Eksposisi
Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1)
Dalam ay 1 dikatakan bahwa ‘Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi’.
Berdasarkan Mat 23:38‑39, dimana Yesus mengatakan
bahwa Bait Allah akan menjadi sunyi dan ditinggalkan, maka banyak orang
menafsirkan bahwa dalam ay 1 ini Yesus bukan hanya meninggalkan Bait Allah
secara jasmani saja, tetapi juga secara rohani! Bait Allah itu megah dan banyak
jemaatnya, tetapi Yesus tidak ada di sana!
Pada jaman sekarang ada banyak gereja seperti ini. Gedung gerejanya
megah dan jemaatnya banyak, tetapi tidak ada Yesus di sana! Karena itu,
berhati‑hatilah dalam memilih gereja!
2)
Ay 1b: murid‑murid menunjuk kepada Bait Allah.
Dari Mark 13:1 dan Luk 21:5 bisa diketahui bahwa mereka
menunjuk kepada Bait Allah untuk menunjukkan kemegahan dan keindahan dari Bait
Allah. Ada 3 hal yang bisa kita pelajari di sini:
a)
Bait Allah saat itu memang megah, bahkan lebih megah dari Bait Allah yang
dibangun oleh Salomo!
· Untuk
membangun Bait Allah ini, Herodes yang Agung mengerahkan 10.000 pekerja selama 8
tahun. Dan setelah itu, terus ada penambahan‑penambahan sehingga dikatakan
dalam Yoh 2:20 bahwa Bait Allah itu dibangun dalam 46 tahun.
· Ada
batu‑batu raksasa yang dipakai untuk membangun Bait Allah itu.
Batu‑batu itu berukuran panjang 15 hasta, tinggi 12 hasta, dan lebar 8
hasta (Catatan: 1 hasta = 45 cm), dengan berat diatas 100 ton! Bagaimana mereka
bisa memotong batu itu dan meletakkannya di sana, sampai sekarang masih
merupakan misteri.
b) Murid‑murid menyoroti kemegahan jasmani dari
Bait Allah!
Ini jelas adalah sesuatu yang salah! Kalau kita perhatikan ay 2,
dan juga 23:38‑39, maka Yesus jelas mengabaikan kemegahan jasmani dari
Bait Allah.
Penerapan:
Kalau mencari / memilih gereja, jangan melihat dan mementingkan
kemegahan jasmaninya, baik bangunannya, jumlah jemaatnya, keadaan fisik dari
Pendeta / majelisnya, dsb! Yang penting dari suatu gereja ialah segi
rohaninya, seperti:
· ajarannya.
· iman
dan kesalehan orang‑orangnya.
· Allah
betul‑betul dimuliakan di sana.
c)
Murid‑murid menunjuk kepada kemegahan Bait Allah karena Yesus mengatakan
dalam 23:38 bahwa Bait Allah itu akan menjadi sunyi dan ditinggalkan.
Mereka menunjukkan kemegahan Bait Allah kepada Yesus, bukan karena
merasa sayang bahwa bangunan semegah itu akan menjadi sunyi dan ditinggalkan,
tetapi karena mereka tidak percaya bahwa bangunan semegah itu bisa menjadi sunyi
dan ditinggalkan. Jadi, sebetulnya ini merupakan manifestasi dari
ketidakpercayaan mereka.
3)
Tanggapan Yesus (ay 2).
a)
Yesus mengatakan bahwa Bait Allah akan dihancurkan! Pada waktu Yesus mengatakan
bahwa Bait Allah akan menjadi sunyi dan ditinggalkan saja, mereka tidak bisa
percaya.
Tetapi sekarang Yesus justru mengatakan bahwa Bait Allah akan
dihancur-leburkan!
Perhatikan bahwa Yesus tidak takut mengajar sesuatu yang sukar
dipercaya, atau bahkan yang tidak akan dipercaya, asalkan hal itu adalah sesuatu
yang benar!
Penerapan:
Kalau saudara mengajarkan sesuatu kepada seseorang, dan orang itu
tidak percaya akan hal itu, apakah saudara lalu memberikan ajaran‑ajaran
lain yang ‘lebih masuk akal’ sebagai gantinya?
b)
Yesus mengucapkan suatu kalimat yang fantastis: ‘tidak satu batupun akan
dibiarkan terletak di atas batu yang lain’.
Ada yang menganggap ini sebagai suatu ‘hyperbolic language’
(= bahasa hiperbolis, yaitu suatu gaya bahasa yang menggambarkan dengan cara
melebih‑lebihkan). Tetapi kebanyakan orang menganggap bahwa ini adalah
sesuatu yang bersifat hurufiah. Nubuat Yesus ini memang digenapi secara hurufiah
pada tahun 70 M, pada waktu tentara Romawi menghancurleburkan Yerusalem
dan Bait Allah.
· ada
orang yang mengatakan bahwa Bait Allah dibakar sehingga lapisan emasnya meleleh
dan masuk ke celah‑celah di antara batu‑batu Bait Allah. Untuk
mendapatkan emasnya, maka batu‑batu itu dipisahkan satu dengan yang lain
sehingga nubuat Yesus ini terjadi dengan sempurna!
· Josephus,
seorang imam Yahudi yang ikut tertawan pada saat orang Romawi menyerbu
Yerusalem, menggambarkan hebatnya penghancuran Yerusalem itu dengan mengatakan
bahwa ‘orang‑orang yang lewat tidak akan menduga bahwa tempat itu pernah
didiami’.
· Turnus
Rufus, seorang jendral Romawi, ‘membajak’ Yerusalem untuk menghancurkan
fondasi Yerusalem. Ini sekaligus menggenapi nubuat dalam Mikha 3:12!
4)
Pertanyaan murid‑murid (ay 3).
a)
Mereka mempunyai kepercayaan bahwa Bait Allah itu akan terus berdiri sampai
akhir jaman, sehingga pada waktu Yesus berbicara tentang kehancuran Bait Allah,
maka mereka mengeluarkan pertanyaan yang menghubungkan, atau bahkan
mengidentikkan, kehancuran Bait Allah dengan kedatangan Yesus yang kedua kalinya
/ akhir jaman.
Padahal dari 23:38‑39 terlihat dengan jelas bahwa ada gap
/ selang waktu antara kehancuran Bait Allah (ay 38), dan kedatangan Yesus
yang kedua-kalinya (ay 39).
b)
Pertanyaan murid‑murid itu menyangkut 3 hal:
· kapan
Bait Allah akan hancur?
· apa
tanda‑tanda kedatangan Kristus yang keduakalinya?
· apa
tanda‑tanda akhir jaman?
Ini menyebabkan jawaban Yesus dalam ay 4‑dst ditafsirkan
secara sangat bervariasi:
¨ itu adalah tanda kehancuran Yerusalem.
¨ itu adalah tanda akhir jaman.
¨ sebagian adalah tanda kehancuran Yerusalem, dan sebagian
lain adalah tanda akhir jaman.
Saya menganggap bahwa pandangan ketigalah yang benar. Tetapi
bagaimanapun juga, sukar sekali untuk menentukan yang mana yang merupakan tanda
kehancuran Yerusalem, dan yang mana yang merupakan tanda akhir jaman. Tentang
hal ini para penafsir bertentangan satu dengan yang lain!
Ada
bermacam‑macam pandangan tentang bagian ini:
· ada
yang menganggap ini sebagai tanda kejatuhan Yerusalem.
· ada
yang menganggap ini sebagai tanda akhir jaman.
· ada
yang menganggap ini sebagai hal‑hal yang akan terjadi mulai saat itu
sampai akhir jaman / kedatangan Kristus yang keduakalinya (Maksudnya,
hal‑hal itu tidak mesti terjadi persis menjelang akhir jaman!).
Saya setuju
dengan pandangan yang ke 3.
Sekarang mari
kita perhatikan bagian ini ayat per ayat.
1)
Ay 4:
a)
Ini menunjukkan bahwa penyesat memang pasti akan ada (bdk. Mat 18:7). Ini adalah
sesuatu yang tidak terhindarkan!
b)
Kita harus waspada! Jelas bahwa kita tidak boleh mempunyai sikap meremehkan
terhadap penyesatan (nabi palsu maupun ajaran sesat). Kalau rasul‑rasul
yang dididik sendiri oleh Yesus selama 3 tahun itu harus waspada, apalagi kita!
Waspadalah dengan banyak berdoa dan belajar Firman Tuhan!
2)
Ay 5:
a) ‘Akulah Mesias’.
NIV: ‘I am the Christ’ (= Akulah Kristus).
Kata ‘Mesias’ (dari bahasa Ibrani) artinya sama dengan kata
‘Kristus’ (dari bahasa Yunani), yaitu ‘yang dipilih / diurapi’.
b)
Orang itu mengaku sebagai Mesias / Kristus. Jadi, ia tidak harus mengaku sebagai
Yesus, tetapi mengaku sebagai orang yang diurapi / dipilih oleh Allah untuk
suatu misi tertentu. Dan tujuannya adalah: menarik orang‑orang dari
Kristus yang asli ke bawah otoritasnya sendiri.
c)
Orang‑orang yang menganggap bahwa ayat ini merupakan tanda kejatuhan
Yerusalem, kalau mereka diserang dengan menggunakan ayat ini, mengatakan bahwa
Kis 5:36‑37, Kis 8:9‑10, dan Kis 21:38 sebagai
penggenapan nubuat ini.
d) Dalam jaman inipun hal ini banyak terjadi, seperti:
· Rev.
Sun Myung Moon, yang menyebut dirinya sebagai ‘The Lord of the second
Advent’ (= Tuhan dari kedatangan ke 2), dan mengclaim bahwa
Allah mengutus dia untuk menyelesaikan tugas Yesus (bdk. Yoh 19:30 ‑
‘Sudah selesai’).
· David
Koresh, pemimpin sekte di USA yang mengaku diri sebagai ‘the sinful
Jesus’ (= Yesus yang berdosa), yang diutus Allah, supaya pada hari
penghakiman ia bisa mengerti tentang manusia yang berdosa.
3)
Ay 6‑8:
a)
Perang, kelaparan, dan gempa, merupakan penderitaan yang umum, artinya
penderitaan ini dialami oleh orang kristen maupun orang kafir / non kristen.
b)
‘Harus terjadi’ (ay 6).
Ini menunjukkan bahwa itu bukan terjadi secara kebetulan, tetapi
ditentukan dan diatur oleh Allah sehingga terjadi.
c)
‘Belum kesudahannya’ (ay 6).
Adanya banyak perang, kelaparan dan gempa tidak menunjukkan bahwa
kedatangan Kristus betul‑betul sudah dekat. Hal‑hal itu cuma semacam
persiapan saja untuk menghadapi bencana yang lebih hebat!
d)
Ay 8: ‘Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
jaman baru’. Ini salah terjemahan!
NIV/Lit: ‘All these are the beginning of birth pains’ (=
semua ini merupakan permulaan rasa sakit pada saat melahirkan).
Rasa sakit pada saat seorang perempuan melahirkan, makin lama makin
hebat / memuncak! Ini dipakai untuk menggambarkan bahwa
penderitaan‑penderitaan saat itu akan makin lama makin hebat!
Yang perlu dipertanyakan adalah: apakah hal ini berlaku hanya untuk
ay 4‑7 saja, atau juga untuk ay 9‑14? Kalau dilihat kontex
dan kata‑kata ay 8 itu, maka kelihatannya hanya berlaku untuk ay 4‑7
saja. Tetapi kalau kita melihat seluruh Kitab Suci dan fakta‑fakta yang
terjadi, maka kelihatannya ini juga berlaku untuk ay 9‑14!
4)
Ay 9:
a) ‘oleh karena namaKu’.
Kalau dibandingkan dengan Mark 13:9 dan Luk 21:12‑13,
maka jelaslah bahwa artinya adalah ‘karena memberitakan Injil / nama Yesus’.
Penerapan:
Pernahkan saudara menderita karena memberitakan Injil?
b)
Dalam Markus dan Lukas, yaitu dalam Mark 13:11 dan Luk 21:14‑15,
ada penghiburan / janji!
c)
Dalam Mat 28:19, Yesus memberikan perintah untuk menjadikan semua bangsa
muridNya. Tetapi di sini dikatakan bahwa semua bangsa akan membenci kita! Memang
penginjilan akan gampang menyebabkan kita dibenci, karena setan akan bekerja
dalam diri orang yang kita injili!
5)
Ay 10:
a)
Dalam Mark 13:12 dan Luk 21:16 dikatakan bahwa orang yang menyerahkan
/ mengkhianati kita itu tidak lain adalah keluarga / sahabat kita (bdk. Mat 10:34‑36)!
Jangan heran kalau bahkan ada gereja yang menyerahkan gereja!
b)
Dalam Luk 21:18 ada janji / penghiburan yaitu bahwa ‘tak sehelaipun dari
rambut kepalamu akan hilang’. Ini jelas tidak boleh ditafsirkan secara jasmani
(karena akan bertentangan dengan kata‑kata ‘kamu akan diserahkan
supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh’ dalam ay 9), tetapi harus
ditafsirkan secara rohani. Artinya kita tidak akan rugi (secara rohani) dan kita
tetap akan selamat (secara rohani).
c)
Penganiayaan (ay 9) menyebabkan orang murtad (ay 10). Bandingkan ini
dengan ‘tanah berbatu’ (Mat 13:5‑6,20‑21).
Yang murtad ini tentu saja adalah orang kristen KTP (bdk. 1Yoh 2:19)!
Orang kristen yang sejati tidak mungkin bisa murtad!
6)
Ay 11:
Nabi palsu ini tidak sama dengan Mesias palsu dalam ay 5!
Mesias palsu memang termasuk nabi palsu, tetapi lebih specific, dan
tingkat kesesatannya lebih tinggi!
Dari sini bisa kita pelajari bahwa nabi palsu dan ajaran sesat
mempunyai tingkat kesesatan yang berbeda‑beda! Misalnya: kesesatan dari
pengikut gereja setan, tentu lebih tinggi dari kesesatan orang‑orang Saksi
Yehovah. Dan kesesatan orang Saksi Yehovah lebih tinggi dari kesesatan orang
Liberal, dsb.
Ini menunjukkan lihainya setan! Ia menimbulkan banyak ajaran sesat
dengan tingkat kesesatan yang berbeda‑beda sehingga lebih membingungkan
bagi manusia untuk memilih ajaran yang benar.
7)
Ay 12:
a) ‘kedurhakaan’. Lit: ‘lawlessness’
(keadaan tidak punya hukum).
b) Dosa merajalela, sehingga kasih kebanyakan orang
akan menurun.
· ini
menunjukkan bahwa kehidupan kita mempengaruhi orang lain, bisa secara positif
(kalau kita hidup saleh, beriman dsb), bisa secara negatif (kalau kita hidup
berdosa). Karena itu hati‑hatilah dengan hidup saudara!
· keadaan
dimana banyak orang kristen kasihnya menjadi dingin, adalah suatu keadaan yang
berbahaya. Mengapa? Karena orang luar akan berpikir / menilai secara negatif
sebagai berikut: ‘Ajarannya bagus / benar, tetapi orang‑orangnya loyo!
Apa gunanya saya ikut gereja / agama seperti itu?’.
· karena
itu, kalau saudara ada dalam keadaan suam / loyo, perhatikanlah dan renungkanlah
ayat‑ayat seperti Ro 12:11‑12 1Kor 15:58 Gal
6:9‑10 Wah 3:15‑16, dan kembalilah pada kasih yang
semula!
8)
Ay 13:
a)
Ayat ini tidak bertentangan dengan doktrin Perseverance of the Saints
(yang mengajar bahwa sekali seseorang diselamatkan, ia pasti akan bertekun
sampai akhir, dan tidak mungkin kehilangan keselamatannya)! Mengapa? Karena
orang yang tidak bertahan, pasti adalah orang kristen KTP (bdk. 1Yoh 2:18‑19
2Yoh 9). Jadi, ayat ini tidak berarti bahwa orang kristen bisa
kehilangan keselamatannya; ayat ini hanya merupakan dorongan untuk bertahan
sampai akhir. Ayat ini juga menunjukkan bahwa sekalipun Tuhan akan menjaga
sehingga kita tidak akan kehilangan keselamatan kita, tetapi itu tidak berarti
bahwa kita boleh hidup enak‑enakan. Kita tetap bertanggung jawab dan
wajib untuk mati‑matian bertahan dalam iman kita!
b)
Ayat ini harus dihubungkan dengan ayat‑ayat sebelumnya. Jadi artinya
adalah: kita harus bertahan sekalipun ada: perang, kelaparan, gempa (ay 6‑7),
pemimpin yang sesat dan ajaran yang sesat (ay 4,5,11), pengkhianatan (ay 10),
dan hal‑hal yang mengecilkan hati (ay 12).
c)
Ay 5: menyesatkan banyak orang.
Ay 10: banyak orang murtad.
Ay 11: menyesatkan banyak orang.
Ay 12: kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Dari semua ini jelaslah bahwa ‘orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya’ (ay 13), pastilah sangat sedikit (bdk. Mat 7:13‑14).
Maukah saudara menjadi yang sedikit itu? Itu berarti bahwa saudara pasti
termasuk golongan minoritas!
d) Ay 13 mengatakan ‘bertahan sampai pada kesudahannya’.
Ini menunjukkan bahwa langkah terakhir adalah langkah yang sangat
menentukan! Banyak orang yang mula‑mula / pada waktu muda, menjadi
orang kristen yang aktif. Tetapi lama‑kelamaan / setelah tua, lalu mundur
dari Tuhan. Kalau saudara adalah orang seperti ini, janganlah berharap akan
masuk surga!
Illustrasi:
pelari terdepan dalam marathon di Olympiade yang pingsan hanya beberapa meter
dari garis finish. Jelas bahwa ia tidak mendapat apa‑apa!
9)
Ay 14:
a)
Orang yang menganggap bahwa bagian ini menunjuk pada kejatuhan Yerusalem,
menafsirkan bahwa:
· ‘seluruh
dunia’ menunjuk pada wilayah kekaisaran Romawi (bdk. Luk 2:1).
· terlihat
dari Kol 1:6,23 & Ro 10:18, bahwa Paulus sudah menggenapi ay 14
ini sebelum kehancuran Yerusalem.
b) ‘semua bangsa’.
Di sini tidak dikatakan ‘semua orang / individu’. Jadi,
Yesus tidak memaksudkan bahwa Ia tidak akan datang kembali sebelum setiap
individu di dunia mendengar Injil. Jadi, asal setiap bangsa sudah mendengar
Injil (sekalipun tidak setiap orang dari bangsa‑bangsa itu mendengarnya),
maka itu berarti bahwa ayat ini sudah tergenapi! Mungkin sekarangpun ayat ini
belum tergenapi dengan sempurna, tetapi jelas sekali bahwa kita makin lama makin
dekat dengan penggenapannya!
c) Ay 14 ini juga harus dihubungkan dengan
ayat‑ayat sebelumnya:
· Ay 13
menekankan ‘bertahan’, dan ay 14 menekankan ‘penyerangan’. Kedua
hal ini, yaitu bertahan dan menyerang, harus kita lakukan dengan seimbang! Kita
tidak bisa menang dalam peperangan melawan setan, kalau kita hanya melakukan
salah satu saja!
Kita harus bertahan dengan banyak berdoa & belajar Firman
Tuhan, tetapi kita juga harus menyerang dengan melayani Tuhan dan memberitakan
Injil!
· Kita
tetap harus memberitakan Injil sekalipun:
* ada
perang, kelaparan, gempa (ay 6‑7).
Hal‑hal ini sering menyebabkan gereja / orang kristen hanya
menolong secara jasmani saja (social gospel). Tetapi ini salah! Sekalipun
kita juga wajib menolong secara jasmani, tetapi tanggung jawab gereja yang utama
adalah menolong secara rohani dengan cara memberitakan Injil!
* ada
nabi palsu dan ajaran sesat (ay 4,5,11).
* kita
dikhianati (ay 9‑10).
* kita
diadili (ay 9‑10 bdk. Mark 13:9 & Luk 21:13).
* banyak
orang kristen murtad (ay 10).
* dosa
merajalela dan banyak orang kristen menjadi suam (ay 12).
Maukah saudara memberitakan Injil dalam segala keadaan? (bdk.
Pengkhotbah 11:4 2Tim 4:2‑5).
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali