Eksposisi Injil Lukas

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


LUKAS 4:5-13

I) Pencobaan II versi Lukas (Luk 4:5-7):

1) Urut-urutan pencobaan:

Pencobaan ke II dalam Lukas ditempatkan dalam urutan ke III dalam Mat 4. Saya berpendapat bahwa urut-urutan Matius yang benar karena:
 

a) Setelah pencobaan ke III dalam Matius, Iblis diusir.

b) Kalau urut-urutannya seperti dalam Mat 4, maka jalan ceritanya lebih baik / masuk akal, karena dalam jawaban Yesus terhadap pencobaan I terlihat bahwa:

 

Karena itu, maka dalam pencobaan II versi Matius, Iblis mencobai:

 

Jadi, Lukas tidak menulis berdasarkan urutan waktu. Kata ‘kemudian’ pada awal ay 5,9 sebetulnya tidak ada. Ini penting diketahui, karena kalau kata ‘kemudian’ itu ada, maka itu menunjukkan bahwa Lukas menulis secara chronologis.

2) Bagaimana terjadinya pencobaan ke II dan III?

Ada 2 pandangan tentang bagaimana terjadinya pencobaan ke II dan III.
 

a) Sungguh-sungguh terjadi; jadi Yesus betul-betul dibawa oleh Iblis ke bubungan Bait Allah, dan lalu ke puncak gunung.

Pandangan ini rasanya tidak mungkin karena:

 

b) Calvin menganggap terjadinya kedua pencobaan ini adalah melalui vision / penglihatan yang diberikan oleh Iblis kepada Yesus.

Bandingkan dengan Yeh 40:1b-2, yang berbunyi: "... pada hari itu juga kekuasaan TUHAN meliputi aku dan dibawaNya aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali".

 

Bandingkan juga dengan Wah 21:10 yang berbunyi: "di dalam roh ia membawa aku ke gunung yang tinggi".
 

3) Apakah kata-kata setan dalam ay 6-7 itu benar?
 

a) Ada yang berkata ‘ya’ dengan alasan:

 

 

b) Jawaban yang benar adalah ‘tidak’ karena:

 

 

 

 

Jadi, penguasa / pemilik alam semesta adalah Allah, bukan setan! Allah tidak pernah kehilangan kontrol atas seluruh alam semesta!

Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa dalam menggoda, setan sering berdusta (bdk. Kej 3:4-5). Karena itu, hati-hati dengan dusta setan yang menawarkan hal-hal yang indah kepada saudara!
 

4) Tujuan pencobaan II versi Lukas ini adalah:
 

a) Supaya Yesus mendapatkan mahkota tanpa salib.

 

Kalau Yesus menggunakan cara yang seharusnya, maka Ia harus menderita, dan mati disalib, baru bisa mengumpulkan orang-orang untuk datang kepadaNya. Tetapi dengan cara setan ini, Ia hanya perlu tunduk kepada setan, dan seluruh dunia akan diberikan kepadaNya.

Penerapan:

 

b) Supaya Yesus mendapat hasil yang banyak dan cepat tetapi:

 

 

Setan juga mencobai manusia dengan cara ini, misalnya:

 

 

 

 

 

Pokoknya setan berusaha supaya manusia mau mencapai ambisinya dengan menggunakan cara yang tidak halal, atau bahkan dengan menggunakan kuasa setan.
 

5) Jawaban Yesus terhadap pencobaan ini (Luk 4:8 Mat 4:10):
 

a) Luk 4:8 (KJV) ada suatu penambahan: Get thee behind Me, for it is written’ (= Pergilah ke belakangKu, karena ada tertulis).

Kata-kata yang digarisbawahi ini sebetulnya tidak ada!

Tetapi dalam Mat 4:10 memang dikatakan bahwa Yesus mengusir setan. Ini menunjukkan Yesus lebih besar dari setan.

b) Yesus mengutip Ul 6:13. Lagi-lagi Ia menggunakan Firman Tuhan!

c) Penekanan dari jawaban Yesus adalah: Hanya Allah yang boleh disembah! Kita tidak boleh menyembah apapun / siapapun, seperti:

 

 

 

 

Tetapi Yesus mengijinkan orang menyembah diriNya sendiri (Mat 14:33 Mat 28:9,17 Yoh 9:38 Yoh 20:28), karena Ia memang adalah Allah sendiri.

d) Pulpit Commentary memberikan penerapan sebagai berikut:

"Never to associate with wicked men for the attainment of good ends" (= Jangan pernah bergabung dengan orang-orang jahat untuk mencapai tujuan yang baik).
 

II) Pencobaan III versi Lukas (Luk 4:9-12):

1) Kalau pencobaan I mencobai Yesus supaya tidak percaya kepada BapaNya maka pencobaan III versi Lukas ini mencobai Yesus untuk ‘terlalu percaya’ kepada BapaNya sehingga mencari bahaya dengan cara meloncat dari bubungan bait Allah.

Penerapan:

Setan juga sering mencobai kita untuk menjadi ‘terlalu percaya’ kepada Allah. Misalnya dengan mendorong kita untuk:

 

2) Pencobaan I ditolak oleh Yesus dengan menggunakan Firman Tuhan, maka sekarang setan juga menyerang dengan menggunakan Firman Tuhan (Maz 91:11-12) yang disalahtafsirkan. Ia menyalahtafsirkan dengan cara menafsirkannya sehingga bertentangan dengan ayat lain, yaitu Ul 6:16 yang nanti dikutip oleh Yesus untuk menjawab serangan ini.

Penerapan:

Contoh:

 

 

3) Jawaban Yesus (Luk 4:12):
 

a) Yesus lagi-lagi menjawab dengan menggunakan Firman Tuhan.

Adalah sesuatu yang menarik bahwa dalam menghadapi 3 x serangan setan di sini, Yesus juga 3 x menggunakan Firman Tuhan. Ia tidak berganti-ganti senjata, sebentar pakai Firman Tuhan, sebentar pakai logika, sebentar pakai filsafat, dsb. Ia terus memakai Firman Tuhan.

Saya ingin sekali lagi mengingatkan kata-kata Calvin yang sudah kita pelajari waktu membahas Luk 4:1-4:

"Those who voluntarily throw away that armour, and do not laboriously exercise themselves in the school of God, deserve to be strangled, at every instant, by Satan, into whose hands they give themselves up unarmed" (= Mereka yang secara sukarela membuang senjata itu, dan tidak melatih diri mereka sendiri dengan susah payah dalam sekolah Allah, layak dijerat, pada setiap saat, oleh Iblis, kedalam tangan siapa mereka menyerahkan diri mereka sendiri tanpa senjata).

 

‘Dengan susah payah’, berarti:

 

b) Yesus mengutip jawabannya itu dari Ul 6:16. Jadi dalam 3 x menangkis serangan setan di sini, Yesus 3 x mengutip dari kitab Ulangan. Mengapa?

 

Ini menunjukkan pentingnya pendidikan Firman Tuhan untuk anak-anak / Sekolah Minggu.
 

c) Ul 6:16 yang dikutip oleh Yesus itu jelas berhubungan dengan ajaran setan yang menyalahtafsirkan Maz 91:11-12 itu, dan bahkan meluruskan penyalahtafsiran itu.

 

Disini kita lihat lagi pentingnya:

 

 

Tetapi ingat, mengerti dahulu ayatnya, baru dihafalkan!

Illustrasi: Pada jaman Napoleon ada banyak orang asing mau menjadi tentaranya Napoleon. Suatu hari dalam suatu markas tentara, ada persiapan untuk menyambut kedatangan Napoleon. Komandannya tahu bahwa Napoleon tidak senang kalau ada tentara yang tidak bisa berbahasa Perancis, dan karena itu ia mempersiapkan tentaranya yang non Perancis untuk bisa menjawab Napoleon dalam bahasa Perancis. Ia lalu memanggil seorang tentara yang non Perancis dan memberinya kursus kilat. Ia berkata kepada tentara itu: Napoleon selalu menanyakan 3 pertanyaan yang sama dengan urut-urutan yang sama. Napoleon selalu tanya:

 

 

Komandan itu lalu menyuruh tentara itu menghafalkan ketiga jawaban itu dalam bahasa Perancis. Lalu tibalah Napoleon dan ia lalu memeriksa seluruh pasukan. Ia lalu datang kepada tentara non Perancis itu dan bertanya, tetapi bertentangan denganh kebiasaannya, ia membalik pertanyaannya dan menanyakan pertanyaan kedua lebih dulu: ‘Berapa lama kamu jadi tentara?’. Si tentara menjawab dengan hafalannya: ‘23 tahun’. Napoleon heran, karena tentara itu kelihatan masih muda sehingga ia lalu bertanya lagi: ‘23 tahun? Berapa umurmu?’. Tentara menjawab: ‘3 tahun’. Napoleon menjadi marah dan berkata: ‘Yang gila itu kamu atau saya?’. Tentara menjawab: ‘Dua-duanya’.

 

Ini akibatnya kalau orang hanya menghafal, tanpa mengerti!

d) Membedakan ‘beriman’ dan ‘mencobai Tuhan’.

Setan menyuruh Yesus terjun dengan iman dari bubungan Bait Allah berdasarkan Maz 91:11-12, tetapi Yesus tahu bahwa itu bukanlah tindakan iman, tetapi ‘terlalu percaya’, dan lebih tepat kalau dikatakan sebagai tindakan yang mencobai Allah. Memang ‘mencobai Allah’ mirip dengan ‘tindakan iman’, dan kita harus bisa membedakan kedua hal ini!

Calvin:

"In this passage, the word tempt denotes the neglect of those means which he puts into our hands, ... In short, whoever desires to make an experiment of the divine power, when there is no necessity for it, tempts God by subjecting his promises to an unfair trial" (= Dalam bagian ini, kata mencobai menunjukkan pengabaian sarana yang Ia letakkan dalam tangan kita, ... Singkatnya, siapapun yang ingin membuat percobaan dengan kuasa ilahi, pada saat tidak ada keperluan untuk itu, mencobai Allah dengan meletakkan janjiNya pada ujian yang tidak fair).

Jadi 2 hal yang Calvin tekankan:

Contoh: pada waktu kita sakit, sekalipun kita bisa membeli obat / pergi ke dokter, tetapi kita tidak mau melakukan hal-hal itu, dan kita hanya berdoa saja. Ini bukan beriman kepada Allah, tetapi mencobai Allah!

 

Illustrasi: ada banjir, dan seorang kristen naik ke atap rumah, dan berdoa supaya Tuhan menolong dia. Lalu datang sebuah perahu untuk menolong dia, tetapi orang itu, yang mungkin sekali menginginkan Tuhan menolong dia dengan cara yang spektakuler, menolak dan berkata: ‘Aku sudah berdoa kepada Tuhan dan Ia pasti akan menolong aku’. Beberapa waktu kemudian datang sebuah perahu yang lain, tetapi ia memberikan jawaban yang sama. Lalu datang sebuah helikopter dan mau menolong dia, tetapi ia tetap memberikan jawaban yang sama. Akhirnya banjir itu naik terus dan orang itu mati. Pada waktu menghadap Tuhan, orang itu protes kepada Tuhan: ‘Tuhan aku berdoa dan aku percaya Engkau akan menolong, tetapi mengapa Engkau tidak menolong?’. Tuhan menjawab: ‘Apa maksudmu tidak menolong? Aku mengirimkan 2 perahu dan 1 helikopter!’.

 

Ini menunjukkan pengabaian sarana!

Misalnya: orang yang sengaja mencari bahaya (seperti pencobaan setan ini), atau sengaja tidak mau menghindar dari bahaya, dan minta Tuhan melindungi dirinya.

Contoh: saya mendengar kesaksian seorang dari Flores yang mengatakan bahwa waktu ada gempa bumi, ia tidak mau keluar dari rumahnya, karena yakin Allah melindungi sehingga tidak akan roboh.

Contoh lain: seorang pendeta mendapat informasi bahwa ada majelisnya yang terlihat di komplex pelacuran. Pada waktu pendeta menegur majelis itu, sang majelis menjawab: "Aku memang pergi ke sana, tetapi aku terus berdoa: ‘Tuhan, kuatkanlah aku dari pencobaan perempuan-perempuan jalang ini’, dan aku percaya Ia pasti menolong aku".
 

Semua ini merupakan contoh-contoh dari ‘mencobai Tuhan’, bukan ‘tindakan iman’.
 

III) Setelah Pencobaan:

1) Iblis pergi dan menunggu saat yang baik (ay 13).

 

Ia tekun bukan main baik dalam mencobai Yesus maupun mencobai kita. Apakah kita tekun dalam:

 

 

Kalau setannya tekun sedangkan kita tidak, maka bagaimana kita bisa menang?

 

Hal yang lain yang bisa kita dapatkan dari sini adalah: kalau saudara berhasil mengatasi serangan / pencobaan setan, jangan lalu ‘mabuk / lupa daratan’ oleh kemenangan itu. Ingat bahwa ia menunggu saat yang baik untuk menyerang saudara lagi! Jadi tetaplah waspada dan berjaga-jaga.

 

2) Malaikat-malaikat melayani Yesus (Mat 4:11 Mark 1:13b).

Ini pasti termasuk memberi Yesus makan. Yesus tidak mau menggunakan cara yang tidak halal untuk mendapatkan makanan, dan sekarang Ia mendapatkan makanan dari malaikat!
 

Penutup:

Maukah saudara meniru teladan Yesus dalam menghadapi pencobaan?

   

-AMIN-


Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali