oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
1)
Ada problem dengan kata-kata ini karena:
a) Ajaran orang Farisi dan Saduki berbeda. Mengapa
dijadikan satu group?
b) Ini berbeda dengan Mark 8:15 - ‘ragi orang Farisi
dan Herodes’.
Dan Mark 8:15 ini juga aneh, karena Herodes disebutkan, padahal
Herodes tidak pernah mengajar.
Beberapa cara untuk menjelaskan hal ini:
2)
Dalam ay 12 kelihatan bahwa ‘ragi’ menunjuk pada ajaran. Tetapi Luk 12:1
mengatakan bahwa ‘ragi’ adalah ‘kemunafikan orang Farisi’.
Penjelasan:
a) Luk 12:1 tidak paralel dengan Mat 16:6 ini.
Alasannya: Luk 12:1 terjadi bukan di dalam perahu, tetapi Mat 16:6
terjadi di dalam perahu (bdk. Mark 8:14).
b)
Kalau toh kedua bagian itu dianggap paralel, maka ada cara lain untuk
menjelaskan. Ajaran orang Farisi kelihatan indah, tetapi di hadapan Allah
merupakan ajaran yang brengsek. Karena itu disebut ‘kemunafikan’.
3)
Kata ‘ragi’ dalam Kitab Suci mempunyai bermacam-macam arti:
a) Hurufiah, seperti dalam Kel 13:3.
b) Simbolis. Contoh:
· Luk
12:1 berarti ‘kemunafikan’.
· Gal
5:9 berarti ‘ajaran’.
· 1Kor
5:7 berarti ‘dosa’.
· Mat
13:33 berarti ‘Injil’.
· Mat
16:6,12 berarti ‘ajaran’.
Ini semua menyebabkan kita harus berhati-hati dalam menafsirkan
suatu kata dalam Kitab Suci. Kalau kita mengambil arti yang salah, maka seluruh
penafsiran menjadi salah.
Mereka
menafsirkan sesuatu yang bersifat simbolis sebagai sesuatu yang bersifat
hurufiah. Ini menjadikan semua kacau. Comtoh lain: bilangan 144.000 dalam Wah 7
jelas merupakan sesuatu yang bersifat simbolis, tetapi orang-orang Saksi Yehovah
menafsirkannya secara hurufiah, sebagai jumlah orang-orang yang akan masuk ke
surga.
Sebaliknya
hal-hal yang bersifat hurufiah, kalau diartikan secara simbolis juga akan
menimbulkan kekacauan. Contoh: Kel 3:5 - ‘kasut Musa’ adalah sesuatu yang
bersifat hurufiah, tetapi ada yang menafsirkan sebagai ‘dosa’.
1)
Ay 8a: Yesus tahu. Ia maha tahu. Ini bertentangan dengan teori Kenosis /
teori pengosongan diri, yang mengatakan bahwa pada saat Yesus berinkarnasi, Ia
meninggalkan sifat-sifat ilahiNya untuk sementara waktu. Tetapi di sini terlihat
bahwa Yesus masih maha tahu. Kalau dalam Mat 24:36 dikatakan bahwa Ia tidak tahu
hari Tuhan, itu karena Ia berbicara sebagai manusia / pikiran manusiaNyalah yang
keluar. Pikiran dari manusia Yesus memang tidak maha tahu.
2)
Ay 8b-11: Yesus menegur karena:
a)
Mereka salah menafsirkan tentang ‘ragi’.
b)
Mereka tidak percaya. Mereka lupa membawa ropti, sehingga terus memikirkan roti,
sehingga kata-kata Yesus tentang ragi mereka tafsirkan menuju roti.
Sekarang mereka
mengerti bahwa ‘ragi’ menunjuk pada ajaran, dan bahwa Yesus menyuruh mereka
untuk berhati-hati terhadap ajaran yang salah dari orang-orang Farisi dan
orang-orang Saduki.
1)
Ajaran yang salah disebut ‘ragi’. Mengapa? Karena ajaran salah itu masuk
secara diam-diam, tetapi pasti, dan tahu-tahu sudah mempengaruhi seluruh pikiran
dan hidup kita. Jadi, cara bekerja dari ajaran salah adalah sama seperti cara
bekerja ragi dalam mempengaruhi adonan.
2)
Harus hati-hati dalam menerima suatu ajaran.
Kita harus selalu hati-hati dalam menerima hal-hal duniawi supaya
tidak menerima yang palsu. Misalnya: uang, perhiasan, barang, dan sebagainya.
Kita seharusnya lebih berhati-hati dalam hal yang bersifat rohani, karena
kerugian dalam hal rohani memberikan pengaruh yang bersifat kekal.
Ay 13:
1)
‘Setelah Yesus tiba’.
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘when Jesus came’ (= ketika Yesus
tiba) - past tense / waktu lampau.
Tetapi:
Bagaimana mengharmonsikan bagian-bagian yang kelihatannya
bertentangan ini?
a)
Kata yang diterjemahkan ‘setelah tiba’ atau ‘came’, dalam bahasa
Yunaninya adalah ELTHON, suatu participle aorist. Seharusnya diterjemahkan
‘having come’. Tetapi ada penafsir-penafsir yang berpendapat bahwa bisa juga
diterjemahkan ‘was coming’. Kalau diambil arti ‘was coming’ maka berarti
Yesus belum tiba di Kaisarea Filipi, dan itu berarti tidak ada pertentangan
antara Matius dan Markus.
b)
Kalau dipilih arti ‘having come’, itu berarti Yesus sudah tiba di Kaisarea
Filipi. Lalu mengapa Markus berkata ‘di tengah jalan’? Perhatikan bahwa Mark
8:27 mengatakan ‘berangkat ke
kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan ...’.
Jadi, mungkin sekali yang dimaksud oleh Markus dengan kata-kata ‘di
tengah jalan’, bukanlah ‘di tengah jalan
antara Betsaida dan Kaisarea Filipi’, tetapi ‘di tengah jalan
antara Kaisarea Filipi dan kampung-kampung di sekitarnya’
(lihat gambar di bawah) Dalam hal ini, berarti ia sudah tiba di Kaisarea Filipi,
lalu berjalan lagi menuju kampung-kampung. Jadi, tidak ada pertentangan antara
Matius dan Markus.
Betsaida (Mark 8:22)
Kaisarea Filipi
kampung2 di sekitar
▲
▲ ▬►
▲
______║_________________________║_____________________║________
▐
▐
▐
▼
▼
▼
Yesus bukan di sini
sudah tiba
Yesus di sini
c)
Sedang Luk 9:18 tidak terlalu sukar untuk diharmoniskan. Bisa saja dalam
perjalanan itu Yesusberhenti untuk berdoa, dan sesudah itu terjadi percakapan
dengan murid-murid.
2)
Ay 13b: pertanyaan Yesus.
a)
Ini merupakan suatu pertanyaan yang penting. Keselamatan seseorang tergantung
jawabannya (yang keluar dari hati) atas pertanyaan ini!
b)
Yesus sudah banyak mengajar murid-murid, menunjukkan mujijat dan sebagainya,
tetapi sekarang Ia memberikan pertanyaan yang begitu dasari. Ini harus ditiru
oleh orang kristen / para hamba Tuhan. Jangan menganggap bahwa ‘orang kristen
lama’ tidak membutuhkan pertanyaan seperti itu!
Di sini
murid-murid tidak menyebutkan tentang orang-orang yang menganggap bahwa Yesus
adalah Beelzebul (bdk. Mat 10:25). Jadi jelaslah bahwa orang-orang yang mereka
sebutkan di sini, hanyalah orang-orang yang kelihatannya ‘pro / ikut’ Yesus,
bukan orang-orang yang anti / memusuhi Yesus. Tetapi bagaimana pandangan mereka
tentang Yesus?
· ada
yang menganggap bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis (Mat 14:2 Luk 9:7).
· ada
yang menganggap bahwa Yesus adalah Elia 9Mal 4:5).
· ada
yang menganggap bahwa Yesus adalah Yeremia (2Esdras 2:18 - apocrypha).
· ada
yang menganggap bahwa Yesus adalah seorang dari para nabi.
Jadi, di antara
orang-orang yang kelihatannya pro / ikut Yesus, tetap ada banyak
pandangan-pandangan yang sama sekali salah / sesat tentang Yesus! Karena itu
kalau saudara melihat seseorang yang kelihatannya pro / ikut Yesus, jangan
terlalu cepat merasa senang atau menganggap bahwa ia sudah betul-betul kristen /
diselamatkan!
1)
Yesus mempribadikan pertanyaan dalam ay 13 tadi. Ini penting bagi setiap
pemberita Firman Tuhan. Jangan biarkan ada ‘gap’ / celah antara Firman Tuhan
yang saudara beritakan dengan orang yang mendengar Firman Tuhan itu. Terapkanlah
Firman Tuhan itu pada hidupnya!
2)
‘Apa katamu’ (ay 15). Kata ‘mu’ dalam bahasa Yunaninya ada dalam
bentuk jamak. Jadi, jelas bahwa pertanyaan ini ditujukan kepada semua murid.
Petrus menjawab sebagai wakil / juru bicara.
1)
Mat 16:16 - Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Mark
8:29 - Engkau adalah Mesias.
Luk
9:20 - Mesias dari Allah.
Perbedaan ini bukan merupakan kontradiksi, dan perbedaan ini
terjadi hanya karena masing-masing penulis hanya menuliskan sebagian dari
jawaban Petrus atas pertanyaan Yesus tersebut. Tentu saja Petrus menjawab secara
lebih panjang lebar, tetapi masing-masing penulis hanya mencatat ringkasannya
saja.
2)
Dalam semua ayat-ayat dalam no 1 di atas, kata ‘Mesias’ seharusnya adalah
‘Kristus’. Dua kata itu artinya memang sama, tetapi kalau Mesias berasal
dari bahasa Ibrani, maka Kristus berasal dari bahasa Yunani. Artinya adalah
‘yang diurapi’.
3)
‘Anak Allah yang hidup’.
a)
Kata ‘hidup’ berhubungan dengan ‘Allah’, bukan dengan ‘Anak’.
NIV:
‘the Son of the living God’ [= Anak dari (Allah yang hidup)].
Allah disebut dengan istilah ‘Allah yang hidup’ untuk
mengkontraskanNya dengan berhala-berhala yang mati.
b)
Sebutan bahwa Yesus adalah Anak Allah menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, atau
bahwa Yesus setingkat / setara dengan Allah (Yoh 5:18 10:33). Jadi, jangan
mengartikan istilah itu menurut pengertian orang jaman sekarang.
Penerapan:
Bisakah saudara
mengakui Yesus dengan pengakuan seperti pengakuan Petrus ini?
1)
Di sini disebut ‘Simon bin Yunus’. Dalam Yoh 21:16-17 dan Yoh 1:42 disebut
‘Simon anak Yohanes’. Apakah 2 bagian ini bertentangan / kontradiksi?
Sebetulnya tidak, karena dalam Mat 16:17 itu kata yang diterjemahkan ‘bin
Yunus’ adalah BARIONA, dimana kata BAR berarti ‘bin’ (= anak dari),
sedangkan kata IONA merupakan singkatan nama Yohanes, ayah Simon. Jadi, kata
‘Yunus’ itu sebetulnya salah terjemahan.
2)
Orang mengenal Kristus dengan benar hanya karena Tuhan menyatakan kepada dia!
Ingatlah ini baik-baik pada waktu memberitakan Injil! Banyaklah berdoa supaya
Tuhan menyatakan Yesus kepada orang-orang yang saudara injili tersebut.
3)
Kata-kata ini secara implicit mengatakan: ‘Celakalah orang yang tidak percaya
kepada Yesus’.
1)
‘Batu karang’ ditafsirkan bermacam-macam:
a)
‘Batu karang menunjuk kepada Kristus. Tetapi kalau diartikan seperti ini,
kalimat dalam ay 18 menjadi tidak masuk akal.
b)
Batu karang menunjuk pada pengakuan / iman Petrus yang dinyatakan dalam ay 16
tadi.
Alasan:
· ‘Petrus’
(Yunani: PETROS) merupakan kata benda berjenis kelamin maswculine / laki-laki,
dan artinya adalah ‘batu kecil’.
· ‘Batu
karang’ (Yunani: PETRA) merupakan kata benda berjenis kelamin feminine /
perempuan, dan artinya adalah ‘batu besar’.
Jadi, kata ‘batu karang’ tidak mungkin menunjuk kepada Petrus,
tetapi pada pengakuan / iman dari Petrus. Memang, apakah arti dari PETROS dan
PETRA itu sama atau berbeda, diperdebatkan. Tetapi kalaupun artinya sama,
mengapa Matius menggunakan kata yang berbeda? Mengapa ia tidak menulis: ‘di
atasmu Aku akan mendirikan ...’
kalau ia memang memaksudkan Petrus?
c) Batu karang menunjuk kepada Petrus.
Alasan: ini cocok dengan flow / aliran dari kalimat ini.
Gereja Roma Katolik memakai ayat ini untuk mengatakan bahwa Petrus
adalah Paus I.
Sekalipun harus diakui bahwa banyak penafsir Protestan yang setuju
bahwa ‘batu karang’ menunjuk kepada Petrus, tetapi jelas bahwa Petrus
bukanlah Paus I!
Dasar:
· Petrus
di sini hanya merupakan wakil dari semua rasul.
Dalam ay 17-19 Yesus menggunakan ‘orang kedua tunggal’ karena
Petrus dianggap sebagai wakil. Bandingkan dengan Mat 18:18 dimana digunakan
‘orang kedua jamak’.
· Rasul-rasul
tidak pernah menganggap Petrus sebagai ‘yang terbesar’. Buktinya: hal itu
sering mereka perdebatkan (Mat 18:1 Luk 22:24-26).
· Gal
2:11-14 dan Kis 15 tidak menunjukkan bahwa Petrus adalah orang yang paling
tinggi pangkatnya dalam gereja.
· Kata-kata
Petrus sendiri menunjukkan bahwa ia tidak percaya ada orang yang bisa dianggap
sebagai ‘yang tertinggi’ dalam gereja. (Mana ayatnya???)
2)
‘Aku akan mendirikan jemaat / gerejaKu’.
Bagian ini menunjukkan secara jelas bahwa satu-satunya orang yang
adalah pemilik / pendiri gereja adalah Tuhan Yesus sendiri! Setiap orang yang
menganggap dirinya pemilik gereja / orang yang paling berkuasa dalam gereja,
pada hakekatnya sedang melakukan kudeta terhadap Tuhan Yesus sendiri!
Dari adanya pengangkatan tua-tua dalam Kitab Suci, maka terlihat
bahwa Tuhan tidak menghendaki ada 1 orang yang memerintah sebagai diktator /
penguasa dalam gereja. Ia menghendaki sekelompok orang (majelis / tua-tua) yang
menjadi pemerintah dalam gerejaNya!
3)
‘Alam maut tak akan menguasainya’.
Kata ‘nya’ menunjuk pada gereja. Ini menunjukkan 2 hal:
a) Kita pasti menang dalam perang rohani ini.
b) Kita terus menerus diserang setan. Karena itu jangan
hidup secara santai.
1)
‘kunci’ menunjuk pada sesuatu untuk membuka / menutup.
Ada 2 macam arti:
a)
Pada kita ada Firman Tuhan / Injil. Kalau kita memberitakan Injil, kita membuka
pintu; kalau kita tidak memberitakan Injil, kita menutup pintu. Bandingkan
dengan Luk 11:52 yang mengatakan bahwa ahli-ahli Taurat mempunyai kunci karena
mereka adalah pengajar Firman Tuhan.
b)
Pemberian otoritas untuk mengijinkan atau melarang masuk. Arti ini sama dengan
ay 19b.
2)
‘ikat’ = melarang.
‘lepas’
= mengijinkan.
Ini dalam arti dari kata-kata itu dalam tradisi penggunaan
kata-kata itu dalam kalangan Yahudi. Hak itu tidak diberikan kepada Petrus saja,
karena dalam Mat 18:18 digunakan kata ganti orang kedua jamak.
Mengapa
dilarang? Ada beberapa kemungkinan:
1)
Takut orang-orang menganggap Yesus sebagai Mesias yang akan membebaskan dari
belenggu Romawi. Ini bisa menimbulkan perang.
2)
Waktunya belum tiba bagi Yesus untuk mati. Karena itu Ia tidak mau murid-murid
memberitakan diriNya sebagai Mesias, karena hal itu akan membuat orang-orang
Yahudi makin membenciNya.
3)
Pengertian murid-murid tentang Mesias masih sangat kurang. Lihat Mat 16:21-22!
Karena itu mereka harus belajar lebih banyak dulu, baru boleh memberitakan Yesus
sebagai Mesias! Kalau saudara mau memberitakan Injil, saudara juga harus banyak
belajar Firman Tuhan!
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali