Eksposisi
Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 3:22-36
Ay 22-24:
1)
Ay 22 mengatakan: ‘Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-muridNya ke tanah
Yudea’.
a)
Bagaimana mungkin Yesus pergi ke Yudea, sedangkan mulai Yoh 2:13 Yesus
sudah berada di Yerusalem, yang letaknya di Yudea?
Penjelasan: yang dimaksud dengan ‘tanah Yudea’ adalah kota-kota
kecil dan desa-desa di Yudea, dikontraskan dengan Yerusalem yang merupakan
ibukotanya. Bandingkan dengan orang Jakarta yang menggunakan istilah ‘dari
Jawa’ untuk orang yang dari Surabaya, atau kota-kota lain di luar Jakarta,
padahal Jakarta sendiri juga terletak di pulau Jawa.
b)
Karena Yesus ditolak / ditentang di Yerusalem (bdk. Yoh 2:18,23-25), Ia
lalu pergi ke kota-kota kecil dan desa-desa untuk memberitakan Injil di sana.
Penerapan:
Kalau saudara ditolak dalam Pemberitaan Injil, jangan kecewa lalu
berhenti memberitakan Injil. Beritakanlah Injil kepada orang lain.
2)
Yesus membaptis (ay 22b).
Dalam Yoh 4:2 dikatakan bahwa sebetulnya Yesus sendiri tidak
membaptis; murid-muridNyalah yang melakukan baptisan itu. Ini bukan suatu
kontradiksi, karena kalau murid-murid membaptis atas perintah Yesus, maka bisa
dikatakan bahwa Yesuslah yang membaptis. Ini sama halnya dengan kalau dikatakan
si A membangun rumah, padahal tukang-tukanglah yang membangun rumah itu atas
perintah si A.
Yesus tidak membaptis sendiri, mungkin untuk menghindarkan
kesombongan pada diri orang yang dibaptis oleh Yesus sendiri.
Ini juga mengajar kita untuk tidak memilih-milih siapa yang melakukan
baptisan (asal bukan gereja sesat yang tidak mengakui Allah Tritunggal!).
Termasuk juga dalam meminta pemberkatan nikah dsb, saudara tidak
boleh terlalu memilih-milih Pendeta!
3)
Yohanes membaptis juga (ay 23).
a) Yohanes membaptis di tempat yang ‘banyak air’
(ay 23).
· Calvin
menganggap bahwa ini menunjukkan bahwa Yohanes menggunakan baptisan selam.
· George
Hutcheson menganggap bahwa istilah ‘banyak air’ tidak mesti menunjuk pada
baptisan selam, karena hal ini bisa diartikan sebagai berikut: saat itu air
sukar, sehingga sekalipun untuk melakukan baptisan percik, sumur tak boleh
digunakan. Karena itu harus mencari tempat yang berlimpah-limpah airnya, seperti
sungai, untuk membaptis.
Kalaupun Calvin benar bahwa di sini Yohanes Pembaptis melakukan
baptisan selam, kita perlu mengingat bahwa bagian ini merupakan bagian yang
bersifat descriptive (= bersifat menggambarkan), sehingga tidak boleh
dipakai sebagai norma / hukum.
Kita harus selalu bisa membedakan antara bagian yang bersifat descriptive,
yang hanya menggambarkan apa yang terjadi saat itu, sehingga tidak boleh
dipergunakan sebagai norma / hukum, dengan bagian yang bersifat didactic
(= bersifat mengajar), yang boleh / harus dipergunakan sebagai norma / hukum.
Sebagai contoh, peristiwa Petrus berjalan di atas air jelas
merupakan bagian yang bersifat descriptive sehingga itu tidak boleh
diartikan bahwa setiap orang kristen / beriman bisa berjalan di atas air. Tetapi
kalau Paulus berkata ‘bersukacitalah senantiasa’, maka itu adalah bagian
yang bersifat didactic, sehingga itu merupakan hukum / norma bagi setiap
kita.
b)
Yohanes tetap melayani / membaptis sekalipun ada Yesus yang jauh lebih hebat dan
lebih disukai orang dari pada dia (bdk. ay 26 akhir).
Ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari peristiwa ini:
· dalam
pelayanan, sekalipun ada ‘saingan’ yang lebih hebat dan lebih disukai dari
diri kita, kita harus tetap melayani dengan setia.
Ini berlaku untuk pengkhotbah / pendeta yang menyampaikan Firman
Tuhan. Sekalipun ada pendeta / pengkhotbah lain yang lebih hebat dalam satu
gereja yang sama, pendeta / pengkhotbah yang kurang baik itu harus tetap mau
melayani Tuhan dalam penyampaian Firman Tuhan. Hal yang sama berlaku dalam semua
pelayanan yang lain, seperti memainkan alat musik, menyanyi, menjadi pemimpin
liturgi, menggunakan komputer, menjadi pengurus (baik ketua, penulis,
bendahara, dsb), menjadi guru sekolah minggu, dll. Jangan memendam 1 talenta
yang saudara miliki, hanya karena ada ‘saingan’ yang memiliki 5 talenta!
Illustrasi:
Tangan kiri harus tetap mau bekerja, sekalipun ada tangan kanan
yang lebih kuat dan lebih cekatan!
· pada
waktu Yohanes tetap setia melayani Tuhan sekalipun ada Yesus yang lebih hebat
dari dia, maka Tuhan tetap memberikan kepadanya orang-orang untuk dilayani /
memberi sukses tertentu kepada dia. Ini terlihat dari kata-kata ‘dan
orang-orang datang ke situ untuk dibaptis’ dalam ay 23b.
Penerapan:
Kalau ada ‘saingan’ yang lebih hebat / disukai, setan akan
menggoda kita dengan berkata: “Percuma melayani, karena semua orang toh akan
pergi kepada ‘saingan’ itu”. Tetapi ini tidak benar! Asal kita tetap mau
melayani dengan setia, Tuhan pasti akan memberikan orang untuk dilayani dan
Tuhan pasti akan memberkati pelayanan kita dan memberikan sukses tertentu
kepada kita!
4)
Dalam ay 22-24 ini terlihat bahwa pelayanan Yesus overlap / berbarengan
dengan pelayanan Yohanes Pembaptis.
Banyak orang yang melihat adanya perbedaan, bahkan pertentangan,
antara bagian ini dengan Mat 4:12 / Mark 1:14 / Luk 4:14 yang
mengatakan bahwa Yesus melakukan pelayanan di Galilea, setelah Yohanes
ditangkap.
William Barclay memberi komentar tentang hal ini sebagai berikut:
“... he
shows us the ministry of John and the ministry of Jesus overlapping. The
synoptic gospels are different: Mark 1:14 tells us that it was after John was
put into prison that Jesus began his ministry. We need not argue which account
is historically correct” (= ... ia
menunjukkan kepada kita bahwa pelayanan Yohanes dan pelayanan Yesus overlap /
berbarengan. Injil Sinoptic berbeda: Mark 1:14 menceritakan kepada kita
bahwa setelah Yohanes dimasukkan ke dalam penjara, Yesus memulai pelayananNya.
Kita tidak perlu berdebat tentang yang mana cerita yang benar secara historis).
Ini menunjukkan pandangan Barclay yang rendah tentang Kitab Suci,
karena kata-kata ‘Kita tidak perlu berdebat tentang yang mana cerita yang
benar secara historis’ secara implicit menunjukkan bahwa ia percaya
bahwa salah satu dari cerita-cerita itu salah secara historis! Ini berarti
bahwa Barclay tak mempercayai bahwa Kitab Suci itu inerrant (= tidak ada
salahnya).
Dalam mengharmoniskan bagian-bagian ini, saya setuju dengan William
Hendriksen yang mengatakan bahwa di antara Mat 4:11 / Mark 1:13 / Luk
4:13 dan Mat 4:12 / Mark 1:14 / Luk 4:14 ada selang waktu
tertentu (yang tidak diceritakan oleh Matius, Markus, dan Lukas, tetapi
diceritakan oleh Yohanes) dimana pelayanan Yesus dan Yohanes overlap /
terjadi berbarengan.
Perhatikan juga bahwa Mat 4:12 / Mark 1:14 / Luk 4:14
tidak berkata bahwa pelayanan di Galilea, yang dilakukan oleh Yesus setelah Yohanes
ditangkap, merupakan permulaan dari pelayanan Yesus! Jadi bisa saja, sebelum itu
Yesus sudah melayani di Yudea (overlap dengan Yohanes), lalu Yohanes
ditangkap, lalu Yesus memulai pelayanan di Galilea.
Ay 25-30:
1)
Ay 25 menunjukkan adanya suatu perselisihan antara murid-murid Yohanes
dengan seorang Yahudi:
a) ‘Seorang Yahudi’.
Ada manuscript yang menggunakan bentuk jamak.
b) ‘perselisihan’.
NIV: argument (= argumentasi / perdebatan).
NASB: discussion (= diskusi).
Dikatakan dalam ay 25 bahwa mereka berdebat tentang
‘penyucian’. Ini tentu menunjuk pada baptisan. Tetapi apa yang diperdebatkan
tentang baptisan itu?
Ada beberapa kemungkinan:
· Calvin
menganggap bahwa karena dalam Yudaisme ada macam-macam baptisan dan pembasuhan
untuk penyucian, dan sekarang Yohanes dan Yesus juga mengadakan baptisan untuk
penyucian, maka hal ini lalu diperdebatkan.
· William
Hendriksen dan beberapa penafsir yang lain, beranggapan bahwa mereka berdebat
tentang yang mana yang lebih baik, baptisan Yohanes atau baptisan Yesus. Adam
Clarke menambahkan bahwa mungkin sekali orang Yahudi itu dibaptis dengan
baptisan Yesus, dan lalu berdebat dengan murid-murid Yohanes yang tentunya
dibaptis oleh Yohanes.
Pandangan ini lebih cocok dengan kontex, karena kontex menunjukkan
bahwa murid-murid Yohanes lalu pergi kepada Yohanes dan mempersoalkan baptisan
Yesus (ay 26).
Ini adalah perdebatan bodoh yang tak seharusnya terjadi, karena ini
dilandasi oleh kebanggaan / pendewaan terhadap hamba Tuhan yang membaptis.
2)
Ay 26: Ini suatu keluhan karena Yesus sukses, bahkan lebih sukses dari pada
Yohanes.
a)
Mungkin dengan menyampaikan keluhan ini kepada Yohanes, mereka juga mau
menyalahkan Yohanes / menyesali tindakan Yohanes, yang beberapa waktu yang lalu
bersaksi tentang Yesus, karena tindakan itu menyebabkan sekarang Yesus lebih
sukses dari pada Yohanes. Ini terlihat dari kata-kata ‘dan yang tentang Dia
engkau telah memberi kesaksian’ (ay 26).
Yohanes Pembaptis melakukan tugasnya dengan benar, yaitu memberitakan
tentang Yesus / bersaksi tentang Yesus, tetapi ia tetap dikritik!
Penerapan:
· jangan
mengkritik hamba Tuhan yang memberitakan Firman Tuhan dengan benar, sekalipun
hasil pemberitaan Firman itu tidak menyenangkan!
· kalau
saudara adalah pemberita Firman Tuhan, bersiaplah menghadapi kritikan
sekalipun saudara melakukan hal yang benar!
· setiap
kali saudara melakukan sesuatu yang benar, saudara bisa mendapat kritikan, bukan
pujian! Kalau hal itu terjadi, maukah saudara tetap melakukan yang benar itu?
b)
Keluhan mereka ini jelas dilandasi oleh iri hati. Jadi, murid-murid Yohanes di
sini bersikap seperti:
· banyak
pendeta jaman sekarang yang marah melihat ‘dombanya dicuri’.
· banyak
pendeta jaman sekarang yang menganggap gereja lain / hamba Tuhan lain sebagai
saingan.
c)
Karena iri hati, lalu timbul ketidaksenangan terhadap Yesus. Ini terlihat dari
sebutan yang digunakan oleh murid-murid Yohanes terhadap Yesus, yaitu istilah
‘orang’, ‘Dia’, ‘Nya’, tanpa mau menyebut nama Yesus.
Ini menunjukkan bahwa iri hati mudah sekali menimbulkan ketidaksenangan,
kemarahan, kebencian, dsb. Karena itu hati-hatilah dengan iri hati! Bereskanlah
dosa ini secepatnya, atau dosa ini akan membawa saudara pada dosa-dosa yang
lain!
d)
Dalam keluhan itu mereka melebih-lebihkan, karena mereka berkata ‘semua
orang pergi kepadaNya’, padahal ay 23 menunjukkan bahwa masih ada orang
yang datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Atau, bisa juga dikatakan bahwa iri
hati menimbulkan ketidak-senangan, dan ketidak-senangan itu lalu menimbulkan
pandangan / pemikiran yang tidak obyektif!
Penerapan:
Ketidak-senangan, kemarahan, kebencian, menyebabkan kita melihat
segala-sesuatu berbeda dengan aslinya (tidak obyektif)! Karena itu hati-hatilah
dalam menilai orang yang tidak saudara senangi!
e)
Terlihat bahwa murid-murid Yohanes lebih mencintai guru / golongan mereka
sendiri dari pada Kristus.
Barnes’ Notes memberi komentar sebagai berikut:
“Thus
many love their sect more than they do Christ, and would be more rejoiced that a
man became a Presbyterian, a Methodist, a Baptist, than that he became a sincere
and humble Christian. This is not the spirit of the gospel. True piety teaches
us to rejoice that sinners turn to Christ, and become holy, whether they follow
us or not” (= Demikianlah banyak orang
mencintai sekte / golongan mereka lebih dari mereka mencintai Kristus, dan akan
lebih bersukacita kalau ada orang yang menjadi orang Presbyterian, Methodist,
Baptist, dari pada kalau orang itu menjadi seorang kristen yang sungguh-sungguh
dan rendah hati. Ini bukan roh / semangat dari Injil. Kesalehan yang benar
mengajar kita untuk bersukacita kalau ada orang berdosa yang kembali kepada
Kristus, dan menjadi suci, tak peduli apakah mereka meng-ikut kita atau tidak).
3)
Jawaban Yohanes Pembaptis (ay 27-30):
a)
Ay 27 menunjukkan bahwa sukses dalam pelayanan datang dari Allah /
diberikan oleh Allah.
Tetapi ada bermacam-macam pandangan tentang sukses siapa yang
dimaksud dalam ay 27 ini:
· suksesnya
Yohanes Pembaptis saja.
· suksesnya
Yesus saja.
· suksesnya
Yohanes Pembaptis dan Yesus saja.
· suksesnya
semua orang yang melayani Tuhan.
Saya setuju dengan pandangan yang terakhir (Bdk. Yoh 15:5
1Kor 3:5-7). Ini tentu tidak berarti bahwa kita lalu boleh melayani dengan
asal-asalan (tidak berusaha sekuat tenaga, tidak berdoa untuk pelayanan kita,
dsb). Ingat bahwa tidak biasanya Tuhan memberkati pelayanan orang yang malas,
tidak sungguh-sungguh dsb. Karena itu kita tetap harus berusaha dan berdoa
sekuat tenaga, tetapi setelah kita melakukan semua itu, kita harus sadar bahwa
sukses dalam pelayanan itu tetap datang dari Allah / diberikan oleh Allah saja.
Kalau kita mengerti ay 27 ini, maka pada waktu melihat orang
lain sukses dalam pelayanannya, kita akan menyorotinya sebagai pekerjaan Tuhan
/ berkat Tuhan, yang tentunya Ia lakukan demi kemuliaanNya sendiri, sehingga
kita tidak akan iri hati (bdk. 1Kor 12:26b).
b) Ay 28:
Kata-kata murid-murid Yohanes Pembaptis dalam ay 26 mungkin
sekali bertujuan supaya Yohanes berusaha menaikkan gengsi / pamornya untuk
menyaingi Kristus. Untuk menjawab mereka, Yohanes Pembaptis justru mengatakan
bahwa ia bukanlah Mesias. Ini dikatakan oleh Yohanes Pembaptis supaya
murid-muridnya tidak mengkultus-individukan / mendewakan dirinya.
Penerapan:
· Hamba
Tuhan yang sadar bahwa pengikutnya mendewakan dirinya / fanatik terhadap
dirinya, harus memberikan ajaran seperti ini kepada pengikutnya! Kalau tidak,
secara tidak langsung ia menerima pendewaan dari pengikutnya!
· kalau
saudara adalah seorang guru sekolah minggu, dan anak-anak sekolah minggu saudara
memuji-muji saudara melebihi guru-guru yang lain, saudarapun wajib melakukan apa
yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis.
c) Ay 29:
Yang dimaksud dengan mempelai laki-laki adalah Yesus sendiri;
mempelai perempuan adalah orang kristen / pengikut Kristus; sahabat mempelai
laki-laki adalah Yohanes Pembaptis.
Sahabat mempelai laki-laki itu tidak menginginkan mempelai perempuan
untuk dirinya sendiri, ia tidak iri hati melihat sahabatnya dapat istri, tetapi
sebaliknya ia bersukacita!
Penerapan:
Banyak hamba Tuhan yang seperti sahabat mempelai laki-laki yang
menyerobot calon istri mempelai laki-laki untuk dirinya sendiri. Ini antara lain
mereka lakukan dengan menyuruh / mengajar jemaat untuk setia kepada gereja
mereka sendiri!
Hamba Tuhan yang benar mendidik jemaatnya untuk setia kepada Yesus,
bukan kepada dirinya / gerejanya sendiri!
d) Ay 30:
Ini harus menjadi motto / semboyan dari semua orang yang
melayani Tuhan, khususnya hamba Tuhan!
Jangan ingin meninggikan Kristus dan pada saat yang sama juga ingin
meninggikan diri sendiri!
Kalau kita memang hanya ingin meninggikan Kristus, dan bukannya
diri sendiri, kita akan bebas dari segala iri hati terhadap sesama pelayan /
hamba Tuhan yang lebih sukses dari kita!
Ay 31-36:
Berbeda dengan
ay 27-30 tadi, yang jelas diucapkan oleh Yohanes Pembaptis, maka ada
banyak perdebatan tentang siapa yang mengucapkan ay 31-36 ini. Ada yang
mengatakan Yohanes Pembaptis, ada yang mengatakan Tuhan Yesus, ada pula yang
mengatakan rasul Yohanes. Tak terlalu jadi soal siapa yang mengucapkan; yang
jelas ini adalah Firman Tuhan!
Sekarang mari
kita bahas bagian ini satu per satu.
1)
Ay 31:
a)
Dalam ayat ini dikontraskan antara Yesus (‘yang datang dari atas / surga’)
dengan Yohanes Pembaptis dan semua nabi / rasul (‘yang berasal dari bumi’).
b)
‘Siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam
bahasa bumi’.
· Kata-kata
yang digaris-bawahi itu salah terjemahan!
NASB: speaks of the earth (= berbicara dari bumi).
NIV: speaks as one from the earth (= berbicara seperti
seseorang dari bumi).
· Ini
tidak boleh diartikan bahwa yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis, nabi-nabi
dan rasul-rasul itu, bukanlah Firman Tuhan, tetapi kata-kata manusia belaka.
Calvin: “...this
was not said absolutely, but by comparison. If ministers be separately
considered, they speak as from heaven, with the highest authority, what God
commanded them; but, as soon as they begin to be contrasted with Christ, they
must no longer be anything” (= ini tidak
dikatakan secara mutlak, tetapi sebagai perbandingan. Jika pelayan-pelayan Tuhan
itu dipertimbangkan secara terpisah, mereka berbicara seperti dari surga, dengan
otoritas yang tertinggi, apa yang Allah perintahkan kepada mereka; tetapi,
begitu mereka mulai dikontraskan dengan Kristus, mereka tidak lagi ada
apa-apanya).
· Ini
juga tidak boleh diartikan bahwa Firman yang Yesus ucapkan lebih tinggi
otoritasnya dari Firman yang diucapkan Yohanes Pembaptis, nabi-nabi dan
rasul-rasul yang lain.
Ingat bahwa dalam ayat ini yang dikontraskan dengan Yesus adalah
orangnya / pemberita Firmannya, bukan Firman yang diberitakan.
· Ayat
ini serupa dengan Ibr 12:25 yang berbunyi:
“Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab
jikalau mereka, yang menolak dia yang menyampaikan firman Allah di bumi,
tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbi-cara dari
sorga?”
Catatan:
Kata ‘dia’ yang digaris-bawahi itu tidak boleh ditulis dengan
huruf besar seperti dalam Kitab Suci Indonesia, karena ini tidak menunjuk kepada
Yesus / Allah, tetapi kepada Musa! Bdk. Ibr 10:28.
Jadi, Ibr 12:25 ini juga mengkontraskan seorang hamba Tuhan
(Musa), yang dikatakan menyampaikan Firman Allah di bumi, dengan Kristus,
yang dikatakan berbicara dari sorga.
2)
Ay 32-34:
a)
Kata-kata ‘tak seorangpun yang menerima kesaksianNya’ dalam ay 32b,
tidak boleh diartikan secara mutlak, karena dalam ay 33 terlihat ada orang
yang menerima kesaksianNya itu.
Jadi artinya: hanya sedikit yang menerima kesaksian Yesus itu!
b)
Kata-kata ‘siapa yang menerima’ pada awal ay 33, dalam bahasa Yunaninya
ada dalam bentuk aorist participle (aorist menunjuk pada
masa lampau), dan karenanya diterjemahkan secara benar ke dalam bentuk lampau
oleh Kitab Suci bahasa Inggris.
NIV: The man who has accepted it (= orang yang telah
menerimanya).
NASB: He who has received His witness (= Ia yang telah
menerima kesaksianNya).
Penggunaan bentuk aorist / lampau ini menunjukkan bahwa yang
dimaksud bukanlah penerimaan kesaksian Yesus secara terus menerus / dari hari ke
sehari, tetapi satu tindakan tegas dengan mana seseorang mengambil keputusan
untuk menerima Yesus dan kesaksianNya.
c)
Ay 33 mengatakan bahwa siapa yang menerima kesaksian Yesus mengaku bahwa
Allah adalah benar.
Mengapa? Karena Yesus menyampaikan Firman Allah (ay 34).
d) Ay 34:
Ada 2 pandangan tentang ayat ini:
· ini
berlaku umum.
· ini
berlaku hanya untuk Kristus (Calvin, Agustinus).
Kata-kata ‘Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas’
dianggap terlalu kuat untuk ditujukan kepada manusia biasa, dan karena-nya,
dianggap hanya berlaku untuk Kristus.
Saya setuju dengan pandangan kedua ini.
3)
Ay 35-36:
a)
Kata-kata ‘Bapa mengasihi Anak’ (ay 35) menunjukkan bahwa mereka adalah
2 pribadi yang berbeda!
Hati-hati dengan ajaran Sabelianisme yang mengatakan bahwa Allah
bukannya mempunyai 3 pribadi, tetapi 3 perwujudan!
b) Ay 36:
· kata-kata
‘murka Allah tetap ada di atasnya’ menunjukkan bahwa murka Allah itu
sudah ada di atas kita sejak kita lahir / dalam kandungan, dan hanya bisa
disingkirkan kalau kita percaya kepada Yesus. Sedangkan kalau kita tidak percaya
kepada Yesus, maka murka Allah itu tetap ada di atas kita.
· ‘tidak
taat’.
NIV: rejects (= menolak).
NASB: does not obey (= tidak mentaati).
Terjemahan yang benar adalah ‘tidak taat’.
· Perhatikan
bahwa dalam ayat ini ‘tidak taat kepada Anak’ dikontraskan dengan
‘percaya kepada Anak’.
Memang ‘percaya’ dan ‘taat’ akan ada bersama-sama, atau
tidak ada bersama-sama! Bdk. Yak 2:17,26.
· ‘melihat
hidup’ lawan katanya adalah ‘melihat maut’.
Yoh 8:51 (NIV / NASB): he will / shall never see death
(= ia tidak akan pernah melihat maut).
Jadi jelaslah bahwa orang yang tidak percaya / tidak taat kepada
Anak (Yesus), akan melihat maut / neraka!
-AMIN-
e-mail us at [email protected]