Calvinisme yang difitnah : Kontroversi
Calvinisme & Armenianisme
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
Doktrin pemilihan yang tidak bersyarat
ini lebih lazim dikenal dengan sebutan Predestinasi.
I) Definisi Predestinasi.
- Sejak semula (sebelum penciptaan segala sesuatu) Allah sudah
me-netapkan orang-orang tertentu untuk diselamatkan / masuk ke surga.
Sisanya ditetapkan untuk binasa / masuk ke neraka.
- Allah menentukan semua ini semata-mata berdasarkan kehendakNya
sendiri, dan sama sekali bukan karena apapun yang ada atau yang akan ada
dalam diri orang-orang itu.
- Penetapan Allah ini pasti terjadi / tidak mungkin gagal.
Kalau saudara
menginginkan definisi Predestinasi yang lebih terperinci, yang betul-betul
disusun dengan kata-kata ilmu hukum, saudara bisa melihat ‘Westminster
Confession of Faith’, Chapter III, no 3,4,5,6,7 di bawah ini:
- "By
the decree of God, for the manifestation of His glory, some men and angels
are predestinated unto everlasting life; and others foreordained to
everlasting death" (= Oleh
ketetapan Allah, bagi perwujudan kemuliaanNya, sebagian manusia dan malaikat
telah dipredestinasikan untuk hidup yang kekal; sedangkan yang lain
ditetapkan untuk kebinasaan yang kekal).
Penekanan bagian
ini: baik manusia maupun malaikat, sebagian ditetap-kan untuk selamat, sebagian
lainnya ditetapkan untuk binasa.
- "These
angels and men, thus predestinated, and foreordained, are particularly and
unchangeably designed, and their number so certain and definite, that it
cannot be either increased or diminished"
(= Para malaikat dan manusia yang sudah dipredestinasikan dan ditetapkan
lebih dahulu ini, direncanakan secara khusus dan tak bisa berubah, dan
jumlah mereka adalah begitu pasti dan tertentu, sehingga tidak dapat
bertambah atau berkurang).
Penekanan bagian
ini: Predestinasi itu tidak bisa berubah / gagal.
- "Those
of mankind that are predestinated unto life, God, before the foundation of
the world was laid, according to His eternal and immutable purpose, and the
secret counsel and good pleasure of His will, hath chosen, in Christ, unto
everlasting glory, out of His mere free grace and love, without any
foresight of faith, or good works, or perseverance in either of them, or any
other thing in the creature, as conditions, or causes moving Him thereunto:
and all to the praise of His glorious grace"
(= Sebagian dari umat manusia yang telah dipredestinasikan untuk memperoleh
hidup kekal, sebelum dunia dijadikan, sesuai rencanaNya yang kekal dan tidak
bisa berubah, serta rencana rahasia dan kerelaan kehendakNya, oleh Allah
telah dipilih di dalam Kristus untuk mendapatkan kemuliaan kekal,
semata-mata karena kasih karunia dan cintaNya yang cuma-cuma, tanpa melihat
akan adanya iman, perbuatan baik, atau ketekunan di dalam diri mereka, atau
hal-hal lain apapun dalam ciptaan tersebut, sebagai syarat atau penyebab
yang dapat menggerak-kanNya ke sana, dan semuanya ini bagi pujian kasih
karuniaNya yang mulia).
Penekanan bagian
ini: pemilihan Allah itu sama sekali tidak didasarkan pada adanya iman,
perbuatan baik ataupun ketekunan yang akan ada dalam diri orang pilihan, tetapi
semata-mata didasarkan pada kehendak Allah yang berdaulat.
- "As
God hath appointed the elect unto glory, so hath He, by the eternal and most
free purpose of His will, foreordained all the means thereunto. Wherefore,
they who are elected, being fallen in Adam, are redeemed by Christ, are
effectually called unto faith in Christ by His Spirit working in due season,
are justified, adopted, sanctified, and kept by His power, through faith,
unto salvation. Neither are any other redeemed by Christ, effectually
called, justified, adopted, sanctified, and saved, but the elect only"
(= Sebagaimana Allah telah menetapkan orang-orang pilihanNya kepada
kemuliaan, Dia juga, oleh kehendakNya yang kekal dan bebas, telah menentukan
caranya / jalannya untuk mencapai hal itu. Karena itu, mereka yang dipilih,
yang telah jatuh di dalam Adam, ditebus oleh Kristus, dipanggil secara
efektif ke dalam iman di dalam Kristus oleh RohNya yang bekerja pada
saatnya, dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan, dan dipelihara oleh
kuasaNya, melalui iman, kepada keselamatan. Tidak ada yang lain yang ditebus
oleh Kristus, dipanggil secara efektif, dibenarkan, diangkat menjadi anak,
dikuduskan, dan diselamatkan, kecuali orang-orang pilihan saja).
Penekanan bagian
ini: bagi orang pilihanNya, Allah tidak hanya menen-tukan tujuan akhirnya,
tetapi juga cara / jalan untuk mencapai tujuan akhir itu, yaitu melalui Kristus,
pekerjaan Roh Kudus, iman dsb.
- "The
rest of mankind God was pleased, according to the unsearchable counsel of
His own will, whereby He extendeth or withholdeth mercy, as He pleaseth, for
the glory of His sovereign power over His creatures, to pass by; and to
ordain them to dishonour and wrath for their sin, to the praise of His
glorious justice" (= Sisa
dari umat manusia lainnya, Allah berkenan, sesuai dengan rencana yang tak
terselami dari kehendakNya sendiri, dengan mana Dia memberikan atau menahan
belas kasihanNya, sesuai kerelaanNya, untuk kemuliaan dari kuasaNya yang
berdaulat atas makhluk ciptaanNya, untuk melewati; dan menentukan mereka
kepada kehinaan dan murka untuk dosa-dosa mereka, bagi pujian terhadap
keadilanNya yang mulia).
Penekanan bagian
ini: selain dari orang pilihan, maka Allah melewati (tidak menyelamatkan) umat
manusia yang lain, dan menetapkan mereka untuk dihukum karena dosa-dosa mereka.
Dengan demikian terlihat ke-adilan Allah.
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at
[email protected]
http://golgothaministry.org
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live
Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali