oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
1)
Ay 24-30: perumpamaan tentang lalang di antara gandum.
Dalam ay 36 murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti
perumpamaan itu, dan dalam ay 37-43 Yesus menjelaskan arti perumpamaan itu.
Jadi, kalau kita mau mengerti Firman Tuhan / Kitab Suci, kita harus berharap dan
meminta kepada Tuhan. Tuhan memang bisa mengajarkan artinya melalui buku /
manusia / hamba Tuhan (Ef 4:11-15), dan karena itu kita harus mau menggunakan
buku / manusia / hamba Tuhan, tetapi harapan kita tidak boleh diletakkan pada
manusia / buku / hamba Tuhan, tetapi kepada Tuhan.
Penerapan:
Berdoalah dengan sungguh-sungguh sebelum membaca Firman Tuhan /
Alkitab, buku rohani, Saat Teduh, ataupun sebelum mendengar khotbah / Pemahaman
Alkitab.
2)
Ay 24,37-38.
a) Ay 24: ‘Hal kerajaan surga itu seumpama orang yang
...’.
Sebetulnya kerajaan surga itu bukanlah digambarkan dengan ‘orang
itu’ tetapi dengan ‘seluruh cerita’. Hal yang sama terdapat dalam Mat
13:31,33,44,45,47.
b)
‘Orang yang menabur benih gandum’ menggambarkan ‘Tuhan yang memproduksi
orang kristen’ (ay 37-38). Perhatikan bahwa di sini benih tidak
menggambarkan Firman Tuhan seperti dalam perumpamaan tentang penabur (Mat
13:1-23).
Tuhan memproduksi orang kristen dengan cara:
· pemberitaan
Injil.
· Tuhan
bekerja dalam diri orang itu (melahirbarukan, memberi terang / pengertian
tentang Injil, memberikan iman dan pertobatan).
c) Penabur menggambarkan Yesus sendiri (ay 37).
Setelah kenaikan Yesus ke surga, Ia tetap adalah nabi, sehingga Ia
tetap memberitakan Firman Tuhan:
· melalui
Roh Kudus (Yoh 16:13-14).
· melalui
hamba-hamba Tuhan (Luk 10:16).
Ini menyebabkan kita mempunyai tugas untuk memberitakan Injil /
Firman Tuhan.
3)
Ay 25,38-39:
a)
‘Musuh yang menaburkan benih lalang’ menggambarkan ‘setan yang memproduksi
orang kristen KTP’. Macam-macam cara yang ia pakai:
· mendorong
orang-orang yang tidak percaya untuk masuk ke dalam gereja, dibaptis, dan bahkan
melayani Tuhan.
· mengeraskan
hati orang-orang di gereja; membuat mereka tidak memperhatikan / mempercayai
Firman Tuhan, memakai anak-anak kecil untuk ribut pada waktu Firman Tuhan
diberitakan.
· memberi
ajaran sesat dalam gereja / menyelewengkan Injil. Misalnya:
* social
gospel / pemberitaan Injil melalui bantuan sosial, dimana mereka hanya pergi ke
panti asuhan atau daerah yang terkena bencana alam, lalu membagi-bagikan uang,
makanan, pakaian, lalu pulang, tanpa memberitakan Injil! Ini banyak dalam
kalangan Protestan yang Liberal.
* pemberitaan
Injil dimana Yesus ditekankan sebagai dokter / penyembuh / pemberi berkat /
kekayaan, dsb. Ini banyak dalam kalangan Kharismatik / Pentakosta.
* penekanan
keselamatan karena perbuatan baik atau karena iman + perbuatan baik (bdk. Kis
15:1-2 Galatia).
Point terakhir ini perlu dicamkan! Setan juga memberitakan ajaran
sesat, dan ia adalah pengkhotbah yang paling rajin. Kalau kita tidak mau dipakai
oleh Allah untuk memberitakan Injil, maka gereja akan makin lama makin dipenuhi
dengan lalang!
Seorang yang bernama Daniel Webster berkata sebagai berikut:
“If
religious books are not widely circulated among the masses in this country, I do
not know what is going to become of us as a nation. If truth be not diffused,
error will be; if God and His Word are not known and received, the devil and his
works will gain the ascendancy; if the evangelical volume does not reach every
hamlet, the pages of a corrupt and licentious literature will; if the power of
the Gospel is not felt throughout the length and breadth of the land, anarchy
and misrule, degradation and misery, corruption and darkness, will reign without
mitigation or end” (= Kalau buku-buku
agama / rohani tidak beredar secara luas di antara rakyat dalam negara ini, saya
tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita sebagai bangsa. Kalau kebenaran tidak
disebarkan, maka kesalahanlah yang akan tersebar; kalau Allah dan FirmanNya
tidak diketahui / dikenal dan diterima, setan dan pekerjaannya akan mendapatkan
kekuasaan / pengaruh; kalau buku-buku injili tidak mencapai setiap desa,
halaman-halaman yang jahat dan literatur yang tidak bermoral akan mencapainya;
kalau kuasa Injil tidak dirasakan diseluruh lebar dan panjang negara ini, maka
anarkhi dan pemerintahan yang salah, keburukan dan kesengsaraan, korupsi /
kejahatan / kecurangan dan kegelapan, akan memerintah tanpa pengurangan atau
akhir).
b)
Perhatikan juga bahwa setan menabur benih lalang di antara gandum (ay 25),
bukan di samping ladang gandum.
Jadi, orang kristen KTP tersebar di dalam gereja, baik dalam
kalangan jemaat biasa (anak-anak, pemuda remaja, dewasa, laki-laki maupun
perempuan), pengurus, majelis, guru Sekolah Minggu, pengkhotbah / Pendeta /
Penginjil. Karena itu jangan mempercayai kekristenan seseorang hanya berdasarkan
jabatan / kedudukannya dalam gereja! Ingat juga bahwa Yudas, yang adalah seorang
rasul, adalah orang kristen KTP!
c)
Setan menabur benih lalang, lalu pergi (ay 26). Dan lalangnya tumbuh
sendiri sekalipun tidak dipelihara.
Kalau menabur benih gandum atau menanam anggur, ada banyak halangan
dan ada banyak hal yang harus dilakukan oleh di penabur (bdk. Mat 13:4-7
Luk 13:8 Yoh 15:2). Dengan jerih payah seperti itupun hasilnya
nanti akan relatif sedikit! Tetapi kalau kita menanam lalang, apalagi enceng
gondok, tanpa dipeliharapun, hasilnya akan luar biasa banyaknya.
Ini menunjukkan bahwa ajaran sesat / tidak karuan akan lebih mudah
berkembang! Mengapa? Karena manusia condong kepada dosa! Bdk. 2Tim 4:3-4 - “Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya
bagi dongeng”.
Calvin: “Man’s
disposition voluntarily so inclines to falsehood that he more quickly derives
error from one word than truth from a wordy discourse”
(= Manusia dengan sukarela begitu condong kepada kepalsuan sehingga ia lebih
cepat mendapatkan kesalahan dari satu kata dari pada kebenaran dari suatu
pelajaran yang panjang) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II,
Chapter II, no 7).
Contoh: gereja-gereja yang ajarannya sesat / tidak karuan justru
yang berkembang, seperti: Saksi Yehovah, Bethany, GBI Tiberias, dan sebagainya.
Hal ini bukannya harus menyebabkan kita putus asa / menyerah,
tetapi sebaliknya harus membuat kita bekerja dengan lebih keras!
4)
Ay 26:
a)
Gandum dan lalang tumbuh bersama-sama.
Ini menunjukkan bahwa dalam setiap gereja / persekutuan mesti ada
orang kristen KTPnya. Dasar dari pandangan ini:
· dalam
12 murid Yesus sendiri ada Yudas Iskariot yang jelas adalah orang kristen KTP.
· dalam
kitab Kisah Rasul yang menunjukkan perkembangan gereja mula-mula, juga ada orang
kristen KTP, seperti Ananias dan Safira (Kis 5:1-11), Simon tukang sihir (Kis
8:9-24), pengajar-pengajar sesat (Kis 15:1-2).
· dalam
surat-surat Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, Yakobus, Ibrani juga banyak diberi
peringatan tentang orang kristen KTP maupun guru-guru palsu. Contoh: Ro 16:17-18
1Kor 5:1-13 1Kor 15:12-dst 2Kor 10:12 2Kor
11:4-5,13-15 2Kor 12:11 Gal 1:6-9 Fil 3:2 Kol
2:8,16-19 2Pet 2 1Yoh 2:18-19 2Yoh 7-10
3Yoh 9-10 Yudas 4 Yak 2:17,26 Ibr 6:4-6 Ibr 10:26-29.
· Surat
Wahyu mengandung surat Yesus kepada 7 gereja (Wah 2-3). Semua mengandung
unsur orang kristen KTP (Wah 2:2,6 Wah 2:9 Wah 2:13-15
Wah 2:20-23 Wah 3:1-3 Wah 3:9 Wah 3:15-18,20).
Seseorang bernama Daniel Defoe mengatakan:
“Wherever
God erects a house of prayer, The Devil always builds a chapel there; And
‘twill be found, upon examination, The latter has the largest congregation”
(= Dimanapun Allah mendirikan rumah doa, Setan selalu membangun sebuah kapel di
sana; Dan kalau diselidiki akan didapatkan, Yang terakhir mempunyai jemaat yang
terbesar) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal
119-120.
Sekalipun setiap gereja / persekutuan pasti ada orang kristen
KTPnya, tetapi ada yang persentasenya tinggi, ada yang rendah. Ini tergantung:
1.
Apakah di gereja itu banyak penginjilan atau tidak.
Pasti adanya orang kristen KTP di setiap gereja menyebabkan
pemberitaan Injil di dalam gereja merupakan sesuatu yang sangat penting. Ini
bisa mengurangi jumlah / presentase orang kristen KTP tersebut. Pemberitaan
Injil tersebut harus dilakukan di:
¨ Sekolah Minggu. Karena itu kita harus memilih guru Sekolah
Minggu yang betul-betul mempunyai jiwa penginjilan.
¨ KKR dewasa / pemuda / remaja.
¨ Antara jemaat (penginjilan secara pribadi). Karena itu kalau
bersekutu, jangan hanya asal bicara, tetapi berbicaralah tentang hal-hal rohani,
seperti keselamatan, dan sebagainya.
2.
Apakah banyak dilakukan doa untuk pertobatan jemaat atau tidak.
Semua pendeta, penginjil, guru Sekolah Minggu, majelis, dan bahkan
jemaat biasa yang sudah betul-betul percaya kepada Kristus, mempunyai kewajiban
untuk mendoakan semua jemaat lain yang masih tergolong orang kristen KTP.
Juga ada satu sikap, khususnya dari pendeta, penginjil, guru-guru
Sekolah Minggu, yang bisa menyebabkan tingginya persentase dari orang kristen
KTP di sebuah gereja, yaitu ‘terlalu mudah menganggap bahwa jemaat sudah
kristen’. Dengan adanya sikap ini, mereka tidak akan memberitakan Injil
ataupun berdoa untuk pertobatan jemaat.
b)
Gandum mirip dengan lalang.
Ini menunjukkan bahwa orang kristen dan orang kristen KTP sukar
dibedakan. Karena itu kita harus sangat berhati-hati dalam:
· memilih
jodoh (bdk. 2Kor 6:14-16).
· mendengar
ajaran dari siapapun.
· memilih
pendeta, penginjil, majelis, guru Sekolah Minggu, pengurus komisi, dan
sebagainya. Memilih secara ngawur / sembarangan sehingga mendudukkan orang
kristen KTP pada kedudukan yang penting dalam gereja, merupakan jalan yang
paling pasti untuk menghancurkan gereja.
5)
Ay 27-30a:
a) Hamba-hamba itu bisa membedakan lalang dengan
gandum.
Saudara juga harus tahu ciri-ciri dari orang kristen KTP:
· tidak
mempunyai keyakinan keselamatan.
· tidak
mempunyai pengertian tentang dasar-dasar kekristenan / Injil.
· tidak
mempunyai kerinduan terhadap Firman Tuhan.
· tidak
peduli pada dosa / tidak berusaha taat / tak ada perubahan hidup ke arah
positif.
· tidak
mempunyai keinginan untuk memberitakan Injil / menyelamatkan jiwa-jiwa di
sekitarnya.
Memang kita tidak akan bisa secara mutlak dan pasti membedakan
orang kristen yang sejati dan orang kristen KTP, tetapi seringkali hal itu bisa
dilakukan.
b)
Ay 28-29 tidak bertentangan dengan siasat gerejani (1Kor 5:1-13
Mat 18:15-17).
Kalau kita tahu seseorang adalah orang kristen KTP, lalu tanpa
kesalahan / dosa yang jelas, kita keluarkan orang itu dari gereja, maka itu
adalah tindakan ‘mencabut lalang’, dan itu dilarang oleh Tuhan. Tetapi kalau
ada orang kristen (baik KTP maupun asli) yang melakukan dosa yang menyolok dan
ia tidak mau bertobat, maka siasat gerejani harus dijalankan.
c)
Tuhan sendiri bisa ‘mengeluarkan’ seseorang dari gereja (bdk. Yoh 15:2).
Ini bisa Ia lakukan dengan:
· membunuh
orang itu (bdk. Kis 5:1-11).
· memberikan
ajaran yang keras (bdk. Yoh 6:60,66).
· memberikan
hal-hal yang lain seperti kekecewaan, marah kepada sesama jemaat / Pendeta,
kemalasan, kebosanan, pindah rumah dan sebagainya.
d)
Mengapa Tuhan membiarkan gereja terus dibebani dengan lalang? Pasti karena ada
gunanya bagi gandum! (bdk. Ro 8:28).
Mungkin supaya orang kristen lebih sabar, lebih banyak berdoa, dan
sebagainya.
6)
Ay 30,39-43.
a) Pemisahan ini merupakan suatu ancaman bagi orang
kristen KTP!
Kalau saudara adalah orang kristen KTP, saudara bisa mengelabui
manusia, tetapi saudara tidak akan bisa mengelabui Tuhan pada akhir jaman (bdk.
Mat 7:21-23). Jadi cepatlah bertobat sebelum terlambat.
b) Ini adalah suatu penghiburan bagi orang kristen yang
sejati!
Apakah saudara susah melihat gereja dipenuhi dan bahkan dikacau
oleh orang kristen KTP? Sabarlah, akan datang waktunya dimana saudara dipisahkan
dari mereka dan mereka akan menerima ganjaran mereka!
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali