Eksposisi Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


EFESUS 3:1-13

I) Paulus ada dalam penjara (ay 1,13).

A)  Ia adalah tahanan kaisar Nero, tetapi ia menyebut dirinya ‘a prisoner of Christ Jesus’ (ay 1 - lihat NIV; Alkitab bahasa Indo­nesia salah terjemahan).

  Ia tidak mau menyebut dirinya ‘a prisoner of Nero’ karena hal ini menimbulkan kesan bahwa hidupnya tergantung pada Nero. Dengan menyebut dirinya ‘a prisoner of Christ Jesus’ (= tahanan Kristus), ia menunjukkan bahwa dirinya tergantung kepada Kristus. Jelas sekali Paulus mengakui bahwa Allah itu berdaulat dalam keadaan apapun.

 

B)Mungkin ada orang-orang Efesus yang mengira bahwa Paulus ditahan karena ia berbuat dosa. Karena itu Paulus lalu membela diri dan ia berkata dalam ay 1 bahwa ia adalah seorang tahanan ‘karena’ / ‘demi kamu’ (Alkitab bahasa Indonesia menterjemahkan ‘untuk kamu’. Ini salah terjemahan). Paulus memang ditangkap karena ia PI kepada orang-orang non Yahudi (bdk. Kis 22:21-22). Dari sini, bisa kita lihat bahwa dalam hal-hal / kasus-kasus tertentu, kita harus membela diri. Kalau ada fitnahan / anggapan tentang diri kita yang bisa merugikan pelayanan kita, kita harus membela diri!

 

II)PAULUS MENERIMA KASIH KARUNIA ALLAH:

1)Kasih karunia Allah itu diberikan dalam bentuk wahyu tentang rahasia Allah (ay 2,3). Kalau kita bisa mengerti tentang Firman Tuhan, itu juga disebabkan karena kasih karunia Allah. Karena itu pada waktu mau mendengar / belajar Firman Tuhan, harus berharap kepada Tuhan.

 

2)Kasih karunia Allah diberikan kepadanya dalam bentuk pelayanan PI kepada orang-orang non Yahudi (ay 7,8). Kitapun harus menganggap pelayanan sebagai suatu kasih karunia, bukan sebagai beban!

 

Dua hal tsb di atas berhubungan erat dengan :

- orang yang tidak bisa PI sebelum menerima pengertian dari Tuhan. Karena itu harus belajar Firman Tuhan.

- orang yang sudah menerima pengertian Firman Tuhan, harus PI!

 

ad 1)Wahyu tentang rahasia yang dinyatakan kepada Paulus:

                 A)Rahasia.

Ada 3x kata ‘rahasia’ yaitu dalam ay 3,4,9. Rahasia itu adalah bahwa orang-orang non yahudi, karena berita Injil, menjadi:

- ahli waris (heirs together)

- anggota (members together)

- peserta (sharers together)

Dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus (ay 6).

Jadi, rahasia itu adalah bahwa orang Yahudi dan orang non Yahudi bersatu  satu dengan yang lain, & juga bersatu dengan Kristus.

 

B)Rahasia itu dinyatakan oleh Allah kepada:

- Paulus (ay 3).

- Rausul-rasul dan nabi-nabi (ay 5). Siapakah yang dimaksud dengan ‘nabi-nabi’ ini? Bukan nabi-nabi PL, karena nabi- nabi PL tidak tahu tentang rahasia ini (ay 5,9). Jadi, ‘nabi-nabi’ di sini adalah nabi-nabi PB (orang yang sete­lah mendapat pengertian Firman Tuhan, lalu memberitakan­nya).

- Orang-orang kudus / kristen (Kol 1:26).

Jadi, dengan kata lain, rahasia itu menjadi milik Gereja.

 

C)Rahasia itu = wahyu yang baru (ay 5,9). Ini sesuatu yg aneh, karena dalam PL Tuhan juga memberi janji untuk non Yahudi            (bdk. Kej 12:1-3  Maz 2:8  Yes 42:6  Yes 49:6). Tetapi ada hal-hal yang tidak pernah diungkapkan dalam PL, seperti:

- bahwa pemerintahan theocracy Yahudi akan berakhir dan di- gantikan oleh Gereja.

- bahwa Gereja terdiri dari Yahudi dan non Yahudi, dan tidak ada perbedaan di antara mereka.

Karena itulah rahasia itu disebut sebagai wahyu yang baru.

 

ad 2)Pelayanan yang diberikan kepada Paulus:

                 A)Rahasia =  kebenaran yang dinyatakan kepada Paulus.

Injil adalah kebenaran yang dinyatakan oleh Paulus. Ia sadar bahwa rahasia itu dinyatakan kepadanya, supaya ia nyatakan kepada orang lain. Apakah saudara juga menyadari hal itu?

 

B)Pelayanan PI adalah kasih karunia Allah:

- Paulus menjadi rasul, bukan karena ia layak, tetapi karena kasih karunia Allah.

 

- Dalam ay 7-8, Paulus menonjolkan kasih karunia Allah itu dengan menunjukkan dirinya sebagai orang ‘yang paling hina’ (terjemahan hurufiahnya adalah ‘less than the least’ (=lebih kecil dari yang paling kecil’) dari segala orang kudus. (bdk. 1Tim1:15 - Paulus menyebut dirinya paling ber- dosa). Baik Ef 3:8 maupun 1Tim 1:15 menggunakan bentuk present tense, karena Paulus menilai dirinya terpisah dari kasih karunia Allah. (bdk. Ro 7:18,19 - ‘di dalam aku seba­gai manusia’).

 

- Tetapi kesadaran bahwa dirinya kecil / berdosa, tidak menyebabkan Paulus tidak melayani Tuhan.

  Penerapan: Apakah saudara tidak melayani Tuhan karena menganggap diri saudara kecil / tidak berarti / berdosa?

 

C)Tugas Paulus:

a)ay 8 ‘memberitakan’ (EVANGELIZO = memberitakan kabar baik) kekayaan Kristus kepada orang non Yahudi. ‘Kekayaan’ = semua yang tersedia karena kematian Kristus di atas kayu salib.

 

b)ay 9 ‘menyatakan rahasia’. Ini salah terjemahan! Kata ‘PHOTISAI’ seharusnya berarti ‘to enlighten’ (=menerangi) (NASB - to bring to light).

                                    Pada ay 9 ini ada textual problem. Ada manuscript- manuscript yang menuliskan kata ‘PANTAS’ sesudah ‘PHOTI­SAI’, ada yang tidak. Tetapi kata ‘PHOTISAI’ itu sebetul­nya menuntut suatu object di belakangnya. Jadi, kesimpulan umum adalah di belakang kata ‘PHOTISAI’ harus ada kata ‘PANTAS’, tetapi kata ‘PANTAS’ itu diletakkan dalam tanda kurung. Kata ‘PANTAS’ itu sendiri berarti ‘segala sesua­tu’.

NIV menterjemahkan ‘PHOTISAI PANTAS’ itu dengan ‘to make plain to everyone’.

Penekanan Paulus di sini adalah: orang-orang itu ada dalam kegelapan. Paulus harus membawa terang kepada mereka. Ini sesuai dengan panggilan Paulus (Kis 26:17-18). Sebetulnya, yang menerangi adalah Roh Kudus. Karena itu dalam Ef 1:18 Paulus berdoa untuk itu.

 

c)ay 10 ‘memberitakan hikmat Allah kepada pemerintah / penguasa surga (=malaikat)’. Malaikat tidak maha tahu, dan mereka mula-mula tidak tahu akan rahasia ini dan mereka ingin tahu (1Pet 1:10-12). Melalui pelayanan Paulus ter­bentuklah Gereja yang terdiri dari Yahudi dan non Yahudi, dan melalui Gereja inilah malaikat bisa melihat hikmat Allah.

 

Semua ini terjadi sesuai dengan maksud kekal / abadi Allah (ay 11). Tuhan sudah menetapkan dan ia tidak mengubah-ubah rencanaNya. Maksud kekal ini dilaksanakan dalam Kristus Yesus.

Orang yang beriman kepada Yesus mendapatkan:

- jalan masuk kepada Allah.

- keyakinan (Alkitab Indonesia menterjemahkan ‘kepercayaan’. Ini salah terjemahan).

- keberanian (ay 12).

Karena adanya jalan masuk ini, kita tidak boleh kecil hati (ay 13). Dalam ay 13 Paulus berkata bahwa ‘kesesakanku adalah kemulianMu’. Artinya: Allah membiarkan aku mati bagi kamu. Pasti kamu sangat berharga / mulia. Ini alasan lain mengapa kita tak boleh tawar hati / kecil hati (ay 13). Adalah sesuatu yang luar biasa kalau Paulus, yang berada di dalam penjara itu, malah menguatkan orang yang bebas / di luar penjara.

 

-o0o-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali