Kebaktian

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

Minggu, tgl 6 Febuari 2011, pk 17.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(HP: 7064-1331 / 6050-1331)

[email protected]

http://golgothaministry.org

HUKUM 5 (2)

 

Hormatilah ayahmu dan ibumu

 

(Kel 20:12)

 

Kel 20:12 - “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”.

 

8)   Ada janji yang menyertai hukum ini.

Kata-kata dalam Kel 20:12b yang berbunyi ‘supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu’, jelas merupakan janji Tuhan bagi orang-orang yang menghormati orang tua mereka.

Bdk. Ul 5:16 - “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

 

Adam Clarke: “‘That thy days may be long.’ This, as the apostle observes, Eph 6:2, is the first commandment to which God has annexed a promise; and therefore we may learn in some measure how important the duty is in the sight of God. In Deut 5:16 it is said, ‘And that it may go well with thee;’ we may therefore conclude that it will go ill with the disobedient, and there is no doubt that the untimely deaths of many young persons are the judicial consequence of their disobedience to their parents” (= ‘Supaya lanjut umurmu’. Ini, seperti diamati oleh sang rasul, Ef 6:2, adalah perintah / hukum pertama pada mana Allah telah melekatkan suatu janji, dan karena itu kita bisa belajar dalam ukuran tertentu betapa pentingnya kewajiban ini dalam pandangan Allah. Dalam Ul 5:16 dikatakan, ‘Dan supaya baik keadaanmu’; karena itu kita bisa menyimpulkan bahwa akan buruk keadaannya dengan orang-orang yang tidak taat, dan tidak ada keraguan bahwa kematian-kematian yang terlalu cepat / sebelum waktunya dari banyak orang-orang muda merupakan konsekwensi pengadilan dari ketidaktaatan mereka kepada orang tua mereka).

 

Bdk. Ef 6:1-3 - “(1) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. (2) Hormatilah ayahmu dan ibumu - ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: (3) supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

 

Ada 3 hal yang ingin saya soroti:

 

a)   Paulus mengubah Kel 20:12 dan Ul 5:16.

Kata-kata ‘di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu’ dalam Kel 20:12 dan Ul 5:16 itu, jelas menunjuk pada tanah Kanaan, dan ini hanya cocok untuk orang Yahudi / Israel saja. Karena itu Paulus mengubah menjadi ‘di bumi’ (Ef 6:3). Ini cocok untuk semua orang Kristen.

 

b)            Perintah pertama dengan janji?

 

Ef 6:2-3 - “(2) Hormatilah ayahmu dan ibumu - ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: (3) supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi”.

Catatan: bagian yang saya garis-bawahi salah terjemahan. Bandingkan dengan terjemahan-terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini.

KJV: ‘which is the first commandment with promise’ (= yang adalah perintah pertama dengan janji). RSV/NIV/NASB » KJV.

 

Yang menjadi problem adalah: apakah memang dari 10 hukum Tuhan hukum kelima ini adalah perintah pertama dengan janji? Bukankah hukum kedua juga diberikan dengan janji?

 

Bdk. Kel 20:4-6 - “(4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. (5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (6) tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.

 

Dan kalau hukum kedua sudah mengandung janji, bukankah hukum kelima ini bukan merupakan hukum pertama dengan janji?

 

Jawaban / penjelasan saya:

 

1.      Ada yang beranggapan bahwa janji dalam hukum ke 2 itu bersifat umum (untuk orang yang mengasihi Allah dan mentaati Allah. Jadi, sebetulnya bukan berhubungan dengan hukum ke 2 - tentang penyembahan berhala).

Keberatan: kata-kata itu dilekatkan dengan hukum kedua, atau dengan hukum pertama dan kedua. Ay 5b membicarakan kecemburuan Allah, dan karena itu jelas berurusan dengan hukum kedua, atau dengan hukum pertama dan kedua. Sedangkan ay 6nya menunjukkan kontras dengan ay 5b, dan karena itu rasanya tetap harus dihubungkan dengan hukum kedua, atau dengan hukum pertama dan kedua.

 

2.      Kel 20:6 sebetulnya bukanlah suatu janji, tetapi suatu pernyataan tentang sifat Allah (baca Kel 20:5-6).

John Stott: “these last words ‘are a declaration of God’s character rather than a promise’” (= kata-kata terakhir ini ‘merupakan suatu pernyataan tentang karakter Allah dan bukannya suatu janji’) - ‘The Message of Ephesians’, hal 240.

Saya setuju dengan penafsiran ini. Perhatikan baik-baik pengalimatan dan kata-kata dari Kel 20:5-6 itu.

Kel 20:5-6 - “(5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (6) tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.

 

Jelas bahwa kata-kata itu memang tidak diberikan sebagai janji, tetapi hanya sebagai pernyataan tentang sifat Allah.

 

c)   Apakah memang anak yang hormat / taat kepada orang tua akan panjang umur? Dan apakah umur seseorang bisa diperpanjang? Bukankah semuanya ditetapkan oleh Tuhan?

 

Jawaban / penjelasan saya:

 

1.      Memang jelas bahwa umur seseorang ditetapkan oleh Tuhan, dan tidak bisa diubah oleh apapun / siapapun. Bandingkan dengan:

·         Mat 6:27 - “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”.

·         2Sam 7:12 - “Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya”.

·         Maz 39:5-6 - “(5) ‘Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagiMu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela”.

 

Jadi, ayat-ayat yang menjanjikan umur panjang ini hanya meninjaunya dari sudut pandang manusia. Kalau seseorang taat kepada Tuhan, maka Tuhan memberkati dia, sehingga seolah-olah umurnya bertambah panjang. Sebaliknya kalau seseorang tidak taat, Tuhan memberikan hukuman mati kepadanya, sehingga seolah-olah usianya menjadi singkat. Tetapi sebetulnya semuanya telah ditentukan Tuhan. Dan jangan lupa bahwa bisa tidaknya ia mentaati Tuhan juga sudah ditentukan oleh Allah!

 

2.      Apakah anak yang hormat / taat orang tua memang harus panjang umur, ataupun lebih panjang umurnya dari anak yang tidak hormat / tidak taat orang tua? Saya kira pertanyaan ini harus dijawab ‘tidak’! Mengapa?

 

a.   Janji Tuhan bukan hanya panjang umur, tetapi juga bahagia / baik keadaannya (bdk. Ul 5:16 - ‘dan baik keadaanmu’). Tuhan bisa menghukum anak-anak yang tidak taat / tidak hormat kepada orang tua dengan memberikan umur yang panjang tetapi tidak bahagia.

Calvin (tentang Kel 20:12): “many who have been ungrateful and unkind to their parents only prolong their life as a punishment, whilst the reward of their inhuman conduct is repaid them by their children and descendants” (= banyak orang yang tidak tahu terima kasih dan tidak baik kepada orang tua mereka hanya memperpanjang hidup mereka sebagai suatu penghukuman, sementara balasan dari tingkah laku mereka yang tidak manusiawi dibayar kembali kepada mereka oleh anak-anak dan keturunan mereka) - hal 11.

 

Illustrasi: seorang anak berjalan mengantarkan ayahnya ke panti jompo. Di suatu tempat mereka berhenti, dan ayah itu menangis. Anaknya bertanya: ‘Mengapa kamu menangis?’. Ayahnya menjawab: ‘Aku ingat bahwa pada 30 tahun yang lalu, aku mengantarkan ayahku ke panti jompo ini’.

 

The Bible Exposition Commentary: Old Testament: “how we treat them today will help to determine how we’re treated tomorrow, because we reap what we sow” (= bagaimana kita memperlakukan mereka sekarang / hari ini akan menentukan bagaimana kita diperlakukan besok, karena kita menuai apa yang kita tabur).

 

b.   Ada yang menafsirkan: Janji itu tak berlaku untuk individu tapi untuk masyarakat / bangsa. Jadi, bangsa yang tak menghormati orang tua tak akan tahan lama. Ada juga yang menafsirkan bahwa janji itu adalah sesuatu yang umum, tetapi tidak berlaku secara mutlak. Kelihatannya Calvin (hal 11) menganggap bahwa janji ini bukan sesuatu yang mutlak.

 

c.   Juga kalau ada anak-anak yang taat tetapi ternyata pendek umur, maka ada hal-hal yang harus dipertimbangkan:

·         ada faktor-faktor lain yang menentukan panjang / pendeknya umur seseorang.

William Hendriksen mengatakan bahwa ketaatan / hormat memang menyebabkan panjang umur, tetapi itu hanya salah satu, bukan satu-satunya, faktor penentu panjang usia. Ada banyak faktor lain yang juga menentukan. Karena itulah, seringkali anak yang taat / hormat pada orang tua tetap pendek umur.

Bandingkan dengan:

*        Ul 4:25-26,40 - “(25) Apabila kamu beranak cucu dan kamu telah tua di negeri itu lalu kamu berlaku busuk dengan membuat patung yang menyerupai apapun juga, dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, sehingga kamu menimbulkan sakit hatiNya, (26) maka aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu habis binasa dengan segera dari negeri ke mana kamu menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya; tidak akan lanjut umurmu di sana, tetapi pastilah kamu punah. ... (40) Berpeganglah pada ketetapan dan perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya.’”.

*        Ul 5:33 - “Segenap jalan, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu duduki.’”.

*        Ul 6:1-2 - “(1) ‘Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, (2) supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintahNya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.

*        Ul 11:8-9 - “(8) ‘Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya kamu kuat untuk memasuki serta menduduki negeri, ke mana kamu pergi mendudukinya, (9) dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunan mereka, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya”.

*        Ul 11:18-21 - “(18) Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu. (19) Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun; (20) engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu, (21) supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi”.

*        Ul 22:6-7 - “(6) Apabila engkau menemui di jalan sarang burung di salah satu pohon atau di tanah dengan anak-anak burung atau telur-telur di dalamnya, dan induknya sedang duduk mendekap anak-anak atau telur-telur itu, maka janganlah engkau mengambil induk itu bersama-sama dengan anak-anaknya. (7) Setidak-tidaknya induk itu haruslah kaulepaskan, tetapi anak-anaknya boleh kauambil. Maksudnya supaya baik keadaanmu dan lanjut umurmu.

*        Ul 25:15 - “Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat - supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu”.

*        Ul 30:17-20 - “(17) Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, (18) maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya. (19) Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, (20) dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suaraNya dan berpaut padaNya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.’”.

*        Ul 32:46-47 - “(46) berkatalah ia kepada mereka: ‘Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. (47) Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.’”.

*        1Raja 3:14 - “Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintahKu, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.’”.

*        Maz 91:14,16 - “(14) ‘Sungguh, hatinya melekat kepadaKu, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal namaKu. ... (16) Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari padaKu.’”.

*        Amsal 3:1-2 - “(1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, (2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu”.

*        Amsal 9:10-11 - “(10) Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (11) Karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan tahun-tahun hidupmu ditambah.

*        Amsal 10:27 - “Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.

*        Pkh 8:13 - “Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah”.

Kalau dalam hal hormat dan ketaatan kepada orang tua ini seseorang memenuhi syarat untuk mendapat umur panjang, tetapi dalam hal-hal lain ia tidak memenuhi syarat, misalnya kalau ia tidak mentaati Tuhan dalam hal-hal lain, atau kalau ia tidak menjaga kesehatannya sendiri, maka bukan hal yang aneh, kalau ia pendek umur.

·         kalaupun ia memenuhi semua syarat untuk panjang umur, tetapi ternyata ia pendek umur, maka tidak berarti janji Tuhan gagal. Dengan masuk surga, ia mendapatkan yang lebih baik dari sekedar umur panjang dan kebahagiaan di dunia ini (Calvin, hal 11).

 

3.      Dalam arti sebenarnya tidak ada anak yang taat kepada hukum kelima ini. Memang anak yang satu bisa lebih taat dari anak yang lain, tetapi dinilai dari sudut Allah, semua anak (kecuali Yesus) gagal dalam mentaati hukum kelima ini. Karena itu, sebetulnya Allah bisa saja memperpendek umur setiap anak, tanpa melanggar janjiNya dalam ayat ini.

 

9)   Ancaman bagi orang-orang yang tidak taat.

Perlu juga diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama orang yang melanggar hukum kelima ini juga dijatuhi hukuman mati.

Perhatikan ayat-ayat di bawah ini:

 

Dalam hukum Taurat Musa, kalau seseorang memukul orang lain, maka hukumannya bukanlah hukuman mati (Kel 21:18-19  Kel 21:26), kecuali orang yang ia pukul itu mati (Kel 12:12  Kel 21:20).

Kel 21:18-19 - “(18) Apabila ada orang bertengkar dan yang seorang memukul yang lain dengan batu atau dengan tinjunya, sehingga yang lain itu memang tidak mati, tetapi terpaksa berbaring di tempat tidur, (19) maka orang yang memukul itu bebas dari hukuman, jika yang lain itu dapat bangkit lagi dan dapat berjalan di luar dengan memakai tongkat; hanya ia harus membayar kerugian orang yang lain itu, karena terpaksa menganggur, dan menanggung pengobatannya sampai sembuh”.

Kel 21:26 - “Apabila seseorang memukul mata budaknya laki-laki atau mata budaknya perempuan dan merusakkannya, maka ia harus melepaskan budak itu sebagai orang merdeka pengganti kerusakan matanya itu”.

Kel 21:12 - “‘Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati”.

Kel 21:20 - “Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat, sehingga mati karena pukulan itu, pastilah budak itu dibalaskan”.

 

Tetapi kalau seseorang memukul ayah atau ibunya, ataupun mengutuki mereka, hukumannya adalah hukuman mati! Jadi, kesalahan / dosa yang sama, yang dilakukan terhadap orang tua, akan dinilai dan dihukum jauh lebih berat dari pada kalau kesalahan / dosa itu dilakukan terhadap orang lain!

 

Karena itu:

 

a)   Jangan meremehkan dosa ini dalam diri saudara sendiri!

 

b)   Jangan meremehkan dosa ini dalam diri anak-anak saudara.

 

Calvin: “while the Lord promises the blessing of the present life to those children who duly honor their parents, at the same time he implies that an inevitable curse threatens all stubborn and disobedient children. To assure that this commandment be carried out, he has, through his law, declared them subject to the sentence of death, and commanded that they undergo punishment. If they elude that judgment, he himself takes vengeance upon them in some way or other. ... Some people may escape punishment until extremely old age. Yet in this life they are bereft of God’s blessing, and can only miserably pine away, being reserved for greater punishments to come” (= sementara Tuhan menjanjikan berkat dari kehidupan ini kepada anak-anak yang menghormati orang tua mereka dengan seharusnya, pada saat yang sama Ia menunjukkan secara tidak langsung bahwa suatu kutuk yang tidak terhindarkan mengancam semua anak-anak yang keras kepala dan tidak taat. Untuk menjamin bahwa perintah / hukum ini dilaksanakan, melalui hukum ini Ia telah menyatakan mereka sebagai sasaran dari hukuman mati, dan memerintahkan supaya mereka menjalani hukuman. Jika mereka lolos dari penghakiman itu, Ia sendiri akan membalas mereka dengan satu dan lain cara. ... Sebagian orang bisa lolos dari hukuman sampai usia yang sangat tua. Tetapi dalam hidup ini mereka kehilangan berkat Allah, dan hanya bisa merana secara menyedihkan, disimpan untuk penghukuman yang lebih besar yang akan datang) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter VIII, no 38.

 

Renungkan: berapa kali saudara melanggar hukum kelima ini? Tanpa Yesus sebagai Juruselamat / Penebus saudara, saudara akan masuk ke neraka selama-lamanya.

-AMIN-

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali