Kebaktian

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

Minggu, tgl 8 Juli 2012, pk 17.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.

(HP: 7064-1331 / 6050-1331)

[email protected]

http://www.golgothaministry.org

 

Kitab kehidupan(1)

Yes 4:3 - “Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup.

Dan 12:1 - “‘Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.

Luk 10:20 - “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.’”.

Fil 4:3 - “Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.

Ibr 12:23 - “dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna”.

Wah 20:12,15 - “(12) Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. ... (15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Wah 21:27 - “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Wah 17:8 - “Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi”.

Wah 13:8 - “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Maz 69:29 - Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!”.

Kel 32:31-33 - “Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: ‘Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. (32) Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu - dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.’ (33) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Siapa yang berdosa kepadaKu, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu.

Wah 22:19 - “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.

KJV: ‘God shall take away his part out of the book of life, and out of the holy city, and from the things which are written in this book’ (= Allah akan mengambil bagiannya dari kitab kehidupan, dan dari kota kudus, dan dari hal-hal yang dituliskan dalam kitab ini).

RSV: ‘God will take away his share in the tree of life and in the holy city, which are described in this book’ (= Allah akan mengambil bagiannya dalam pohon kehidupan dan dalam kota kudus, yang digambarkan dalam kitab ini).

Hanya NKJV yang menterjemahkan seperti KJV, sedangkan NIV/NASB/ASV menterjemahkan seperti RSV.

Wah 3:5 - “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan BapaKu dan di hadapan para malaikatNya”.

 

I) Pandangan Arminian tentang Kitab Kehidupan.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Buku kehidupan adalah catatan dari orang-orang percaya yang masuk Surga, termasuk segala pahalanya, yang ditulis Allah. Buku ini tidak berbentuk seperti buku catatan kita, juga bukan seperti disket-disket komputer, tetapi jauh lebih canggih yaitu suatu catatan dengan cara Illahi yang sempurna, tidak bisa salah / hilang dan betul-betul tercatat dengan rapi, teliti, langkah (?) dan betul” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 55.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Di mana terdapat buku ini? Terletak di hadapan hadirat Tuhan, itu berarti ada di dalam Surga” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 56.

 

Kelihatannya dia percaya bahwa betul-betul ada catatan seperti itu, sekalipun bentuknya tidak ia ketahui. Pertanyaannya: apakah Allah yang maha tahu itu membutuhkan catatan dalam bentuk apapun?

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Buku Kehidupan bukanlah catatan dari nama-nama orang yang pernah lahir dan hidup di dunia. Tetapi setiap orang yang percaya, yang mengakui nama Yesus, ia selamat dan menjadi putra Allah, baru namanya ditulis di dalam buku hayat - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 60.

 

Jadi ia percaya bahwa penulisan nama dalam kitab kehidupan itu baru dilakukan pada saat orangnya percaya kepada Yesus.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Nama di dalam Buku Kehidupan masih dapat dihapus! Selama kita hidup di dunia ini, masih dapat terjadi perubahan. Bukan satu kali selamat tetap selamat. Sebab itu Tuhan menyuruh kita memelihara keselamatan itu dengan hati-hati” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 63.

Pdt. Jusuf B. S.: “Dalam Kel 32:33 nama-nama orang Israel akan dihapus dari dalam Buku Kehidupan oleh sebab dosa-dosanya. Tuhan tidak akan mengancam atau menindak dengan sesuatu dusta atau omong kosong. Sebab itu penghapusan nama dari Buku Kehidupan itu ada, bisa terjadi! Musa memintakan ampun sehingga hal itu ditunda” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 64.

 

Ia percaya bahwa nama seseorang bisa dihapuskan dari kitab kehidupan. Dengan kata lain orang itu kehilangan keselamatannya.

 

II) Pandangan Reformed tentang kitab kehidupan.

 

1)            Memang benar bahwa kitab kehidupan mencatat nama-nama orang yang percaya kepada Yesus dan diselamatkan.

 

a)      Luk 10:20 - “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.’”.

 

Adam Clarke (tentang Luk 10:20): “‘Because your names are written in heaven.’ This form of speech is taken from the ancient custom of writing the names of all the citizens in a public register, that the several families might be known, and the inheritances properly preserved. This custom is still observed even in these kingdoms, though not particularly noticed. Every child that is born in the land is ordered to be registered, with the names of its parents, and the time when born, baptized, or registered; and this register is generally kept in the parish church, or in some public place of safety. Such a register as this is called in Phil 4:3; Rev 3:5, etc., the book of life, i.e. the book or register where the persons were enrolled as they came into life. It appears also probable, that when any person died, or behaved improperly, his name was sought out and erased from the book, to prevent any confusion that might happen in consequence of improper persons laying claim to an estate, and to cut off the unworthy from the rights and privileges of the peaceable, upright citizens. To this custom of blotting the names of deceased and disorderly persons out of the public registers, there appear to be allusions, Ex 32:32, where see the note; and Rev 3:5; Deut 9:14; 25:19; 29:20; 2 Kings 14:27; Ps 69:28; 109:13, and in other places (= ‘Karena namamu ada terdaftar di sorga’. Bentuk ucapan ini diambil dari kebiasaan kuno tentang penulisan nama dari semua warga negara dalam suatu catatan umum, supaya berapa keluarga bisa diketahui, dan warisan-warisan dijaga / dipelihara dengan benar. Kebiasaan ini tetap dijalankan bahkan dalam kerajaan-kerajaan ini, sekalipun tidak diperhatikan secara khusus. Setiap anak yang dilahirkan dalam negeri itu diperintahkan untuk dicatat, bersama dengan nama dari orang tuanya, dan saat dilahirkan, dibaptis, atau dicatat; dan catatan ini biasanya disimpan di gereja wilayah, atau di suatu tempat umum yang aman. Catatan seperti ini disebut / dinamakan dalam Fil 4:3; Wah 3:5, dsb, ‘kitab kehidupan’, yaitu kitab atau catatan dimana orang-orang didaftarkan pada waktu mereka lahir. Kelihatannya juga memungkinkan, bahwa pada waktu siapapun mati, atau berkelakuan secara tidak benar, namanya dicari dan dihapuskan dari kitab itu, untuk mencegah kebingungan yang bisa / mungkin terjadi sebagai akibat dari adanya orang-orang yang tidak benar yang mengclaim suatu tanah milik, dan untuk membuang orang-orang yang tidak layak dari hak-hak dari warga negara yang suka damai dan jujur. Terhadap kebiasaan penghapusan nama dari orang-orang mati dan melanggar peraturan dari catatan umum inilah muncul kiasan-kiasan, Kel 32:32, dimana lihat catatan; dan Wah 3:5; Ul 9:14; 25:19; 29:20; 2Raja 14:27; Maz 69:29; 109:13, dan di tempat-tempat lain).

 

Lenski (tentang Luk 10:20): “‘Nevertheless’ means that, although all this is true as just stated by Jesus, and although all this affords much cause for joy to the Seventy, not in this are they to go on rejoicing, ‘that the demons are submitting to you.’ Why not rejoice in this? Because it would be dangerous. Matt. 7:22 shows that one may even prophesy, cast out devils, and do wonderful things and yet be lost. It is not the exercise of some charism that saves but this fact that our names are written in the book of life. Casting out ever so many devils does not insure our own escape from the devil. This joy may lead to pride, to false notions of merit, and to other dangers to ourselves. ... We are not to rejoice at all over our ability to conquer demons. That is something outside of us, something that is really not done by us but by Jesus, in which we are only his tools. We are to go on rejoicing in something that is, indeed, personal to ourselves and not as having been done by us but as having been done for us. ... Our constant and abiding joy (durative present imperative) is in this ‘that our names have been enrolled in heaven,’ the perfect denoting that they now stand so enrolled. Note well the passive: God enrolled them, this he did for us. The figure may be taken from the genealogical records that were kept by the Jews, in which only their people’s names were entered. To get the force of the expression compare the passages on blotting out (negative) and on being written in (positive): Exod. 32:32; Ps. 69:28; Isa. 4:3; Phil. 4:3; Dan. 12:1; Rev. 3:5; 13:8; 20:12; 21:27. To be enrolled in the heavens means to be justified by God and to be accepted by him as one of his children; and to be permanently so enrolled means that we are among the number of the elect. The book of life is Christ, in whom all are written who are brought to faith by his gospel. ... Our joy over being written in this book is to increase until in heaven itself we see our names written there. To have our names thus written is the greatest victory over Satan” (= ‘Namun demikian’ berarti bahwa, sekalipun semua ini adalah benar seperti yang baru dinyatakan oleh Yesus, dan sekalipun semua ini menghasilkan / memberikan banyak penyebab untuk sukacita bagi ke 70 murid itu, bukan dalam hal ini mereka terus bersukacita, ‘bahwa roh-roh jahat tunduk kepadamu’. Mengapa tidak bersukacita dalam hal ini? Karena itu berbahaya. Mat 7:22 menunjukkan bahwa seseorang bahkan bisa bernubuat, mengusir setan-setan, dan melakukan hal-hal yang ajaib, tetapi tetap terhilang. Bukanlah pelaksanaan dari kharisma / karunia yang menyelamatkan tetapi fakta ini bahwa nama-nama kita ditulis dalam kitab kehidupan. Mengusir begitu banyak setan tidak menjamin kelolosan kita sendiri dari setan. Sukacita ini bisa membimbing pada kesombongan, pada dugaan / pikiran yang salah tentang jasa / kebaikan, dan pada bahaya-bahaya lain bagi diri kita sendiri. ... Kita tidak boleh bersukacita sama sekali atas kemampuan kita untuk mengalahkan roh-roh jahat. Ini adalah sesuatu di luar kita, sesuatu yang sebetulnya bukan dilakukan oleh kita tetapi oleh Yesus, dalam mana kita hanyalah merupakan alat-alatNya. Kita harus terus bersukacita dalam sesuatu yang memang bersifat pribadi bagi kita sendiri, dan bukan telah dilakukan oleh kita tetapi yang telah dilakukan bagi / untuk kita. ... Sukacita kita yang konstan dan menetap (kata perintah bentuk present yang terus menerus) adalah dalam hal ini ‘bahwa nama-nama kita telah terdaftar di surga’, bentuk perfect tense menunjukkan bahwa mereka sekarang tetap terdaftar seperti itu. Perhatikan dengan baik bentuk pasifnya: Allah mendaftar mereka, ini Ia lakukan bagi / untuk kita. Gambaran ini mungkin diambil dari catatan silsilah yang dipelihara oleh orang-orang Yahudi, dalam mana hanya nama-nama bangsa mereka dimasukkan. Untuk mendapatkan kekuatan dari ungkapan ini bandingkan text-text tentang penghapusan (negatif) dan tentang penulisan dalam (positif): Kel 32:32; Maz 69:29; Yes 4:3; Fil 4:3; Dan 12:1; Wah 3:5; 13:8; 20:12; 21:27. Dicatat di surga berarti dibenarkan oleh Allah dan diterima olehNya sebagai salah satu anak-anakNya; dan didaftarkan seperti itu secara permanen berarti bahwa kita ada di antara jumlah / bilangan dari orang-orang pilihan. Kitab kehidupan adalah Kristus, dalam siapa semua ditulis yang dibawa kepada iman oleh InjilNya. ... Sukacita kita tentang ditulisnya dalam kitab ini harus meningkat sampai di surga sendiri kita melihat nama-nama kita ditulis di sana. Mempunyai nama-nama kita ditulis seperti itu merupakan kemenangan terbesar atas Iblis).

Mat 7:22-23 - “(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

Catatan: sederetan ayat-ayat yang banyak itu sudah dibaca pada awal khotbah.

 

Hendriksen mengatakan bahwa Yesus bukannya memaksudkan bahwa para murid itu salah pada waktu mereka bersukacita karena setan-setan tunduk kepada mereka. Apa yang dimaksudkan oleh Yesus adalah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang tidak berarti bila dibandingkan dengan fakta bahwa nama mereka tercatat di surga.

Mengapa demikian? Karena pengusiran setan akan berakhir bila kehidupan di dunia ini berakhir, tetapi keadaan kita sebagai anak-anak Tuhan / orang-orang yang diselamatkan tidak demikian.

Disamping itu, otoritas terhadap setan tidak menjamin keselamatan. Adalah mungkin bahwa Yudas Iskariot juga diberi kemampuan tersebut (bdk. Luk 9:1 - “Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit”). Tetapi itu tidak membuatnya sebagai orang yang diselamatkan!

 

A. T. Robertson (tentang Luk 10:20): “‘Are written’ (engegraptai). Perfect passive indicative, state of completion, stand written, enrolled or engraved, from engrapho, common verb” [= ‘Ditulis’ (engegraptai). Bentuk perfect passive indicative, keadaan lengkap / sempurna, tetap tertulis, terdaftar atau terukir, dari engrapho, kata kerja umum] - ‘Word Pictures in the New Testament’, vol II, hal 148-149.

 

Calvin (tentang Luk 10:20): “As it was the design of Christ to withdraw his disciples from a transitory joy, that they might glory in eternal life, he leads them to its origin and source, which is, that they were chosen by God and adopted as his children. ... he intended to point out, that the source from which all these benefits had flowed was the free election of God, that they might not claim any thing for themselves. Reasons for praising God are no doubt furnished by those acts of his kindness which we feel within us; but eternal election, which is without us, shows more clearly that our salvation rests on the pure goodness of God. The metaphorical expression, ‘your names are written in heaven,’ means, that they were acknowledged by God as His children and heirs, as if they had been inscribed in a register” (= Karena merupakan rancangan Kristus untuk menarik murid-muridNya dari suatu sukacita yang fana, supaya mereka bisa bermegah dalam hidup yang kekal, Ia membimbing mereka kepada asal usul dan sumbernya, yang adalah, bahwa mereka dipilih oleh Allah dan diadopsi sebagai anak-anakNya. ... Ia bermaksud untuk menunjukkan, bahwa sumber dari mana semua manfaat-manfaat ini telah mengalir, adalah pemilihan yang cuma-cuma / bebas dari Allah, supaya mereka tidak mengclaim apapun untuk diri mereka sendiri. Alasan-alasan untuk memuji Allah tak diragukan disediakan oleh tindakan-tindakan kebaikanNya itu, yang kita rasakan di dalam kita; tetapi pemilihan kekal, yang ada di luar kita, menunjukkan dengan lebih jelas bahwa keselamatan kita bersandar pada kebaikan yang murni dari Allah. Ungkapan yang bersifat kiasan, ‘nama-namamu ditulis di surga’, berarti, bahwa mereka diakui oleh Allah sebagai anak-anak dan pewaris-pewarisNya, seakan-akan mereka telah dituliskan dalam sebuah catatan / daftar) - hal 34-35.

 

b)      Fil 4:3 - “Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan”.

 

Adam Clarke (tentang Fil 4:3): “‘Whose names are in the book of life.’ Who are genuine Christians; who are enlisted or enrolled in the armies of the Lord, and have received a title to eternal glory (= ‘Yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan’. Yang adalah orang-orang Kristen yang asli / sungguh-sungguh; yang terdaftar dalam tentara dari Tuhan, dan telah menerima suatu gelar untuk kemuliaan kekal).

 

Lenski (tentang Fil 4:3): “All God’s children are written in the Book of life” (= Semua anak-anak Allah tertulis dalam kitab kehidupan).

 

c)      Wah 20:12,15 - “(12) Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. ... (15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Lenski (tentang Wah 20:15): “This is stated in so many words: ‘And if anyone (at the last judgment) was not found as having been written in the book of the life, thrown was he ... into the lake of the fire,’ thrown body and soul. ... What about the godly? The answer is given in chapters 21, and 22” [= Ini dinyatakan dalam begitu banyak kata-kata: ‘Dan jika siapapun (pada panghakiman terakhir) tidak ditemukan sebagai telah dituliskan dalam kitab kehidupan, dilemparkan ia ... ke dalam lautan api’, dilemparkan tubuh dan jiwa. .. Bagaimana tentang orang-orang saleh? Jawaban diberikan dalam pasal-pasal 21 dan 22].

 

Herman Hoeksema: “what will become of God’s people? They also have sinned; and they also would be condemned, would they not? To this question the text furnishes the answer when it informs us that not only shall ‘the books’ be opened, but also another book shall be opened, which is the book of life. The book of life is God’s own record of His elect saints, the book of God’s election in Christ. It contains the names of all His chosen saints. They are written in that book as redeemed by the blood of their Lord and Savior. Through that blood they were justified. By that blood they were also sanctified in Christ Jesus. ... We shall see ourselves in Christ as God sees us, as perfectly righteous, as having all our sins so covered by His atoning blood that it is as though we never have had nor committed any sin. And we shall be able to appear before the judgment seat of God without terror, clothed in the perfect righteousness of Christ!” (= apa yang akan terjadi dengan umat Allah? Mereka juga telah berdosa; dan mereka juga akan dihukum, bukan? Terhadap pertanyaan ini textnya memberikan jawaban pada waktu textnya memberikan informasi kepada kita bahwa bukan hanya ‘kitab-kitab’ yang dibuka, tetapi juga sebuah kitab yang lain akan dibuka, yang adalah kitab kehidupan. Kitab kehidupan adalah catatan Allah sendiri tentang orang-orang kudus pilihanNya, kitab dari pemilihan Allah dalam Kristus. Itu mencakup nama-nama dari semua orang-orang kudus pilihanNya. Mereka tertulis dalam kitab itu sebagai ditebus oleh darah dari Tuhan dan Juruselamat mereka. Melalui darah itu mereka dibenarkan. Oleh darah itu mereka juga dikuduskan dalam Kristus Yesus. ... Kita akan melihat diri kita sendiri dalam Kristus sebagaimana Allah melihat kita, sebagai benar secara sempurna, sebagai semua dosa-dosa kita telah ditutup sedemikian rupa oleh darahNya yang menebus sehingga seakan-akan kita tidak pernah melakukan dosa apapun. Dan kita akan bisa muncul di hadapan kursi penghakiman Allah tanpa rasa takut, dipakaiani dalam kebenaran yang sempurna dari Kristus!) - ‘Behold, He Cometh: An Exposition of the Book of Revelation’, hal 666.

 

Herman Hoeksema: “this opening of the book of life has a negative significance for the wicked as well as a positive significance for the righteous. ... in verse 15 the negative significance of this book of life is very clear; for there we read that ‘whosoever was not found written in the book of life was cast into the lake of fire.’” (= pembukaan dari kitab kehidupan ini mempunyai suatu arti yang negatif untuk orang-orang jahat maupun arti yang positif untuk orang-orang benar. ... dalam ayat 15 arti negatif dari kitab kehidupan ini adalah sangat jelas; karena di sana kita membaca bahwa ‘barang siapa / setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu’.) - ‘Behold, He Cometh: An Exposition of the Book of Revelation’, hal 666.

 

d)      Wah 21:27 - “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

 

Lenski (tentang Wah 21:27): “No one shall enter when the great final entrance takes place ‘save (εἰ μή) those having been written in the book of the life of the Lamb,’” [= Tak seorangpun akan masuk pada waktu pemasukan akhir yang besar / agung terjadi, ‘kecuali (EI ME) mereka yang telah tertulis dalam kitab kehidupan dari Anak Domba’,].

 

John Stott (tentang Wah 3:5): “everyone whose name is not found written in the Book of Life will be ‘thrown into the lake of fire’ (Rev. 20:11-15). Is your name written in the Lamb’s book of life? You can have a name among men for being alive (like the Church of Sardis) and still have no entry in God’s book of the living. ... Jesus told His disciples to rejoice that their names were ‘written in heaven’ (Lk. 10:20; cf. Heb. 12:23). Can you rejoice like that today?” [= setiap orang yang namanya tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan akan ‘dilemparkan ke dalam lautan api’ (Wah 20:11-15). Apakah namamu tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba? Di antara manusia kamu bisa terkenal sebagai orang yang hidup (seperti Gereja Sardis) tetapi tetap tidak masuk dalam kitab orang hidup dari Allah. ... Yesus menyuruh murid-muridNya untuk bersukacita bahwa nama mereka ‘tertulis di surga’ (Luk 10:20; bdk. Ibr 12:23). Bisakah engkau bersukacita seperti itu hari ini?] - ‘What Christ Thinks of the Church’, hal 97.

 

Adam Clarke (tentang Wah 21:27): “‘But they which are written.’ The acknowledged persevering members of the true church of Christ shall enter into heaven, and only those who are saved from their sins shall have a place in the church militant. All Christians are bound by their baptism to renounce the Devil and all his works, the pomps and vanities of this wicked world, and all the sinful lusts of the flesh; to keep God’s holy word and commandments; and to walk in the same all the days of their life. ... Reader, art thou of this number? Or art thou expecting an eternal glory while living in sin? If so, thou wilt be fearfully disappointed. Presuming on the mercy of God is as ruinous as despairing of his grace. Where God gives power both to will and to do, the individual should work out his salvation with fear and trembling” (= ‘Tetapi mereka yang tertulis’. Anggota-anggota yang bertekun dan diakui dari gereja yang benar dari Kristus akan masuk ke dalam surga, dan hanya mereka yang diselamatkan dari dosa-dosa mereka akan mendapatkan suatu tempat dalam gereja militan / agresif / suka berperang. Semua orang Kristen diharuskan oleh baptisan mereka untuk meninggalkan Iblis dan semua pekerjaan-pekerjaannya, kemegahan dan kesia-siaan dari dunia yang jahat ini, dan semua nafsu daging yang berdosa; memelihara firman dan perintah-perintah / hukum-hukum yang kudus dari Allah, dan berjalan dalam hal yang sama dalam semua hari-hari dari kehidupan mereka. ... Pembaca, apakah engkau adalah dari jumlah ini? Atau apakah engkau mengharapkan suatu kemuliaan kekal sementara / sambil hidup dalam dosa? Jika demikian, engkau akan dikecewakan secara menakutkan. Terlalu banyak bersandar pada belas kasihan Allah sama menghancurkannya dengan putus asa tentang kasih karuniaNya. Dimana Allah memberikan kuasa baik untuk menghendaki dan untuk melakukan, orang itu harus mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar).

Catatan: awas, kata-kata ini tidak boleh diartikan menjadi ajaran sesat ‘keselamatan karena perbuatan baik’! Kesalehan hanya bukti / hasil dari keselamatan, bukan penyebab dari keselamatan! Saya berpendapat bahwa kata-kata yang saya garis-bawahi itu bisa membahayakan kalau diartikan secara extrim!

 

Jadi jelas bahwa kitab kehidupan mencatat nama dari orang-orang yang selamat, atau dengan kata lain, orang yang namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan itulah yang akan masuk surga (Wah 21:27). Sebaliknya, orang yang namanya tidak tercatat dalam kitab kehidupan itu akan masuk ke neraka (Wah 20:15). Karena itu Tuhan Yesus berkata: bersukacitalah karena namamu tercatat dalam kitab kehidupan (Luk 10:20).

 

Karena itu jangan puas / bersukacita kalau nama saudara sekedar tercatat di gereja, bahkan tercatat sebagai orang yang menduduki jabatan tertentu dalam gereja / donatur gereja, atau karena saudara sudah melakukan pelayanan-pelayanan yang besar bagi Tuhan! Ini tidak menjamin keselamatan saudara! Tetapi kalau saudara percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, maka nama saudara tercatat dalam kitab kehidupan, dan itu yang menjamin keselamatan saudara!

-bersambung-

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali