Golgotha School of Ministry

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

Rabu, tgl 9 Mei 2012, pk 19.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(HP: 7064-1331 / 6050-1331)

[email protected]

http://www.golgothaministry.org

 

Limited Atonement (6)

(Penebusan terbatas)

 

9)          Luk 2:34 - Kristus ditentukan untuk menjatuhkan sebagian orang.

 

Luk 2:34 - Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: ‘Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan.

Bagian yang saya beri garis bawah ganda saya berikan terjemahannya dari KJV.

KJV: and for a sign which shall be spoken against; (= dan untuk suatu tanda yang akan ditentang).

 

Leon Morris (Tyndale): Then in enigmatic words he goes on to speak of Jesus as ‘set for the fall and rising of many in Israel’ (elsewhere in the New Testament the word rendered ‘rising’ is always used of the resurrection). It is not certain whether Simeon has in mind one group of people or two. If one‚ he is saying that‚ unless people lose all pride in their own spiritual achievement there is no place for them. They must fall and take the lowly place; then they can rise (cf. Mic. 7:8; cf. also the publican in the parable‚ 18:9–14). If two‚ he means that Jesus will divide people: those who reject him will in the end fall (cf. Isa. 8:14f.) and those who accept him will rise‚ they will enter into salvation. Not surprisingly‚ he will be ‘spoken against.’ [= Lalu dalam kata-kata yang kabur / membingungkan ia melanjutkan untuk berbicara tentang Yesus sebagai ‘ditentukan untuk kejatuhan dan kebangkitan dari banyak orang di Israel’ (di tempat lain dalam Perjanjian Baru kata yang diterjemahkan ‘bangkit’ selalu digunakan tentang kebangkitan). Tidak pasti apakah Simeon mempunyai satu atau dua kelompok orang dalam pikirannya. Jika satu, ia sedang berkata bahwa, kecuali orang-orang kehilangan semua kesombongan dalam pencapaian rohani mereka sendiri tidak ada tempat bagi mereka. Mereka harus / pasti jatuh dan mengambil tempat yang rendah; maka mereka bisa bangkit (bdk. Mik 7:8; bdk. juga pemungut cukai dalam perumpamaan, 18:9-14). Jika dua, ia memaksudkan bahwa Yesus akan membagi orang-orang: mereka yang menolakNya pada akhirnya akan jatuh (bdk. Yes 8:14-dst) dan mereka yang menerimaNya akan bangkit, mereka akan masuk ke dalam keselamatan. Tak mengherankan, Ia ‘akan ditentang’] - Libronix.

Catatan: kalau dilihat dari ayat-ayat yang berhubungan dengan Luk 2:34, yaitu 1Pet 2:4-8 dan Yes 8:14-15, maka rasanya kita harus memilih pandangan kedua dari dua kemungkinan yang diberikan oleh Leon Morris.

 

J. C. Ryle: We see, lastly, in this passage, a striking account of the results which would follow when Jesus Christ and His Gospel came into the world. Every word of old Simeon on this subject deserves private meditation. The whole forms a prophecy which is being daily fulfilled. Christ was to be ‘a sign spoken against.’ He was to be a mark for all the fiery darts of the wicked one. He was to be ‘despised and rejected of men.’ He and His people were to be a ‘city set upon a hill,’ assailed on every side, and hated by all sorts of enemies. And so it proved. Men who agreed in nothing else have agreed in hating Christ. From the very first, thousands have been persecutors and unbelievers. Christ was to be the occasion of ‘the fall of many in Israel’. He was to be a stone of stumbling and rock of offence to many proud and self-righteous Jews, who would reject Him and perish in their sins. And so it proved. To multitudes among them Christ crucified was a stumbling-block, and His Gospel ‘a savor of death.’ (1 Cor. 1:23; 2 Cor. 2:16.) Christ was to be the occasion of ‘rising again to many in Israel.’ He was to prove the Saviour of many who, at one time, rejected, blasphemed, and reviled Him, but afterwards repented and believed. And so it proved. When the thousands who crucified Him repented, and Saul who persecuted Him was converted, there was nothing less than a rising again from the dead. Christ was to be the occasion of ‘the thoughts of many hearts being revealed.’ His Gospel was to bring to light the real characters of many people. The enmity to God of some, - the inward weariness and hunger of others, would be discovered by the preaching of the cross. It would show what men really were. And so it proved. The Acts of the Apostles, in almost every chapter, bear testimony that in this, as in every other item of his prophecy, old Simeon spoke truth. And now what do we think of Christ? This is the question that ought to occupy our minds. What thoughts does He call forth in our hearts? This is the inquiry which ought to receive our attention. Are we for Him, or are we against Him? Do we love Him, or do we neglect Him? Do we stumble at His doctrine, or do we find it life from the dead? Let us never rest till these questions are satisfactorily answered [= Terakhir, kita melihat dalam text ini, suatu cerita yang menyolok tentang hasil / akibat yang akan mengikuti pada waktu Yesus Kristus dan InjilNya datang ke dalam dunia. Setiap kata dari Simeon yang tua tentang pokok ini layak mendapatkan perenungan pribadi. Seluruhnya membentuk suatu nubuat yang sedang digenapi setiap hari. Kristus harus menjadi ‘suatu tanda yang ditentang’. Ia akan menjadi sasaran dari semua anak panah berapi dari si jahat. Ia harus ‘dihina dan ditolak oleh manusia’. Ia dan umatNya harus menjadi sebuah ‘kota yang terletak di atas bukit’, diserang dari setiap sisi, dan dibenci oleh semua jenis musuh. Dan begitulah hal itu terbukti. Orang-orang yang tidak setuju dalam apapun yang lain telah setuju dalam membenci Kristus. Dari saat yang paling awal, ribuan orang telah menjadi penganiaya-penganiaya dan orang-orang yang tidak percaya. Kristus harus menjadi alasan dari ‘kejatuhan dari banyak orang di Israel’. Ia harus menjadi batu sandungan dan batu karang pelanggaran bagi banyak orang-orang Yahudi yang sombong dan merasa diri sendiri benar, yang akan menolak Dia dan binasa dalam dosa-dosa mereka. Dan begitulah hal itu terbukti. Bagi orang banyak di antara mereka, Kristus yang tersalib merupakan batu sandungan, dan InjilNya merupakan ‘bau kematian’ (1Kor 1:23; 2Kor 2:16). Kristus harus menjadi alasan dari ‘bangkitnya lagi bagi banyak orang di Israel’. Ia harus membuktikan sebagai Juruselamat dari banyak orang yang, pada satu saat, menolak, menghujat, dan mencerca Dia, tetapi belakangan bertobat dan percaya. Dan demikianlah hal itu terbukti. Pada waktu ribuan orang yang menyalibkan Dia bertobat, dan Saulus yang menganiaya Dia bertobat, yang terjadi tidak kurang dari suatu kebangkitan kembali dari orang mati. Kristus harus menjadi alasan dari ‘pikiran dari banyak hati yang disingkapkan’ (Luk 2:35, KJV). InjilNya harus membawa pada terang karakter yang sebenarnya dari banyak orang. Permusuhan terhadap Allah dari sebagian orang, - kebosanan dan rasa lapar batiniah dari orang-orang lain, akan dinyatakan oleh pemberitaan salib. Itu akan menunjukkan apa manusia itu sebenarnya. Dan demikianlah hal itu terbukti. Kisah dari Rasul-rasul, dalam hampir setiap pasal, memberikan kesaksian bahwa dalam hal ini, seperti dalam setiap hal / pokok dari nubuatnya, Simeon yang tua mengatakan kebenaran. Dan sekarang apa yang kita pikirkan tentang Kristus? Ini adalah pertanyaan yang harus memenuhi pikiran kita. Pikiran apa yang Ia timbulkan dalam hati kita? Apakah kita ada di pihakNya, atau apakah kita menentang Dia? Apakah kita mengasihi Dia, atau apakah kita mengabaikan Dia? Apakah kita tersandung pada ajaranNya, atau kita mendapatinya sebagai kehidupan dari orang mati? Hendaklah kita tidak pernah beristirahat sampai pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan memuaskan] - Libronix.

 

Kedua kutipan di atas menunjukkan bahwa Yesus dan InjilNya selalu memisahkan manusia menjadi dua bagian, yang percaya dan yang tidak percaya. Tidak heran Yesus mengatakan kata-kata dalam Mat 10:34-36 - “(34) ‘Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, (36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”.

 

Matthew Poole: That by ‘the fall and rising again’ is here meant the salvation and damnation of many is doubted by no valuable interpreters. The apostle so applies Isa. 8:14,15, where he is said to be ‘for a stone of stumbling and for a rock of offence to both the houses of Israel, for a gin and for a snare to the inhabitants of Jerusalem. And many among them shall stumble, and fall, and be broken, and be snared, and be taken.’ So doth Peter, 1Pe 2:8” (= Bahwa dengan ‘kejatuhan dan kebangkitan lagi’ di sini dimaksudkan keselamatan dan kebinasaan dari banyak orang tidak diragukan oleh seorangpun dari penafsir-penafsir yang berharga. Sang rasul menerapkan Yes 8:14,15 demikian, pada waktu Ia dikatakan sebagai ‘sebuah batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem. Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan.’ Begitulah dilakukan oleh Petrus, 1Pet 2:8).

 

Bdk. 1Pet 2:4-8 - “(4) Dan datanglah kepadaNya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. (5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. (6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’ (7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ‘Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.’ (8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

Catatan: bagian yang saya beri garis bawah ganda salah terjemahan.

KJV/NASB: ‘were appointed’ (= ditetapkan).

RSV/NIV: ‘were destined’ (= ditentukan).

 

Jay E. Adams (tentang 1Pet 2:7-8): “Christ divides; some build on Him, others stumble over Him” (= Kristus membagi / memisahkan; sebagian membangun di atasNya, yang lain tersandung padaNya) - hal 62.

 

Calvin (tentang 1Pet 2:7): “For as the firmness and stability of Christ is such that it can sustain all who by faith recumb on him; so his hardness is so great that it will break and tear in pieces all who resist him. For there is no medium between these two things, - we must either build on him, or be dashed against him (= Karena keteguhan dan kestabilan Kristus adalah sedemikian rupa sehingga bisa menopang semua yang dengan iman bersandar kepadaNya; demikian pula kekerasanNya adalah begitu besar sehingga akan menghancurkan dan merobek-robek semua yang menentangNya. Karena tidak ada daerah di antara kedua hal itu, - kita harus membangun di atasNya, atau dibenturkan kepadaNya).

 

Calvin (tentang 1Pet 2:8): “they had been appointed to unbelief; as Pharaoh is said to have been set up for this end, that he might resist God, and all the reprobate are destined for the same purpose” (= mereka telah ditetapkan pada ketidak-percayaan; seperti dikatakan bahwa Firaun dibangkitkan untuk tujuan ini, yaitu supaya ia bisa menentang Allah, dan semua orang-orang yang ditentukan untuk binasa ditentukan untuk tujuan yang sama).

 

Matthew Poole (tentang 1Pet 2:8): “God appointed them to this stumbling, in his decreeing not to give them faith in Christ, but to leave them to their unbelief” (= Allah menetapkan mereka pada ketersandungan ini, dalam penetapanNya untuk tidak memberi mereka iman kepada Kristus, tetapi untuk membiarkan mereka pada ketidak-percayaan mereka).

 

Sekarang mari kita melihat tafsiran Arminian dari Adam Clarke dan Lenski di bawah ini.

 

Adam Clarke (tentang 1Pet 2:8): “The disobedient, therefore, being appointed to stumble against the word, or being prophesied of as persons that should stumble, ... there is no intimation that they were appointed or decreed to disobey, that they might stumble, and fall, and be broken. They stumbled and fell through their obstinate unbelief; and thus their stumbling and falling, as well as their unbelief, were of themselves; in consequence of this they were appointed to be broken; this was God’s work of judgment” (= Karena itu orang-orang yang tidak taat, ditetapkan untuk tersandung terhadap firman, atau dinubuatkan sebagai orang-orang yang harus tersandung, ... di sana tidak ada isyarat bahwa mereka ditetapkan untuk tidak taat, supaya mereka tersandung, dan jatuh, dan hancur. Mereka tersandung dan jatuh karena ketidak-percayaan mereka yang tegar tengkuk, dan karena itu tersandungnya mereka dan jatuhnya mereka, sama seperti ketidak-percayaan mereka, adalah dari diri mereka sendiri; sebagai akibat dari hal ini mereka ditetapkan untuk hancur; ini adalah pekerjaan penghakiman Allah) - hal 852.

 

Tanggapan saya:

 

a)   Ini membengkokkan atau memutar-balikkan ayat ini, karena ayat ini jelas mengatakan ‘ditetapkan / ditentukan’.

 

b)      Kata-kata Clarke ini (perhatikan bagian ketiga yang saya garisbawahi) menunjukkan bahwa Allah melakukan / membuat penetapanNya bukan dalam kekekalan, tetapi di dalam waktu. Ini jelas omong kosong yang tidak Alkitabiah lagi karena sangat banyak ayat yang menunjukkan secara jelas bahwa Allah membuat seluruh rencanaNya secara keseluruhan dalam kekekalan / minus tak terhingga.

Bdk. 2Raja 19:25  Maz 139:16  Yes 25:1  Yes 37:26  Yes 46:10  Mat 25:34  Ef 1:4-5  2Tes 2:13  2Tim 1:9.

 

c)      Kalau Tuhan menubuatkan tentang akan terjadinya suatu hal tertentu, itu disebabkan karena Ia sudah lebih dulu menentukan terjadinya hal itu. Ini terlihat dari:

1.      Perbandingan Mat 26:24 dengan Luk 22:22.

Mat 26:24 - “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”.

Luk 22:22 - “Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan”.

Kedua ayat ini paralel dan sama-sama berbicara tentang pengkhianatan Yudas, tetapi kalau Mat 26:24 mengatakan bahwa hal itu ‘sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia’, yang hanya menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah dinubuatkan, maka Luk 22:22 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘seperti yang telah ditetapkan’, yang menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah ditetapkan oleh Allah dalam kekekalan.

2.      Perbandingan Kis 2:23  Kis 3:18 dan Kis 4:27-28.

Kis 2:23 - “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka”.

Kis 3:18 - “Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankanNya dahulu dengan perantaraan nabi-nabiNya, yaitu bahwa Mesias yang diutusNya harus menderita”.

Kis 4:27-28 - “(27) Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, HambaMu yang kudus, yang Engkau urapi, (28) untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu.

Semua ayat di atas ini berbicara tentang penderitaan / penyaliban yang dialami oleh Kristus. Tetapi kalau Kis 3:18 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘menggenapi apa yang telah difirmankannya dahulu dengan perantaraan nabi-nabiNya’, yang hanya menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah dinubuatkan, maka Kis 2:23 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘menurut maksud dan rencanaNya’ dan Kis 4:28 mengatakan bahwa hal itu terjadi ‘untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendakMu’, yang jelas menunjukkan bahwa hal itu terjadi karena sudah ditentukan oleh Allah dalam kekekalan.

3.   Yes 46:10-11 - “(10) yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksanakan, (11) yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya”.

Perhatikan bahwa dalam Yes 46:10a dikatakan bahwa Tuhan ‘memberitahukan’, tetapi dalam Yes 46:10b-11a dikatakan bahwa itu adalah ‘keputusanKu’, ‘kehendakKu’, dan ‘putusanKu’. Selanjutnya Yes 46:11b terdiri dari 2 kalimat paralel yang sebetulnya memaksudkan hal yang sama, tetapi kalimat pertama menggunakan istilah ‘mengatakannya’, yang hanya menunjukkan nubuat Allah, sedangkan kalimat kedua menggunakan istilah ‘merencanakannya’, yang jelas menunjuk pada rencana / ketetapan Allah.

4. Yer 4:28 - “Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu”.

Ayat ini baru mengatakan ‘Aku telah mengatakannya’ dan lalu langsung menyambungnya dengan ‘Aku telah merancangnya’. Ini jelas menunjukkan bahwa Tuhan mengatakan sesuatu kepada nabi-nabi (yang lalu dinubuatkan oleh para nabi itu), karena Tuhan telah merancang / merencanakannya.

5.   Amos 3:7 - “Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanNya kepada hamba-hambaNya, para nabi”.

Ayat ini menunjukkan secara jelas bahwa apa yang dinyatakan oleh Tuhan kepada pada nabi (dan lalu dinubuatkan oleh nabi-nabi itu) adalah keputusanNya [NIV: ‘his plan’ (= rencanaNya)].

6.   Rat 2:17a - “TUHAN telah menjalankan yang dirancangkanNya, Ia melaksanakan yang difirmankanNya.

Bagian akhir dari ayat ini mengatakan bahwa Tuhan melaksanakan yang difirmankanNya / dinubuatkanNya; tetapi bagian awal dari ayat ini mengatakan bahwa Tuhan menjalankan yang dirancangkanNya. Jelas bahwa apa yang dinubuatkan adalah apa yang dahulu telah dirancangkanNya.

7.   Rat 3:37 - “Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?”.

NIV: ‘Who can speak and have it happen if the Lord has not decreed it’ (= Siapa yang bisa berbicara dan membuatnya terjadi jika Tuhan tidak menetapkannya?).

Ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada nabi atau siapapun juga yang bisa menubuatkan apapun kecuali Tuhan lebih dulu menetapkan hal itu.

8.   Yes 28:22b - “sebab kudengar tentang kebinasaan yang sudah pasti yang datang dari Tuhan ALLAH semesta alam atas seluruh negeri itu”.

NIV: ‘The Lord, the LORD Almighty, has told me of the destruction decreed against the whole land’ (= Tuhan, TUHAN yang mahakuasa, telah memberitahu aku tentang kehancuran yang telah ditetapkan terhadap seluruh negeri itu).

Ini jelas menunjukkan bahwa kehancuran yang oleh Tuhan diberitahukan kepada Yesaya, dan lalu dinubuatkan oleh Yesaya, merupakan ketetapan Allah (decree of God).

 

Lenski (tentang 1Pet 2:8): It is startling to read: ‘for which they also were placed (set, appointed).’ Calvinists explain this as an eternal decree of reprobation, all Scripture to the contrary notwithstanding. They place the action of the verb in the ‘voluntas antecedens’ whereas it belongs in the ‘voluntas consequents.’ [= Adalah mengejutkan untuk membaca: ‘untuk mana mereka juga telah ditempatkan (ditentukan, ditetapkan)’. Para Calvinist menjelaskan ini sebagai suatu ketetapan kekal dari reprobation / penentuan binasa, meskipun seluruh Kitab Suci bertentangan dengannya. Mereka menempatkan tindakan dari kata kerja dalam ‘pendahulu / penyebab yang bebas’ sedangkan itu termasuk dalam ‘konsekwensi / akibat yang bebas’].

 

Tanggapan saya:

 

1.      Doktrin tentang reprobation / penentuan binasa jelas mempunyai sangat banyak dasar Alkitab, tetapi saya tidak membahasnya di sini, karena sudah dibahas dalam pembahasan tentang ‘Unconditional Election’ (= Pemilihan yang tidak bersyarat) / Predestinasi.

 

2.      Sekarang perhatikan kata-kata Lenski yang saya beri garis bawah ganda. Mari kita lihat lagi 1Pet 2:8 - Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan (ditetapkan).

Lenski menganggap bahwa kata ‘ditetapkan’ merupakan konsekwensi / akibat, dan bukan penyebab!

Coba pikirkan, antara ‘mereka tersandung / tidak taat’ dan ‘mereka ditetapkan’, yang mana yang penyebab dan yang mana yang akibat?

Bdk. Yoh 12:39-40 - “(39) Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: (40) ‘Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka.’”.

Kebalikannya juga perlu diperhatikan. Bdk. Kis 13:48 - “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

 

Alexander Nisbet (tentang 1Pet 2:7-8): “a terror to all whose blind and carnal hearts do still find out something in the Gospel whence they take occasion to reject Christ, and refuse to take on his yoke. Thereby they do but ruin themselves, as a mad man that dashes himself against a stone in his way, or foolish mariners that run their ship against a rock, which are the similitudes here made use of, taken out of Isa. 8:14, and so do prove themselves to be reprobates. ... they who continue so to do will but run themselves upon that ruin to which they have been from eternity appointed for the rejecting of an offered Saviour (v. 8)” [= suatu rasa takut bagi semua orang yang hatinya buta dan bersifat daging tetap mendapatkan sesuatu dalam Injil dari mana mereka mendapatkan alasan untuk menolak Kristus, dan menolak untuk memikul kukNya. Dengan ini mereka hanya menghancurkan diri mereka sendiri, seperti seorang gila yang membenturkan dirinya sendiri terhadap sebuah batu dalam jalannya, atau pelaut-pelaut tolol yang menabrakkan kapal mereka terhadap sebuah batu karang, yang merupakan gambaran / kiasan yang digunakan di sini, yang diambil dari Yes 8:14, dan dengan demikian membuktikan bahwa diri mereka adalah reprobates / orang-orang yang ditentukan untuk binasa. ... Mereka yang terus menerus melakukan demikian hanya akan membawa diri mereka sendiri kepada kehancuran itu, pada mana mereka telah ditetapkan dari kekekalan untuk penolakan dari seorang Juruselamat yang ditawarkan] - hal 74.

 

Alexander Nisbet (tentang 1Pet 2:7-8): “Although the elect may for a long time before their conversion stumble at Jesus Christ and oppose him, Acts 9:1, and after conversion may for a time under the fit of a temptation do the same, Matt. 26:31, yet none will continue so to do but those who have been from eternity ordained for condemnation in God’s spotless decree, ... The continuance in such sin is the clearest proof and evidence of reprobation of any in the world, for the everlasting ruin and condemnation of souls ordained from eternity to the same for their wilful slighting of Jesus Christ is referred to in the last words of this verse as being thereby most clearly evidenced: ‘They stumble at the Word, being disobedient, whereunto also they were appointed.’” (= Sekalipun orang-orang pilihan bisa untuk suatu waktu yang lama sebelum pertobatan mereka tersandung pada Yesus Kristus dan menolakNya, Kis 9:1, dan setelah pertobatan bisa untuk suatu waktu, di bawah serangan tiba-tiba dari suatu pencobaan, melakukan hal yang sama, Mat 26:31, tetapi tidak seorangpun akan terus menerus melakukan demikian, kecuali mereka yang dari kekekalan telah ditentukan untuk penghukuman dalam ketetapan yang tak bercacat dari Allah, ... Terus menerus dalam dosa seperti itu merupakan bukti yang paling jelas dari reprobation / penentuan binasa dari siapapun dalam dunia, karena kehancuran dan penghukuman kekal dari jiwa-jiwa ditentukan dari kekekalan bagi orang-orang yang sama untuk peremehan mereka yang sengaja tentang Yesus Kristus ditunjukkan dalam kata-kata terakhir dari ayat ini dan dengan itu ditunjukkan dengan paling jelas: ‘Mereka tersandung pada Firman, dengan tidak taat, ke arah mana mereka juga telah ditetapkan’) - hal 78.

 

Yes 8:14-15 - “(14) Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem. (15) Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan.’”.

 

Memang ketiga text yang kita bahas di sini, yaitu Luk 2:34 1Pet 2:4-8 dan Yes 8:14-15 mempunyai banyak persamaan. Yesus memang ditentukan untuk menyandungi dan menjatuhkan sebagian orang, dan menjadi jerat / perangkap bagi orang-orang itu. Jadi, bagaimana mungkin Ia mati disalib untuk menebus orang-orang itu?

 

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali