oleh:
Pdt. Budi Asali MDiv.
NEHEMIA 6:1-19
Ada banyak orang
yang sungkanan sehingga sukar sekali untuk berkata "tidak!".
Contoh:
· gadis
yang sukar menolak ajakan dari seorang pria.
· orang
yang sukar menolak desakan dari salesman / penjual barang.
Kalau saudara
adalah orang seperti itu, maka saudara harus belajar dari Nehemia, bagaimana
caranya menolak ajakan / desakan!
I) Nehemia mendapat ajakan-ajakan:
Setelah para musuh Nehemia gagal menggunakan perang (Neh 4),
maka sekarang mereka menggunakan jerat / jebakan, yaitu dengan memberikan
ajakan-ajakan bagi Nehemia:
1) Ajakan untuk mengadakan pertemuan (ay 2).
Dalam ay 2 ini juga dikatakan bahwa tujuan mereka sebenarnya
adalah mencelakakan Nehemia.
Kalau Nehemia mau datang, sekalipun mereka tidak berhasil dalam
mencelakakan Nehemia, setidaknya mereka berhasil dalam menghalangi /
menghentikan pekerjaan Nehemia membangun tembok Yerusalem.
Penerapan:
Setan sering menggunakan siasat ini terhadap saudara! Ia sering
meng-gunakan ajakan-ajakan sehingga saudara tidak datang dalam Kebaktian,
Pemahaman Alkitab, Persekutuan Doa, atau sehingga saudara mengabaikan tanggung
jawab saudara dalam pelayanan. Ajakan-ajakan itu bisa berupa:
· undangan
pernikahan / HUT.
· undangan
rapat RT, RW, arisan.
· ajakan
untuk piknik / pergi ke luar kota, dll.
Karena itu, hati-hatilah dalam menerima undangan / ajakan. Jangan
hanya melihat orang yang mengajak / mengundang saudara. Ingatlah bahwa setan
mungkin ada di belakang orang yang mengajak / mengundang saudara!
2) Para musuh itu mendesak Nehemia (ay 4).
Desakan mempunyai kekuatan yang luar biasa, karena bisa menimbulkan
rasa kasihan, rasa sungkan, bahkan perasaan bersalah (guilty feeling) di
dalam diri orang yang didesak.
Contoh: Hakim-hakim 14:16-17 16:6-17.
3) Para musuh menggunakan surat terbuka yang berisi
fitnahan (ay 5-7).
· Perhatikan
bahwa setan sering sekali menggunakan fitnahan! Karena itu, jangan cepat-cepat
percaya pada omongan yang menjelekkan orang lain (bdk. 1Tim 5:19), bahkan
kalau orang yang mengatakan hal itu adalah seorang hamba Tuhan sekalipun!
· Tujuan
para musuh itu: mereka menggunakan surat terbuka, supaya berita itu tersebar.
Dengan demikian, Nehemia, karena takut berita itu tersebar sampai kepada raja
Artahsasta, pasti akan terpaksa menerima undangan mereka untuk bertemu.
4)
Para musuh mengajak Nehemia dengan menggunakan nabi palsu (ay 10- 14).
Nabi palsu itu pura-pura menjadi teman Nehemia yang memperhatikan
keselamatan Nehemia. Nabi palsu itu lalu memberikan suatu nubuat (ini adalah
nubuat palsu - ay 12) yang mengatakan bahwa Nehemia akan dibunuh pada malam
itu (ay 10b). Karena itu, nabi ini lalu mengajak Nehemia untuk bersembunyi
di Bait Allah (ay 10a).
Padahal, Nehemia bukanlah seorang imam, sehingga bagi dia merupakan
suatu dosa kalau ia masuk ke dalam Bait Allah (ay 13 Bil 18:4b,7b
bdk. 2Taw 26:16dst).
Selain nabi palsu ini, ada juga nabiah Noaja dan nabi-nabi lain
yang dipakai oleh musuh-musuh Nehemia (ay 14). Bagaimana musuh-musuh
Nehemia bisa mempunyai hubungan dengan para nabi / nabiah palsu itu,
dijelaskan dalam ay 17-19.
Tujuan penggunaan para nabi / nabiah palsu itu adalah:
· menjelekkan
nama Nehemia (ay 13).
Kalau ia mau sembunyi di Bait Allah, maka para musuh bisa
menjelek-kan nama Nehemia sebagai orang yang tidak menghargai hukum Tuhan!
· supaya
Nehemia meninggalkan pekerjaannya membangun tembok Yerusalem.
II) Sikap / cara Nehemia menghadapi ajakan tersebut:
1) Nehemia menolak ajakan untuk bertemu itu (ay 3).
Nehemia bisa menolak karena:
a)
Ia menganggap pelayanannya penting.
Ini terlihat dari ay 3 dimana ia berkata: “Aku tengah
melakukan suatu pekerjaan yang besar”).
Mengapa ada banyak orang kristen yang dengan mudah bisa dibelokkan
oleh setan dari pekerjaan / pelayanannya, bahkan hanya dengan menggunakan
ajakan-ajakan yang remeh (seperti ajakan nonton bioskop, piknik, dsb)? Salah
satu kemungkinan jawaban adalah: karena mereka menganggap remeh / tidak
menganggap penting pelayanan yang mereka lakukan!
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara menganggap pelayanan
saudara sebagai sesuatu yang penting? Apakah saudara sering mengoperkan tugas
saudara kepada orang lain, hanya karena mengikuti ajakan-ajakan tertentu?
b)
Ia sadar bahwa kehadirannya dalam pekerjaan itu adalah sesuatu yang penting,
karena ia adalah pemimpin mereka.
Ini terlihat dari ay 3b dimana ia menganggap bahwa kalau ia
pergi, maka pekerjaan itu akan terhenti.
Sebetulnya kehadiran dari setiap orang kristen adalah penting,
tetapi lebih-lebih kalau saudara adalah seorang majelis / pengurus gereja, maka
sebagai seorang pemimpin, kehadiran saudara sangat penting! Kehadiran saudara
bisa membangkitkan semangat dari yang lain, dan ketidak-hadiran saudara bisa
melemahkan semangat dari yang lain. Apakah saudara menyadari hal ini?
c)
Ia mengutamakan Tuhan dan pekerjaan Tuhan lebih dari urusan lain!
(ay 3 bdk. Kel 20:3 Mat 6:33).
Penerapan:
Renungkan: sampai dimana saudara mengutamakan Tuhan dan pekerjaan
Tuhan?
Karena adanya 3 hal di atas ini maka Nehemia tidak mengalami
kesulitan dengan ajakan tersebut. Ia bisa menolak dengan mudah!
Penerapan:
Pernahkah / bisakah saudara menolak ajakan seperti apa yang
dilakukan oleh Nehemia? Ingat bahwa kalau saudara menuruti suatu ajakan /
undangan sehingga saudara meninggalkan pelayanan saudara, setan tahu bahwa
itulah kelemahan saudara dan ia pasti akan menyerang saudara terus menerus
dengan cara itu. Karena itu tidak usah heran kalau undangan / ajakan akan terus
menerus berdatangan! Sebaliknya kalau saudara bisa menolak, maka setan
akan berganti siasat, dan akan menyerang saudara dengan cara lain. Karena
itu, ambillah keputusan untuk menolak ajakan / undangan yang membelokkan saudara
dari pelayanan / jalan yang benar!
2) Nehemia berkeras dengan penolakannya (ay 4b).
Ia sudah menolak (ay 3), dan pada waktu para pengajaknya
mendesaknya (ay 4a), ia berkeras pada penolakannya (ay 4b)!
Desakan sering menimbulkan rasa sungkan, sehingga kita lalu
menuruti desakan itu. Tetapi, pikirkanlah hal-hal dibawah ini:
a)
Saudara mempunyai hak untuk menolak!
Orang yang mendesak saudara sebetulnya sedang menginjak-injak hak
asazi saudara! Karena itu, janganlah sungkan untuk berkeras dalam penolakan
saudara!
b)
Kita harus lebih sungkan kepada Allah dari pada kepada manusia!
Kalau saudara sungkan untuk menolak ajakan orang itu, mengapa pada
waktu saudara meninggalkan pelayanan saudara, saudara tidak sungkan kepada
Allah?
c)
Sungkan kepada orang yang mengajak bisa sama dengan sungkan kepada setan!
Jangan hanya melihat orang yang mengajak, tetapi lihatlah siapa
yang ada dibalik orang itu!
d)
Setan tekun dalam mengajak! Kalau saudara tidak tekun dalam menolak, saudara
pasti kalah!
3) Pada waktu menghadapi fitnahan:
a)
Nehemia membela diri, bahkan menyerang balik (ay 8), tetapi ia tidak balas
memfitnah!
Ini sesuatu yang penting! Kalau saudara difitnah, saudara boleh
membela diri, tetapi saudara tidak boleh balas memfitnah!
Nehemia juga memakai kata-kata yang keras dalam ay 8 itu
(‘isapan jempol’)!
Seorang penafsir memberikan komentar tentang hal ini sebagai
berikut:
“There
are times when softness of speech is not courtesy, but weakness; when hard words
are not rudeness, but faithfulness” (=
ada saat-saat dimana ucapan yang lembut bukanlah kesopanan tetapi kelemahan;
dimana kata-kata yang keras bukanlah kekasaran, tetapi kesetiaan).
b)
Nehemia tetap menolak ajakan untuk bertemu. Ia cuma mengirim seorang
utusan (ay 8).
4)
Ia menolak masuk / bersembunyi dalam Bait Allah, karena ketaatannya /
hormatnya pada Firman Tuhan / hukum Tuhan (ay 11).
Ay 11 ini bisa diterjemahkan 2 macam:
· RSV:
‘and what man such as I could go into the temple and live?’
Ini seperti terjemahan Indonesia. Maksudnya: bagaimana orang
seperti dia (bukan imam), bisa masuk ke Bait Allah dan tetap dibiarkan hidup? Ia
harus dihukum mati karena memasuki Bait Allah! (bdk. Bil 18:4b,7b).
· NIV:
‘or should one like me go into the temple to save his life?’
Maksudnya: Bagaimana orang seperti dia masuk ke Bait Allah untuk
menyelamatkan hidupnya?
Saya lebih condong pada terjemahan NIV, karena ay 11a jadi
paralel dengan ay 11b dan ini banyak terdapat dalam bahasa Ibrani /
Perjanjian Lama!
Kalau demikian, maka ay 11 itu artinya: demi menyelamatkan
nyawanya sekalipun, ia tidak mau masuk Bait Allah, karena itu adalah
pelanggaran terhadap hukum Tuhan!
Hal yang menarik adalah: Nehemia menolak, bukan karena ia tahu
siasat para musuhnya!
Ini terlihat dari ay 12 yang oleh KJV diterjemahkan sebagai
berikut: ‘And, lo I perceived that God had not sent him’ (=
dan lihatlah, aku mengerti bahwa Allah tidak mengutus dia).
Ini adalah terjemahan yang hurufiah dan ini menunjukkan secara implicit
bahwa ia baru tahu bahwa nabi itu berdusta, setelah ia menolak ajakannya!
Penerapan:
Ketundukan / hormat kita pada Firman Tuhan bisa menolong kita
untuk menolak ajakan setan! Misalnya:
· hormat
/ ketundukan pada hukum IV dari 10 hukum Tuhan (Kel 20:8-11), menyebabkan
saudara menolak ajakan yang menyebabkan saudara tidak bisa berbakti.
· hormat
/ ketundukan pada perintah untuk melayani, menyebabkan saudara menolak ajakan
yang menyebabkan saudara meninggalkan pelayanan saudara.
· hormat
/ ketundukan pada perintah untuk belajar Firman Tuhan, menyebabkan saudara
menolak ajakan yang menyebabkan saudara tidak bisa datang dalam Pemahaman
Alkitab.
Renungkan:
Apakah saudara hormat / tunduk pada Firman Tuhan? Seringkah /
pernahkah saudara meremehkan / mengabaikan Firman Tuhan dengan anggapan bahwa
itu hanya sekedar kata-kata seorang pendeta / penginjil? bdk. Luk 10:16!
Dan apakah sikap hormat dan tunduk pada Firman Tuhan itu bisa
menyebabkan saudara menolak ajakan yang tidak benar?
5) Ia berdoa (ay 9b).
Ay 9b: 'Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga'. Ini salah
terjemahan!
Bandingkan dengan terjemahan-terjemahan di bawah ini:
NIV: ‘But I prayed, “Now strengthen my hands”’ (=
tetapi aku berdoa: Sekarang kuatkanlah tanganku).
NASB: ‘But now, O God, strengthen my hands’ (= Tetapi
sekarang, ya Allah, kuatkanlah tanganku).
KJV: ‘Now therefore, O God, strengthen my hands’ (=
Karena itu, sekarang ya Allah, kuatkanlah tanganku).
RSV: ‘But now, O God, strengthen thou my hands’ (=
Tetapi sekarang, ya Allah, kuatkanlah tanganku).
Literal: ‘So now, strengthen my hands’ (= jadi sekarang,
kuatkanlah tanganku).
Dari semua terjemahan-terjemahan itu terlihat dengan jelas bahwa
ayat ini menunjukkan bahwa Nehemia berdoa. Mungkin fitnahan yang dilaku-kan
dengan surat terbuka itu, menyebabkan Nehemia merasa takut, sehingga ia lalu
berdoa dan minta Tuhan menguatkan dia.
Penerapan:
Ajakan / desakan memang bisa membuat kita jadi takut, khususnya
kalau ajakan / desakan itu datang dari orang yang ada di atas kita (seperti
boss, pejabat, orang tua dsb). Dalam keadaan seperti itu, jangan menyerah!
Berdoalah dan mintalah Tuhan untuk menguatkan saudara!
KESIMPULAN:
Nehemia menang
dalam menghadapi ajakan / desakan. Ia berkonsentrasi pada pekerjaan yang ia
lakukan untuk Tuhan. Ini menyebabkan pekerjaan itu selesai dalam waktu cepat (ay 15).
Maukah
saudara meniru Nehemia dalam menolak ajakan / desakan yang tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan?
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali