oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
NEHEMIA 9:1-37
I) Apa yang mereka lakukan disini?
Dalam Neh 8:10-13, kita telah melihat bahwa mereka sadar akan
dosa mereka sehingga mereka menangis. Tetapi karena saat itu adalah hari raya
dimana mereka harus bersukaria dan makan minum, maka saat itu mereka dilarang
untuk menangis, dan bahkan mereka disuruh untuk bergembira dan makan minum.
Sekarang, setelah semua itu selesai, apa yang mereka lakukan?
1) Mereka berpuasa dan berkabung (ay 1).
Pada jaman Perjanjian Lama, adalah sesuatu yang lazim kalau seseorang
menunjukkan kesedihan yang ada dalam hatinya melalui hal-hal yang lahiriah
seperti puasa, penggunaan kain kabung, dan pemberian abu / tanah di kepala.
Tetapi, dalam Perjanjian Baru, banyak hal-hal lahiriah dari Perjanjian
Lama yang disingkirkan (bdk. Yoh 4:19-24). Karena itu, kalau sekarang kita sadar
akan dosa kita, maka kita tak perlu lagi menyatakan kesedihan kita melalui
hal-hal lahiriah seperti itu. Tetapi, bagaimanapun juga, kesedihan di dalam
hati, adalah sesuatu yang mutlak perlu pada saat kita menyadari dosa / mengakui
dosa kita (bdk. Maz 51:19 Yoel 2:13 Mat 5:4).
Penerapan:
Apakah saudara betul-betul sedih kalau saudara jatuh ke dalam dosa?
Kalau selama ini saudara hanya bersikap acuh tak acuh pada saat sadar akan dosa
saudara, maka pikirkanlah bahwa dosa saudara itu menyebabkan Yesus menderita
dan mati di atas kayu salib!
2) Mereka memisahkan diri dari bangsa-bangsa lain (ay
2).
Ini adalah tindakan pengudusan dan penyerahan diri kepada Tuhan,
bukan suatu kesombongan! Bandingkan dengan Im 20:26 yang menunjukkan
bahwa Tuhan memang memisahkan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain untuk
menjadikan Israel milikNya.
3) Mereka mendengar Firman Tuhan (ay 3).
Mereka mendengar Firman Tuhan selama seperempat hari! Ini bukan
sama dengan 6 jam, tetapi sama dengan 3 jam. (bdk. Yoh 11:9 yang mengatakan
bahwa ada 12 jam dalam satu hari. Jadi, satu hari penuh dibagi menjadi dua yaitu
‘one day / satu hari’ dan ‘one night / satu malam’, yang
masing-masing lamanya sekitar 12 jam).
Bahwa dalam Neh 8:4 dikatakan bahwa mereka mendengar Firman Tuhan
selama 6 jam (‘dari pagi sampai tengah hari’), dan di sini dikatakan mereka
mendengar Firman Tuhan selama 3 jam / seperempat hari, menunjukkan bahwa
mendengar Firman Tuhan jangka panjang bukanlah sesuatu yang aneh bagi mereka.
Penerapan:
Kalau saudara adalah orang kristen yang hanya bisa mendengar Firman
Tuhan selama 30-60 menit atau bahkan kurang dari itu, maka bertobatlah dan
belajarlah / berlatihlah untuk bisa mendengar Firman Tuhan jangka panjang! Yes 1:17
mengatakan supaya kita ‘belajar berbuat baik’. Untuk berbuat dosa,
seringkali kita langsung bisa, tetapi kalau mau berbuat baik, kita harus
belajar! Maukah saudara belajar mendengar Firman Tuhan jangka panjang?
4) Mereka mengakui dosa mereka (ay 2b,3b).
Ada
2 hal yang perlu kita soroti:
a)
Pengakuan dosa adalah sesuatu yang penting, karena tanpa itu kita tidak akan
diampuni (Amsal 28:13 1Yoh 1:9). Memang orang kristen yang mati tanpa
sempat mengaku dosa tetap akan diselamatkan, tetapi orang kristen yang tidak
mengakui dosa sekalipun ada kesempatan, akan rusak hubungannya dengan Allah
(bdk. Yes 59:1-2).
Seorang pengkhotbah pernah memberikan illustrasi akan pentingnya
pengakuan dosa dengan menunjuk pada adanya peserta rally mobil yang
terpaksa berhenti ikut rally, bukan karena mobilnya mengalami kecelakaan,
mogok dsb, tetapi hanya karena air pencuci kaca depan habis! Tidak bisanya ia
membersihkan kaca depannya menyebabkan ia tidak bisa melanjutkan rally
tersebut.
Kalau saudara tidak pernah mengaku dosa, maka dosa-dosa saudara
‘mengotori kaca depan’ saudara, dan itu mengacaukan rally saudara!
Karena itu, jangan mengabaikan / meremehkan pengakuan dosa, dan lakukanlah
pengakuan dosa sesering mungkin bukan hanya sebagai suatu rutinitas tetapi
dengan serius / sungguh-sungguh, supaya diri saudara betul-betul dibersihkan
dari dosa, dan saudara bisa terus ‘melanjutkan rally’!
b)
Mereka mengakui dosa nenek moyang mereka (ay 2b).
Mungkin ini disebabkan karena pada saat itu mereka berkumpul
sebagai bangsa, bukan sebagai individu! Jadi, mereka mengaku dosa seluruh bangsa
Israel. Juga ini mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa kalau pada saat itu
mereka menderita, itu bukan kesalahan Allah, tetapi kesalahan nenek moyang
mereka (bdk. ay 32-33).
Ini tentu tidak berarti bahwa nenek moyang mereka bisa diampuni
karena pengakuan dosa ini! Ini hanya menunjukkan bahwa mereka tidak menyalahkan
Allah atas penderitaan yang mereka alami. Sebaliknya mereka mengakui bahwa hal
itu terjadi karena dosa mereka dan nenek moyang mereka.
II) Doa mereka:
1) Doa ini mereka awali dengan memuji Tuhan (ay 6
bdk. ay 5).
Mereka memuji Tuhan karena:
a)
Tuhanlah yang menciptakan:
· langit.
· bala
tentara langit. Ini bisa menunjuk pada bintang atau malaikat.
· bumi
dan segala isinya.
· laut
dengan segala isinya.
Pernahkah saudara memuji Tuhan karena Ia adalah pencipta yang maha
kuasa?
b)
Tuhan itu memelihara ciptaanNya.
Berbeda dengan kata-kata ‘telah menjadikan’ dalam ay 6a
yang ada dalam bentuk lampau / past tense, maka kata-kata ‘memberi
hidup’ dalam ay 6b ada dalam bentuk present tense.
Bandingkan dengan NIV: ‘You made the heavens ... You give
life ...’.
Ini menunjukkan bahwa setelah diciptakan oleh Tuhan, maka semua
ciptaan itu tetap tergantung kepada Tuhan, dan Tuhan harus terus menerus
memelihara / menopang ciptaanNya supaya ciptaanNya itu bisa tetap ada / hidup
(bdk. Maz 36:7b Kis 17:28 Ibr 1:3).
Penerapan:
Kalau sampai sekarang saudara dan keluarga saudara bisa tetap ada /
hidup, maka itu merupakan berkat pemeliharaan Tuhan. Kalau sampai sekarang
saudara tetap bisa mempunyai rumah, mobil, barang uang dsb, maka itu juga
merupakan berkat pemeliharaan Tuhan! Pernahkah saudara memuji Tuhan /
bersyukur kepada Tuhan atas hal itu?
c)
Bala tentara langit sujud menyembah Tuhan (ay 6c).
Banyak orang mengatakan bahwa karena bala tentara langit itu bisa
sujud menyembah Tuhan, maka bala tentara langit itu pasti menunjuk pada malaikat
dan bukan bintang. Tetapi tetap ada orang yang mengatakan bahwa bala tentara
langit itu menunjuk pada bintang, karena dalam Maz 148:3-4 dikatakan bahwa
bintangpun harus memuji Tuhan!
Apakah bala tentara langit itu menunjuk pada malaikat atau bintang,
bagian ini tetap menunjukkan kemuliaan Tuhan.
Kesimpulan: mereka memuji Tuhan bukan karena sesuatu yang Tuhan
anugerahkan kepada mereka, tetapi karena apa adanya Tuhan (maha kuasa, maha
mulia dsb)!
Penerapan:
Apakah saudara hanya memuji Tuhan kalau saudara menerima berkat
tertentu dari Tuhan? Maukah saudara memuji Tuhan karena apa adanya Tuhan itu?
2) Mereka mengakui ‘kebaikan Allah’ dan
‘dosa-dosa Israel’.
Dalam doa itu mereka menunjukkan kebaikan Allah dan dosa-dosa
Israel secara bergantian:
a)
Kebaikan Tuhan (ay 7-15):
· ay 7:
Allah memilih Abraham.
Ini jelas merupakan kebaikan Allah terhadap Israel, karena kalau
Allah tidak memilih Abraham, maka merekapun juga tidak akan menjadi bangsa
pilihan.
· ay 8:
Allah membuat perjanjian dengan Abraham.
Ini lagi-lagi merupakan kebaikan Allah terhadap Israel, karena
perjanjian Allah dengan Abraham itu menyangkut keturunan Abraham, yaitu Israel.
· ay 9-11:
Allah melepaskan Israel dari Mesir.
· ay 12:
dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, Allah memimpin Israel dengan tiang awan
dan tiang api.
· ay 15:
Allah memberi Israel makanan / minuman secara mujijat, dan Allah menyuruh mereka
masuk ke Kanaan.
b)
Dosa-dosa Israel (ay 16-17a).
Ternyata Israel membalas kebaikan Tuhan di atas, bukan dengan
ketaatan, tetapi bahkan dengan kejahatan / dosa!
Ay 17 (NIV): ‘They became stiff-necked and in their
rebellion appointed a leader in order to return to their slavery’
(= mereka menjadi tegar tengkuk dan di dalam pemberontakan mereka, mereka mengangkat
seorang pemimpin untuk kembali ke perbudakan mereka).
Ayat ini jelas menunjuk pada peristiwa dalam Bil 14:4.
c)
Kebaikan Tuhan (ay 17b).
d)
Dosa Israel (ay 18).
e)
Kebaikan Tuhan (ay 19-25).
· ay 20-21:
menunjukkan pemeliharaan Tuhan yang luar biasa, yang menyebabkan mereka sama
sekali tidak kekurangan apapun. Tetapi anehnya, mereka tetap tidak menghargai
kasih Tuhan itu.
Seseorang mengomentari bagian ini demikian:
‘They
lacked nothing and appreciated nothing’
(= mereka tidak kekurangan apapun dan tak menghargai sama sekali).
· ay 24-25:
Tuhan membawa mereka masuk tanah Kanaan dan menjadi makmur.
Ay 25b: ‘mewah’. Ini terjemahan yang kurang tepat.
KJV / RSV: delighted themselves (= menyenangkan diri mereka
sendiri).
NIV / NASB: reveled (= bersukaria).
Tetapi bagaimanapun juga ay 25 menunjukkan bahwa Tuhan memberkati
mereka sedemikian rupa sehingga mereka hidup makmur di Kanaan.
f)
Dosa Israel (ay 26).
Akibat hidup makmur dalam ay 25 tadi, mereka bukannya lalu
mencintai dan mentaati Tuhan, tetapi sebaliknya mereka justru memberontak kepada
Tuhan (ay 26 bdk. Ul 32:15-18). Padahal sebelum mereka masuk ke Kanaan,
Tuhan sudah memperingatkan mereka supaya kalau mereka hidup enak di Kanaan
mereka tidak melupakan Tuhan (Ul 6:10-12). Tetapi akhirnya pada waktu
mereka menjadi makmur, mereka toh melupakan Tuhan dan memberontak terhadap
Tuhan. Karena itulah maka Yesus mengajar supaya kita tidak mencari harta di
bumi, tetapi harta di surga (Mat 6:19-24). Ini perlu direnungkan oleh
orang-orang yang percaya / mengajarkan Theologia Kemakmuran, dan juga oleh
orang-orang yang dalam hidupnya mengutamakan kemakmuran / kekayaan!
g)
Dalam ay 27-28 terlihat siklus yang terus menerus terulang, yaitu: Tuhan
menghukum / menghajar mereka - mereka bertobat - Tuhan menolong - mereka berdosa
lagi dst. Ini jelas menunjuk pada kitab Hakim-hakim (bacalah seluruh kitab
Hakim-hakim dan saudara akan menjumpai siklus ini), dan bagian ini menunjukkan
kebaikan Tuhan maupun dosa Israel.
h)
Ay 29-31: karena secara terus menerus mereka membalas kasih Tuhan dengan
dosa mereka, maka akhirnya Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa
segala negeri (ay 30b), yang jelas menunjuk pada pembuangan ke Babilonia.
Dalam hajaran inipun tetap terlihat kasih Tuhan, karena mereka tidak dimusnahkan
sama sekali (ay 31).
Tetapi bagaimanapun terlihat bahwa sekalipun Tuhan sabar dan kasih
kepada mereka, tetapi karena mereka terus menerus bersikap tegar tengkuk, maka
Tuhan menghajar mereka makin lama makin keras.
Penerapan:
Jangan ‘mencobai kesabaran Tuhan’ dengan jalan terus menerus
berbuat dosa! Bandingkan dengan Ro 2:4-5 yang berbunyi: "Maukah
engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaran-Nya dan kelapangan
hatiNya? Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau
kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah
yang adil akan dinyatakan".
3)
Mereka mengakui bahwa Allah memberikan hukum-hukum yang benar dan adil, tetapi
Israel tidak mau taat pada hukum-hukum Tuhan itu.
a)
Allah memberikan hukum-hukum yang benar:
· Ay
13-14:
* Tuhan
itu baik, tetapi Ia tetap mempunyai tuntutan-tuntutan!
* Hukum-hukum
Tuhan itu adil dan benar!
* Hukum
Sabat disebut secara khusus, dan ini menunjukkan pentingnya hukum ini. Ada 3 hal
yang ditekankan oleh hukum Sabat (bdk. Kel 20:8-11), yaitu:
Ž harus berbakti kepada Tuhan.
Seringkah saudara membolos dari kebaktian karena malas, ada tamu,
pesta kawin / HUT, arisan, rapat RT / RW, piknik dengan keluarga dsb? Kalau ya,
bertobatlah! Saudara hanya boleh tidak berbakti kalau saudara sakit dan memang
tidak bisa berbakti!
Ž dilarang melakukan pekerjaan sehari-hari (termasuk belajar pada
hari minggu!).
Kalau boss saudara mengharuskan saudara untuk bekerja pada hari
minggu, maka saudara harus keluar dari pekerja-an itu dan mencari pekerjaan yang
lain!
Ž dilarang mempekerjakan orang lain.
Pegawai / pembantu saudara juga membutuhkan istirahat!
Penerapan:
Kalau selama ini saudara sering meremehkan peraturan Sabat, maka
ingatlah bahwa dalam Perjanjian Lama orang yang mencuri hanya dihukum denda (Kel 22:1),
tetapi orang yang melanggar peraturan Sabat dihukum mati (Kel 31:14-15
Bil 15:32-36)!
· Ay 20,26,30:
Allah memberikan Roh Kudus dan para nabi untuk mengajarkan hukum-hukumNya itu
kepada mereka. Ini menyebabkan mereka tidak bisa beralasan bahwa mereka tidak
taat karena mereka tidak mengerti hukum-hukum itu.
b)
Israel mengabaikan / menolak hukum-hukum Tuhan itu (ay 16,17, 26,29,30).
Ay 26 (NIV): ‘they put your law behind their backs’
(= mereka meletakkan hukummu di belakang punggung mereka).
Ini menunjukkan sekali betapa tidak hormatnya mereka pada hukum
Tuhan, dan betapa rendahnya otoritas Firman Tuhan dalam hidup mereka!
Penerapan:
Pernahkah saudara menganggap suatu khotbah, yang sesuai dengan
Firman Tuhan, sekedar sebagai ‘kata-kata Pendeta’ belaka? Pernahkah saudara
membiarkan hal-hal tertentu dalam hidup saudara, padahal saudara tahu bahwa hal
itu bertentangan dengan Firman Tuhan? Kalau ya, bertobatlah, atau saudara
tidak berbeda dengan orang Israel pada jaman itu!
4) Dalam doa itu mereka memberikan kesimpulan (ay
32-35).
Kesimpulannya adalah: penderitaan mereka bukan disebabkan kesalahan
Allah, tetapi disebabkan oleh dosa mereka sendiri!
Penerapan:
Jangan pernah menyalahkan Tuhan atas penderitaan apapun yang
saudara alami! Allah yang sempurna itu tidak pernah salah! Penderitaan bisa
terjadi dalam hidup saudara karena setan menyerang saudara, atau karena Allah
menguji saudara (untuk kebaikan saudara), atau karena saudara berbuat dosa!
5)
Dalam doa itu mereka secara implicit juga mengajukan permintaan (ay 32,36-37).
Kata-kata ‘jangan Kaupandang remeh’ (ay 32), dan
‘lihatlah, sekarang ini kami adalah budak’ (ay 36), tentu maksudnya
adalah supaya Tuhan menolong mereka dari penderitaan mereka.
Tetapi perhatikan bahwa permintaan ini mereka letakkan pada bagian
akhir dari doa mereka, setelah mereka memuji Tuhan dan mengaku dosa mereka! Ini
sesuai dengan Doa Bapa Kami, yang meletakkan pujian pada awal doa, dan
permintaan sesudahnya. Tetapi, banyak orang kristen pada waktu berdoa, langsung
datang kepada Tuhan dengan menyodorkan kepada Tuhan suatu daftar permintaan
mereka, seakan-akan Tuhan adalah seorang Sinterklaas / sebuah Supermarket! Ingat
bahwa tujuan utama doa adalah suatu persekutuan dengan Tuhan!
Maukah
saudara belajar berdoa dari semua ini?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali