Eksposisi Injil Lukas
oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
LUKAS
2:8-20
I)
Pemberitaan Injil kepada para gembala (ay 8-14):
1) Kelahiran / kedatangan Yesus ke dalam dunia ini sia-sia belaka
kalau tidak ada orang yang tahu. Karena itu maka Allah mengutus malaikat untuk
memberitakan hal itu kepada para gembala.
Tetapi
mengapa malaikat memberitakan hal itu hanya kepada beberapa gembala? Mengapa
tidak kepada seluruh dunia? Jelas karena Allah menghendaki manusia, dan bukan
malaikat, sebagai pemberita Injil. Allah menghendaki bahwa beberapa gembala yang
sudah mendengar berita Injil itu lalu meneruskannya kepada orang lain!
Perhatikan kata-kata ‘aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
seluruh bangsa’ (ay 10). Jadi sekalipun Injil ini pertama kali diberitakan
kepada mereka, Injil itu bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi untuk seluruh
bangsa. Ini jelas menunjukkan bahwa mereka (dan juga kita) harus memberitakan
Injil. Apakah saudara melakukan dengan setia tugas Pemberitaan Injil yang Yesus
berikan kepada saudara?
2) Pada jaman itu gembala adalah orang rendahan / hina. Ini
terlihat dari fakta bahwa pada jaman itu mereka tidak diperbolehkan memberikan
kesaksian dalam pengadilan.
Tetapi
kepada mereka inilah berita Injil diberikan untuk pertama kalinya. Mengapa?
Karena Allah mau memakai orang yang rendah / bodoh sebagai alatNya untuk
menghancurkan kesombongan dunia (bdk. 1Kor 1:25 1Kor 2:4-5).
Ini
mengajar kita 2 hal:
a) Jangan hanya mau belajar dari orang yang pinter secara duniawi /
jasmani, atau orang yang secara jasmani / duniawi kelihatan hebat / mentereng.
Tuhan bisa memakai orang yang secara duniawi / jasmani adalah orang bodoh yang
tidak berpendidikan untuk mengajar saudara, dan saudara harus cukup mempunyai
kerendahan hati untuk mau diajar oleh orang seperti itu.
Calvin:
"If then we
desire to come to Christ, let us not to be ashamed to follow those whom the
Lord, in order to cast down the pride of the world, has taken, from among the
dung of cattle, to be our instructors"
(= Karena itu, jika kita mempunyai keinginan untuk datang kepada Kristus,
marilah kita tidak malu untuk mengikuti mereka yang Tuhan, untuk menekan
kesombongan dunia, telah ambil dari antara kotoran binatang, untuk menjadi
guru-guru kita).
b)
Kalau saudara adalah orang yang bodoh / tak berpendidikan tinggi, jangan
menjadikan itu sebagai alasan untuk tidak melayani Tuhan. Tuhan tetap mau dan
bisa memakai saudara. Tentu saja saudara juga harus berusaha belajar Firman
Tuhan dengan serius, supaya setidaknya saudara menjadi pandai dalam hal rohani.
3) Berita Injil dari malaikat (ay 10-12,14):
a) Ada kesukaan besar (great joy) karena kelahiran
Juruselamat (ay 10-11).
Ini
menunjukkan bahwa:
Calvin:
"These words
show us, first, that, until men have peace with God, and are reconciled to him
through the grace of Christ, all the joy that they experience is deceitful, and
of short duration" (= kata-kata ini
pertama-tama menunjukkan bahwa sebelum manusia mempunyai damai dengan Allah, dan
diperdamaikan denganNya melalui kasih karunia Kristus, semua sukacita yang
mereka alami adalah bohong / palsu dan berumur pendek).
Penerapan: apakah saudara selalu hanya mencari kesenangan duniawi, seperti
pesta, piknik, cewek, dsb? Sermua itu hanya bisa memberi kesukaan yang bersifat
sementara dan semu. Hanya Yesus yang bisa memberi sukacita yang sejati kepada
saudara!
b) Ay 12 merupakan tanda yang diberikan oleh malaikat kepada
mereka. Pemberian tanda ini tujuannya:
c) Ay 14:
Tujuan akhir dari Natal bukanlah sekedar keselamatan manusia,
tetapi supaya melalui keselamatan itu manusia lalu memuliakan Allah! Karena itu,
kalau saudara sudah diselamatkan, saudara harus hidup untuk kemuliaan Allah.
Penerapan: apakah saudara hidup untuk kemuliaan Allah, atau untuk kesenangan
saudara sendiri?
o
‘damai’ bisa
menunjuk pada:
·
damai dalam hati.
·
damai antara manusia
dengan manusia
·
damai antara manusia
dengan Allah.
Calvin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘damai sejahtera’
di sini adalah damai antara Allah dengan manusia (Catatan: tetapi perlu diingat
bahwa damai dengan Allah ini juga menyebabkan damai dalam hati dan damai antara
manusia dengan manusia).
Calvin mengatakan bahwa manusia dari lahir adalah ‘children of
wrath’ / anak-anak kemurkaan (Ef 2:3), dan hanya bisa diperdamaikan dengan
Allah melalui Yesus Kristus.
Renungkan: sudahkah saudara diperdamaikan dengan Allah melalui Kristus?
Sebelum hal itu terjadi, murka Allah tetap ada di atas saudara, dan akan menimpa
saudara secara penuh pada saat saudara mati, atau pada saat Yesus datang
kedua-kalinya!
o
‘manusia yang
berkenan kepadaNya’.
Ini tidak berarti bahwa manusia itu hidup sedemikian rupa sehingga
bisa memperkenan Tuhan dan mendapatkan damai! Ini menunjukkan suatu perkenan
yang tergantung pada kehendak Allah yang berdaulat. Hendriksen mengatakan bahwa
kata-kata ini berarti: ‘whom God has
graciously chosen’ (= yang telah Allah
pilih dengan murah hati).
II) Tanggapan dari para gembala (ay 15-20):
1) Ay 15-16 adalah saat yang penting. Injil / Firman Tuhan sudah
selesai diberitakan. Sekarang, bagaimana sikap / tanggapan para gembala itu?
Mereka bisa saja:
Bukankah banyak orang kristen yang setelah mendengar Firman Tuhan
lalu mengambil sikap-sikap seperti ini? Tetapi bukan itu sikap / tanggapan dari
para gembala. Sebaliknya:
a) Mereka menganggap kata-kata malaikat sebagai kata-kata Tuhan (ay
15b: ‘seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita’).
Penerapan:
bagaimana kalau saudara mendengar kata-kata pendeta yang sesuai dengan Firman
Tuhan? Apakah juga menganggap sebagai kata-kata Tuhan dan mentaatinya?
b) Mereka mentaati / menanggapi berita Injil itu, dan bahkan mereka
saling mendorong untuk mentaati / menanggapi berita Injil tersebut!
Penerapan:
c) Mereka taat secara langsung / tidak menunda.
Ini
terlihat dari kata-kata ‘cepat-cepat berangkat’ (ay 16).
Pada
waktu mendengar Firman Tuhan, sering ada api yang membara dalam diri kita yang
mendorong kita untuk taat. Tetapi kalau kita menunda ketaatan, maka api itu
mengecil dan akhirnya padam. Karena itu jangan menunda ketaatan.
Adam
Clarke mengatakan bahwa semua penundaan adalah berbahaya, tetapi orang yang
setelah mendengar Injil lalu menunda untuk mencari / datang kepada Yesus,
membahayakan kebahagiaan kekalnya.
Apakah
saudara masih menunda untuk datang dan percaya kepada Yesus? Jangan mengira
bahwa semua orang mendapat kesempatan bertobat pada saat terakhir seperti
penjahat yang bertobat di kayu salib!
d)
Mereka pergi ke Betlehem, padahal malaikat itu tidak secara explicit menyuruh
mereka untuk pergi ke sana. Tetapi secara implicit, perintah untuk pergi ke
Betlehem terlihat dari kata-kata ‘Kamu akan menjumpai seorang bayi ...’ (ay
12).
Dari
semua ini terlihat bahwa mereka tidak berusaha mencari ‘celah-celah’ dalam
Firman Tuhan, yang membenarkan ketidaktaatan terhadap Firman Tuhan.
Contoh
mencari celah dalam Firman Tuhan: tidak mengampuni orang yang bersalah karena
orangnya tidak mau minta maaf. Ini didasarkan pada Luk 17:4.
Penerapan:
kita harus mempunyai jiwa / sikap yang lurus, tulus, dan adil terhadap Firman
Tuhan! Ingat bahwa dalam hal ini saudara berhadapan dengan Allah yang mahatahu!
e)
Mereka mengutamakan Yesus lebih dari pekerjaan mereka.
Mereka
tentu tidak meninggalkan begitu saja domba-domba mereka. Mungkin mereka
memasukkan domba-domba itu ke kandang atau menitipkannya kepada orang lain.
Tetapi yang jelas mereka meninggal-kan pekerjaan mereka demi mencari Yesus!
Penerapan:
yang mana lebih penting bagi saudara, Yesus atau study / pekerjaan /
kesibukan saudara?
2) Mereka menjumpai Yesus, lalu menceritakan berita dari malaikat
kepada orang-orang yang ada di sana (ay 17-19).
Penerapan:
kita harus mau membagikan apa yang kita terima! Bukan cuma membagikan berkat
jasmani yang kita terima, tetapi juga Firman Tuhan.
3)
Mereka kembali sambil memuji dan memuliakan Allah (ay 20).
Calvin:
"If the
cradle of Christ had such an effect upon them, as to make them rise from the
stable and the manger to heaven, how much more powerful ought the death and
resurrection of Christ to be in raising us to God?"
(= Jika ayunan / tempat lahir Kristus mempunyai pengaruh seperti itu terhadap
mereka, sehingga membuat mereka bangkit dari kandang dan palungan ke surga,
betapa lebih hebatnya seharusnya kematian dan kebangkitan Kristus mengangkat
kita kepada Allah?).
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali