Eksposisi
Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali
MDiv.
KISAH
RASUL 20:17-38
Pada minggu yang
lalu, kita sudah melihat kehidupan Paulus yang begitu saleh, dan pelayanannya
yang begitu hebat di Efesus. Tetapi semua itu merupakan masa lalu, dan sekarang
Paulus harus pindah ke tempat lain.
I) Paulus
menyerahkan gereja Efesus.
1) Paulus menyerahkan gereja Efesus kepada Tuhan (ay
32).
Kalau kita melayani orang-orang lain, kitapun bisa mengalami saat
dimana kita harus menyerahkan orang-orang itu kepada Tuhan.
Misalnya:
· kalau
kita memberitakan Injil kepada seseorang, apalagi kalau itu terjadi diluar kota,
sehingga kita tidak akan bisa bertemu lagi dengan dia.
· bagi
guru sekolah minggu, kalau anak-anaknya naik ke kelas yang lebih besar.
· pendeta
yang harus pindah ke tempat lain.
Dalam keadaan seperti itu, kita harus bisa menyerahkan orang yang
tadinya kita layani itu kepada Tuhan. Kita harus ingat bahwa Tuhan, dan bukan
kita, yang adalah Gembala yang sebenarnya dari orang itu, dan kita harus percaya
bahwa Tuhan bisa menggembalakan orang itu tanpa menggunakan diri kita!
2)
Paulus juga menyerahkan gereja Efesus kepada para penatua Efesus (ay 17,28).
Dalam ay 28, Paulus berkata kepada para penatua Efesus itu: ‘Kamulah
yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat
Allah’. Ini menunjukkan bahwa:
a)
Orang yang mau diangkat untuk melayani dalam suatu pelayanan tertentu dalam
gereja, harus menggumulkan lebih dulu apakah pelayanan itu merupakan kehendak
Tuhan / Roh Kudus bagi dia atau tidak.
Jangan melayani hanya karena ada orang-orang yang mendesak saudara
untuk melakukan pelayanan itu!
Ini tentu tidak berarti bahwa kalau kita diminta untuk
angkat-angkat kursi dalam gereja, kita harus menggumulkannya lebih dulu! Kalau
pelayanan yang seperti itu, tentu bisa langsung kita lakukan. Tetapi kalau
pelayanan itu berupa suatu jabatan tertentu dalam gereja, seperti majelis,
pengurus, guru sekolah minggu dsb, kita harus menggumulkannya dengan Tuhan!
b)
Orang yang mengangkat juga harus menggumulkan apakah ia mengangkat orang yang
dikehendaki oleh Tuhan atau tidak.
Mengangkat secara sembarangan adalah sesuatu yang sangat berbahaya,
karena kalau kita ternyata mengangkat seorang ‘serigala yang berbulu domba’
(bdk. Mat 7:15), maka itu akan menjadi sumber bencana yang bisa
menghancurkan gereja! Karena itu jangan mengangkat sembarang orang, apalagi
untuk menduduki posisi penting dalam gereja, seperti majelis, guru sekolah
minggu, apalagi pendeta.
c)
Dalam menggembalakan domba-dombaNya, Tuhan biasanya menggunakan manusia sebagai
alatNya!
Ini menyebabkan saudara harus mau digembalakan (diarahkan,
dipimpin, dinasehati, bahkan ditegur!) oleh manusia yang memang dipilih oleh
Allah menjadi gembala! Janganlah menjadi domba yang sombong, yang hanya mau
digembalakan oleh Tuhan sendiri!
Tetapi pada saat yang sama, saudara juga harus yakin bahwa saudara
bukan sedang digembalakan oleh seorang nabi palsu!
3)
Sekalipun Paulus sudah menyerahkan gereja Efesus kepada Tuhan dan kepada para
penatua Efesus, itu tidak berarti bahwa ia lepas tangan secara total terhadap
gereja Efesus. Kasih dan beban pelayanannya yang besar, menyebabkan ia tetap
berusaha melakukan hal-hal yang bisa ia lakukan untuk mereka:
a)
Ia berdoa untuk mereka.
Ini bukan hanya ia lakukan pada saat akan berpisah dengan mereka
(ay 36), tetapi juga setelah itu. Dan ia bukan hanya kadang-kadang saja
mendoakan mereka, tetapi terus menerus mendoakan mereka (bdk. Ef 1:16-dst
Ef 3:16-dst).
b)
Ia memberikan Firman Tuhan (nasehat, teguran, dsb) kepada mereka, yaitu surat
Efesus.
Penerapan:
Setelah saudara menyerahkan orang yang saudara layani kepada Tuhan
/ orang lain, apa yang saudara lakukan untuk orang itu? Berdoa bagi mereka?
Menulis surat kepada mereka? Mengunjungi mereka? Atau saudara sama sekali tidak
peduli kepada mereka lagi?
II) Tugas para
penatua Efesus: berjaga-jaga.
A) Alasan untuk berjaga-jaga:
1)
Jemaat / gereja diperoleh oleh Allah dengan darah (ay 28).
a)
Kata-kata ‘darah AnakNya’ dalam ay 28 ini salah terjemahan.
RSV: ‘he obtained with the blood of his own Son’ (=
diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri). Ini juga salah!
Tetapi RSV memberikan footnote / catatan kaki sebagai
berikut: ‘with the blood of his Own’ / ‘with his own blood’ (=
dengan darahNya sendiri).
NASB/NIV/KJV: ‘he purchased / bought / hath purchased with his
own blood’ (= Ia telah membeli dengan darahNya sendiri).
Tetapi kalau kata ‘Anak’ dibuang, maka kata ‘darahNya’
berarti ‘darah Allah’. Istilah aneh ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang menyebut Kristus dengan sebutan
/ gelar ilahi, tetapi menggunakan predikat yang hanya cocok untuk hakekat
manusia.
Contoh:
· 1Kor
2:8.
Ayat ini menggunakan sebutan / gelar ilahi (‘Tuhan yang mulia’
/ ‘The Lord of glory’), tetapi menggunakan predikat
‘menyalibkan’ yang sebetulnya hanya cocok untuk hakekat manusia Yesus.
· 1Yoh
1:1.
Ayat ini menggunakan sebutan / gelar ilahi (‘Firman’ / LOGOS),
tetapi menggunakan predikat ‘telah kami lihat dengan mata kami’ dan ‘telah
kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami’, yang sebetulnya
hanya cocok untuk hakekat manusia Yesus.
· Kis 20:28
ini yang dalam terjemahan NIV berbunyi: “... the church of God, which he
bought with his own blood” (= ... jemaat / gereja Allah, yang Ia beli
dengan darahNya sendiri).
Ayat
ini menggunakan sebutan / gelar ilahi (‘Allah’), tetapi predikatnya
berbicara tentang ‘darah’, yang sebetulnya hanya cocok untuk hakekat manusia
Yesus.
Tetapi sebaliknya dalam Kitab Suci juga ada ayat-ayat yang menyebut
Kristus dengan sebutan / gelar manusia, tetapi menggunakan predikat yang hanya
cocok untuk hakekat ilahi.
Contoh:
¨ Mat 9:6.
Ayat ini menggunakan sebutan / gelar manusia (‘Anak Manusia’),
tetapi menggunakan predikat ‘berkuasa mengampuni dosa’ yang hanya cocok
untuk hakekat ilahi.
¨ Mat 12:8.
Ayat ini menggunakan sebutan / gelar manusia (‘Anak Manusia’),
tetapi menggunakan predikat ‘Tuhan atas hari Sabat’ yang hanya cocok untuk
hakekat ilahi.
¨ Hal yang sama bisa saudara lihat dalam ayat-ayat seperti:
Mat 13:41 Luk 19:10 Yoh 3:13-15 Yoh 6:62
1Kor 15:47b.
Mengapa Kitab Suci melakukan hal ini? Calvin menjawab sebagai
berikut:
Þ “And
they (Scriptures) so earnestly express this union of the two natures that is in
Christ as sometimes to interchange them”
[= dan mereka (Kitab-kitab Suci) begitu sungguh-sungguh mewujudkan kesatuan dari
dua hakekat yang ada di dalam Kristus sehingga kadang-kadang menukar /
membolak-balik mereka] - ‘Institutes
of the Christian Religion’, book II, chapter XIV, 1.
Þ “Because
the selfsame one was both God and man, for the sake of the union of both natures
he gave to the one what belonged to the other”
(= karena orang yang sama adalah Allah dan manusia, demi kesatuan dari kedua
hakekat, ia memberikan kepada yang satu apa yang termasuk pada yang lain)
- ‘Institutes of the Christian Religion’, book II, chapter XIV, 2.
b)
Untuk kata-kata ‘jemaat Allah’ dalam ay 28 ini terdapat sebuah problem
text, karena manuscript-manuscript bahasa Yunaninya terbagi menjadi 3 golongan:
· the
church of God (= gereja /
jemaat Allah).
· the
church of the Lord (=
gereja / jemaat Tuhan).
· the
church of the Lord & God
(= gereja / jemaat Tuhan & Allah).
Kata-kata dari manuscript golongan ke 3 itu biasanya tidak
diperhitungkan, karena tidak didukung oleh manuscript yang kuno.
Sekalipun ada orang yang setuju dengan manuscript golongan ke 2,
tetapi mayoritas penafsir setuju dengan manuscript golongan 1. Alasannya:
¨ Ini didukung oleh manuscript yang paling kuno (Catatan: ada
yang tidak setuju dengan anggapan ini).
Ingat bahwa text Kitab Suci yang asli, yang disebut autograph,
sudah tidak ada. Yang ada hanyalah copy-copynya, yang disebut manuscript. Makin
kuno suatu manuscript, tentu makin mendekati aslinya, sehingga lebih bisa
dipercaya.
¨ Ini merupakan bacaan yang lebih sukar.
Kalau saudara memilih ‘the church of the Lord’ (= gereja
/ jemaat Tuhan), maka ayat itu berbunyi: ‘... untuk menggembalakan gereja /
jemaat Tuhan yang diperolehNya dengan darahNya sendiri’. Ini bukan bacaan yang
sukar / tak masuk akal, karena ‘darahNya’ berarti ‘darah Tuhan (Tuhan
Yesus)’.
Tetapi kalau saudara memilih ‘the church of God’ (=
gereja / jemaat Allah), maka ayatnya berbunyi: ‘... untuk menggembalakan
gereja / jemaat Allah, yang diperolehNya dengan darahNya sendiri’. Ini jelas
bacaan yang sukar, dan lebih tidak masuk akal, karena ‘darahNya’ berarti
‘darah Allah’.
Kalau ada 2 atau lebih manuscript yang berbeda, maka biasanya
bacaan yang paling sukar / paling tidak masuk akal yang dianggap benar. Mengapa?
Karena kalau aslinya masuk akal, tidak mungkin pengcopy akan mengubahnya menjadi
sesuatu yang tidak masuk akal. Sebaliknya, kalau aslinya tidak masuk akal, maka
pengcopy mungkin sekali akan menganggap bahwa itu adalah suatu kesalahan, dan
akan mengubahnya menjadi yang lebih masuk akal.
¨ Dalam tulisan Paulus, istilah ‘the church of God’ (=
gereja / jemaat Allah) muncul 7 x (1Kor 1:2 10:32 11:22
15:9 2Kor 1:1 Gal 1:13 1Tim 3:5), dan bentuk
jamaknya yaitu ‘the churches of God’ (= gereja-gereja / jemaat-jemaat
Allah) muncul 3 x (1Kor 11:16 1Tes 2:14 2Tes 1:4), dan
istilah ‘the church of the living God’ (= gereja / jemaat Allah yang
hidup) muncul 1 x (1Tim 3:15). Sebaliknya, istilah ‘the church of the
Lord’ (= gereja / jemaat Tuhan) tidak pernah muncul satu kalipun dalam
tulisan Paulus, bahkan tidak pernah ada dalam seluruh Perjanjian Baru!
Kalau memang ‘the church of God’ merupakan bacaan yang
benar, maka jelas bahwa ay 28 itu menunjukkan pengakuan Paulus bahwa Yesus
adalah Allah!
c)
Dari ayat ini kita juga bisa melihat bahwa gereja / jemaat adalah milik Allah,
bukan milik pendeta!
Kita sering mendengar cerita tentang seorang pendeta yang mempunyai
jemaat yang pindah ke gereja lain. Pendeta itu lalu menjadi marah kepada pendeta
gereja yang lain itu dan menuduhnya mencuri dombanya! Ini adalah
sesuatu yang menggelikan, karena sebetulnya tidak ada pendeta yang mempunyai
domba! Domba bukan milik pendeta, tetapi milik Allah!
d) ‘diperolehNya dengan darahNya sendiri’
(ay 28).
RSV: ‘he obtained’ (= diperolehNya).
NASB/NIV/KJV: ‘he purchased / bought / hath purchased’ (=
Ia telah membeli).
Terjemahan hurufiahnya sebetulnya bukan ‘membeli’ tetapi
‘mendapatkan’. Tetapi dengan membandingkannya dengan ayat-ayat seperti 1Pet 1:18-19
1Kor 6:20 1Kor 7:23, maka jelas bahwa Tuhan bisa mendapatkan /
memiliki kita karena Ia membeli kita dengan darahNya!
Ini alasan pertama mengapa para penatua Efesus harus berjaga-jaga
atas gereja / jemaat Efesus. Tuhan memperoleh mereka bukan dengan cara yang
mudah, tetapi dengan mencurahkan darahNya pada waktu Ia menderita dan mati di
atas kayu salib!
Penerapan:
Setiap saudara merasa malas / segan / bosan mengurusi orang kristen
tertentu, maka ingatlah bahwa Tuhan mendapatkan dia dengan mencurahkan darahNya!
Akan saudara sia-siakankah pengorbanan Tuhan Yesus itu?
2)
Paulus bekerja keras selama 3 tahun (ay 31).
a)
Dalam Kis 19:8,10 kita melihat bahwa Paulus memberitakan Injil dalam rumah
ibadat selama 3 bulan, dan mengajar di ruang kuliah Tiranus selama 3 tahun.
Tetapi mengapa dalam ay 31 ini ia berkata 3 tahun? Ini bukan kontradiksi
tetapi merupakan suatu pembulatan saja! Kalau saudara ditanya umur saudara, dan
saudara sebetulnya berumur 34 tahun 8 bulan dan 12 hari, maka tentu bukan dusta
kalau saudara menjawabnya 35 tahun!
b)
Tujuan Paulus menceritakan kehidupannya dan kerja kerasnya dalam ay 18-35
adalah supaya:
· mereka
meniru / meneladani dia (ay 35a).
· mereka
tidak menyia-nyiakan jemaat yang ia dapatkan dengan susah payah (ay 31),
tetapi mau menjaga mereka dengan sungguh-sungguh!
Illustrasi:
dalam bahasa Inggris ada pepatah yang berbunyi: “Easy come, easy go” yang
berarti: kalau mendapatkannya mudah, melepaskannya / membuangnya juga mudah.
Dalam persoalan gereja / jemaat Efesus ini, Tuhan mendapatkannya
dengan mencurahkan darahNya, Paulus dengan bekerja keras selama 3 tahun. Ini
tentu bukan sesuatu yang ‘easy come’ / mudah didapatkan! Karena itu,
jemaat itu harus dijaga baik-baik!
3)
Ada musuh.
Ada 2 golongan musuh:
a) Ay 29: ‘serigala’.
Dalam Kitab Suci, serigala bisa berarti:
· musuh
yang adalah orang luar / orang dunia (bdk. Mat 10:16).
· musuh
yang adalah orang dalam (Mat 7:15).
Yang ini sama dengan musuh pada ay 30.
b)
Ay 30: ‘dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang yang dengan
ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan
supaya mengikut mereka’.
· bandingkan
dengan 1Yoh 2:18-19 yang mengatakan bahwa anti Kristuspun akan keluar dari
kalangan orang kristen sendiri!
· perhatikan
apa tujuan para nabi palsu dalam ay 30 itu. Mereka mengajar, supaya
murid-murid mengikut mereka!
Dari sini kita bisa mendapatkan 2 hal:
* Hamba
Tuhan yang mendorong jemaatnya untuk setia pada dirinya / gerejanya (bukan
kepada Tuhan), adalah nabi palsu! Hamba Tuhan yang sejati harus mendorong
jemaatnya untuk setia kepada Tuhan dan FirmanNya!
* Orang
kristen yang setia kepada gereja / hamba Tuhan tertentu, sudah tersesat dari
jalan yang benar!
· Kata-kata
/ peringatan Paulus ini menjadi kenyataan.
Ini bisa terlihat dari Wah 2:1-7 (khususnya ay 2,6), yang
merupakan surat Tuhan Yesus kepada gereja di Efesus. Dan dari sana juga terlihat
bahwa para penatua Efesus mentaati peringatan Paulus untuk berhati-hati terhadap
musuh!
Penerapan:
Jangan mengabaikan Firman Tuhan yang saat ini tidak relevan bagi
saudara, karena nanti itu bisa menjadi relevan!
B) Cara untuk berjaga-jaga:
1)
Jaga diri sendiri (ay 28).
Dalam ay 28 ‘menjaga diri sendiri’ didahulukan dari
‘menjaga kawanan’ (bdk. 1Tim 4:16). Ini bukan merupakan sikap yang
egois, karena menjaga diri sendiri adalah sesuatu yang penting supaya kita bisa
menjaga kawanan. Analogi: gembala yang tidak menjaga kesehatannya, akan
sakit-sakitan sehingga juga tidak akan bisa menjaga domba-dombanya.
Pulpit Commentary: “He that is careless
about his own salvation will never be careful about the souls of others” (=
ia yang ceroboh / tidak berhati-hati terhadap keselamatannya sendiri, tidak akan
pernah bisa berhati-hati terhadap jiwa orang lain).
Penerapan:
· Kalau
ada retreat / KKR dsb, ada banyak pengurus yang menjadi seperti Marta
dalam Luk 10:38-42. Mereka melayani dan mengurusi orang lain sedemikian
rupa, sehingga mereka tidak ada waktu untuk mendengar Firman Tuhan! Ini tidak
menjaga diri sendiri!
· Apakah
saudara menjaga kerohanian diri saudara sendiri? Apakah saudara memperhatikan
iman saudara, pertumbuhan pengertian saudara tentang firman Tuhan, hubungan /
persekutuan saudara dengan Tuhan, kesucian hidup saudara dsb? Kalau tidak,
saudara tidak akan bisa berguna untuk orang lain!
· Dalam
mengangkat orang untuk menduduki jabatan yang harus menggembalakan orang,
seperti pendeta, majelis / tua-tua, guru sekolah minggu, bahkan pengurus komisi,
kita harus mencari orang yang menjaga dirinya sendiri!
2)
Jaga seluruh kawanan (ay 28).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a)
Majelis / pengurus harus mengenal jemaat, karena bagaimana bisa menjaga kalau
tidak kenal? Karena itu sebetulnya Majelis / pengurus juga harus berusaha
mengenal jemaat, dengan cara mendekati mereka sebelum atau sesudah kebaktian /
Pemahaman Alkitab, mengunjungi rumah mereka dsb. Tetapi sebaliknya, jemaat juga
harus mau didekati oleh majelis / pengurus!
b)
Para penatua juga disebut ‘penilik’ dalam ay 28. Dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah ‘overseer’ yang berarti pengawas, penjaga. Ini
menyebabkan penatua / majelis / pengurus harus hadir secara aktif dan rajin
dalam semua acara gereja. Bagaimana ia bisa mengawasi, kalau ia sendiri tidak
hadir dalam acara gereja? Karena itu, kalau jemaat biasa membolos sudah dianggap
sebagai dosa, maka kalau majelis / pengurus membolos, dosanya dobel!
c)
Dalam ay 28 itu juga dikatakan bahwa para penatua itu harus menjaga ‘seluruh
kawanan’, bukan yang disenangi saja, atau yang cantik saja, atau yang kaya
saja!
d)
Orang yang mau menjaga / menggembalakan kawanan domba, harus mengasihi Tuhan
(bdk. Yoh 21:15-17). Ini penting, karena hanya orang yang mengasihi Tuhan, yang
akan mengasihi domba-domba Tuhan (1Yoh 4:20-21). Kalau kasih ini tidak ada
maka mereka akan menjadi gembala yang jahat seperti dalam Yeh 34:1-6, atau
menjadi orang upahan seperti dalam Yoh 10:12-13.
e)
Hal yang terpenting yang harus dilakukan oleh para penatua terhadap domba,
adalah menjaga makanan mereka!
Ini mencakup 2 hal:
· Melindungi
mereka dari makanan yang salah, yaitu ajaran yang sesat / salah!
Ini bisa dilakukan dengan ‘menjaga mimbar’, supaya nabi-nabi
palsu jangan sampai berkhotbah di situ. Ini juga bisa dilakukan dengan membahas
ajaran / praktek sesat / salah yang sedang populer, seperti:
* Ajaran
Theologia Kemakmuran.
* Anggapan
bahwa Kitab Suci bukanlah Firman Tuhan.
* Anggapan
bahwa Yesus adalah salah satu jalan ke surga.
* Ajaran
yang mengatakan bahwa orang yang menerima Yesus harus muntah-muntah.
* Ajaran
yang mengatakan bahwa orang yang menerima Roh Kudus harus berbahasa roh.
* Ajaran
yang mengatakan bahwa orang kristen harus sembuh dari penyakit.
* Tenaga
dalam, yang dikatakan sebagai sesuatu yang berasal dari manusia, dan merupakan
sesuatu yang ilmiah.
· Memberikan
mereka makanan yang baik, yaitu Firman Tuhan.
Dalam ay 32 dikatakan bahwa Firman Tuhan itu ‘berkuasa
membangun kamu’. Sebetulnya kata-kata ini ditujukan kepada Tuhan, bukan kepada
Firman Tuhan. Ini ternyata dari kata-kata selanjutnya dalam ay 32 itu, yang
berbunyi: ‘dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua
orang yang telah dikuduskanNya’. Ini jelas menunjuk pada Tuhan, bukan kepada
Firman Tuhan. Dan karena itu, maka ‘kuasa membangun’ itu juga ditujukan
kepada Tuhan, bukan kepada Firman Tuhan.
Tetapi bagaimanapun juga, Tuhan membangun iman kita dengan
menggunakan FirmanNya. Dan karena itu para penatua harus berusaha supaya jemaat
mendapatkan Firman Tuhan yang baik! Para penatua tidak boleh sembarangan saja
mengambil pengkhotbah, tetapi harus memilih pengkhotbah yang sebaik mungkin!
Dua hal di atas ini harus sama-sama dilakukan!
Ada hamba-hamba Tuhan yang hanya melakukan yang pertama saja. Dalam
khotbah / ajarannya mereka terus menerus membicarakan ajaran / praktek yang
sesat / salah, tetapi tidak mengajarkan Firman Tuhan yang benar. Ini akan
menyebabkan jemaatnya tahu apa yang salah, tetapi tidak tahu apa yang benar!
Sebaliknya, ada hamba-hamba Tuhan yang hanya melakukan yang kedua
saja. Ia memang mengajarkan Firman Tuhan, tetapi tidak pernah mau membicarakan
kesalahan ajaran / praktek dari gereja / hamba Tuhan lain, dengan alasan bahwa
itu tidak kasih, melanggar etika, menghakimi, menyebabkan perpecahan / gegeran,
dsb! Tetapi ini akan menyebabkan jemaatnya mudah tersesat pada waktu mereka
mendengar ajaran-ajaran yang sesat / salah, karena para nabi palsu itu bisa
memberikan ayat-ayat Kitab Suci sebagai dasar dari ajaran / praktek mereka, dan
jemaatnya tidak tahu dimana letak kesalahan penafsirannya!
Kesimpulan.
Dalam waktu 3
tahun, dalam gereja Efesus sudah ada orang-orang yang bisa memikul tanggung
jawab atas gereja itu. Mereka jelas sudah dewasa dalam iman, sehingga mereka
bukan hanya minta dilayani, tetapi mereka bahkan bisa melayani!
Bagaimana dengan
saudara? Apakah saudara terus menjadi bayi kristen yang harus terus dilayani,
sekalipun saudara sudah bertahun-tahun ikut Tuhan? Maukah saudara berusaha untuk
bertumbuh dalam iman, sehingga bisa menjadi seperti mereka?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali