oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 20:13-38
I) Dari Troas
ke Miletus.
1) Paulus berjalan kaki, sedangkan teman-temannya naik
kapal (ay 13).
Mengapa? Ada beberapa kemungkinan:
a)
Karena kesehatannya (Calvin).
b)
Karena mau menemui orang-orang tertentu.
c)
Karena mau sendirian dengan Tuhan.
Yesus juga melakukan hal seperti ini dalam Mat 14:22-23,
dimana Ia memisahkan diri dari murid-muridNya supaya bisa berdoa sendirian. Ini
memang merupakan sesuatu yang penting bagi kita! Ingat bahwa Kitab Suci
menggambarkan hubungan antara Tuhan dengan kita sebagai sepasang mempelai /
kekasih. Itu jelas menunjukkan bahwa kita harus mempunyai waktu untuk sendirian
dengan Tuhan.
Apakah saudara selalu rajin dan tekun dalam bersaat teduh, dimana
saudara bisa berdoa dan membaca Firman Tuhan secara pribadi? Ada banyak hal yang
bisa menyebabkan saudara tidak / kurang memberi waktu untuk sendirian bersama
Tuhan:
· saudara
begitu sibuk dengan dunia (pekerjaan, pelajaran sekolah, TV, pacaran, hobby,
dsb), sehingga tidak ada waktu untuk sendirian dengan Tuhan. Kalau ini adalah
kasus saudara, maka bacalah Yak 4:4 dan 1Yoh 2:15-17! Ingat juga bahwa
Tuhan tidak senang adalah ‘allah lain’ dalam hidup saudara (Kel 20:3).
· saudara
sibuk dengan pelayanan sehingga tidak ada waktu untuk Tuhan. Kalau ini adalah
kasus saudara, maka bacalah Luk 10:38-42!
· saudara
memang tidak / kurang mengasihi Tuhan.
Mungkin ini sebetulnya merupakan alasan utama mengapa banyak orang
tidak mau menyediakan waktu untuk sendirian dengan Tuhan. Kalau ini adalah kasus
saudara, maka renungkanlah bagaimana Yesus sudah mengalami penderitaan yang
begitu hebat dan bahkan sudah mati di kayu salib untuk saudara, karena cintaNya
kepada saudara! Tidakkah saudara harus membalas kasih dan pengorbananNya yang
begitu besar bagi saudara?
2)
Dalam ay 16 dikatakan bahwa Paulus ingin sampai di Yerusalem sebelum hari
Pentakosta.
a)
Pentakosta adalah hari raya Yahudi.
Yang dimaksud dengan hari Pentakosta di sini bukanlah hari turunnya
Roh Kudus, tetapi salah satu dari tiga hari raya orang Yahudi, yang terjadi 7
minggu atau 50 hari setelah Passover (= Paskah Perjanjian Lama, yaitu
keluarnya Israel dari Mesir).
Hari Pentakosta ini juga mempunyai nama-nama lain, seperti:
· hari
raya menuai (Kel 23:16).
· hari
hulu hasil (Bil 28:26).
· hari
raya tujuh minggu (Kel 34:22 Ul 16:10,16 2Taw 8:13).
Kalau saudara mau tahu lebih banyak tentang hari Pentakosta ini,
bacalah Kel 23:16 Im 23:15-22 Bil 28:26-31 Ul 16:9-12.
b)
Paulus melihat kesempatan untuk memberitakan Injil dan ia memanfaatkan
kesempatan itu.
Paulus ingin sampai di Yerusalem sebelum hari Pentakosta, karena
pada hari itu, orang-orang Yahudi dari segala penjuru berkumpul di Yerusalem
(bdk. Kis 2:5-11), sehingga tentu merupakan kesempatan yang sangat baik
untuk memberitakan Injil. Ini menunjukkan bahwa Paulus mempunyai mata yang tajam
untuk melihat kesempatan untuk memberitakan Injil, dan ia selalu berusaha untuk
memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberitakan Injil!
Sebetulnya dalam hidup kita ada banyak kesempatan untuk memberitakan
Injil. Tetapi seringkali mata kita tidak melihat kesempatan itu. Atau sekalipun
mata kita melihat, kita tidak berani untuk memanfaatkan kesempatan itu dengan
betul-betul memberitakan Injil.
Karena itu, berdoalah supaya Tuhan membuka mata saudara sehingga
bisa melihat kesempatan itu, dan supaya Tuhan memberikan saudara keberanian dan
pimpinan untuk bisa memanfaatkan kesempatan itu!
II)
Pembicaraan dengan para penatua Efesus.
Dari bagian ini kita bisa belajar tentang diri / kehidupan Paulus
dan pelayanannya.
A) Diri / kehidupan Paulus.
1)
Paulus adalah orang yang rendah hati (ay 19).
Adalah sesuatu yang aneh bahwa ada seorang yang rendah hati bisa
mengakui bahwa ia adalah orang yang rendah hati! Biasanya orang yang rendah hati
tidak menyadari kalau ia rendah hati, dan kalaupun ia menyadari hal itu, ia
tidak akan mengatakan kepada orang lain bahwa ia adalah orang yang rendah hati.
Tidak ada yang lebih menggelikan / tidak masuk akal dari pada orang rendah hati
yang menyombongkan kerendahan hatinya!
Memang Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia adalah orang yang rendah
hati (Mat 11:29), tetapi mungkin sekali Yesus bisa seperti itu, karena Ia
adalah manusia dan sekaligus juga adalah Allah!
Sebetulnya, sekalipun Paulus memang rendah hati, tetapi ia tidak
mengatakan bahwa dirinya rendah hati. Ia mengatakan bahwa ia melayani Tuhan
dengan rendah hati (ay 19). Melayani dengan rendah hati artinya:
a) Ia banyak berdoa dalam melayani.
Ia tidak bersandar pada kekuatan, kepandaian, kemampuan, ataupun
pada karunianya sendiri, tetapi kepada Allah (bdk. 1Kor 2:4 2Kor
1:8-9 2Kor 12:7-10).
Penerapan:
Apakah saudara banyak berdoa dalam pelayanan saudara? Apakah
saudara berdoa kalau saudara:
· mau
/ sedang memberitakan Injil?
· mau
mengajak orang ke gereja?
· mau
mengajar sekolah minggu?
· mau
menyanyi dalam paduan suara / vocal group?
· mau
melayani sebagai pemimpin liturgi?
Ingat bahwa tanpa Tuhan saudara tidak bisa melakukan apapun, tetapi
dengan Tuhan saudara bisa melakukan apapun (bdk. Yoh 15:5 Fil 4:13)!
b) Ia tidak menjadi diktator dalam gereja (bdk. 1Pet
5:2-3).
Ingat bahwa Tuhan tidak pernah memberi mandat kepada 1 orang
tunggal untuk menjadi penguasa gereja! Dan karena itu, gereja harus diperintah
oleh sekelompok orang, yaitu tua-tua / majelis, dan bukannya dikuasai dan diatur
oleh 1 orang tunggal, baik orang itu adalah Pendeta, atau ketua majelis, donatur
yang besar dsb!
Kalau saudara adalah seorang diktator, atau kalau saudara mempunyai
keinginan supaya semua orang dalam gereja saudara tunduk kepada saudara, maka
ingatlah bahwa Paulus, yang adalah seorang rasul, tidak menjadi diktator dalam
melayani gereja itu! Karena itu, bertobatlah dari kediktatoran / keinginan
saudara untuk menjadi penguasa dalam gereja, dan maulah melayani Tuhan dengan
rendah hati (bdk. Mat 20:26-28 Yoh 13:14-16)!
2)
Paulus adalah orang yang penuh dengan kasih dan beban dalam pelayanannya.
Ini terlihat dari seringnya ia mencucurkan air mata dalam
pelayanannya (ay 19,31 2Kor 2:4 Fil 3:18).
Banyak orang menganggap bahwa air mata menunjukkan kelemahan,
tetapi ini jelas merupakan sesuatu yang salah! Ingat bahwa Paulus sering
mencucurkan air mata, dan Yesuspun juga menangis dalam Yoh 11:35.
Boleh jadi saudara sering mencucurkan air mata karena penderitaan
dalam hidup saudara, tetapi pernahkah saudara mencucurkan air mata:
· dalam
melayani Tuhan / memberitakan Injil?
· dalam
berdoa untuk orang-orang yang belum bertobat?
· dalam
berdoa untuk gereja saudara, hamba-hamba Tuhan, dan orang kristen yang lain?
Kalau selama ini saudara aktif dalam gereja, tetapi hati saudara
dingin tanpa kasih dan beban, maka sadarilah bahwa itu bukanlah kehidupan yang
Tuhan kehendaki (bdk. Wah 2:1-7)! Mintalah ampun atas semua itu kepada
Tuhan, dan mintalah Ia mengubahkan saudara menjadi orang yang penuh kasih dan
beban dalam pelayanan!
3)
Paulus adalah orang yang mati bagi dirinya sendiri, dan hidup bagi Allah (ay
22-24).
a) Ia pergi ke Yerusalem sebagai ‘tawanan Roh’ (ay
22a).
NASB: ‘bound in spirit’ (= diikat dalam roh).
NIV: ‘compelled by the Spirit’ (= didorong oleh Roh).
Artinya: ia pergi ke Yerusalem karena dorongan Roh Kudus.
Ini sudah menunjukkan bahwa ia tidak hidup menuruti keinginannya
sendiri, tetapi menuruti keinginan Roh Kudus / Tuhan.
Bagaimana dengan saudara? Kalau saudara tahu bahwa kehendak saudara
bertentangan / berbeda dengan kehendak Tuhan, apakah saudara mentaati kehendak
Tuhan?
b)
Ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya di Yerusalem, tetapi ia tahu bahwa
dalam setiap kota Roh Kudus mengingatkan bahwa penjara dan sengsara menantikan
dia (ay 22b-23). Tetapi hal ini tidak membuat Paulus menolak pimpinan Roh Kudus
itu!
Coba bayangkan kalau saudara disuruh oleh Tuhan untuk memberitakan
Injil ke suatu kota, dan Tuhan berkata bahwa saudara bukan hanya akan sengsara
di sana, tetapi saudara bahkan akan masuk penjara. Apakah saudara tetap mau
pergi ke kota itu?
c)
Ia berkata bahwa ia tidak menghiraukan nyawanya sedikitpun, asal ia dapat
menyelesaikan tugas yang Yesus berikan kepadanya (ay 24).
Kata-kata ‘tak menghiraukan nyawaku’ tidak berarti bahwa Paulus
tidak menjaga hidupnya dengan baik. Artinya adalah: ia rela mengorbankan
nyawanya demi Tuhan (bdk. Mat 16:25)!
Penerapan:
Apakah saudara hidup untuk diri saudara sendiri, atau untuk Tuhan?
Berapa banyak waktu / tenaga / pikiran / uang yang saudara gunakan untuk diri
sendiri, keluarga dsb? Berapa banyak yang saudara gunakan untuk Tuhan? Ingat
bahwa kalau saudara hidup untuk diri sendiri, saudara tidak akan bisa hidup
untuk Tuhan!
4)
Paulus adalah orang yang tidak tamak (ay 33-35).
a)
Dalam ay 33 disebutkan bahwa ia tidak mengingini perak atau emas atau
pakaian dari siapapun juga.
Pada jaman itu orang menyimpan harta bukan hanya dalam bentuk emas
dan perak, tetapi juga dalam bentuk pakaian yang indah dan mahal. Karena itu
maka dalam Mat 6:19-20 saudara melihat bahwa harta bisa dirusak oleh ngengat.
Tetapi baik perak atau emas atau pakaian tidaklah diinginkan oleh Paulus!
Calvin juga adalah orang seperti itu. Philip Schaff, seorang ahli
sejarah mengatakan tentang Calvin sebagai berikut:
· “Riches
and honors had no charms for him. He soared far above filthy lucre and worldly
ambition. His only ambition was that pure and holy ambition to serve God to the
best of his ability” (= Kekayaan dan
kehormatan tidak mempunyai daya tarik baginya. Ia membubung tinggi di atas uang
yang kotor dan ambisi duniawi. Satu-satunya ambisinya adalah ambisi yang suci
dan murni untuk melayani Allah dengan sebaik-baiknya)
- ‘History of the Christian Church’ , vol VIII, hal 838.
· “When
Pope Pius IV heard of his death he paid him this tribute: ‘The strength of
that heretic consisted in this, - that money never had the slightest charm for
him. If I had such servants, my dominions would extend from sea to sea’” (=
Ketika Paus Pius IV mendengar tentang kematiannya ia memberikan penghormatan
ini: ‘Kekuatan dari orang sesat ini adalah hal ini, - bahwa uang tidak pernah
mempunyai daya tarik yang paling kecil sekalipun untuknya. Jika saya mempunyai
pelayan-pelayan seperti itu, daerah kekuasaanku akan meluas dari laut ke
laut’) - ‘History
of the Christian Church’ , vol VIII, hal 839.
Penerapan:
Setiap saudara, apalagi kalau saudara adalah seorang hamba Tuhan,
harus meniru Paulus dan Calvin dalam hal ini!
Catatan:
mungkin saudara heran mengapa saya tahu-tahu membicarakan Calvin di sini. Ini
saya lakukan karena adanya pendeta-pendeta, yang tanpa tahu siapa Calvin yang
sebenarnya, bagai-mana kehidupannya, dan apa yang telah ia lakukan, dan
bagaimana pelayanannya dan ajarannya, telah mengecam dan bahkan memfitnah
Calvin.
b)
Ay 33 ini cocok dengan kata-kata Paulus dalam 2Kor 12:14b yang
berbunyi: “Sebab bukan hartamu yang
kucari, melainkan kamu sendiri”.
Paulus tidak seperti para nabi palsu yang selalu mencari keuntungan! Dengan
sikap seperti itu, andaikata Paulus hidup pada jaman ini, ia pasti tidak akan
naik Boxer atau BMW!
c) Paulus bekerja sendiri untuk mencukupi kebutuhannya
(ay 34).
Ini hanya ia lakukan dalam gereja-gereja tertentu, karena ada
alasan-alasan tertentu! Tetapi secara umum, gereja harus mencukupi kebutuhan
hidup hamba Tuhan sehingga hamba Tuhan itu bisa berkonsentrasi penuh dalam
pelayanannya (1Kor 9:5-12a,13-14).
d)
Paulus bahkan juga mencukupi kebutuhan teman-temannya (ay 34b).
Dengan demikian ia memberikan teladan untuk memberi kepada orang
yang membutuhkan, dan dengan demikian ia mentaati ajaran Tuhan Yesus sendiri
yang berbunyi: “Adalah lebih berbahagia
memberi dari pada menerima” (ay 35).
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘It is more blessed to give than to
receive’ (= Adalah lebih diberkati memberi dari pada menerima).
Perlu diketahui bahwa dalam ke empat kitab Injil, yaitu Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes, kata-kata Yesus ini tidak ada, karena mereka memang
tidak mencatat semua kata-kata / tindakan Yesus (bdk. Yoh 20:30
21:25). Karena itu jelaslah bahwa Paulus mendapatkan kata-kata itu secara lisan
(dari mulut ke mulut).
Bisakah saudara menghayati kata-kata Yesus itu?
B) Pelayanan Paulus.
1)
Ia menekankan penginjilan (ay 21,24).
a) ‘Bersaksi’ (ay 21).
NIV: ‘declared’ (= menyatakan). Ini kurang tepat!
NASB: ‘solemnly testifying’ (= memberikan kesaksian
dengan sungguh-sungguh / serius).
Penerapan:
Saudara boleh jadi tidak bisa mengajar / berkhotbah, tetapi saudara
seharusnya bisa menceritakan kepada orang-orang di sekitar saudara bagaimana
saudara ‘bertemu’ dengan Kristus sehingga saudara menjadi orang kristen!
Kalau saudara bisa menceritakan hal-hal yang lain seperti film yang saudara
tonton, pengalaman pergi ke luar kota / negeri dsb, maka adalah sesuatu yang
aneh kalau saudara tidak bisa menceritakan bagaimana saudara bertemu dengan
Kristus!
b)
Dalam memberitakan Injil, Paulus menekankan 2 hal yaitu per-tobatan dan iman (ay
21).
Penerapan:
· Apakah
saudara sendiri sudah percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat saudara? Dan
apakah iman saudara itu saudara buktikan dengan pertobatan saudara dari dosa?
· Kalau
saudara memberitakan Injil dan yang saudara lakukan hanyalah menegur dosa dan
memperbaiki kelakuan orang-orang di sekitar saudara, maka saudara hanya
memberitakan ‘pertobatan’ saja, dan ini bukan penginjilan yang benar!
Ingatlah bahwa manusia tidak dibenarkan karena perbuatan baik /
ketaatan, tetapi karena iman (Ro 3:27-28 Gal 2:16a,21 Ef 2:8-9)!
Ini secara khusus perlu diperhatikan oleh hamba Tuhan / guru sekolah minggu /
guru agama yang hanya mengajar moral dan etika tetapi tidak mendorong orang
untuk percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat!
· Sebaliknya,
kalau dalam pekabaran Injil saudara hanya menekankan supaya orang percaya kepada
Yesus, tetapi saudara tidak menuntut supaya mereka bertobat dari dosa, maka
saudara melakukan ‘penginjilan murahan’ yang tidak lengkap! Dalam hal ini
saudara perlu menyadari bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2:17,26).
Jadi, sekalipun yang menyebabkan kita diselamatkan itu adalah iman kita saja
(bukan iman + perbuatan baik / ketataan), tetapi adanya perbuatan baik /
ketaatan itu membuktikan kesejatian iman kita.
c) Dalam ay 24 ada kata-kata ‘garis akhir’.
Ini menunjukkan bahwa Paulus melakukan pekabaran Injil yang
ditugaskan Yesus kepadanya seakan-akan ia sedang mengikuti lomba lari. Artinya:
ia betul-betul mati-matian dalam memberitakan Injil!
Renungkan:
Apakah saudara sendiri juga mati-matian dalam memberitakan Injil? Atau saudara
hanya mati-matian dalam mencari uang?
d)
Karena ia sudah mati-matian dalam memberitakan Injil, maka ia bisa
berkata bahwa ia ‘bersih, tak bersalah
terhadap siapapun yang akan binasa’ (ay 26
bdk. 2Kor 4:3-4 Yeh 3:18-19).
Secara implicit ini menunjukkan bahwa kalau saudara lalai dalam
memberitakan Injil, saudara bersalah terhadap orang di sekitar saudara, yang
binasa / masuk neraka karena tidak pernah mendengar Injil dari saudara (Yeh
3:18-19)! Karena itu, mati-matianlah dalam memberitakan Injil!
2)
Ia menekankan pengajaran Firman Tuhan (ay 20,27).
a) Ia ‘tidak lalai’ dalam memberitakan Firman Tuhan
(ay 20,27).
Lit: ‘kept back nothing’ (= tidak menahan apapun).
Orang kristen, bahkan hamba Tuhan, sering menahan Firman Tuhan
karena:
· malu,
karena ia sendiri belum bisa melakukannya.
Ini salah. Hamba Tuhan memang harus berusaha melakukan apa yang ia
ajarkan, tetapi kalau ia belum bisa melakukannya ia tetap harus mengajarkannya.
Ia adalah ‘pemberita Firman Tuhan’, bukan ‘pemberita Firman Tuhan yang
sudah bisa ia lakukan’!
· sungkan.
Misalnya:
* pada
saat mau menegur seseorang dari dosanya.
* pada
saat memberitakan sesuatu yang kelihatannya menguntungkan dirinya sendiri,
seperti memberitakan 1Kor 9:4-14 1Tim 5:17-18 Ibr 13:17 dsb.
· takut.
Misalnya pada waktu memberitakan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga.
· menganggap
remeh bagian Firman Tuhan tertentu! Ingat bahwa yang kecil dari Kitab Suci tetap
adalah Firman Tuhan! Memang dalam Kitab Suci ada bagian yang sangat penting dan
ada bagian yang kurang penting, sehingga ada bagian yang harus didahulukan dan
lebih ditekankan, tetapi tidak ada bagian yang boleh diabaikan / diremehkan!
b)
Pada saat Paulus memberitakan Firman Tuhan, maka ia memberitakan ‘apa yang
berguna’ bagi pendengarnya (ay 20).
Ada banyak hamba Tuhan hanya memberitakan apa yang diinginkan /
menyenangkan jemaatnya. Misalnya, dengan tidak mengajarkan pelajaran yang
bersifat doktrinal (yang dianggap sebagai momok oleh banyak orang kristen),
tetapi mengajarkan hal-hal yang praktis saja!
Tetapi seharusnya hamba Tuhan memberitakan ‘apa yang berguna’
bagi jemaatnya, bahkan sekalipun apa yang berguna itu menyakitkan atau tidak
menyenangkan bagi jemaatnya!
Illustrasi:
Orang tua yang bijaksana tidak akan memberikan seadanya makanan yang disenangi /
diinginkan anaknya, karena itu bahkan akan merusak anaknya (bayangkan kalau
anaknya hanya mau permen dan es krim)! Ia seharusnya memberikan yang ia anggap
berguna untuk anaknya, bahkan sekalipun itu tidak disukai oleh anaknya!
c)
Ay 20b: ‘baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah
kamu’.
Kata-kata ‘perkumpulan-perkumpulan’ seharusnya tidak ada.
NIV: ‘have taught publicly and from house to house’ (=
telah mengajar di muka umum dan dari rumah ke rumah).
NASB: ‘teaching you publicly and from house to house’ (=
mengajar engkau di muka umum dan dari rumah ke rumah).
Ini menunjukkan bahwa Paulus juga melakukan perkunjungan, dan pada
waktu perkunjungan itu ia mengajar Firman Tuhan!
Penerapan:
· Kalau
saudara sebagai hamba Tuhan / guru sekolah minggu mengunjungi jemaat / anak-anak
saudara, maka janganlah melulu berbicara tentang hal duniawi / jasmani, tetapi
juga tentang hal rohani!
· Kalau
saudara adalah jemaat, maulah dikunjungi, dan maulah berbicara tentang hal-hal
rohani seperti pertobatan saudara, pertumbuhan iman saudara, saat teduh saudara,
penginjilan pribadi yang saudara lakukan dsb. Di samping itu maulah untuk
mendapat teguran secara pribadi!
Calvin mengatakan bahwa jemaat yang hanya mau mendengar kata-kata
pendetanya dari mimbar, tetapi menjadi marah pada saat ditegur secara pribadi
oleh pendetanya, lebih mirip beruang dari pada domba!
d) Paulus memberitakan ‘seluruh maksud Allah’ (ay
27).
Artinya: ia memberitakan seluruh Firman Tuhan! Ini memang mungkin
tidak berarti bahwa ia sudah mengajarkan setiap ayat Kitab Suci kepada mereka.
Ini berarti bahwa ia sudah mengajarkan setiap pokok yang penting kepada mereka.
Untuk bisa memberitakan seluruh firman Tuhan, maka:
· Ia
membutuhkan waktu yang cukup lama (ay 31 bdk. Kis 19:8-10).
· Ia
berkonsentrasi pada satu gereja, artinya: ia hanya melayani tempat itu (ay 18:
‘aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini’).
Penerapan:
¨ Banyak pendeta hanya berkhotbah 1 x sebulan di gerejanya
sendiri, dan selebihnya berkhotbah di gereja-gereja lain. Tetapi, kalau Paulus
saja membutuhkan waktu 3 tahun untuk melakukan hal itu, padahal saat itu hanya
ada Perjanjian Lama, maka bagaimana pendeta jaman ini, setelah Kitab Suci
bertambah dengan Perjanjian Baru, bisa memberitakan seluruh firman Tuhan kepada
jemaatnya dengan cara ‘keluyuran’ seperti itu?
A. T. Robertson mengatakan:
“One of
the saddest things about the present situation is the restlessness of preachers
to go elsewhere instead of devoting themselves wholly to the task where they
are” (= satu dari hal-hal yang paling
menyedihkan dari situasi jaman ini adalah keaktifan pengkhotbah-pengkhotbah
untuk pergi ke tempat lain dan bukannya membaktikan diri mereka sepenuhnya pada
tugas dimana mereka berada).
¨ Bagi saudara yang adalah jemaat, kalau pendeta saudara harus
memberitakan seluruh Firman Tuhan, maka jelas bahwa saudara harus mau belajar
seluruh Firman Tuhan! Kalau saudara hanya datang dalam kebaktian saja, dan tidak
dalam Pemahaman Alkitab (atau sebaliknya), maka sekalipun pendeta saudara
memberitakan seluruh Firman Tuhan, saudara tetap hanya mendapat setengah
Firman Tuhan! Belum lagi kalau saudara sering membolos! Karena itu, maulah
datang secara rutin dalam Kebaktian dan Pemahaman Alkitab!
Kesimpulan:
Paulus
betul-betul mempunyai kehidupan dan pelayanan yang hebat! Maukah saudara
berusaha meniru dia dalam kedua hal itu? Jangan hanya menekankan kehidupan yang
saleh, tetapi mengabaikan pelayanan. Juga janganlah hanya menekankan pelayanan,
tetapi mengabaikan kesalehan hidup. Lakukanlah kedua-duanya!
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali