(Rungkut
Megah Raya, blok D no 16)
Minggu,
tgl 8 Juli 2012, pk 17.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(HP:
7064-1331 / 6050-1331)
Kitab
kehidupan(1)
Yes
4:3 - “Dan orang yang tertinggal di
Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di
Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup”.
Dan
12:1 - “‘Pada
waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi
anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti
yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.
Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang
didapati namanya tertulis dalam Kitab itu”.
Luk 10:20
- “Namun
demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga.’”.
Fil 4:3
- “Bahkan,
kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena
mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan
Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum
dalam kitab kehidupan”.
Ibr
12:23 - “dan
kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan
kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang
benar yang telah menjadi sempurna”.
Wah 20:12,15
- “(12)
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta
itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu
kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. ... (15) Dan setiap
orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia
dilemparkan ke dalam lautan api itu”.
Wah 21:27
- “Tetapi
tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan
kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan Anak Domba itu”.
Wah 17:8
- “Adapun
binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul
dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di
bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia
dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah
ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi”.
Wah 13:8
- “Dan
semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang
yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan
dari Anak Domba, yang telah disembelih”.
Maz 69:29
- “Biarlah
mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat
bersama-sama dengan orang-orang yang benar!”.
Kel 32:31-33
- “Lalu
kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: ‘Ah, bangsa ini telah berbuat
dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. (32) Tetapi
sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu - dan jika tidak, hapuskanlah
kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.’ (33) Tetapi TUHAN
berfirman kepada Musa: ‘Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah
yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu”.
Wah
22:19 - “Dan jikalau
seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka
Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini”.
KJV:
‘God shall take away his part out of the book of life, and out of the
holy city, and from the things which are written in this book’ (= Allah
akan mengambil bagiannya dari kitab kehidupan, dan dari kota kudus, dan dari
hal-hal yang dituliskan dalam kitab ini).
RSV:
‘God will take away his share in the tree of life and in the holy city,
which are described in this book’ (= Allah akan mengambil bagiannya
dalam pohon kehidupan dan dalam kota kudus, yang digambarkan dalam kitab ini).
Hanya
NKJV yang menterjemahkan seperti KJV, sedangkan NIV/NASB/ASV menterjemahkan
seperti RSV.
Wah
3:5 - “Barangsiapa
menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan
menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya
di hadapan BapaKu dan di hadapan para malaikatNya”.
Pdt.
Jusuf B. S.: “Buku
kehidupan adalah catatan dari orang-orang percaya yang masuk Surga, termasuk
segala pahalanya, yang ditulis Allah. Buku ini tidak berbentuk seperti buku
catatan kita, juga bukan seperti disket-disket komputer, tetapi jauh lebih
canggih yaitu suatu catatan dengan cara Illahi yang sempurna, tidak bisa salah /
hilang dan betul-betul tercatat dengan rapi, teliti, langkah (?) dan betul”
- ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 55.
Pdt.
Jusuf B. S.: “Di
mana terdapat buku ini? Terletak di hadapan hadirat Tuhan, itu berarti ada di
dalam Surga” -
‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 56.
Kelihatannya
dia percaya bahwa betul-betul ada catatan seperti itu, sekalipun bentuknya tidak
ia ketahui. Pertanyaannya: apakah Allah yang maha tahu itu membutuhkan catatan dalam
bentuk apapun?
Pdt.
Jusuf B. S.: “Buku
Kehidupan bukanlah catatan dari nama-nama orang yang pernah lahir dan hidup di
dunia. Tetapi setiap orang yang percaya, yang mengakui nama Yesus, ia selamat
dan menjadi putra Allah, baru namanya ditulis di dalam buku hayat”
- ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 60.
Jadi
ia percaya bahwa penulisan nama dalam kitab kehidupan itu baru dilakukan pada
saat orangnya percaya kepada Yesus.
Pdt.
Jusuf B. S.: “Nama
di dalam Buku Kehidupan masih dapat dihapus! Selama kita hidup di dunia ini,
masih dapat terjadi perubahan. Bukan satu kali selamat tetap selamat. Sebab itu
Tuhan menyuruh kita memelihara keselamatan itu dengan hati-hati”
- ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 63.
Pdt.
Jusuf B. S.: “Dalam
Kel 32:33 nama-nama orang Israel akan dihapus dari dalam Buku Kehidupan oleh
sebab dosa-dosanya. Tuhan tidak akan mengancam atau menindak dengan sesuatu
dusta atau omong kosong. Sebab itu penghapusan nama dari Buku Kehidupan itu ada,
bisa terjadi! Musa memintakan ampun sehingga hal itu ditunda”
- ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 64.
Ia
percaya bahwa nama seseorang bisa dihapuskan dari kitab kehidupan. Dengan kata
lain orang itu kehilangan keselamatannya.
1) Memang
benar bahwa kitab kehidupan mencatat nama-nama orang yang percaya kepada Yesus
dan diselamatkan.
a) Luk 10:20 - “Namun
demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.’”.
Adam
Clarke (tentang Luk 10:20): “‘Because
your names are written in heaven.’ This form of speech is taken from the
ancient custom of writing the names of all the citizens in a public register,
that the several families might be known, and the inheritances properly
preserved. This custom is still observed even in these kingdoms, though not
particularly noticed. Every child that is born in the land is ordered to be
registered, with the names of its parents, and the time when born, baptized, or
registered; and this register is generally kept in the parish church, or in some
public place of safety. Such a register as this is called in Phil 4:3; Rev 3:5,
etc., the book of life, i.e. the book or register where the persons were
enrolled as they came into life. It appears also probable, that when any person
died, or behaved improperly, his name was sought out and erased from the book,
to prevent any confusion that might happen in consequence of improper persons
laying claim to an estate, and to cut off the unworthy from the rights and
privileges of the peaceable, upright citizens. To this custom of blotting the
names of deceased and disorderly persons out of the public registers, there
appear to be allusions, Ex 32:32, where see the note; and Rev 3:5; Deut 9:14;
25:19; 29:20; 2 Kings 14:27; Ps 69:28; 109:13, and in other places”
(= ‘Karena namamu ada terdaftar di sorga’.
Bentuk ucapan ini diambil dari kebiasaan kuno tentang penulisan nama dari semua
warga negara dalam suatu catatan umum, supaya berapa keluarga bisa diketahui,
dan warisan-warisan dijaga / dipelihara dengan benar. Kebiasaan ini tetap
dijalankan bahkan dalam kerajaan-kerajaan ini, sekalipun tidak diperhatikan
secara khusus. Setiap anak yang dilahirkan dalam negeri itu diperintahkan untuk
dicatat, bersama dengan nama dari orang tuanya, dan saat dilahirkan, dibaptis,
atau dicatat; dan catatan ini biasanya disimpan di gereja wilayah, atau di suatu
tempat umum yang aman. Catatan seperti ini disebut / dinamakan dalam Fil 4:3;
Wah 3:5, dsb, ‘kitab kehidupan’, yaitu kitab atau catatan dimana orang-orang
didaftarkan pada waktu mereka lahir. Kelihatannya juga memungkinkan, bahwa pada
waktu siapapun mati, atau berkelakuan secara tidak benar, namanya dicari dan
dihapuskan dari kitab itu, untuk mencegah kebingungan yang bisa / mungkin
terjadi sebagai akibat dari adanya orang-orang yang tidak benar yang mengclaim
suatu tanah milik, dan untuk membuang orang-orang yang tidak layak dari hak-hak
dari warga negara yang suka damai dan jujur. Terhadap kebiasaan penghapusan nama
dari orang-orang mati dan melanggar peraturan dari catatan umum inilah muncul
kiasan-kiasan, Kel 32:32, dimana lihat catatan; dan Wah 3:5; Ul 9:14; 25:19;
29:20; 2Raja 14:27; Maz 69:29; 109:13, dan di tempat-tempat lain).
Lenski
(tentang Luk 10:20): “‘Nevertheless’
means that, although all this is true as just stated by Jesus, and although all
this affords much cause for joy to the Seventy, not in this are they to go on
rejoicing, ‘that the demons are submitting to you.’ Why not rejoice in this?
Because it would be dangerous. Matt. 7:22 shows that one may even prophesy, cast
out devils, and do wonderful things and yet be lost. It is not the exercise of
some charism that saves but this fact that our names are written in the book of
life. Casting out ever so many devils does not insure our own escape from the
devil. This joy may lead to pride, to false notions of merit, and to other
dangers to ourselves. ... We are not to rejoice at all over our ability to
conquer demons. That is something outside of us, something that is really not
done by us but by Jesus, in which we are only his tools. We are to go on
rejoicing in something that is, indeed, personal to ourselves and not as having
been done by
us but as having been done for
us. ... Our constant and abiding joy (durative present imperative) is in this
‘that our names have been enrolled in heaven,’ the perfect denoting that
they now stand so enrolled. Note well the passive: God enrolled them, this he
did for
us. The figure may be taken from the genealogical records that were kept by the
Jews, in which only their people’s names were entered. To get the force of the
expression compare the passages on blotting out (negative) and on being written
in (positive): Exod. 32:32; Ps. 69:28; Isa. 4:3; Phil. 4:3; Dan. 12:1; Rev. 3:5;
13:8; 20:12; 21:27. To be enrolled in the heavens means to be justified by God
and to be accepted by him as one of his children; and to be permanently so
enrolled means that we are among the number of the elect. The book of life is
Christ, in whom all are written who are brought to faith by his gospel. ... Our
joy over being written in this book is to increase until in heaven itself we see
our names written there. To have our names thus written is the greatest victory
over Satan”
(= ‘Namun
demikian’ berarti bahwa, sekalipun semua ini adalah benar seperti yang baru
dinyatakan oleh Yesus, dan sekalipun semua ini menghasilkan / memberikan banyak
penyebab untuk sukacita bagi ke 70 murid itu, bukan dalam hal ini mereka terus
bersukacita, ‘bahwa roh-roh jahat tunduk kepadamu’. Mengapa tidak
bersukacita dalam hal ini? Karena itu berbahaya. Mat 7:22 menunjukkan bahwa
seseorang bahkan bisa bernubuat, mengusir setan-setan, dan melakukan hal-hal
yang ajaib, tetapi tetap terhilang. Bukanlah pelaksanaan dari kharisma / karunia
yang menyelamatkan tetapi fakta ini bahwa nama-nama kita ditulis dalam kitab
kehidupan. Mengusir begitu banyak setan tidak menjamin kelolosan kita sendiri
dari setan. Sukacita ini bisa membimbing pada kesombongan, pada dugaan / pikiran
yang salah tentang jasa / kebaikan, dan pada bahaya-bahaya lain bagi diri kita
sendiri. ... Kita tidak boleh bersukacita sama sekali atas kemampuan kita untuk
mengalahkan roh-roh jahat. Ini adalah sesuatu di luar kita, sesuatu yang
sebetulnya bukan dilakukan oleh kita tetapi oleh Yesus, dalam mana kita hanyalah
merupakan alat-alatNya. Kita harus terus bersukacita dalam sesuatu yang memang
bersifat pribadi bagi kita sendiri, dan bukan telah dilakukan oleh kita
tetapi yang telah dilakukan bagi / untuk kita. ... Sukacita kita yang
konstan dan menetap (kata perintah bentuk present yang terus menerus) adalah
dalam hal ini ‘bahwa nama-nama kita telah terdaftar di surga’, bentuk
perfect tense menunjukkan bahwa mereka sekarang tetap terdaftar seperti itu.
Perhatikan dengan baik bentuk pasifnya: Allah mendaftar mereka, ini Ia lakukan bagi
/ untuk kita. Gambaran ini mungkin diambil dari catatan silsilah yang
dipelihara oleh orang-orang Yahudi, dalam mana hanya nama-nama bangsa mereka
dimasukkan. Untuk
mendapatkan kekuatan dari ungkapan ini bandingkan text-text tentang penghapusan
(negatif) dan tentang penulisan dalam (positif): Kel 32:32; Maz 69:29; Yes 4:3; Fil 4:3; Dan 12:1; Wah
3:5; 13:8; 20:12; 21:27. Dicatat di surga berarti dibenarkan oleh Allah dan
diterima olehNya sebagai salah satu anak-anakNya; dan didaftarkan seperti itu
secara permanen berarti bahwa kita ada di antara jumlah / bilangan dari
orang-orang pilihan. Kitab kehidupan adalah Kristus, dalam siapa semua ditulis
yang dibawa kepada iman oleh InjilNya. ... Sukacita kita tentang ditulisnya
dalam kitab ini harus meningkat sampai di surga sendiri kita melihat nama-nama
kita ditulis di sana. Mempunyai nama-nama kita ditulis seperti itu merupakan
kemenangan terbesar atas Iblis).
Mat 7:22-23
- “(22)
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan
banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu,
kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
Catatan:
sederetan ayat-ayat yang banyak itu sudah dibaca pada awal khotbah.
Hendriksen
mengatakan bahwa Yesus bukannya memaksudkan bahwa para murid itu salah pada
waktu mereka bersukacita karena setan-setan tunduk kepada mereka. Apa yang
dimaksudkan oleh Yesus adalah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang tidak berarti
bila dibandingkan dengan fakta bahwa nama mereka tercatat di surga.
Mengapa
demikian? Karena pengusiran setan akan berakhir bila kehidupan di dunia ini
berakhir, tetapi keadaan kita sebagai anak-anak Tuhan / orang-orang yang
diselamatkan tidak demikian.
Disamping
itu, otoritas terhadap setan tidak menjamin keselamatan. Adalah mungkin bahwa
Yudas Iskariot juga diberi kemampuan tersebut (bdk. Luk 9:1 - “Maka
Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada
mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit”).
Tetapi itu tidak membuatnya sebagai orang yang diselamatkan!
A.
T. Robertson (tentang Luk 10:20): “‘Are written’ (engegraptai).
Perfect passive indicative, state of completion, stand written, enrolled or
engraved, from engrapho, common
verb” [= ‘Ditulis’
(engegraptai). Bentuk perfect
passive indicative, keadaan lengkap / sempurna, tetap tertulis, terdaftar atau
terukir, dari engrapho, kata kerja
umum]
- ‘Word Pictures in the New Testament’, vol II,
hal 148-149.
Calvin
(tentang Luk 10:20):
“As
it was the design of Christ to withdraw his disciples from a transitory joy,
that they might glory in eternal life, he leads them to its origin and source,
which is, that they were chosen by God and adopted as his children. ... he
intended to point out, that the source from which all these benefits had flowed
was the free election of God, that they might not claim any thing for
themselves. Reasons for praising God are no doubt furnished by those acts of his
kindness which we feel within us; but eternal election, which is without us,
shows more clearly that our salvation rests on the pure goodness of God. The
metaphorical expression, ‘your names are written in heaven,’ means, that
they were acknowledged by God as His children and heirs, as if they had
been inscribed in a register” (= Karena merupakan rancangan Kristus
untuk menarik murid-muridNya dari suatu sukacita yang fana, supaya mereka bisa
bermegah dalam hidup yang kekal, Ia membimbing mereka kepada asal usul dan
sumbernya, yang adalah, bahwa mereka dipilih oleh Allah dan diadopsi sebagai
anak-anakNya. ... Ia bermaksud untuk menunjukkan, bahwa sumber dari mana semua
manfaat-manfaat ini telah mengalir, adalah pemilihan yang cuma-cuma / bebas dari
Allah, supaya mereka tidak mengclaim apapun untuk diri mereka sendiri.
Alasan-alasan untuk memuji Allah tak diragukan disediakan oleh tindakan-tindakan
kebaikanNya itu, yang kita rasakan di dalam kita; tetapi pemilihan kekal, yang
ada di luar kita, menunjukkan dengan lebih jelas bahwa keselamatan kita
bersandar pada kebaikan yang murni dari Allah. Ungkapan yang bersifat kiasan,
‘nama-namamu ditulis di surga’, berarti, bahwa mereka diakui oleh Allah
sebagai anak-anak dan pewaris-pewarisNya, seakan-akan mereka telah
dituliskan dalam sebuah catatan / daftar)
- hal 34-35.
b) Fil 4:3 - “Bahkan,
kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena
mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan
Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam
kitab kehidupan”.
Adam
Clarke (tentang Fil 4:3): “‘Whose
names are in the book of life.’ Who are genuine Christians; who are enlisted
or enrolled in the armies of the Lord, and have received a title to eternal
glory”
(= ‘Yang nama-namanya tercantum dalam kitab
kehidupan’. Yang adalah orang-orang Kristen yang asli / sungguh-sungguh; yang
terdaftar dalam tentara dari Tuhan, dan telah menerima suatu gelar untuk
kemuliaan kekal).
Lenski
(tentang Fil 4:3): “All
God’s children are written in the Book of life”
(= Semua anak-anak Allah tertulis dalam kitab kehidupan).
c) Wah 20:12,15 - “(12)
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.
Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. ... (15) Dan setiap
orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia
dilemparkan ke dalam lautan api itu”.
Lenski
(tentang Wah 20:15): “This
is stated in so many words: ‘And if anyone (at the last judgment) was not
found as having been written in the book of the life, thrown
was he ... into the lake of the fire,’
thrown body and soul. ... What about the godly? The answer is given in chapters
21, and 22” [= Ini dinyatakan dalam begitu banyak
kata-kata: ‘Dan jika siapapun (pada panghakiman terakhir) tidak ditemukan
sebagai telah dituliskan dalam kitab kehidupan, dilemparkan ia ... ke dalam
lautan api’, dilemparkan tubuh dan jiwa. .. Bagaimana tentang orang-orang
saleh? Jawaban diberikan dalam pasal-pasal 21 dan 22].
Herman
Hoeksema: “what
will become of God’s people? They also have sinned; and they also would be
condemned, would they not? To this question the text furnishes the answer when
it informs us that not only shall ‘the books’ be opened, but also another
book shall be opened, which is the book of life. The book of life is God’s own
record of His elect saints, the book of God’s election in Christ. It contains
the names of all His chosen saints. They are written in that book as redeemed by
the blood of their Lord and Savior. Through that blood they were justified. By
that blood they were also sanctified in Christ Jesus. ... We shall see ourselves
in Christ as God sees us, as perfectly righteous, as having all our sins so
covered by His atoning blood that it is as though we never have had nor
committed any sin. And we shall be able to appear before the judgment seat of
God without terror, clothed in the perfect righteousness of Christ!”
(= apa yang akan terjadi dengan umat Allah? Mereka juga telah berdosa; dan
mereka juga akan dihukum, bukan? Terhadap pertanyaan ini textnya memberikan
jawaban pada waktu textnya memberikan informasi kepada kita bahwa bukan hanya
‘kitab-kitab’ yang dibuka, tetapi juga sebuah kitab yang lain akan dibuka,
yang adalah kitab kehidupan. Kitab kehidupan adalah catatan Allah sendiri
tentang orang-orang kudus pilihanNya, kitab dari pemilihan Allah dalam Kristus.
Itu mencakup nama-nama dari semua orang-orang kudus pilihanNya. Mereka tertulis
dalam kitab itu sebagai ditebus oleh darah dari Tuhan dan Juruselamat mereka.
Melalui darah itu mereka dibenarkan. Oleh darah itu mereka juga dikuduskan dalam
Kristus Yesus. ... Kita akan melihat diri kita sendiri dalam Kristus sebagaimana
Allah melihat kita, sebagai benar secara sempurna, sebagai semua dosa-dosa kita
telah ditutup sedemikian rupa oleh darahNya yang menebus sehingga seakan-akan
kita tidak pernah melakukan dosa apapun. Dan kita akan bisa muncul di hadapan
kursi penghakiman Allah tanpa rasa takut, dipakaiani dalam kebenaran yang
sempurna dari Kristus!) -
‘Behold,
He Cometh: An Exposition of the Book of Revelation’,
hal 666.
Herman
Hoeksema: “this
opening of the book of life has a negative significance for the wicked as well
as a positive significance for the righteous. ... in verse 15 the negative
significance of this book of life is very clear; for there we read that
‘whosoever was not found written in the book of life was cast into the lake of
fire.’” (= pembukaan dari kitab kehidupan ini mempunyai
suatu arti yang negatif untuk orang-orang jahat maupun arti yang positif untuk
orang-orang benar. ... dalam ayat 15 arti negatif dari kitab kehidupan ini
adalah sangat jelas; karena di sana kita membaca bahwa ‘barang siapa / setiap orang yang tidak ditemukan
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan
api itu’.)
- ‘Behold, He Cometh: An
Exposition of the Book of Revelation’,
hal 666.
d) Wah 21:27 - “Tetapi
tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan
kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan Anak Domba itu”.
Lenski
(tentang Wah 21:27): “No
one shall enter when the great final entrance takes place ‘save (εἰ μή)
those having been written in the book of the life of the Lamb,’” [= Tak seorangpun akan masuk pada
waktu pemasukan akhir yang besar / agung terjadi, ‘kecuali (EI ME) mereka yang
telah tertulis dalam kitab kehidupan dari Anak Domba’,].
John
Stott (tentang Wah 3:5): “everyone
whose name is not found written in the Book of Life will be ‘thrown into the
lake of fire’ (Rev. 20:11-15). Is your name written in the Lamb’s book of
life? You can have a name among men for being alive (like the Church of Sardis)
and still have no entry in God’s book of the living. ... Jesus told His
disciples to rejoice that their names were ‘written in heaven’ (Lk. 10:20;
cf. Heb. 12:23). Can you rejoice like that today?” [= setiap orang yang namanya
tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan akan ‘dilemparkan ke dalam
lautan api’ (Wah 20:11-15). Apakah namamu tertulis dalam kitab kehidupan Anak
Domba? Di antara manusia kamu bisa terkenal
sebagai orang yang hidup (seperti Gereja Sardis) tetapi tetap
tidak masuk dalam kitab orang hidup dari Allah. ... Yesus menyuruh
murid-muridNya untuk bersukacita bahwa nama mereka ‘tertulis di surga’ (Luk
10:20; bdk. Ibr 12:23). Bisakah engkau bersukacita seperti itu hari ini?]
- ‘What Christ Thinks of the Church’, hal 97.
Adam
Clarke (tentang Wah 21:27): “‘But they which are
written.’ The acknowledged persevering members of the true church of Christ
shall enter into heaven, and only those who are saved from their sins shall have
a place in the church militant. All Christians are bound by their baptism to
renounce the Devil and all his works, the pomps and vanities of this wicked
world, and all the sinful lusts of the flesh; to keep God’s holy word and
commandments; and to walk in the same all the days of their life. ... Reader,
art thou of this number? Or art thou expecting an eternal glory while living in
sin? If so, thou wilt be fearfully disappointed. Presuming on the mercy of
God is as ruinous as despairing of his grace. Where God gives power both to
will and to do, the individual should work out his salvation with fear and
trembling”
(= ‘Tetapi mereka yang tertulis’. Anggota-anggota yang bertekun dan diakui
dari gereja yang benar dari Kristus akan masuk ke dalam surga, dan hanya mereka
yang diselamatkan dari dosa-dosa mereka akan mendapatkan suatu tempat dalam
gereja militan / agresif / suka berperang. Semua orang Kristen diharuskan oleh
baptisan mereka untuk meninggalkan Iblis dan semua pekerjaan-pekerjaannya,
kemegahan dan kesia-siaan dari dunia yang jahat ini, dan semua nafsu daging yang
berdosa; memelihara firman dan perintah-perintah / hukum-hukum yang kudus dari
Allah, dan berjalan dalam hal yang sama dalam semua hari-hari dari kehidupan
mereka. ... Pembaca, apakah engkau adalah dari jumlah ini? Atau apakah engkau
mengharapkan suatu kemuliaan kekal sementara / sambil hidup dalam dosa? Jika
demikian, engkau akan dikecewakan secara menakutkan. Terlalu banyak bersandar
pada belas kasihan Allah sama menghancurkannya dengan putus asa tentang kasih
karuniaNya. Dimana Allah memberikan kuasa baik untuk menghendaki dan untuk
melakukan, orang itu harus mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar).
Catatan:
awas, kata-kata ini tidak boleh diartikan menjadi ajaran sesat ‘keselamatan
karena perbuatan baik’! Kesalehan hanya bukti / hasil dari keselamatan, bukan
penyebab dari keselamatan! Saya berpendapat bahwa kata-kata yang saya
garis-bawahi itu bisa membahayakan kalau diartikan secara extrim!
Jadi
jelas bahwa kitab kehidupan mencatat nama dari orang-orang yang selamat, atau
dengan kata lain, orang yang namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan itulah yang
akan masuk surga (Wah 21:27). Sebaliknya, orang yang namanya tidak tercatat
dalam kitab kehidupan itu akan masuk ke neraka (Wah 20:15). Karena itu
Tuhan Yesus berkata: bersukacitalah karena namamu tercatat dalam kitab kehidupan
(Luk 10:20).
Karena
itu jangan puas / bersukacita kalau nama saudara sekedar tercatat di gereja,
bahkan tercatat sebagai orang yang menduduki jabatan tertentu dalam gereja /
donatur gereja, atau karena saudara sudah melakukan pelayanan-pelayanan yang
besar bagi Tuhan! Ini tidak menjamin keselamatan saudara! Tetapi kalau saudara
percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, maka nama saudara tercatat dalam
kitab kehidupan, dan itu yang menjamin keselamatan saudara!
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali