oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
1)
Ay 38-39:
a)
Mereka minta tanda dan menyebut Yesus dengan sebutan ‘Guru’. Kelihatannya
sopan, tetapi dalamnya busuk!
· Lihat
Luk 11:16. Tujuan mereka adalah mencobai Yesus.
· Yesus
sudah banyak memberikan mujijat. Tetapi mereka minta tanda lagi. Ini menunjukkan
bahwa mereka hanya mencari-cari alasan untuk menolak Yesus.
b)
Tak semua orang yang minta tanda dijawab Yesus dengan jawaban seperti ay 39.
Misalnya: Gideon dalam Hak 6:17,36-40. Mengapa sikap Tuhan berbeda? Jelas karena
sikap hati / motivasi dari orang yang minta tanda itu berbeda!
2)
Ay 39-40:
a) ‘tak setia’.
NIV/NASB: ‘adulterous’ (= ). Bdk. Yer 3:6-13.
b)
‘Tanda nabi Yunus’. Apa artinya?
Ada yang menganggap ay 40 sebagai penekanan / inti bagian ini dan
lalu berkata bahwa tanda itu adalah kebangkitan Yesus. Tetapi kelihatannya ay 40
ini hanya merupakan tambahan saja dan bukanlah inti / penekanan dari bagian ini.
Alasannya:
·
Luk 11:29-30 menyebut tentang
Yunus tetapi tidak menyebut tentang 3 hari dan 3 malam.
·
Mat 16:1-4 juga seperti itu.
·
Mark 8:11-12 bahkan hanya
berkata bahwa mereka tidak akan diberi tanda. Bagian ini sama sekali tidak
menyinggung tentang Yunus!
Ini semua menunjukkan bahwa Mat 12:40 bukanlah bagian inti. Ini
cuma tambahan saja. Karena kalau Mat 12:40 merupakan penekanan / inti, maka
tidak mungkin 3 bagian Kitab Suci yang lain menghapuskan bagian ini.
Kesimpulan: arti bagian ini adalah: mereka tidak akan diberi tanda,
tetapi hanya pemberitaan Firman Tuhan! Yunus sendiri juga tidak memberi mujijat
apa-apa kepada orang Niniwe; ia hanya memberitakan Firman Tuhan. Mereka harus
percaya pada Firman Tuhan tanpa tanda / mujijat (bdk. 1Kor 1:22-23).
c)
Ay 39-40 jelas menunjukkan bahwa Yesus percaya bahwa cerita Yunus itu adalah
suatu fakta sejarah! Ini bertentangan dengan pandangan Liberal yang menganggap
semua ‘cerita-cerita yang tidak masuk akal’ sebagai illustrasi / dongeng dan
sebagainya.
d) Ay 40: 3 hari 3 malam.
Ini menyebabkan ada orang yang beranggapan bahwa Yesus mati pada
hari Kamis (karena Ia bangkit pada hari Minggu). Tetapi Mark 15:42 jelas
menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari Jum’at (Sabat = Sabtu; jadi
‘menjelang Sabat’ = Jum’at).
Tetapi kalau Yesus mati pada hari Jum’at pk 3 siang (Luk 23:44)
dan bangkit pada hari Minggu dini hari, maka itu berarti bahwa Ia mati / ada
dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Lalu bagaimana menafsirkan Mat 12:40 yang
berkata 3 hari 3 malam? Jawab: ingat bahwa orang Yahudi menganggap ‘sebagian
hati’ sebagai satu hari penuh! Contoh: Ester 4:16 - mereka diminta berpuasa 3
hari penuh. Tetapi Ester 5:1 mengatakan ‘pada hari ke 3’ (bukan ‘setelah
hari ke 3’). Ini menunjukkan bahwa pada hari ke 3 mereka hanya berpuasa dalam
sebagian dari hari itu, tetapi toh dianggap sebagai satu hari penuh.
Yesus mati hari Jum’at, itu dianggap satu hari. Hari Sabtu Ia ada
dalam kubur (itu hari kedua). Lalu sebagian dari hari Minggu Ia masih ada dalam
kubur (itu dianggap sebagai hari ketiga). Jadi kata-kata Yesus dalam ay 40 cocok
dengan apa yang Ia alami.
Orang-orang Yahudi tidak menganggap bahwa kata-kata Yesus dalam ay
40 tidak cocok dengan fakta bahwa Yesus ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam.
Kalau mereka menganggap tidak cocok, pasti mereka akan menuduh Yesus sebagai
pendusta karena kata-kataNya salah.
e) Ay 40: Yesus ada dalam ‘rahim bumi’ (Lit: the
heart of the earth).
Apa artinya? Ini tidak berarti bahwa pada saat mati, Yesus turun ke
HADES / SHEOL / Kerajaan Maut / Neraka / tempat penantian, dan sebagainya.
Alasannya:
· Luk
23:43 menunjukkan bahwa pada saat mati, Yesus pergi ke Firdaus. Dari 2Kor 12:2-4
Wah 2:7 Wah 22:2,14,19 jelas terlihat bahwa Firdaus adalah surga.
· Luk
23:46 jelas menunjukkan bahwa pada saat mati, roh Yesus pergi kepada Bapa, yaitu
ke surga.
· Apa
yang dialami Yesus merupakan pola (pattern) dari apa yang akan kita alami
(Ro 6:4,5,8). Kalau pada saat mati Yesus pergi ke neraka, Sheol / Hades, tempat
penantian dan sebagainya, maka pada saat mati kita juga akan pergi ke sana! Ini
tidak sesuai dengan 2Kor 5:1,2,8 dan Fil 1:23 yang jelas menunjukkan bahwa
kita (orang percaya) akan langsung ke surga pada saat kita mati.
Kesimpulan: ‘rahim bumi’ harus diartikan sebagai ‘kuburan’
(bdk. Maz 63:10 Maz 55:16).
Jadi, pada saat mati, tubuh Yesus masuk ke kuburan, sedangkan jiwa
/ rohNya pergi ke surga.
Kata-kata ‘turun ke dalam neraka / Kerajaan Maut’ dalam 12
Pengakuan Iman Rasuli, bukan menunjukkan bahwa Yesus betul-betul turun ke suatu
tempat pada saat Dia mati, tetapi menunjuk pada penderitaan Yesus secara rohani
(yang tidak terlihat oleh mata manusia).
3)
Ay 41-42:
‘Menghukum’ (NIV/NASB: ‘condemn’) mempunyai 2
kemungkinan arti:
a) Seperti 1Kor 6:2 Mat 19:28.
Kristus akan menjadi Hakim. Kita (orang yang percaya) satu dengan
Kristus. Jadi, kita akan disebut ‘menghakimi / menghukum’. Tetapi ini tidak
berarti bahwa kita betul-betul ikut menjatuhkan hukuman / keputusan!
b)
Yang menghukum / condemn, bukanlah orang Niniwe / ratu Sheba, tetapi
seluruh cerita tersebut. Jadi, seluruh cerita itu menunjukkan bejadnya orang
Yahudi pada saat itu. Orang Niniwe bertobat karena Yunus. Ratu Sheba mau
mendengar Salomo. Tetapi orang-orang Yahudi ini tidak mau bertobat / mendengar
Yesus dengan sungguh-sungguh. Seluruh cerita ini menunjukkan jahatnya mereka.
Jadi cerita ini ‘menghukum’ (condemn) mereka!
Bagian ini
biasanya ditafsirkan secara hurufiah. Jadi, orang yang dilepaskan dari setan,
kalau tidak mau menerima Yesus, bisa dirasuk kembali oleh lebih banyak setan.
Atau, ada juga yang menafsirkan bahwa orang sakit, kalau ia disembuhkan, lalu
tidak mau percaya kepada Yesus, penyakitnya bisa kumat secara lebih berat.
Tetapi, ay 45b
jelas menunjukkan bahwa bagian ini adalah suatu perumpamaan. Ada beberapa hal
yang bisa kita pelajari dari perumpamaan ini:
1)
Setan keluar (ay 43).
Yesus sering mengusir setan. Karena itu, kalau Yesus ‘bersinar’
atas seorang manusia (memberikan mujijat, mengajar Firman Tuhan / Injil, memberi
teladan hidup dan sebagainya), dan orang itu memberikan tanggapan terhadap
‘sinar’ itu, maka dikatakan ‘setan keluar’ dari orang itu.
Tetapi, tanggapan orang itu tidak selalu berupa pertobatan yang
sejati.
2)
Setan mengembara (ay 43).
Ini menunjukkan bahwa setan tidak bisa krasan berada di luar
manusia atau di tempat-tempat dimana ia tidak bisa menguasai / menggoda manusia.
Karena itu, kepercayaan populer bahwa setan senang tinggal di kuburan atau
tempat yang sepi merupakan kepercayaan yang salah. Ia senang berada di tempat
yang ada manusianya (termasuk di gereja) karena ia tidak bisa senang hidup tanpa
menggoda manusia!
3)
Ay 44a menunjukkan bahwa setan selalu berusaha mendapatkan kembali apa yang
diambil dari padanya. Setan tidak mau kehilangan ‘kambing’nya! Setan juga
selalu berusaha supaya seseorang yang sudah meninggalkan suatu dosa, kembali
kepada dosa itu lagi. Karena itu hati-hati dengan ‘dosa lama’!
4)
Ay 44b.
· ‘Kosong’
= tidak ada Yesus/Roh Kudus. Jadi, sekalipun orang itu ‘menanggapi’ sinar
dari Kristus, tetapi tanggapannya tidak memadai. Ia tidak sungguh-sungguh datang
dan menerima Yesus sebagai Tuhan / Juruselamat. Ia cuma orang Kristen KTP.
· ‘Bersih
tersapu dan rapi teratur’. Ini dari sudut pandangan setan! Ini menunjukkan
bahwa keadaan / kehidupan orang itu adalah sedemikian rupa sehingga setan merasa
krasan (comfortable) di sana! Jadi, mungkin sekali orangnya tidak belajar Firman
Tuhan, tidak berdoa, tidak taat kepada Tuhan, tidak melayani Tuhan dan
sebagainya. Inilah keadaan / tempat yang menyenangkan bagi setan!
Penerapan:
Renungkan hidup saudara! Apakah saudara adalah tempat yang
menyenangkan bagi setan?
5)
Ay 45 - orang yang murtad atau orang yang kembali kepada dosa-dosanya yang lama,
akan menjadi lebih jahat! (bandingkan dengan Ibr 6:4-6 Ibr 10:26-29
2Pet 2:20-22).
Contoh: Yudas Iskariot, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat,
orang-orang Yahudi pada saat itu. Mereka kelihatannya mula-mula mengikut Yesus,
tetapi akhirnya menjadi lebih jahat. Merekalah yang membunuh Yesus!
Penerapan:
· orang
yang berhenti belajar Firman Tuhan, pasti akan sesat.
Amsal 19:27 (NIV): “Stop listening to instruction, my son, and
you will stray from the words of knowledge” (= Berhentilah mendengar
instruksi, anakku, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
· orang
yang melakukan dosa tertentu, lalu ditegur dan bertobat sebentar, dan lalu
kembali kepada dosa itu, biasanya akan menjadi kebal / ndablek terhadap teguran
tentang dosa tersebut.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena penguasaan setan atas dirinya
makin hebat / berlipat ganda (ay 45).
Seluruh bagian
ini mengajar:
a)
Untuk percaya dan menerima Yesus dengan sungguh-sungguh dan mengikut Dia dengan
setia. Jangan sekedar menjadi pengikut gereja / aliran / pendeta!
b)
Jangan kembali pada dosa lama, yang sudah ditinggalkan. Kebiasaan buruk
diperkuat dengan kembalinya kita pada dosa lama yang tadinya sudah kita
tinggalkan.
c)
Kalau menghadapi orang kafir / kristen KTP, tugas kita bukan mempertobatkan
mereka dari dosa-dosa tertentu. Kalau mereka tidak menerima Yesus, mereka
mungkin sekali akan kembali pada dosa-dosanya dan bahkan menjadi lebih jahat
dari semula! Jadi, tugas kita adalah memberitakan Injil kepada mereka supaya
mereka betul-betul datang dan percaya kepada Yesus!
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali