Golgotha School of Ministry

 

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

 

Rabu, tgl 18 April 2012, pk 19.00

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(HP: 7064-1331 / 6050-1331)

[email protected]

http://www.golgothaministry.org

 

Limited Atonement (3)

(Penebusan terbatas)

 

5) Kristus tidak mati untuk menebus dosa malaikat-malaikat yang jatuh; lalu mengapa dianggap aneh kalau Ia tidak mati untuk orang-orang non pilihan?

 

William G. T. Shedd: “If in the mind of God the death of Christ was separate from the intention to apply it, then it would be as true that Christ died for lost angels as for lost men; because his atonement, being infinite, is sufficient in value to atone for their sin as well as that of mankind. When it is said that Christ died for the sin of the world, it is implied that he did not die for any sin but that of man. The offer of Christ’s atonement is confined to the human race and not made to the angelic world. ... As the atonement of Christ is not intended to be offered to the angels though it is sufficient for them, so it is not intended to be applied to non-elect men though it is sufficient for them” (= Jika dalam pikiran Allah kematian Kristus terpisah dari maksud untuk menerapkannya, maka akan merupakan sesuatu yang benar bahwa Kristus mati untuk malaikat-malaikat yang terhilang seperti untuk orang-orang yang terhilang; karena penebusanNya, yang nilainya tak terbatas, cukup dalam nilainya untuk menebus dosa mereka maupun dosa dari umat manusia. Pada waktu dikatakan bahwa Kristus mati untuk dosa dari dunia, dinyatakan secara implicit bahwa Ia tidak mati untuk dosa siapapun kecuali dosa manusia. Penawaran penebusan Kristus dibatasi bagi umat manusia dan tidak dibuat bagi dunia malaikat. ... Sebagaimana penebusan Kristus tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada malaikat-malaikat sekalipun itu cukup untuk mereka, demikian juga itu tidak dimaksudkan untuk diterapkan kepada orang-orang non pilihan sekalipun itu cukup untuk mereka) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, Vol II, hal 477-478.

 

Bdk. Ibr 2:14-17 - “(14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. (16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa”.

 

Bahwa Kristus tidak menebus dosa-dosa dari malaikat-malaikat yang jatuh, merupakan hal yang pasti. Dan hal ini tidak pernah diserang, dianggap aneh, dianggap tidak kasih dan sebagainya. Lalu mengapa kalau Kristus tidak mati untuk orang-orang non pilihan, itu dianggap aneh, tidak kasih dan sebagainya?

 

6) Dalam Perjanjian Lama, tak ada domba yang dikorbankan bagi semua orang tanpa kecuali; selalu ada orang tertentu bagi siapa domba itu dikorbankan.

 

William G. T. Shedd: “The analogy of the typical atonement under the Mosaic economy shows that Christ’s atonement is intended for application only to believers. The lamb offered by the officiating priest was offered for the particular person who brought it to the priest to be offered. Each man had his own lamb, and there was no lamb that belonged to no one in particular but to everyone indiscriminately” (= Analogi dari penebusan yang bersifat TYPE dalam jaman Musa menunjukkan bahwa penebusan Kristus dimaksudkan untuk penerapan hanya kepada orang-orang percaya. Domba yang dipersembahkan oleh imam yang memimpin dipersembahkan untuk orang tertentu yang membawanya kepada imam untuk dipersembahkan. Setiap orang mempunyai dombanya sendiri, dan di sana tidak ada domba yang bukan milik siapapun secara khusus tetapi milik setiap orang tanpa pandang bulu) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, Vol II, hal 478.

 

Jelas bahwa domba korban dalam Perjanjian Lama, merupakan TYPE dari Kristus. Kalau domba korban pasti selalu punya tujuan bagi siapa ia dikorbankan, demikian juga Kristus pasti punya tujuan tertentu bagi siapa Ia dikorbankan.

 

7) Ayat-ayat tertentu dari Alkitab menunjukkan bahwa penebusan Kristus dilakukan hanya untuk orang-orang tertentu saja.

 

Misalnya:

 

1)  Mat 1:21 - Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka”.

 

Calvin (tentang Mat 1:21): “‘He shall save his people from their sins.’ ... But he is expressly called the Savior of the Church. ... By Christ’s ‘people’ the angel unquestionably means the Jews, to whom he was appointed as Head and King; but as the Gentiles were shortly afterwards to be ingrafted into the stock of Abraham, (Romans 11:17,) this promise of salvation is extended indiscriminately to all who are incorporated by faith in the ‘one body’ (1 Corinthians 12:20) of the Church [= ‘Ia akan menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka’. ... Tetapi Ia disebut secara explicit / jelas sebagai Juruselamat dari Gereja. ... Dengan ‘umat Kristus’ sang malaikat dengan tak bisa diragukan memaksudkan orang-orang Yahudi, bagi siapa Ia ditetapkan sebagai Kepala dan Raja; tetapi karena orang-orang non Yahudi tak lama setelah itu dimasukkan / dicangkokkan ke dalam keturunan Abraham, (Ro 11:17), janji keselamatan ini diperluas secara tak membedakan kepada semua yang dimasukkan / digabungkan oleh iman ke dalam ‘satu tubuh’ (1Kor 12:20) dari Gereja].

 

Ro 11:17 - “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,”.

 

1Kor 12:20 - “Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh”.

 

Catatan: tentang kata ‘umatNya’ dalam Mat 1:21 ini Adam Clarke sama sekali tidak memberi komentar. Albert Barnes, yang tidak mempercayai ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas) ini, ternyata memberi komentar yang tak terlalu berbeda dengan Calvin tentang kata ‘umatNya’ dalam Mat 1:21 ini!

 

Barnes’ Notes (tentang Mat 1:21): “‘His people.’ Those whom the Father has given to him. The Jews were called the people of God because he had chosen them to himself, and regarded them as His special and beloved people, separate from all the nations of the earth. Christians are called the people of Christ because it was the purpose of the Father to give them to him (Isa 53:11; John 6:37); and because in due time he came to redeem them to himself, Titus 2:14; 1 Peter 1:2 [= ‘UmatNya’. Mereka yang Bapa telah berikan kepada Dia. Orang-orang Yahudi disebut umat Allah karena Ia telah memilih mereka bagi diriNya sendiri, dan menganggap mereka sebagai umatNya yang khusus dan kekasih, terpisah dari semua bangsa-bangsa dari bumi. Orang-orang Kristen disebut ‘umat Kristus’ karena merupakan rencana / tujuan dari Bapa untuk memberikan mereka kepada Dia (Yes 53:11; Yoh 6:37); dan karena pada saatnya Ia datang untuk menebus mereka bagi diriNya sendiri, Tit 2:14; 1Pet 1:2].

 

Yes 53:11 - “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hambaKu itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul”.

 

Yoh 6:37 - Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang”.

 

Tit 2:14 - yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik”.

 

1Pet 1:2 - “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu”.

 

2)  Mat 20:28 - sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.

 

Lenski: The redeemed who are bought by the ransom of Christ’s sacrifice on the cross are called ‘many’ in comparison with the one Son of man. Since we have no indication in the text that Jesus has in mind especially those who accept his redemptive price by faith, it is scarcely correct to say that ‘many’ refers to these. The price is paid for all men, 1 Tim. 2:6; compare Rom. 3:25; Eph. 1:7; 1 Pet. 1:18, 19; 1 Cor. 6:20; 7:23; Gal. 3:13; Titus 2:14; Acts 20:28 (= Orang-orang yang ditebus yang dibeli oleh penebusan korban Kristus di salib disebut ‘banyak’ dalam perbandingan dengan satu Anak Manusia. Karena kita tidak mempunyai petunjuk dalam text ini bahwa Yesus secara khusus memikirkan mereka yang menerima harga penebusanNya dengan iman, tidak bisa dibenarkan untuk mengatakan bahwa ‘banyak’ menunjuk kepada orang-orang ini. Harga itu dibayarkan untuk semua manusia, 1Tim 2:6; bandingkan dengan Ro 3:25; Ef 1:7; 1Pet 1:18,19; 1Kor 6:20; 7:23; Gal 3:13; Tit 2:14; Kis 20:28).

 

Tanggapan saya:

a)   Mengatakan bahwa penggunaan kata ‘banyak’ itu karena dibandingkan dengan satu Anak  Manusia, merupakan suatu penafsiran yang tidak masuk akal!

b)  Dari mana ia tahu bahwa Yesus tidak memikirkan orang-orang yang menerima penebusanNya dengan iman?

c)   Dari sederetan ayat yang ia berikan hanya 1Tim 2:6 yang cocok. Ayat ini akan saya bahas belakangan. Ayat-ayat yang lain yang ia gunakan justru menunjukkan Kristus mati bagi ‘kita’, bagi ‘kamu’, bagi ‘gereja’, dan semua kata-kata ini justru menunjuk kepada orang-orang Kristen / orang-orang pilihan.

 

William Hendriksen (tentang Mat 20:28): There are passages, however, which, taken out of their context, seem to teach that Jesus came to this earth in order to pay the ransom for every individual living on earth in the past, present, and future. As soon as these passages are interpreted in the light of their contexts it immediately appears that this is not the meaning. Rather, the river-bed of grace has broadened. The church has become international, and it is in that sense that ‘the grace of God has appeared, bringing salvation to all men’ (Titus 2:11; cf. I Tim. 2:6). For more on this point see N.T.C. on the Gospel according to John, Vol. I, pp. 98, 99; and N.T.C. on I and II Timothy and Titus, pp. 93, 94. Male and female, rich and poor, old and young, Jew and Gentile, slave and free, the Lord gathers his church from all of these classes. He is truly ‘the Savior of the world’ (John 4:42; I John 4:14; cf. I Tim. 4:10). [= Tetapi ada text-text yang diambil keluar dari kontext mereka, kelihatannya mengajarkan bahwa Yesus datang ke bumi ini untuk membayar tebusan bagi setiap individu yang hidup di bumi di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Begitu text-text ini ditafsirkan dalam terang dari kontext mereka segera terlihat bahwa ini bukanlah artinya. Lebih tepat / baik, dasar / tepi sungai dari kasih karunia telah melebar. Gereja telah menjadi internasional, dan dalam arti itu bahwa ‘kasih karunia Allah telah muncul / kelihatan, membawa keselamatan bagi semua orang’ (Tit 2:11; bdk. 1Tim 2:6). Untuk lebih jauh tentang poin ini lihat N.T.C. tentang Injil Yohanes, Vol. I, hal 98,99; dan N.T.C. tentang I dan II Timotius dan Titus, hal 93,94. Laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin, tua dan muda, Yahudi dan non Yahudi, budak dan orang merdeka, Tuhan mengumpulkan gerejaNya dari semua golongan-golongan ini. Ia benar-benar adalah ‘Juruselamat dunia’ (Yoh 4:42; 1Yoh 4:14; bdk. 1Tim 4:10).].

 

3)  Yoh 10:11,15 - “(11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; ... (15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu.

 

Jadi, Yesus memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya.

 

Tetapi Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi (ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi) bahwa mereka bukanlah domba-dombaNya.

 

Yoh 10:26 - ‘tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-dombaKu.

 

Jadi jelas Yesus tidak mati / memberikan nyawaNya untuk mereka.

 

Sekarang mari kita perhatikan penafsiran Arminian tentang ayat ini.

 

Lenski (tentang Yoh 10:11): When saying that he lays down his life ‘for the sheep,’ the sacrifice of Jesus, which is for the world and all men, is viewed with reference to its actual final result, which appears in the saved. This view is taken repeatedly in the Scriptures and never furnishes the least ground for the idea of a limited atonement (= Pada waktu mengatakan bahwa Ia menyerahkan nyawaNya ‘untuk domba-domba’, korban Yesus, yang adalah untuk dunia dan semua manusia, dipandang berhubungan dengan hasil akhirnya, yang tampak / muncul dalam orang-orang yang diselamatkan. Pandangan ini diambil berulang kali dalam Kitab Suci dan tidak pernah menyediakan / memberi dasar yang paling sedikit sekalipun untuk gagasan tentang suatu penebusan terbatas).

Tanggapan: Lenski membahas kata ‘bagi’ [KJV/RSV/NIV/ NASB: ‘for’ (= untuk)] dalam Yoh 10:11 ini, dan menekankan bahwa kata Yunaninya, yaitu HUPER, menunjukkan suatu substitution (= penggantian), dan itu memang arti yang benar. Lalu bagaimana mungkin kalau Yesus memang menggantikan seluruh dunia dan semua manusia, tetapi sebagian dari orang-orang yang digantikan bisa tetap binasa? Jelas bahwa tafsiran Lenski saling bertabrakan dengan kata-katanya sendiri.

 

4)  Yoh 11:51-52 - “(51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai”.

 

Adam Clarke menafsirkan bahwa ‘anak-anak Allah yang tercerai-berai’ menunjuk kepada ‘orang-orang Yahudi yang tersebar di antara bangsa-bangsa’.

Adam Clarke: “‘Children of God that were scatttered abroad.’ Probably John only meant the Jews who were dispersed among all nations” (= ‘Anak-anak Allah yang tercerai-berai’. Mungkin Yohanes hanya memaksudkan orang-orang Yahudi yang tersebar di antara semua bangsa-bangsa).

 

Ini merupakan penafsiran yang membengkokkan ayat. Coba bandingkan dengan ayat itu sekali lagi.

 

Yoh 11:51-52 - “(51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai”.

 

Jelas-jelas ada kata-kata ‘bukan untuk bangsa itu saja’, jadi sangat tidak mungkin untuk menafsirkan bahwa kata-kata ‘anak-anak Allah yang tercerai-berai’ menunjuk kepada orang-orang Yahudi yang tersebar di antara bangsa-bangsa.

 

Lenski justru menganggap kata-kata ‘dan bukan untuk bangsa itu saja’ sebagai menunjuk pada ‘Universal Atonement’ (= Penebusan Universal)!

Dan kata-kata ‘anak-anak Allah’ menurutnya hanyalah menunjuk pada pra pengetahuan dari Allah!

 

Calvin (tentang Yoh 11:52): But how comes it that they who, in consequence of being wretchedly scattered and wandering, became the enemies of God, are here called the children of God? I answer, as has been already said, God had in his breast children, who in themselves were wandering and lost sheep, or rather who were the farthest possible from being sheep, but, on the contrary, were wolves and wild beasts. It is therefore by election that he reckons as the children of God, even before they are called, those who at length begin to be manifested by faith both to themselves and to others (= Tetapi bagaimana mungkin bahwa mereka yang, sebagai konsekwensi dari keberadaan mereka yang tersebar dan mengembara secara buruk, menjadi musuh-musuh Allah, di sini disebut anak-anak Allah? Saya menjawab, seperti telah dikatakan, Allah mempunyai di dadaNya anak-anak, yang dalam diri mereka sendiri adalah domba-domba yang mengembara dan terhilang, atau lebih tepat, ada dalam kemungkinan yang terjauh dari keberadaan sebagai domba, tetapi sebaliknya, adalah serigala-serigala dan binatang-binatang liar. Karena itu, adalah oleh pemilihan maka Ia menganggap / memperhitungkan sebagai anak-anak Allah, bahkan sebelum mereka dipanggil, mereka yang akhirnya mulai dimanifestasikan oleh iman, baik kepada diri mereka sendiri dan kepada orang-orang lain).

 

Albert Barnes lagi-lagi memberi komentar yang ‘Reformed’!

Barnes’ Notes: “‘The children of God.’ This is spoken not of those who were then Christians, but of all whom God should bring to him; all who would be, in the mercy of God, called, chosen, sanctified among all nations, John 10:16 (= ‘Anak-anak Allah’. Ini diucapkan bukan tentang mereka yang pada saat itu sudah adalah orang-orang Kristen, tetapi tentang semua orang yang harus Allah bawa kepada Dia; semua orang yang akan, dalam belas kasihan Allah, dipanggil, dipilih, dikuduskan di antara semua bangsa-bangsa, Yoh 10:16).

Yoh 10:16 - “Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala”.

 

5)  Yoh 15:13-15 - “(13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (14) Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu”.

 

Adam Clarke (tentang Yoh 15:13): “let the affected reader turn his astonished eyes to Jesus, pouring out his blood, not for his friends, but for his ENEMIES” (= hendaklah pembaca yang terpengaruh / terharu memalingkan matanya yang terheran-heran kepada Yesus, yang mencurahkan darahNya, bukan untuk sahabat-sahabatNya, tetapi untuk musuh-musuhNya).

Komentar saya: terlihat dengan jelas bahwa ia bukan menafsirkan ayat ini, tetapi menghindari ayat ini, dan lari kepada ayat lain (Ro 5:10).

Ro 5:10 - “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!”.

 

Calvin (tentang Yoh 15:13): But a question is put, How did Christ die for friends, since ‘we were enemies, before he reconciled us,’ (Romans 5:10;) for, by expiating our sins through the sacrifice of his death, he destroyed the enmity that was between God and us? The answer to this question will be found under the third chapter, where we said that, in reference to us, there is a state of variance between us and God, till our sins are blotted out by the death of Christ; but that the cause of this grace, which has been manifested in Christ, was the perpetual love of God, with which he loved even those who were his enemies. In this way, too, Christ laid down his life for those who were strangers, but whom, even while they were strangers, he loved, otherwise he would not have died for them [= Tetapi suatu pertanyaan diajukan, Bagaimana Kristus mati untuk sahabat-sahabat, karena ‘kita adalah musuh-musuh, sebelum Ia mendamaikan kita’, (Ro 5:10); karena, dengan menebus dosa-dosa kita melalui korban kematianNya, Ia menghancurkan permusuhan yang ada antara Allah dan kita? Jawaban bagi pertanyaan ini akan ditemukan di pasal tiga, dimana kami mengatakan bahwa, berkenaan dengan kita, di sana ada suatu keadaan yang bertentangan antara kita dan Allah, sampai dosa-dosa kita dihapuskan oleh kematian Kristus; tetapi bahwa penyebab dari kasih karunia ini, yang telah dinyatakan dalam Kristus, adalah kasih yang kekal dari Allah, dengan mana Ia mengasihi bahkan mereka yang adalah musuh-musuhNya. Dengan cara ini juga, Kristus meletakkan / menyerahkan nyawaNya untuk mereka yang adalah orang-orang asing, tetapi yang bahkan pada waktu mereka adalah orang-orang asing, Ia kasihi, atau, Ia tidak akan mati untuk mereka].

 

Jadi, Calvin juga membandingkan dengan Ro 5:10. Ia mengatakan bahwa memang mereka dulunya adalah musuh-musuh Allah, dan mereka bisa diperdamaikan dengan Allah karena kematian Kristus, dan semua ini disebabkan oleh kasih yang kekal dari Allah, yang telah mengasihi orang-orang itu selagi mereka adalah musuh-musuh Allah. Kristus mati untuk mereka yang adalah orang-orang asing / musuh-musuh Allah, karena Ia mengasihi mereka.

Saya menganggap Calvin kurang jelas; tetapi William Hendriksen memberi komentar yang lebih bagus dan lebih jelas.

 

William Hendriksen: He died for his friends. Moreover, he died for them when they were his friends only in the sense that he had made them such. In themselves and by nature (apart from God’s grace) they were ‘weak,’ ‘ungodly,’ ‘sinners,’ ‘enemies’ (cf. Rom. 5:6–10). A friend of Jesus is one: a. whom he has chosen out of this world (that is always basic); see on 15:19; and therefore b. who does what Jesus wants him to do; see on 15:14 [= Ia mati untuk sahabat-sahabatNya. Lebih lagi, Ia mati untuk mereka pada waktu mereka adalah sahabat-sahabatNya hanya dalam arti bahwa Ia telah membuat mereka seperti itu. Dalam diri mereka sendiri dan secara alamiah (terpisah dari kasih karunia Allah) mereka adalah ‘lemah’, ‘durhaka’, ‘orang-orang berdosa’, ‘musuh-musuh / seteru’ (bdk. Ro 5:6-10). Sahabat Yesus adalah seseorang: a. yang telah Ia pilih dari dunia ini (ini selalu merupakan dasarnya); lihat tentang 15:19; dan karena itu b. yang melakukan apa yang Yesus ingin ia lakukan; lihat tentang 15:14].

Ro 5:6-10 - “(6) Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. (7) Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar - tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati -. (8) Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. (10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!”.

Yoh 15:19 - “Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu”.

Yoh 15:14 - Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu”.

 

Jadi William Hendriksen menekankan bahwa Kristus mati untuk sahabat-sahabatNya, dan ‘sahabat’ artinya orang pilihan Allah! Jadi, ayat ini menunjuk pada ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas).

 

 

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali

 

 


 

N.T.C. W. Hendriksen, New Testament Commentary

N.T.C. W. Hendriksen, New Testament Commentary