Pelayanan
Elia
oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
I
RAJA-RAJA 16:29-17:16
I. Dosa Israel / Ahab.
1. Raja-raja Israel mulai dari Yerobeam sampai dengan Ahab.
Sejak
jaman Yerobeam sampai dengan Ahab, Israel selalu dipimpin oleh raja-raja yang
brengsek, yang membawa Israel makin lama makin jauh dari Tuhan. Inilah daftar
raja-raja itu dan ayat-ayat yang menunjukkan kebrengsekan mereka:
a. Yerobeam (1Raja 12:1-24).
Kebrengsekannya
terlihat dalam 1Raja 12:25-14:20.
b.
Nadab (1Raja 15:25).
Kebrengsekannya
terlihat dalam 1Raja 15:26.
c.
Baesa (1Raja 15:28,33).
Kebrengsekannya
terlihat dalam 1Raja 15:34.
d. Ela
(1Raja 16:6,8).
Kebrengsekannya
terlihat dalam 1Raja 16:34.
e.
Zimri (1Raja 16:9-10,15).
Kebrengsekannya
terlihat dalam 1Raja 16:19.
f.
Omri (1Raja 16:23).
Kebrengsekannya
terlihat dalam 1Raja 16:25-26.
1Raja
16:25 - "Omri melakukan apa yang jahat
di mata Tuhan dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang
mendahuluinya".
Ini
menunjukkan bahwa Omri adalah pemegang rekor kejahatan di antara raja-raja mulai
Yerobeam sampai Omri.
g.
Ahab (1Raja 16:29).
Kebrengsekannya
akan kita lihat pada point no 2) di bawah ini.
2. Dosa Ahab.
a. Ahab mengikuti dosa Yerobeam (16:31a).
Yang
dimaksud dengan dosa Yerobeam adalah penyembahan terhadap patung anak lembu emas
dalam 1Raja 12:25-33.
b.
Ahab mengambil Izebel, anak Etbaal (perhatikan bahwa nama ini mengandung nama
dewa ‘Baal’), raja orang Sidon, menjadi istrinya (16:31b). Padahal sejak
belum masuk Kanaan, Tuhan sudah melarang pernikahan campuran seperti itu, karena
Tuhan tahu bahwa pernikahan dengan perbedaan agama seperti itu akan menyebabkan
bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala (Kel 34:15-16 Ul 7:1-4).
Dari
1Raja 18:4,13, terlihat bahwa Izebel bukan hanya kafir / menyembah berhala,
tetapi juga ‘anti kristen’ dan ini ia wujudkan dengan membunuhi nabi-nabi
Tuhan. Jadi ia ingin memusnahkan agama yang menyembah Tuhan yang benar supaya
agama kafirnya itu yang berkuasa. Pikirkan: ini mirip dengan siapa di negara
kita pada tahun 1997-1998 ini? Dan melihat terjadinya hal itu Ahab tidak
bertindak apapun untuk mencegah Izebel, dan ini sama dengan merestui tindakan
Izebel itu. Pikirkan lagi: ini mirip dengan siapa di negara kita ini pada tahun
1997-1998 ini?
Dari
semua ini bisa kita simpulkan bahwa Allah memang bisa membiarkan pemerintahan
yang jahat yang menindas kekristenan atau membiarkan kekristenan ditindas.
Jangan beranggapan bahwa kalau kita berdoa meminta suatu pemerintahan yang
setidaknya tidak anti kristen, Tuhan pasti mengabulkan doa kita. Saudara kira
bahwa pada jaman itu orang benar tidak berdoa untuk hal itu? Tetapi
kenyataannya, Tuhan tetap membiarkan munculnya suatu pemerintahan yang menentang
mereka. Ini penting kita ketahui, supaya kita berjaga-jaga, misalnya dengan
banyak belajar Firman Tuhan, berdoa, dsb, supaya kalau hal buruk itu terjadi,
kita tetap bisa bertahan. Sebaliknya kalau kita beranggapan bahwa hal itu tidak
mungkin terjadi, maka kita tidak akan berjaga-jaga, sehingga pada saat hal itu
betul-betul terjadi, kita tidak bisa bertahan.
c.
Ahab beribadah dan sujud menyembah Baal (16:31c).
d.
Ahab membuat mezbah dan kuil untuk Baal (16:32).
e.
Ahab membuat patung Asyera (16:33a).
Dosa Ahab yang begitu banyak dan hebat, menyebabkannya memecah-kan
rekor Omri sebagai ‘pemegang rekor’ dalam hal kejahatan. Ini terlihat dalam
1Raja 16:30 dimana dikatakan: "Ahab bin
Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang
mendahuluinya".
Satu hal yang perlu
ditambahkan adalah bahwa Kitab Suci memakai nama Omri, Ahab dan Izebel sebagai
contoh buruk (Mikha 6:16 Wah
2:20). Ini menunjukkan betapa bejatnya mereka bertiga.
3. Dosa orang / rakyat pada jaman Ahab (16:34).
Pada
waktu Yosua mengalahkan Yerikho, ia mengeluarkan suatu kutukan bagi orang yang
membangun Yerikho kembali (Yos 6:26). Tetapi orang yang bernama Hiel ini
menunjukkan kebejatannya dengan tidak menghiraukan kutukan itu, dan ia membangun
Yerikho kembali.
Ada 2
penafsiran tentang arti 16:34 ini:
a. Ia sendiri yang mengorbankan anak-anaknya supaya bisa memba-ngun
Yerikho.
b. Ia
membangun Yerikho tanpa mempedulikan kutukan itu, dan Tuhan memenuhi kutukan itu
dengan bertindak membunuh anak sulung dan anak bungsu dari Hiel.
Yang manapun yang benar, tetap menunjukkan kebejatan Hiel. Ini
merupakan contoh kebejatan masyarakat pada jaman Ahab. Memang kalau pemimpinnya
bejat, pada umumnya rakyatnyapun akan bejat.
II. Hukuman
Allah.
1. Allah mengutus nabi Elia untuk memberitakan hukuman Tuhan
(17:1).
a. Nama Elia berarti ‘My
God is Yahweh’ (= Allahku adalah Yahweh).
b.
Elia memberitakan hukuman Tuhan bukan demi nama Baal, tetapi demi Tuhan yang
hidup Allah Israel.
Beraninya
ia melakukan hal itu di tengah-tengah kerajaan yang sudah tunduk kepada Baal /
Asyera, dan di hadapan raja seperti Ahab yang mempunyai istri seperti Izebel,
menunjukkan keberanian yang luar biasa. Bandingkan dengan banyak orang kristen /
hamba Tuhan jaman sekarang yang kalau berada / berdoa / berkhotbah di depan
pejabat yang non kristen, tidak berani menggunakan nama Tuhan Yesus Kristus!
Lebih-lebih bandingkan dengan orang kristen yang untuk mengaburkan identitas
dirinya, lalu menggunakan ‘salam nasional’ Asalamualaikum!
c. Di
sini Elia hanya memberitakan hukuman, tetapi tidak menunjukkan dosanya.
Mungkin
hal ini disebabkan karena dosanya dianggap sudah terlalu jelas. Tetapi nanti
dalam 1Raja 18:18 ia berkata kepada Ahab bahwa hukuman itu disebabkan karena
penyembahan berhala yang dilakukan oleh Ahab dan keluarganya.
d.
Tidak ada embun ataupun hujan tentunya akan menyebabkan kekeringan, dan
kekeringan itu pasti mengakibatkan kelaparan (bdk. Luk 4:25).
Firman
Tuhan memang sudah mengancam akan terjadinya hukuman seperti ini bila Israel
menyembah berhala (Ul 11:16-17 Ul 28:23 Im 26:19-20).
e.
‘kecuali kalau kukatakan’ (17:1 akhir).
Bandingkan
dengan Wah 11:6b - ‘setiap kali mereka
menghendakinya’.
Ini
tentu tidak menunjukkan bahwa Elia bisa menghukum Israel sesukanya sendiri. Elia
tetap tergantung kepada Allah.
Pulpit
Commentary: "If
the rain should only come ‘according to his word’, it was because his word
was God’s word" (= Jika hujan hanya
datang ‘menurut perkataannya’, itu disebabkan karena perkataannya adalah
perkataan Allah) - hal 390.
2. Hukuman itu datang karena doa Elia.
Satu hal yang tidak diceritakan dalam kitab Raja-raja adalah bahwa
hukuman kekeringan selama 3 1/2 tahun itu datang karena doa Elia. Tetapi hal ini
terlihat dalam Yak 5:16b-18 yang berbunyi: "Doa
orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah
manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah sungguh-sungguh berdoa, supaya
hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam
bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun
mengeluarkan buahnya".
Pulpit
Commentary: "If
his prayer for the drought had been answered (James 5:17), it had first been
inspired" [= Jika doanya untuk
kekeringan telah dijawab (Yak 5:17), itu karena hal itu telah lebih dulu
diilhamkan] - hal 390.
Bagi
saya tidak terlalu jelas apa yang dimaksud oleh Pulpit Commentary di sini. Apa
yang dimaksud dengan ‘diilhamkan’? Kalau yang dimaksud adalah bahwa Tuhan
sudah memberitahukan kepada Elia bahwa akan terjadi kekeringan selama 3 1/2
tahun, lalu untuk apa Elia berdoa? Jadi saya lebih condong untuk menganggap
bahwa yang dimaksud dengan ‘diilhamkan’ di sini adalah ‘diberi dorongan
untuk berdoa supaya terjadi kekeringan selama 3 1/2 tahun’.
Penerapan:
3. Tuhan menghukum dengan kekeringan / tidak ada hujan ataupun
embun. Dan Elia memberitakan hal ini atas nama Tuhan, Allah Israel (17:1).
Seharusnya hal itu menunjukkan bahwa Tuhan lebih besar / berkuasa dari pada
berhala mereka, baik Baal maupun Asyera. Mengapa? Karena Baal adalah Dewa
Kesuburan, dan Asyera adalah Dewi Kesuburan.
‘The International Standard Bible Encyclopedia’, vol I:
Tetapi lucunya dewa dan dewi kesuburan ini ternyata tidak bisa
memberikan hujan / kesuburan pada waktu Tuhan menghendaki ada kekeringan. Bdk.
Hak 10:14 Yer 14:22.
III.
Pemeliharaan Tuhan terhadap Elia.
1. Di tepi Sungai Kerit (17:2-6).
a. Dalam 17:2-4 Firman Tuhan datang kepada Elia, dan demikian juga
dalam 17:8-9. Ketaatan Elia pada Firman Tuhan ini menyebabkan ia terlindung dari
Ahab dan terpelihara selama 3 1/2 tahun kekeringan / kelaparan.
Penerapan:
teruslah mendengar Firman Tuhan dan mentaatinya pada masa sukar seperti ini. Itu
justru akan menyebabkan saudara dipelihara oleh Tuhan.
b.
Tuhan menyuruh Elia pergi ke tepi sungai Kerit (17:3).
Pulpit
Commentary: "Cherith.
The word means ‘separation’, a name which may possibly indicate that it was
extremely secluded" (= Kerit. Kata ini
artinya adalah ‘pemisahan’, suatu nama yang mungkin menunjukkan bahwa itu
adalah tempat yang sangat terpencil)
- hal 382.
Ini
sebabnya Ahab tidak bisa menemukan Elia sekalipun mencarinya mati-matian (bdk.
18:10).
c.
Elia taat kepada Firman Tuhan yang menyuruhnya untuk pergi ke tepi Sungai Kerit
(17:5).
Pulpit Commentary: "He that willfully
stands still to catch dangers, tempteth God instead of trusting him"
(= Ia yang secara sengaja tinggal di tempat untuk menghadapi bahaya, mencobai
Allah dan bukannya mempercayai Allah)
- hal 392.
Bdk.
Amsal 22:3 - "Kalau orang bijak melihat
malapetaka, bersem-bunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan
terus, lalu kena celaka".
d. Di
tepi Sungai Kerit itu Elia minum air sungai dan diberi makan oleh burung gagak
(17:6).
Benarkah
ia diberi makan oleh burung gagak? Hal ini banyak diperdebatkan.
Pulpit
Commentary: "Despite
the practical unanimity of the versions, the interpretation ‘ravens’ has
been disputed from very early times. St. Jerome among Christians, Rabbi Judah
Hakkodesh and Kimchi amongst Jews - these are but some of those who have
repudiated this rendering" (=
Sekalipun ada kebulatan suara dari semua versi Kitab Suci, penafsiran ‘burung
gagak’ telah diperdebatkan sejak waktu yang sangat awal. Jerome di antara
orang kristen, rabi Judah Hakkodesh dan Kimchi di antara orang Yahudi - ini
adalah beberapa dari mereka yang tidak mau mengakui terjemahan ini)
- hal 383.
Banyak
penafsir menolak ‘burung gagak’ ini, dengan alasan:
1. Burung gagak termasuk dalam daftar binatang haram (Im 11:13-15).
Masakan Tuhan memerintahkan binatang haram untuk memberi makan nabinya?
2.
Dari mana burung gagaknya mendapatkan roti dan daging?
3.
Elia mendapat air dari Sungai Kerit dan ini bukan mujijat. Jadi ia mendapat roti
dan daging juga dengan cara biasa. Karena itu Elia bukan diberi makan oleh
burung gagak.
4.
Perjanjian Baru tidak pernah menyebut-nyebut mujijat ini, padahal Perjanjian
Baru sering menggunakan cerita tentang Elia (Luk 4:25-26 Yak 5:17-18 Wah
11:5-6a). Bahkan waktu Yesus mengajarkan Luk 12:22-dst, yang mestinya merupakan
saat yang cocok untuk menggunakan cerita burung gagak ini, Ia tidak berbicara
apa-apa tentang burung gagak ini.
5.
Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘burung gagak’ adalah OREBIM / OREVIM,
yang sekalipun bisa diartikan burung gagak, tetapi juga bisa berarti:
o
‘pedagang-pedagang’,
seperti dalam Yeh 27:9,27.
o
‘orang-orang
Arab’, seperti dalam 2Taw 21:16 2Taw 22:1 Neh 2:19 Neh 4:7 Yes 13:30 Yer 3:2
(Catatan: memang di sini ada perubahan vowel / huruf hidup, tetapi ingat
bahwa Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani ditulis tanpa huruf hidup).
o
‘penduduk kota Orbo
/ Oreb’ (Catatan: dalam Hak 7:25 dan Yes 10:26 memang disebutkan adanya
kota / tempat yang bernama Oreb).
Adam Clark mengutip Jerome: "The
Orbim, inhabitants of a town in the confines of the Arabs, gave nourishment to
Elijah" (= Orbim, penduduk suatu kota
di perbatasan Arab, memberikan makanan kepada Elia).
Perlu diketahui bahwa orang-orang yang menolak ‘burung gagak’
ini bukanlah orang Liberal (sekalipun hampir pasti bahwa orang Liberal akan
menerima pandangan mereka). Mereka bukanlah orang yang tidak percaya kepada
mujijat.
Pulpit Commentary: "For even if it was
not laid at his feet morning and evening by ravens - and we have seen reason to
think that it was not - even if it was furnished him by the villagers of Orbo,
his tribesmen and friends, or by the loyal and hospitable Arabs who roamed over
the adjoining region, still it was supplied by the ordering and special
Providence of God. ... If we get rid of the ravens we do not get rid of the
miracle" (= Karena kalaupun itu tidak
diletakkan di kakinya pada pagi dan sore oleh burung gagak - dan kita telah
melihat alasan untuk berpikir bahwa memang tidaklah demikian - bahkan jika itu
disediakan oleh orang-orang desa Orbo, orang-orang sukunya dan teman-temannya,
atau oleh orang-orang Arab, yang setia dan suka menerima tamu, yang mengembara
di daerah di dekatnya, tetap itu disuplai oleh pengaturan dan Providence Allah
yang istimewa. ... Jika kita membuang burung gagaknya, kita tidak membuang
mujijatnya) - hal 393.
Catatan:
kutipan ini saya berikan hanya untuk menunjukkan bahwa penafsir ini percaya pada
mujijat. Tetapi saya tidak setuju dengan kata-kata ini, karena saya berpendapat
bahwa sekalipun pemberian makan oleh orang Arab / penduduk Oreb / Orbo merupakan
sesuatu yang luar biasa, tetapi saya berpendapat bahwa itu bukanlah mujijat.
Saya
lebih setuju untuk tetap mempertahankan terjemahan ‘burung gagak’, dengan
alasan:
1. Alasan menolak ‘burung gagak’ tidak cukup kuat.
a. Sekalipun gagaknya adalah binatang haram, tetapi gagak itu hanya
haram kalau dimakan. Elia tidak memakan gagaknya. Roti dan daging yang dibawa
oleh burung gagak itu tidak haram. Juga ingat bahwa di Sarfat nanti Elia diberi
makan oleh janda yang non Israel (17:8-16 bdk. Luk 4:25-26)!
b.
Burung gagak mendapatkan roti dan daging dari mana? Pertanyaan yang sama bisa
dilontarkan kepada orang yang ‘anti burung gagak’. Dari mana orang Arab /
pedagang / penduduk Orbo itu mendapatkan roti dan daging setiap hari padahal
saat itu ada kekeringan dan kelaparan?
c.
Bahwa Elia mendapat air dengan cara biasa, tidak berarti bahwa ia juga harus
mendapat roti dan daging dengan cara biasa.
d.
Tidak adanya cerita ini dalam Perjanjian Baru tidak membuktikan cerita ini tidak
ada. Juga perlu diingat oleh para penafsir yang ‘anti burung gagak’ itu,
bahwa serangan mereka ini juga bisa menyerang posisi mereka sendiri, karena
Perjanjian Baru juga tidak pernah menceritakan peristiwa Elia diberi makan oleh
pedagang / orang Arab / penduduk Orbo!
e.
Sekalipun kata OREBIM bisa diartikan ‘orang Arab’, ‘penduduk
Orbo’, ‘pedagang’, tetapi juga bisa berarti ‘burung gagak’ seperti
dalam Kej 8:7 Im 11:15.
2. Bukankah aneh bahwa pedagang / orang Arab / penduduk Orbo itu
bisa datang kepada Elia setiap pagi dan petang (bukan sehari sekali atau
bahkan 2 hari sekali)? Dan bagaimana hal itu bisa tidak diketahui oleh Ahab
yang mencari Elia habis-habisan (18:10)? Lain halnya kalau yang memberi makan
Elia itu adalah burung gagak. Siapa yang akan memperhatikan burung gagak?
3. Dalam 2 peristiwa dalam 1Raja 17 ini, Tuhan memelihara Elia
dengan menggunakan 2 hal yang tidak masuk akal (bersifat mujijat), yang pertama
menggunakan burung gagak, yang kedua menggunakan janda miskin dengan minyak dan
tepung yang tidak habis-habisnya.
2. Di Sarfat.
a. Setelah beberapa waktu Sungai Kerit menjadi kering (17:7), dan
Tuhan lalu menyuruh Elia untuk pergi ke Sarfat, dan Tuhan menga-takan bahwa Ia
telah ‘memerintahkan’ seorang janda untuk memelihara Elia di sana (17:8-9).
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Penerapan: kalau sumber pemeliharaan saudara ditutup, misalnya saudara
dipecat dari pekerjaan, atau suami saudara meninggal dunia, tetaplah percaya
kepada Tuhan. Ia akan memberikan ‘janda’ menggantikan ‘Sungai Kerit dan
burung gagak’.
o
Demi memelihara janda
Sarfat itu dengan anaknya, yang rupa-rupanya adalah orang pilihan.
o
Untuk menguji iman
Elia (lihat point di bawah ini).
Sarfat terletak di Sidon (17:9)! Ini justru asal dari Izebel dan
daerah kekuasaan ayah Izebel (16:31). Jadi ini bisa dikatakan merupakan tempat
yang paling berbahaya! Tetapi perlu kita ingat bahwa bagi Tuhan sama mudahnya
menjaga Elia di tepi Sungai Kerit yang terpencil, ataupun di Sidon yang
merupakan tempat berbahaya!
Pulpit
Commentary: "Elijah
is perfectly safe under the shield of Divine protection, as safe in the region
of Sidon as he was by the brook Cherith"
(= Elia sangat aman di bawah perlindungan Ilahi, sama amannya di daerah Sidon
seperti waktu ia ada di tepi Sungai Kerit)
- hal 412.
Tetapi kalau kita berpikir lebih jauh, maka mungkin Sarfat ini
justru adalah tempat yang aman, karena Ahab tidak akan pernah menyangka bahwa
Elia berani bersembunyi di sana.
Pulpit
Commentary: "It
might be a safer place of retreat for the prophet than it seemed to be, for Ahab
would scarcely dream of following him there"
(= Ini mungkin merupakan tempat yang lebih aman untuk persembunyian sang nabi
dari kelihatannya, karena Ahab tidak akan bermimpi untuk mengejarnya ke sana)
- hal 411.
Tetapi
bagaimanapun perintah untuk pergi ke Sarfat di Sidon ini jelas merupakan ujian
iman bagi Elia.
b. Elia mentaati perintah Tuhan (17:10a). Dan pada waktu bertemu
janda itu, Elia minta air dan lalu minta roti (17:10b-11).
Mungkin ini ia lakukan untuk mengetahui apakah ini memang janda
yang Tuhan maksudkan atau bukan (di Sarfat pasti tidak hanya ada satu janda!).
c.
Janda itu mau memberi air, tetapi waktu Elia minta roti janda itu menjawab dalam
ay 12: "Demi TUHAN, Allahmu yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam
tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang
mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya
bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati".
Ada
beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari bagian ini:
Penerapan: kalau saudara adalah seorang anak Tuhan, sekalipun dalam krisis
moneter ini saudara mengalami krisis ekonomi, jangan mengucapkan kata-kata yang
menunjukkan keputus-asaan seperti ini! Tuhan, yang adalah Bapa saudara, tidak
akan membiarkan saudara mati kelaparan. Dia berjanji mencukupi kebutuhan hidup
saudara! Baca Mat 6:25-34.
d. Elia lalu mengucapkan ay 13-14.
Ini
jelas adalah ujian iman bagi janda itu. Ia harus mendahulukan Elia / Tuhan. Bdk.
Mat 6:33 - "Tetapi carilah dahulu
Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu".
Penerapan:
e. Janda itu mentaati kata-kata Elia / Firman Tuhan (17:15a).
Sebetulnya
janda itu berpikir: Kalau nabi ini bisa melipat-gandakan tepung / minyak,
mengapa mesti minta roti kepadanya? Juga ada terlalu banyak alasan baginya untuk
menolak kata-kata Elia. Tetapi ternyata ia mentaati Elia / Firman Tuhan.
Keil & Delitzsch: "She gave up the
certain for the uncertain, because she trusted the word of the Lord"
(= Ia menyerahkan yang pasti untuk yang tidak pasti, karena ia percaya kepada
Firman Tuhan).
f.
Akibatnya terjadi mujijat yang mencukupi kebutuhan Elia dan janda itu beserta
anaknya (17:15b-16). Perintah dalam 17:13-14 tadi memang merupakan perintah yang
tidak masuk akal, demikian juga 17:9, tetapi pada waktu Elia dan janda itu
mentaati, maka terjadilah mujijat melalui mana mereka dipelihara oleh Tuhan.
The New Bible Commentary: Revised:
"Gray suggests that the generosity
of the widow touched the conscience of her better provided neighbours"
(= Gray mengusulkan bahwa kemurahan hati janda itu menyentuh hati nurani dari
tetangga-tetangganya yang lebih kaya).
Ini
jelas merupakan penafsiran liberal. Kita harus menerima hal ini sebagai suatu
mujijat dan tidak menafsirkannya sedemikian rupa sehingga bisa diterima akal.
Penerapan:
Kalau saudara berani melakukan tindakan iman seperti yang dilakukan janda itu,
yaitu mendahulukan Tuhan dan kerajaan Allah dan kebenarannya, maka Tuhan bisa
melakukan hal-hal yang di luar dugaan, bahkan yang tidak masuk akal, untuk
mencukupi kebutuhan saudara!
Penutup /
kesimpulan:
Masa sukar yang dialami Indonesia
ini mungkin sekali adalah hukuman Tuhan. Tetapi baik dahulu maupun sekarang,
kalau Tuhan menghukum, Ia bisa tetap memelihara anak-anakNya / hamba-hambaNya
yang hidup dan melayani sesuai kehendakNya. Karena itu dalam masa sukar ini,
janganlah kuatir atau takut, dan jangan menjauh dari Tuhan. Sebaliknya
mendekatlah dan taatilah / layanilah Dia sesuai dengan kehendakNya, bahkan
dahulukan Dia lebih dari apapun. Maka Ia pasti akan memelihara saudara melalui
masa sukar ini!
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali