Eksposisi
Kisah Para Rasul
oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 24:1-27
I) Tuduhan
terhadap Paulus (ay 1-9).
1) Para penuduh (ay 1).
a)
Tokoh-tokoh Yahudi:
Mereka ini mau membuang waktu, tenaga, pikiran, dan uang, untuk
pergi ke Kaisarea, yang berjarak sekitar 80 km dari Yerusalem, untuk
menghancurkan Paulus.
Penerapan:
Kalau saudara hidup dan melayani Tuhan dengan benar, jangan heran
kalau saudarapun dibenci dan dimusuhi seperti ini!
b)
Tertulus:
· Tertulus
adalah nama Romawi.
Ada orang-orang yang percaya bahwa ia adalah orang Yahudi, karena
pada jaman itu banyak orang Yahudi menggunakan nama Romawi. Tetapi saya lebih
setuju dengan pandangan kedua yang mengatakan bahwa Tertulus adalah seorang
Romawi yang memeluk agama Yahudi. Alasannya: dalam ay 2 akhir ia mengatakan
‘bangsa kami’. Ini salah terjemahan! NIV/NASB: ‘this nation’ (=
bangsa ini). Tetapi dalam ay 6 akhir ia berkata ‘hukum Taurat kami’.
· Tertulus
adalah seorang ‘pengacara’.
NIV: lawyer (= pengacara)
NASB: attorney (= pengacara)
RSV: spokesman (= juru bicara)
KJV/NKJV: orator (= ahli pidato)
Calvin: rhetorician (= ahli bicara)
Jelas bahwa orang ini adalah orang yang disewa oleh tokoh-tokoh
Yahudi, karena dianggap mampu menolong mereka untuk menghancurkan Paulus.
2) Tuduhan Tertulus (ay 2-8).
a)
Pendahuluan (ay 2-4):
· Ini
kata-kata munafik dan bersifat menjilat!
Tertulus, yang mewakili tokoh-tokoh Yahudi itu, bisa memuji-muji
Feliks seperti itu, padahal fakta menunjukkan bahwa mereka sangat membenci
pemerintahan Romawi yang pada saat itu menjajah mereka. Juga ahli sejarah
Josephus mengatakan bahwa Feliks adalah orang yang tamak (bdk. ay 26),
kejam (dalam ay 27 ia diganti, karena ia melakukan pembantaian yang
menyebabkan orang-orang Yahudi protes kepada kaisar Romawi), dan suka
berfoya-foya. Bahwa Tertulus justru memuji orang sebejat Feliks menunjukkan
bahwa saat ini ia sedang menjilat!
Penerapan:
Kalau saudara sedang berbicara dengan pejabat, orang kaya,
langganan besar, calon mertua, atau pendeta saudara, apakah saudara juga
bermanis mulut, mengeluarkan kata-kata munafik, menjilat dengan mengeluarkan
pujian yang tidak benar?
· Pasti
Feliks senang mendengar kata-kata Tertulus itu!
Penerapan:
Apakah saudara senang kalau mendengar jilatan terhadap diri
saudara? Apakah saudara senang menerima pujian, yang saudara tahu tidak benar?
Yang mana lebih saudara senangi: orang yang selalu bicara blak-blakan, yang
bahkan berani menunjukkan kesalahan saudara, atau orang yang selalu menjilat dan
memuji-muji saudara?
Fakta menunjukkan bahwa biasanya orang kaya dan orang yang
mempunyai jabatan / kedudukan tinggi, senang dijilat. Karena itu kalau saudara
kaya dan / atau berkedudukan tinggi, introspeksilah diri saudara sendiri dalam
persoalan ini.
Kalau saudara menganggap bahwa menjilat itu adalah salah, tetapi
saudara senang dijilat, bukankah itu menunjukkan ketidak-konsekwenan saudara?
b)
Isi tuduhan (ay 5-8):
· Ay 5a:
‘penyakit sampar’.
Kata Yunani yang dipakai adalah LOIMON, yang bisa berarti penyakit
sampar, wabah, gangguan. Karena itu NIV menterjemahkan ‘trouble maker’ (=
pembuat kekacauan).
Tuduhan seperti ini dilontarkan oleh Tertulus karena:
* huru
hara adalah sesuatu yang paling dibenci oleh pemerintahan Romawi (bdk. 19:40).
* fakta
memamg menunjukkan bahwa dimanapun Paulus berada, di situ ada kekacauan. Tetapi
sebetulnya Paulus tidak menimbulkan kekacauan itu. Ia hanya memberitakan Injil
/ Firman Tuhan. Orang-orang yang menolak pemberitaannya itulah yang membuat
kekacauan.
Penerapan:
Kalau saudara rajin memberitakan Injil / Firman Tuhan atau rajin
menegakkan kebenaran dan karena itu lalu saudara disebut ‘trouble maker’
/ ‘pembuat kekacauan’, maka janganlah malu karena hal itu! Ingat bahwa Yesus
sendiri dianggap gila, kerasukan setan dsb!
· Ay 5b:
‘tokoh dari sekte Nasrani’.
* Nasrani
berasal dari kata ‘Nazaret’, yang merupakan nama yang hina (bdk. Yoh
1:45-46).
Orang-orang Yahudi tidak mau menggunakan istilah Christian
(= orang kristen), karena ini berarti ‘pengikut Kristus / Mesias’ (Ingat
bahwa mereka tidak mengakui Yesus sebagai Kristus / Mesias). Karena itu mereka
menggunakan sebutan ‘orang Nasrani’, yang jelas mengandung suatu penghinaan.
* Kata
‘sekte’ berasal dari kata Yunani HAIRESIS, yang sebenarnya tidak mempunyai
konotasi / arti yang negatif. Artinya adalah ‘aliran’ (bdk. 5:17 15:5 26:5).
· Ay 6a:
‘melanggar kekudusan Bait Allah’.
Tentang ini sudah kita pelajari dalam 21:27-29.
· Ay 6b-8a:
NIV meletakkan bagian ini di footnote karena ada manuscript-manuscript
yang tidak mempunyai bagian ini sehingga bagian ini diragukan keasliannya.
Kalau bagian ini memang benar, maka ay 6b-7 jelas merupakan
suatu dusta karena Lisias mengambil Paulus dari tangan mereka bukan pada waktu
mereka sedang menghakimi Paulus, tetapi pada waktu mereka sedang berusaha
membunuh Paulus (bdk. 21:31-32).
3) Para saksi: mereka membenarkan tuduhan Tertulus (ay
9).
II) Pembelaan
Paulus (ay 10-21).
1) Ay 10a: Paulus diberi kesempatan untuk membela diri.
Feliks mempunyai suatu hal yang baik, yaitu: dalam menangani /
mengadili suatu pertikaian, ia selalu mendengar dari kedua pihak. Waktu ia
membaca surat dari kepala pasukan Lisias, ia tidak mau memutuskan sebelum ia
mendengar dari para pendakwa (23:35). Sekarang setelah mendengar dakwaan dari
para pendakwa, ia mau mendengar pembelaan dari Paulus. Hal seperti ini memang
merupakan tradisi orang-orang Romawi (bdk. 25:16).
Penerapan:
Ini harus ditiru bukan hanya dalam pengadilan biasa, tetapi juga
dalam:
· pengadilan
gereja.
Betul-betul
menyedihkan kalau ada gereja memecat seorang pegawai, apalagi hamba Tuhan, tanpa
pengadilan / kesempatan membela diri bagi orang yang dituduh. Gereja seperti ini
lebih brengsek dari orang kafir seperti Feliks!
· ‘pengadilan’
dalam hidup sehari-hari.
Kalau saudara menuduh / menyalahkan seseorang (anak, pegawai,
pembantu) maulah mendengar pembelaan diri yang mereka lakukan sebelum saudara
mengambil tindakan untuk menghukum!
2) Ay 10b: ini pendahuluan dari pembelaan diri
Paulus.
Berbeda dengan pendahuluan Tertulus yang begitu menjilat dan
munafik, pendahuluan Paulus sama sekali tidak memberikan ‘jilatan’ apapun!
Apakah saudara bersikap / berbicara seperti Paulus atau seperti
Tertulus?
3) Isi pembelaan.
a)
Ia datang di Yerusalem tidak lebih dari 12 hari yang lalu (ay 11).
Tetapi:
· 21:27
- 7 hari.
· 22:30
- keesokan harinya.
· 23:11
- pada malam harinya.
· 23:12
- setelah hari siang (NIV: the next morning).
· 23:32
- keesokan harinya.
· 24:1
- lima hari kemudian.
Semua ini jelas lebih dari 12 hari. Karena itu harus disimpulkan
bahwa 12 hari yang dimaksudkan oleh Paulus tidak mencakup 5 hari selama ia ada
di Kaisarea. Karena tujuannya menyebutkan 12 hari itu memang hanya menunjukkan
bahwa ia ada di Yerusalem hanya dalam waktu yang singkat sehingga tidak mungkin
melakukan tuduhan seperti dalam ay 5.
b)
Ia pergi ke Yerusalem dengan tujuan untuk berbakti (ay 11b).
Ini untuk menentang tuduhan dalam ay 6 yaitu melanggar
kekudusan Bait Allah.
c)
Ia tidak pernah bertengkar dengan siapapun dan ia juga tidak pernah membuat
keributan (ay 12).
d)
Ia mengatakan bahwa tuduhan mereka tidak punya bukti (ay 13).
Ini menentang kata-kata Tertulus dalam ay 8-9.
e)
Ia tidak malu mengakui dirinya sebagai penganut sekte Nasrani (ay 14a).
f)
Dalam ay 14 Paulus menyebutkan tentang ‘Allah nenek moyang’ dan juga
‘hukum Taurat dan kitab nabi-nabi’ untuk menunjukkan bahwa menjadi kristen
tidak berarti menentang Musa, nabi-nabi, ataupun agama dari Abraham, Ishak dan
Yakub, karena kekristenan memang sejalan dengan semua itu.
Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa Yudaisme yang dianut
oleh tokoh-tokoh Yahudi itulah yang menyimpang!
g)
Ia lagi-lagi menyebutkan tentang kepercayaannya pada kebangkitan orang mati (ay
15 bdk. ay 21).
h)
Ia mengaku bahwa ia selalu berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di
hadapan Allah dan manusia (ay 16).
i)
Dalam ay 17 Paulus menunjukkan tujuan yang lain (selain berbakti - bdk.
ay 11b) untuk datang ke Yerusalem, yaitu untuk memberikan pemberian dan
persembahan. Kata ‘pemberian’ diterjemahkan ‘alms’ (= sedekah)
oleh NASB dan ‘gifts to the poor’ (= pemberian kepada orang miskin)
oleh NIV. Bdk. Ro 15:25-31 1Kor 16:1-4 2Kor 8-9.
Dengan tujuan seperti itu, jelas ia tidak mungkin datang membuat kekacauan
ataupun melanggar kekudusan Bait Allah seperti yang dituduhkan dalam ay 5-6.
j)
Ay 18-20:
· Ay 18-19:
Paulus mengatakan bahwa saksi yang sebetulnya ternyata tidak hadir di sini.
· Ay 20:
Paulus mengatakan bahwa mereka yang sekarang ini menuduhnya, sebetulnya tidak
tahu apa-apa.
III) Sikap
Feliks (ay 22-27).
1) Ay 22: ada 3 penafsiran tentang bagian ini:
a)
Sebelum sidang Feliks memang sudah lebih tahu tentang kekristenan dibandingkan
dengan orang-orang Yahudi itu.
Kalau ini benar, dari mana ia mengenal kekristenan? Jelas dari
orang-orang Kristen di Kaisarea, seperti:
· Kornelius
(10:1).
· Filipus
(21:8-9).
b)
Ia menjadi lebih tahu tentang kekristenan, khususnya tentang hubungan
kekristenan dengan Yudaisme, karena penjelasan Paulus dalam sidang ini.
c)
Ia menunda sampai ia mendapat pengertian yang lebih baik tentang kekristenan.
Yang jelas, ia seharusnya tahu kalau Paulus yang benar, tetapi ia
tidak mau menentang orang-orang Yahudi itu dengan jalan membebaskan Paulus.
Karena itu maka ia lalu menangguhkan perkara itu. Tentang kepala pasukan Lisias,
itu cuma alasan belaka, karena Lisias ternyata tidak pernah muncul.
2)
Ay 23: ia menyuruh menahan Paulus, tetapi dengan tahanan ringan dimana
sahabat-sahabat Paulus diijinkan untuk melayani Paulus.
Tentu bukan tanpa maksud ia memberikan kemurahan kepada Paulus.
Nanti kita akan melihat maksudnya!
Penerapan:
Apakah saudara juga hanya bermurah hati kalau saudara punya maksud
tertentu?
3) Ay 24-25:
a)
Drusila adalah anak Herodes Agripa I (ini adalah Herodes yang mati dalam Kis 12:23).
Sedang Agripa dalam Kis 23:13 adalah Herodes Agripa II, yaitu anak dari
Herodes Agripa I, atau saudara dari Drusila.
b)
Mula-mula Drusila bertunangan dengan Epiphanes, anak dari raja Antiokhus, dengan
syarat bahwa tunangannya itu harus masuk agama Yahudi. Tetapi Epiphanes ternyata
ingkar janji sehingga pertunangan itu putus. Lalu Agripa II, saudara Drusila,
menikahkan Drusila dengan raja Azizus dari Emesa. Tetapi Feliks lalu membujuk /
merayu Drusila, dan dengan pertolongan seorang ahli sihir, ia berhasil
mendapatkan Drusila sebagai istrinya.
c)
Feliks memanggil Paulus, mungkin dengan harapan bahwa Paulus akan memberitakan
hal yang enak-enak bagi dia! Tetapi Paulus memberitakan Injil, dimana ia
berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman, sehingga Feliks
bukannya menjadi senang tetapi bahkan menjadi takut, lalu berhenti mendengar
Paulus.
Ada beberapa hal yang perlu kita soroti dari peristiwa ini:
· Paulus
‘terbelenggu’ (= orang tahanan), tetapi hebatnya ia tetap memberitakan Injil
(bdk. 2Tim 2:9). Kita seringkali kebalikan dari Paulus: kita adalah orang bebas
/ tidak terbelenggu, tetapi Firman Allah dalam diri kita terbelenggu karena kita
tidak memberitakan Injil! Maukah saudara menjadi seperti Paulus, yang terus
memberitakan Injil dalam segala sikon?
· Berita
Injil yang Paulus beritakan ternyata menjadikan Feliks takut!
Penerapan:
Kalau saudara memberitakan Injil apakah saudara hanya memberitakan
yang enak-enak saja? Atau saudara juga berbicara tentang murka Allah, keadilan
Allah, neraka dsb?
· Feliks
takut, lalu berhenti mendengar.
Jangan tiru apa yang dilakukan Feliks di sini! Kalau Firman Allah
membuat saudara takut, maka tanggapan yang benar bukannya berhenti mendengar,
tetapi bertobat dan datang kepada Kristus!
4) Ay 26: ia mengharapkan uang dari Paulus.
Tetapi Paulus bukan orang kaya. Bagaimana Feliks bisa mengharapkan
uang dari dia?
· mungkin
uang yang sedianya akan diberikan kepada jemaat miskin di Yerusalem (bdk. ay
17), belum diberikan oleh Paulus.
· mungkin
dari teman-teman Paulus, yang diijinkan oleh Feliks untuk mengunjungi dan
melayani Paulus. Sekarang kita tahu mengapa Feliks memberikan tahanan ringan
kepada Paulus (bdk. ay 23)
5) Ay 27:
a)
Tindakan menahan Paulus ia lakukan bukan karena ia menganggap bahwa itu adalah
tindakan yang benar. Ia melakukan tindakan ini karena perhitungan untung rugi!
b)
Feliks dipanggil oleh Kaisar di Roma untuk mempertanggung jawabkan kekejaman
yang ia lakukan. Ia hampir saja dijatuhi hukuman mati, tetapi akhirnya lolos
karena pertolongan Pallas, saudaranya. Tetapi Ironside mengatakan bahwa akhirnya
Feliks mati bunuh diri.
Penutup:
Dalam diri
Feliks kita melihat orang yang sekalipun tahu tentang kebenaran, tetapi tidak
mau tunduk pada kebenaran itu! Ia juga tidak mau percaya kepada Yesus yang
adalah kebenaran itu, sekalipun ia sudah mendengarnya dari Paulus. Akhirnya ia
binasa!
Bagaimana dengan
saudara? Sudahkah saudara datang dan percaya kepada Yesus yang adalah kebenaran
itu? Dan apakah dalam hidup saudara, saudara selalu berusaha hidup sesuai dengan
kebenaran yang saudara ketahui?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali