KEBAKTIAN

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

 

Minggu, tgl 15 Maret 2020, pk 09.00 & 17.00

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

LUKAS 10:1-24 (1)

 

Luk 10:1-24 - “(1) Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya. (2) KataNya kepada mereka: ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. (3) Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. (4) Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. (5) Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. (6) Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (7) Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. (8) Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, (9) dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. (10) Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: (11) Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. (12) Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’ (13) ‘Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. (14) Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (15) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! (16) Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.’ (17) Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: ‘Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi namaMu.’ (18) Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (19) Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. (20) Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.’ (21) Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (22) Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.’ (23) Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-muridNya tersendiri dan berkata: ‘Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. (24) Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.’.

 

Pendahuluan.

 

William Hendriksen: “After hearing about the three would-be followers (9:57–62) it is a delight to read about a large group of sincere and enthusiastic disciples of Jesus, men who offered no excuses when called to serve. Without reservation they answered the call and, to a considerable extent, were successful in their mission (see verse 17).” [= Setelah mendengar tentang tiga calon pengikut (9:57-62) merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk membaca tentang suatu kelompok yang besar dari murid-murid Yesus yang tulus / sungguh-sungguh dan bersemangat, orang-orang yang tidak mengajukan alasan-alasan pada waktu dipanggil untuk melayani. Tanpa syarat mereka menanggapi panggilan itu dan, sampai pada suatu tingkat yang cukup besar, mereka sukses dalam missi mereka (lihat ay 17).].

 

William Hendriksen: “Chapter 10 is clearly divisible into two parts. In Part I (verses 1–24) we are told that Jesus sent out seventy or seventy-two men to announce and prepare the people for his own coming, and with that in view to proclaim the gospel of the kingdom of God (see verse 1b). As shown in the summary on p. 533, these twenty-four verses can be divided into four paragraphs, as follows: (a) the appointment of these men and the charge given to them (verses 1–12); (b) the punishment awaiting those who reject their and/or their Master’s message (verses 13–16); (c) the report of the missionaries upon their return, a report filled with joyful enthusiasm (verses 17–20); and (d) Jesus’ own rejoicing voiced in praise addressed to the Father, and his assurance, given to the returned witnesses, that they had been privileged above ‘many prophets and kings’ (verses 21–24).” [= Pasal 10 secara jelas bisa dibagi menjadi dua bagian. Dalam Bagian I (ay 1-24) kita diberitahu bahwa Yesus mengutus 70 atau 72 orang untuk mengumumkan dan mempersiapkan orang-orang untuk kedatanganNya sendiri, dan dengan memperhatikan hal itu mereka memproklamirkan injil kerajaan Allah (lihat ay 1b). Seperti ditunjukkan dalam ringkasan pada hal 533, ke 24 ayat ini bisa dibagi menjadi 4 paragraf, sebagai berikut: (a) penetapan orang-orang ini dan kewajiban / perintah yang diberikan kepada mereka (ay 1-12); (b) hukuman yang menantikan mereka yang menolak berita / pesan mereka dan / atau berita / pesan Tuan / Guru mereka (ay 13-16); (c) laporan dari para misionaris pada waktu mereka kembali, suatu laporan yang dipenuhi dengan semangat / kegairahan yang penuh sukacita (ay 17-20); dan (d) sukacita Yesus sendiri yang dinyatakan dalam pujian yang ditujukan kepada Bapa, dan keyakinan / jaminanNya, yang diberikan kepada saksi-saksi yang kembali, sehingga mereka diberi hak di atas ‘banyak nabi-nabi dan raja-raja’ (ay 21-24).].

 

Dalam Luk 9 / Mat 10 ada pengutusan 12 murid, dan dalam Luk 10 pengutusan 70 murid!

 

Pulpit Commentary: “Ch. 9:1–6 and ch. 10:1–11. - The mission of the twelve, and the mission of the seventy. The differences between the two missions can be easily distinguished. The scene of the mission related in the ninth chapter is Northern Galilee; the scene of the mission related in the tenth chapter is Southern Galilee.” [= Psl 9:1-6 dan psl 10:1-11. - Missi dari 12 murid, dan missi dari 70 murid. Perbedaan antara kedua missi bisa dibedakan dengan mudah. Tempat dari missi yang diceritakan dalam pasal 9 adalah Galilea Utara; tempat dari missi yang diceritakan dalam pasal 10 adalah Galilea Selatan.].

 

I) Pengutusan 70 murid.

 

Ay 1: Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya..

 

1)   Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk.

 

William Hendriksen: “Note the following: a. ‘After this.’ This probably means: after Jesus started on his journey to Jerusalem, as recorded in 9:51. b. ‘The Lord.’ Elsewhere - see N.T.C. on Mark, p. 435 - it has been shown that the title ‘Lord’ was given to Jesus long before his bodily resurrection, and that not only Luke and John but also Matthew and Mark use this appellation with reference to him.” [= Perhatikan hal-hal berikut ini: a. ‘Setelah itu’ / ‘kemudian dari pada itu’. Ini mungkin berarti: setelah Yesus memulai perjalanannya ke Yerusalem, seperti yang dicatat dalam 9:51. b. ‘Tuhan’. Di tempat lain - lihat N. T. C. tentang Markus, hal 435 - telah ditunjukkan bahwa gelar ‘Tuhan’ diberikan kepada Yesus jauh sebelum kebangkitan jasmaniNya, dan bahwa bukan hanya Lukas dan Yohanes tetapi juga Matius dan Markus menggunakan gelar ini berkenaan dengan Dia.].

 

Pada pemberitaan malaikat-malaikat tentang kelahiran Yesus, Ia sudah disebut ‘Tuhan’!

 

Luk 2:11 - “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”.

 

2)   tujuh puluh murid yang lain,.

 

a)         ‘Tujuh puluh’.

KJV/RSV/NASB: seventy [= tujuh puluh].

NIV: seventy-two [= tujuh puluh dua].

Catatan: memang ada perbedaan dalam manuscript-manuscript di sini, ada yang menuliskan 70 dan ada yang 72.

 

Adam Clarke: Several MSS. and versions have ‘seventy-two.’ Sometimes the Jews chose six out of each tribe: this was the number of the great Sanhedrin. The names of these seventy disciples are found in the margin of some ancient MSS., but this authority is questionable. [= Beberapa manuscript dan versi mempunyai ‘tujuh puluh dua’. Pada suatu waktu di masa yang lalu orang-orang Yahudi memilih enam dari setiap suku: ini adalah bilangan dari Sanhedrin yang agung. Nama-nama dari tujuh puluh murid ini ditemukan di catatan tepi dari beberapa manuscript-manuscript kuno, tetapi otoritas / sumber ini diragukan.].

 

Bruce Metzger: Was it seventy or seventy-two whom Jesus appointed and sent on ahead of him? The external evidence is almost evenly divided.[= Apakah itu tujuh puluh atau tujuh puluh dua yang Yesus tetapkan / tunjuk dan utus mendahului Dia? Bukti external terbagi hampir secara sama.].

Lalu ia menyebutkan manuscript-manuscript yang menyebutkan 70 dan manuscript-manuscript yang menyebutkan 72.

 

William Hendriksen: “Textual evidence (both here and in verse 17) is insufficient to establish, beyond reasonable doubt, whether ‘seventy’ or ‘seventy-two’ is correct. ... I, for one, do not have the answer, though I lean toward seventy-two.” [= Bukti text (baik di sini dan dalam ay 17) adalah tidak cukup untuk menetapkan, tanpa keraguan yang logis, apakah ‘tujuh puluh’ atau ‘tujuh puluh dua’ yang benar. ... Saya tidak mempunyai jawabannya, sekalipun saya condong pada ‘tujuh puluh dua’.].

 

Adam Clarke: Our blessed Lord formed everything in his church on the model of the Jewish church; and why? Because it was the pattern shown by God himself, the divine form, which pointed out the heavenly substance which now began to be established in its place. As he before had chosen twelve apostles, in reference to the twelve patriarchs, who were the chiefs of the twelve tribes, and the heads of the Jewish church, he now publicly appointed (for so the word ‎anedeixeN means) seventy others, as Moses did the seventy elders whom he associated with himself to assist him in the government of the people. Ex 18:19; 24:1-9.[= Tuhan kita yang terpuji membentuk segala sesuatu dalam gerejaNya sesuai dengan model dari gereja Yahudi; dan mengapa? Karena itu adalah pola yang ditunjukkan oleh Allah sendiri, bentuk ilahi, yang menunjukkan substansi surgawi yang sekarang mulai didirikan di tempatnya. Sebagaimana sebelumnya Ia telah memilih 12 rasul, dalam hubungannya dengan 12 kepala suku, yang adalah kepala-kepala dari 12 suku, dan kepala-kepala dari gereja Yahudi, sekarang Ia secara umum menetapkan (karena demikianlah kata ANEDEIXEN berarti) 70 yang lain, seperti Musa menetapkan 70 tua-tua yang ia gabungkan dengan dirinya sendiri untuk membantunya dalam pemerintahan dari bangsa itu. Kel 18:19; 24:1-9.].

 

Kel 18:13-26 - “(13) Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. (14) Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: ‘Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?’ (15) Kata Musa kepada mertuanya itu: ‘Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. (16) Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah.’ (17) Tetapi mertua Musa menjawabnya: ‘Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. (18) Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. (19) Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. (20) Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan. (21) Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. (22) Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. (23) Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya.’ (24) Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. (25) Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. (26) Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.”.

Catatan: memang dari text ini tak terlihat bahwa jumlah mereka 70, tetapi ini terlihat dalam text di bawah ini.

 

Kel 24:1-9 - “(1) Berfirmanlah Ia kepada Musa: ‘Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh. (2) Hanya Musa sendirilah yang mendekat kepada TUHAN, tetapi mereka itu tidak boleh mendekat, dan bangsa itu tidak boleh naik bersama-sama dengan dia.’ (3) Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: ‘Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan.’ (4) Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel. (5) Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada TUHAN. (6) Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. (7) Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: ‘Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan.’ (8) Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: ‘Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.’ (9) Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel..

 

William Hendriksen: “Besides, does not the mention of these seventy or seventy-two stress the fact that kingdom work is not limited to the few; for example, to Jesus and The Twelve, but that every believer should participate? Note: first there was Jesus; then also The Twelve, now also the seventy-two; and these, in turn, are told to pray that the Lord may send forth (still more) laborers into his harvest. ‘There is a task for everyone. There is a task for me.’” [= Disamping, bukankah penyebutan dari tujuh puluh atau tujuh puluh dua murid ini menekankan fakta bahwa pekerjaan kerajaan tidak dibatasi pada sedikit orang; misalnya pada Yesus dan 12 murid, tetapi bahwa setiap orang percaya harus berpartisipasi? Perhatikan: pertama di sana ada Yesus; lalu juga 12 murid, sekarang juga tujuh puluh dua murid; dan mereka, selanjutnya diperintahkan untuk berdoa supaya Tuhan mengutus lebih banyak pekerja-pekerja ke dalam panen / penuaianNya (ay 2). ‘Di sana ada suatu tugas bagi setiap orang. Di sana ada suatu tugas bagi saya’.].

 

Luk 10:2 - “KataNya kepada mereka: ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”.

 

Calvin: As to the number ‘seventy,’ he appears to have followed that order to which the people had already been long accustomed. ... There was a similar reason for these ‘seventy.’ We know that Moses, finding himself insufficient for the burden, took ‘seventy’ judges to be associated with him in governing the people, (Exodus 18:22; 24:1.) But when the Jews returned from the Babylonish captivity, they had a council or συνέδριον - which was corrupted into ‘Sanedrin’ - consisting of seventy-two judges. As usually happens with such numbers, when they spoke of the council, they called them only the ‘seventy’ judges; and Philo assures us, that they were chosen out of the posterity of David, that there might be some remaining authority in the royal line. After various calamities, this was the finishing stroke, when Herod abolished that council, and thus deprived the people of a legitimate share in the government. Now as the return from Babylon prefigured a true and complete redemption, the reason why our Lord chooses ‘seventy’ heralds of his coming appears to be, to hold out the restoration of their fallen state; and as the people were to be united under one head, he does not give them authority as judges, but only commands them to go before him, that he may possess the sole power.[= Berkenaan dengan bilangan ‘tujuh puluh’, Ia kelihatannya telah mengikuti sistim yang sudah ditetapkan pada mana bangsa itu telah lama terbiasa. ... Di sana ada alasan yang serupa untuk ‘tujuh puluh’ itu. Kita tahu bahwa Musa, pada waktu mendapati dirinya sendiri tidak cukup untuk beban itu, mengambil ‘tujuh puluh’ hakim-hakim untuk digabungkan dengan dia dalam memerintah bangsa itu, (Kel 18:22; 24:1). Tetapi pada waktu orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan Babilonia, mereka mempunyai suatu dewan atau συνέδριον (SUNEDRION) - yang dirusak menjadi SANHEDRIN - terdiri dari tujuh puluh dua hakim-hakim. Seperti yang biasa terjadi dengan bilangan-bilangan seperti itu, pada waktu mereka berbicara tentang dewan itu, mereka menyebut mereka hanya ‘tujuh puluh’ hakim-hakim; dan Philo meyakinkan kita, bahwa mereka dipilih dari keturunan Daud, supaya di sana bisa ada sedikit otoritas yang tersisa dalam garis kerajaan. Setelah bermacam-macam bencana, ini adalah pukulan yang menghancurkan, pada waktu Herodes menghapuskan dewan itu, dan dengan demikian mencabut dari bangsa itu suatu pengambil bagian yang sah dalam pemerintahan. Karena kembalinya dari Babilonia membayangkan lebih dulu suatu penebusan yang benar dan lengkap, alasan mengapa Tuhan kita memilih ‘tujuh puluh’ pemberita / pendahulu dari kedatanganNya, kelihatannya adalah untuk menawarkan / melanjutkan pemulihan dari keadaan jatuh mereka; dan karena bangsa itu harus dipersatukan di bawah satu kepala, Ia tidak memberi mereka otoritas sebagai hakim-hakim, tetapi hanya memerintah mereka untuk pergi / berjalan di depanNya, sehingga hanya Ia yang bisa mempunyai satu-satunya kuasa.].

 

Kel 24:1,9 - (1) Berfirmanlah Ia kepada Musa: ‘Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh. ... (9) Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel..

 

Bil 11:24-25 - (24) Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah. (25) Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambilNya (sebagian) dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruhNya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi..

Bagian yang saya coret itu seharusnya tidak ada; dan bagian yang saya garis-bawahi salah terjemahan.

KJV/RSV/NIV/NASB: ‘they prophesied’ [= mereka bernubuat].

 

b)         ‘murid yang lain’.

Seorang ‘murid’ adalah orang yang sudah ikut Yesus dan belajar dari Yesus!! Setelah jadi murid, baru diutus untuk pelayanan!! Banyak orang kristen jaman sekarang melakukan pelayanan tanpa mau belajar! Apalagi mereka yang bertobat dari agama lain, khususnya kalau dalam agama lain itu mereka sudah adalah pengkhotbah, maka mereka langsung menjadi pendeta tanpa belajar secara serius!

 

3)   lalu mengutus mereka.

 

The Biblical Illustrator (tentang Mat 10:1): Called to the ministry: - The attorney that pleads at the bar may have as good gifts as the judge that sits upon the bench; but he must have a lawful commission before he sit as a judge: if it be thus in civil matters, much more in church matters, which are of higher concern. Those, therefore, who usurp the work of the ministry without being solemnly set apart for it, discover more pride than zeal, and they can expect no blessing.[= Dipanggil pada pelayanan: - Pengacara yang memohon di belakang pagar pembatas bisa mempunyai karunia-karunia yang baik sama seperti hakim yang duduk di tempat duduknya; tetapi ia harus mempunyai suatu dokumen resmi yang sah sebelum ia duduk sebagai seorang hakim: jika itu adalah demikian dalam urusan-urusan sipil, lebih-lebih dalam urusan-urusan gereja, yang merupakan urusan yang lebih tinggi. Karena itu, mereka yang merebut pekerjaan pelayanan tanpa dipisahkan secara kudus untuk itu, menunjukkan kesombongan lebih dari pada semangat, dan mereka tidak bisa mengharapkan berkat.].

 

Ini menunjukkan bahwa orang yang terjun ke dalam suatu pelayanan, membutuhkan panggilan Tuhan, apalagi kalau itu suatu pelayanan sebagai hamba Tuhan!

Kalau seseorang menjadi hamba Tuhan itu karena keinginan sendiri, atau dorongan orang lain, apalagi kalau itu karena uang, maka ia sebetulnya adalah seorang nabi palsu!

 

4)   ‘berdua-dua’.

 

William Hendriksen: “When the question is asked, ‘Why two by two?’ practical considerations such as: to help and encourage each other (cf. Eccles. 4:9); and to be valid witnesses (Num. 35:30; Deut. 19:15; Matt. 18:16; John 8:17; II Cor. 13:1; I Tim. 5:19; Heb. 10:28) occur to the mind immediately. The same practical considerations undoubtedly also explain why the seventy-two were sent out ‘two by two.’” [= Pada waktu pertanyaan ditanyakan, ‘Mengapa berdua-dua?’ pertimbangan-pertimbangan praktis seperti: untuk saling menolong dan menguatkan hati satu sama lain (bdk. Pkh 4:9); dan supaya menjadi saksi-saksi yang sah (Bil 35:30; Ul 19:15; Mat 18:16; Yoh 8:17; 2Kor 13:1; 1Tim 5:19; Ibr 10:28) segera muncul pada pikiran. Pertimbangan-pertimbangan praktis yang sama secara tidak diragukan juga menjelaskan mengapa ke tujuh puluh dua murid diutus ‘berdua-dua’.].

 

Pkh 4:9-12 - “(9) Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. (10) Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! (11) Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? (12) Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”.

 

Ul 19:15 - ‘Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan..

 

Mat 18:16 - Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan..

 

Yoh 8:17 - Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;.

 

2Kor 13:1 - Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah..

 

1Tim 5:19 - Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi..

 

Ibr 10:28 - Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi..

 

Calvin: “‘And sent them by two and two.’ He appears to have done so on account of their weakness. There was reason to fear, that individually they would not have the boldness necessary for the vigorous discharge of their office; and therefore, that they may encourage one another, they are sent ‘by two and two.’[= ‘Dan mengutus mereka berdua-dua’. Ia kelihatannya telah melakukan demikian karena kelemahan mereka. Di sana ada alasan untuk takut, bahwa secara individuil mereka tidak akan mempunyai keberanian yang dibutuhkan untuk pelaksanaan yang efektif dari tugas / jabatan mereka; dan karena itu, supaya mereka bisa saling menguatkan, mereka diutus ‘berdua-dua’.].

 

Adam Clarke: These Christ sent by two and two: 1. To teach them the necessity of concord among the ministers of righteousness. 2. That in the mouths of two witnesses everything might be established. And, 3. That they might comfort and support each other in their difficult labour.[= Orang-orang ini Kristus utus berdua-dua: 1. Untuk mengajar mereka perlunya persahabatan di antara pelayan-pelayan kebenaran. 2. Supaya dalam mulut dari 2 saksi-saksi segala sesuatu bisa diteguhkan. Dan, 3. Supaya mereka bisa menghibur dan mendukung / menopang satu sama lain dalam jerih payah / pekerjaan mereka yang sukar.].

 

Barnes’ Notes: ‘Two and two.’ ... Our Lord in this showed the propriety of having ‘a religious friend,’ who would be a confidant and help. Every Christian, and especially every Christian minister, needs such a friend, and should seek some one to whom he can unbosom himself, and with whom he can mingle his feelings and prayers.[= ‘Berdua-dua’. ... Tuhan kita dalam hal ini menunjukkan kepatutan dari mempunyai ‘seorang sahabat yang relijius’, yang menjadi seorang yang dipercayai dan penolong. Setiap orang Kristen, dan khususnya setiap pelayan Kristen, membutuhkan seorang sahabat seperti itu, dan harus mencari seseorang kepada siapa ia bisa menyatakan isi hatinya / rahasia-rahasianya sendiri, dan dengan siapa ia bisa menggabungkan perasaan-perasaan dan doa-doanya.].

 

5)   mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya..

 

Mereka ini diutus untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum Yesus sendiri datang ke tempat-tempat itu.

 

Calvin: That the Apostles had returned to Christ before these seventy were substituted in their room, may be inferred from many circumstances. The twelve, therefore, were sent to awaken in the Jews the hope of an approaching salvation. After their return, as it was necessary that higher expectation should be excited, others were sent in greater numbers, as secondary heralds, to spread universally in every place the report of Christ’s coming.[= Bahwa rasul-rasul telah kembali kepada Kristus sebelum 70 orang ini menggantikan di tempat mereka, bisa disimpulkan dari banyak keadaan. Karena itu, 12 rasul diutus untuk membangunkan dalam orang-orang Yahudi pengharapan tentang keselamatan yang mendekat. Setelah kembalinya mereka, karena adalah perlu bahwa pengharapan yang lebih tinggi harus diaktifkan / dibangkitkan, maka orang-orang lain diutus dalam jumlah yang lebih besar, sebagai utusan-utusan / pemberita-pemberita sekunder, untuk menyebarkan secara universal di setiap tempat laporan tentang kedatangan Kristus.].

 

Bagi setiap orang yang diutus oleh Kristus harus diperhatikan kata-kata di bawah ini!

 

The Biblical Illustrator (tentang Mat 10:1): Let our one theme be Christ, not our own whims and fancies and crotchets, but Him. Rather ourselves out of sight, unknown, unthought of, hidden in the excess of light which streams from Him. You are familiar with the story of the artist who undertook the task of painting the portrait of our Lord. When complete, you remember, he thought it needed some embellishments, which were therefore supplied. When the picture was exhibited, to his horror and disappointment the attention of the beholders was diverted from the grand central figure to the flowers and trees which grew around. Without the slightest hesitation or remorse, he grasped his brush and obliterated everything that withdrew the mind from that which should fascinate every eye. The moral is obvious.[= Hendaklah thema kita adalah Kristus, bukan gagasan yang tiba-tiba dan khayalan dan pandangan kita sendiri, tetapi Dia. Lebih baik diri kita sendiri tak kelihatan, tak dikenal, tak dipikirkan, tersembunyi dalam terang berlebihan yang mengalir / bersinar dari Dia. Kamu akrab dengan cerita tentang seorang artis yang memulai suatu pekerjaan melukis foto dari Tuhan kita. Pada waktu selesai, ia menganggap itu membutuhkan beberapa dekorasi, yang karena itu lalu ditambahkan. Pada waktu lukisan itu dipamerkan, ia terkejut dan kecewa karena perhatian dari para penonton dialihkan dari orang yang merupakan pusat yang agung pada bunga-bunga dan pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya. Tanpa keraguan atau penyesalan / kesedihan sedikitpun, ia mengambil sikat / kuasnya dan menghapuskan segala sesuatu yang menarik pikiran dari itu yang seharusnya menarik perhatian dari setiap mata. Ajaran moralnya adalah jelas.].

 

 

 

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ