jahat & akan masuk neraka.

Dari ajaran, kepercayaan dan kehidupan mereka, Yesus tahu bahwa mereka bukan orang yang percaya dan karena itu Yesus mengatakan mereka adalah anak neraka.

Penerapan:

Banyak orang menganggap kita ‘menghakimi’ kalau kita mengatakan bahwa seseorang / suatu gereja adalah orang / gereja yang sesat dan pasti tidak akan selamat, kecuali mereka bertobat. Tetapi, beranikah mereka mengatakan bahwa Yesus menghakimi orang Farisi dan ahli Taurat pada waktu Ia mengatakan kalimat ini?

b)   Orang-orang yang mereka pertobatkan adalah dua kali anak neraka, artinya: dua kali lebih jahat. Mengapa bisa demikian? Mungkin karena mereka mempertahankan sebagian besar dosa-dosa mereka sebagai orang kafir, dan mereka lalu menambahkan dengan dosa-dosa orang Yahudi seperti kemunafikan, kesombongan rohani dsb.

Penerapan:

Orang kafir yang hanya dibawa kepada gereja / agama kristen saja, tetapi tidak kepada Yesus, juga bisa menjadi 2 kali lebih jahat! Mereka tidak bertobat dari dosa-dosa lama mereka, dan mereka bahkan menambah keja­hatan mereka dengan kemunafikan dan kesombongan orang kristen KTP.

Karena itu, janganlah berusaha membawa orang hanya kepada gereja / agama, tetapi bawalah orang kepada Kristus. Kalau orang itu datang kepada Kristus dengan sungguh-sungguh, tidak mungkin ia menjadi makin jahat!

4)   Karena ay 14 itu sebetulnya tidak ada dalam Injil Matius, maka ay 15 merupakan sambungan dari ay 13!

Ay 13: mereka menghalangi orang masuk kerajaan surga

Ay 15: mereka mengajak orang masuk neraka!

Ay 16-22:

1)   ‘Pemimpin-pemimpin buta’.

Ini akan terus ada dalam gereja, dari dulu sampai akhir jaman! Karena itu, janganlah mempercayai kerohanian / kekristenan orang, hanya dari jabatan / kedudukannya dalam gereja!

2)   Ay 17: ‘orang-orang bodoh dan orang-orang buta’.

Yesus mengatakan bahwa mereka itu bodoh, padahal dalam Mat 5:22, Ia sendiri mengatakan bahwa kita tak boleh mengatakan ‘bodoh’ kepada seseorang (Mat 5:22 salah terje­mahan; kata ‘jahil’ seharusnya adalah ‘bodoh’).

Penjelasan: yang Yesus maksudkan dengan Mat 5:21-22 adalah bahwa kita tidak boleh memaki dengan kebencian. Itu terma­suk pelanggaran terhadap hukum ke 6: jangan membunuh (bdk. Mat 5:21). Tetapi di sini, Yesus menyebut mereka ‘bodoh’ dengan hati yang kasih! Ini tentu saja berbeda!

3)   Dari ay 16,18 terlihat bahwa orang Farisi dan ahli Taurat membedakan 2 macam sumpah: yang mengikat (harus ditepati) dan yang tidak mengikat (dilanggarpun tidak apa-apa!)

Kelucuan dari ajaran ini terlihat dari:

4)   Ay 16: emas Bait Suci lebih penting dari Bait Sucinya.

Ay 18: persembahan lebih penting dari mezbahnya.

Ajaran seperti ini bertujuan untuk mendapatkan banyak untung bagi diri mereka sendiri! Dan ini adalah ciri nabi- nabi palsu (bdk. Yer 8:10  Tit 1:11  2Pet 2:3).

Penerapan:

Sekalipun kita memang harus memberi persembahan (persembahan persepuluhan maupun persembahan biasa) kepada Tuhan, tetapi hati-hati­lah dengan pendeta yang terlalu / terus-menerus menekankan pentingnya persembahan, apalagi yang terus-menerus menjan­jikan bahwa Tuhan akan membalas saudara berlipat ganda! Selain ini bisa mendorong saudara untuk memberi kepada Tuhan dengan pamrih / ‘jiwa dagang’, juga ia mungkin sekali adalah nabi palsu yang menggunakan semua itu untuk keuntungan dirinya sendiri!


-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali