kebaktian online

G. K. R. I. ‘GOLGOTA’

(Rungkut Megah Raya, blok D no 16)

 

Minggu, tgl 20 September 2020, pk 09.00

 

Pdt. Budi Asali, M. Div.

 

daniel 1:1-21(9)

 

Dan 1:17-21 - “(17) Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. (18) Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. (19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. (20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya. (21) Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh..

 

III) Daniel dan kawan-kawannya bekerja pada raja.

 

1)   Anugerah Allah kepada mereka.

 

Ay 17: Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi..

 

a)         Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian.

 

Keil & Delitzsch: As God blessed the resolution of Daniel and his three friends that they would not defile themselves by the food, He also blessed the education which they received in the literature (סֵפֶר, v. 17 as v. 4) and wisdom of the Chaldeans, so that the whole four made remarkable progress therein.[= Seperti Allah memberkati keputusan Daniel dan ketiga kawan-kawannya dimana mereka tidak mau menajiskan diri mereka sendiri dengan makanan, Ia juga memberkati pendidikan yang mereka terima dalam literatur (SEFER, ay 17 sama seperti ay 4) dan hikmat dari orang-orang Kasdim, sehingga mereka berempat semuanya membuat kemajuan yang menyolok dalam hal itu.].

 

The Biblical Illustrator (tentang ay 5): Observe here that their knowledge and skill, their learning and wisdom, are directly traced to the hand of the Giver of all good. How apt we are, if we excel our fellows in the matter of intellectual ability, to become proud of our superiority! Ours! It is not ours; it is God’s.[= Perhatikan di sini bahwa pengetahuan dan keahlian, pembelajaran dan hikmat mereka, secara langsung ditelusuri pada tangan dari Pemberi dari semua yang baik. Betapa sering kita, jika kita melampaui sesama kita dalam persoalan kemampuan intelektual, untuk menjadi sombong tentang kesuperioran kita! Milik kita! Itu bukan milik kita, itu adalah milik Allah.].

 

Matthew Henry: They were very sober and diligent, and studied hard; and we may suppose their tutors, finding them of an uncommon capacity, took a great deal of pains with them, but, after all, their achievements are ascribed to God only. [= Mereka sangat waras / tidak mabuk dan rajin, dan belajar dengan keras; dan kita bisa menganggap bahwa guru-guru mereka, mendapati mereka dengan kapasitas yang luar biasa, berjerih payah dengan mereka, tetapi, bagaimanapun, pencapaian-pencapaian mereka dianggap berasal dari Allah saja.].

 

The Biblical Illustrator (tentang Daniel 1:8): People often foolishly say in contempt of education that God does not need man’s learning. But the intimation of the divine record confirms the famous reply, that ‘Even if God does not need man’s learning, still less does he need man’s ignorance.’ [= Orang-orang seringkali berkata secara tolol secara menghina tentang pendidikan, bahwa Allah tidak membutuhkan pembelajaran manusia. Tetapi keakraban tentang catatan ilahi (Alkitab) meneguhkan jawaban yang terkenal, bahwa ‘Sekalipun / bahkan jika Allah tidak membutuhkan pembelajaran manusia, lebih-lebih Dia tidak membutuhkan kebodohan / ketidak-tahuan manusia’.].

 

Catatan: bahwa Allah bisa dan mau memakai orang yang bodoh tidak berarti Ia menginginkan orang bodoh itu bodoh terus!

 

Tentang Yesus yang memanggil para muridNya yang adalah orang-orang yang tidak terpelajar, Calvin memberi komentar sebagai berikut:

 

Calvin (tentang Luk 5:10): “When our Lord chose persons of this description it was not because he preferred ignorance to learning: as some fanatics do, who are delighted with their ignorance, and fancy that, in proportion as they hate literature, they approach the nearer to the apostles.” [= Pada waktu Tuhan kita memilih orang-orang seperti ini, itu bukanlah karena Ia lebih senang orang bodoh dari pada yang terpelajar, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang fanatik, yang senang dengan kebodohan mereka, dan berkhayal bahwa makin mereka membenci literatur makin mereka mirip dengan rasul-rasul.].

 

Dalam persoalan pemanggilan orang bodoh / tidak terpelajar ini, ada 2 hal yang perlu diingat:

 

1.   Selain memanggil orang bodoh / tidak terpelajar, Yesus juga memanggil orang pandai / berpendidikan, seperti Paulus.

 

2.   Yesus memanggil orang bodoh / tidak berpendidikan tetapi bukannya lalu membiarkan mereka bodoh / tidak berpendidikan terus. Sebaliknya Yesus mengajar mereka sehingga menjadi pandai (dalam hal rohani).

 

Perlu diingat bahwa syarat penatua adalah cakap mengajar. Bagaimana orang bisa mengajar kalau ia bodoh terus? Jadi, bodoh / tak berpendidikan bukan halangan untuk melayani Tuhan, tetapi ia harus mau belajar!

 

b)         tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat.

KJV: in all learning and wisdom: [= dalam semua pembelajaran dan hikmat:].

RSV: in all letters and wisdom; [= dalam semua tulisan dan hikmat;].

NIV: of all kinds of literature and learning. [= dalam semua jenis literatur dan pembelajaran.].

NASB: in every branch of literature and wisdom; [= dalam setiap cabang dari literatur dan hikmat;].

 

Calvin: Since Daniel here speaks of literature, without doubt he simply means the liberal arts, and does not comprehend the magical arts which flourished then and afterwards in Chaldea. ... It would be absurd, then, to attribute to God the approval of magical arts, which it is well known were severely prohibited and condemned by the law itself. (Deuteronomy 18:10.) [= Karena Daniel di sini berbicara tentang literatur, tidak diragukan ia hanya memaksudkan literatur liberal, dan tidak mencakup keahlian magic yang pada saat itu berkembang dan belakangan di Kasdim. ... Maka merupakan sesuatu yang menggelikan untuk menganggap Allah menyetujui keahlian magic, yang dikenal sebagai dilarang secara sangat keras dan dikecam oleh hukum Taurat sendiri (Ul 18:10).].

 

Ul 18:10-11 - “(10) Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, (11) seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.”.

 

Penerapan: dalam hal apapun kita harus menghindari hal-hal yang berhubungan dengan magic / kuasa gelap / okultisme, seperti yoga, hipnotis, dan sebagainya.

 

c)   Anugerah Allah khusus untuk Daniel.

Ay 17b: sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi..

 

1.   Daniel juga mempunyai pengertian.

Barnes’ Notes: ‘And Daniel had understanding.’ Showing that in that respect there was a special endowment in his case; a kind of knowledge imparted which could be communicated only by special inspiration. The margin is, ‘he made Daniel understand.’ The margin is in accordance with the Hebrew, but the sense is the same.[= ‘Dan Daniel mempunyai pengertian’. Menunjukkan bahwa dalam hal itu di sana ada suatu pemberian khusus dalam kasusnya; suatu jenis pengetahuan diberikan yang hanya bisa diberikan oleh ilham khusus. Catatan tepi adalah, ‘Ia membuat Daniel mengerti’. Catatan tepi itu sesuai dengan bahasa Ibraninya, tetapi artinya adalah sama.].

 

2.   tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi..

 

Matthew Henry: To Daniel he gave a double portion; he had ‘understanding in visions and dreams;’ he knew how to interpret dreams, as Joseph, not by rules of art, ..., but by a divine sagacity and wisdom which God gave him. Nay, he was endued with a prophetic spirit, by which he was enabled to converse with God, and to receive the notices of divine things in dreams and visions, Num 12:6. According to this gift given to Daniel, we find him, in this book, all along employed about dreams and visions, interpreting or entertaining them; for, ‘as every one has received the gift,’ so shall he have an opportunity, and so should he have a heart, to ‘minister the same,’ 1 Peter 4:10.[= Kepada Daniel Ia memberi dua bagian; ia mempunyai ‘pengertian dalam penglihatan dan mimpi’; ia tahu bagaimana menafsirkan mimpi, seperti Yusuf, bukan oleh aturan penggunaan keahlian, ... tetapi oleh suatu penglihatan yang jauh dan hikmat yang Allah berikan kepadanya. Lebih lagi, ia diberi suatu roh nubuat, dengan mana ia diberi kemampuan untuk bercakap-cakap dengan Allah, dan untuk menerima pemberitahuan tentang hal-hal ilahi dalam mimpi dan penglihatan, Bil 12:6. Sesuai dengan karunia yang diberikan kepada Daniel ini, kita mendapati dia, dalam kitab ini, selalu dipekerjakan / digunakan tentang mimpi dan penglihatan, menafsirkan atau merenungkan hal-hal itu; karena, ‘sebagaimana setiap orang telah menerima karunia’, demikianlah ia mempunyai suatu kesempatan, dan demikianlah ia harus mempunyai suatu hati, ‘untuk melayani secara sama’, 1Pet 4:10.].

 

Bil 12:6 - Lalu berfirmanlah Ia: ‘Dengarlah firmanKu ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diriKu kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi..

 

1Pet 4:10 - Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah..

NASB: “As each one has received a special gift, employ it in serving one another, as good stewards of the manifold grace of God.” [= Karena setiap orang telah menerima suatu karunia khusus, gunakanlah itu dalam melayani satu sama lain sebagai pengurus-pengurus yang baik dari kasih karunia Allah yang bermacam-macam.].

 

Bdk. Ro 12:4-8 - “(4) Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, (5) demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. (6) Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. (7) Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; (8) jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”.

 

Karena itu, jangan tiru pelayanan orang lain. Saudara harus melayani sesuai dengan karunia yang ada pada diri saudara!

 

Calvin: When, therefore, it is here said, - ‘Daniel understood dreams and visions,’ it has the sense of being endued with the prophetic spirit. While his companions were superior masters and teachers in all kinds of literature, he alone was a Prophet of God. [= Karena itu, pada waktu di sini dikatakan, - ‘Daniel mengerti mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan’, itu mempunyai arti diberi roh nubuat. Sementara teman-temannya adalah sarjana-sarjana dan guru-guru dalam semua jenis literatur, ia saja adalah seorang Nabi Allah.].

 

Tentang mimpi Yusuf dalam Mat 1, Calvin memberi komentar sebagai berikut:

Calvin: “we must understand that dreams of this sort differ widely from natural dreams; for they have a character of certainty engraven on them, and are impressed with a divine seal, so that there is not the slightest doubt of their truth. ... the dreams which come from God are accompanied by the testimony of the Spirit, which puts beyond a doubt that it is God who speaks.” [= kita harus mengerti bahwa mimpi dari jenis ini sangat berbeda dengan mimpi biasa; karena mimpi ini mempunyai sifat yang pasti terukir padanya, dan dibuat menjadi berkesan dengan suatu meterai ilahi, sehingga tidak ada keraguan sedikitpun tentang kebenarannya. ... mimpi yang datang dari Allah disertai oleh kesaksian Roh, yang membuat orangnya tidak ragu-ragu bahwa Allahlah yang berbicara.] - hal 96-97.

 

Jelas bahwa tidak semua mimpi ada artinya, apalagi pada zaman sekarang. Pada zaman sekarang, hampir semua mimpi tidak ada artinya, tetapi hanya sekedar mimpi.

Bdk. Pkh 5:2 - Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan..

 

Bible Knowledge Commentary: The fact that God gave Daniel the ability to understand and interpret visions and dreams (Dan 1:17) meant that throughout Nebuchadnezzar’s long reign he depended on Daniel for understanding future events, revealed through dreams and visions. [= Fakta bahwa Allah memberi Daniel kemampuan untuk mengerti dan menafsirkan penglihatan dan mimpi (Dan 1:17) berarti bahwa sepanjang pemerintahan Nebukadnezar yang panjang ia bergantung kepada Daniel untuk pengertian peristiwa-peristiwa yang akan datang, yang dinyatakan melalui mimpi dan penglihatan.].

 

2)   Mereka menghadap raja.

Ay 18-20: “(18) Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. (19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. (20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”.

 

a)   Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja (ay 18).

Setelah lewat 3 tahun, waktu yang memang ditentukan bagi mereka untuk belajar (bdk. ay 4-5).

 

b)         Raja sendiri yang menguji mereka.

Ay 19-20: (19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. (20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya..

 

Matthew Henry: the king examined them and communed with them himself, v. 19. He could do it, being a man of parts and learning himself, else he would not have come to be so great; and he would do it, for it is the wisdom of princes, in the choice of the persons they employ, to see with their own eyes, to exercise their own judgment, and not trust too much to the representation of others.[= raja sendiri menguji mereka dan berbicara dengan mereka, ay 19. Ia bisa melakukan itu, karena ia sendiri adalah seseorang yang mempunyai kemampuan / talenta dan pembelajaran, kalau tidak, ia tidak akan telah menjadi begitu besar; dan ia mau melakukannya, karena adalah hikmat dari raja-raja, dalam pemilihan orang-orang yang mereka pekerjakan, untuk melihat dengan mata mereka sendiri, untuk mempraktekkan penilaian mereka sendiri, dan tidak mempercayakan terlalu banyak pada perwakilan dari orang-orang lain.].

 

Memilih pelayan Tuhan dalam gereja sebaiknya dilakukan oleh pendeta sendiri. Tentu saja kalau pendeta itu memang punya pengertian yang baik.

 

Pengangkatan orang-orang yang sama sekali tidak memenuhi syarat menjadi pejabat, sehingga menyebabkan kekacauan, boleh dikatakan terjadi dalam semua pemerintahan, bahkan juga dalam semua gereja.

 

Coba lihat Pdt. Stephen Tong yang punya banyak pendeta-pendeta busuk dalam GRII. Juga Perkantas dengan orang-orang yang tidak mengerti apa-apa sebagai ketua persekutuan-persekutuan mereka. Dan banyak gereja yang bahkan majelisnyapun tidak mengerti apapun tentang Alkitab. Dan terus terang saya sendiri, sering tidak ada waktu untuk memilih sendiri orang-orang yang melayani dalam pelayanan-pelayanan yang penting seperti guru-guru Sekolah Minggu dan sebagainya.

 

c)         Hasil pengujian: mereka berempat ngetop!

Ay 19-20: (19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. (20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya..

 

Dari mereka yang dididik bersama-sama tidak ada yang setara dengan Daniel dan kawan-kawannya.

 

d)         Ay 19c:maka bekerjalah mereka itu pada raja..

KJV: therefore stood they before the king. [= karena itu berdirilah mereka di hadapan raja.].

RSV: therefore they stood before the king. [=karena itu mereka berdiri di hadapan raja.].

NIV: so they entered the king’s service. [= maka mereka memasuki pelayanan raja.].

NASB: so they entered the king’s personal service. [= maka mereka memasuki pelayanan pribadi raja.].

 

Terjemahan KJV/RSV itu yang hurufiah. Tetapi rasanya NIV/NASB lebih benar dalam artinya. Bandingkan dengan ay 4 dimana kata Ibrani yang sama (AMAD) diterjemahkan secara sama berbedanya.

Ay 4: yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim..

KJV: to stand [= berdiri].

RSV/NIV/NASB: to serve [= melayani].

 

Tetapi kata bahasa Inggris ‘to stand’ bisa diartikan ‘to perform the duty of’ [= melaksanakan kewajiban dari] (Merriam Webster), sehingga tidak terlalu berbeda dengan ‘bekerja’ / ‘melayani’.

NKJV memperbaiki terjemahan dari KJV, dengan menterjemahkan ‘serve’ [= melayani] baik untuk ay 4 maupun ay 19.

 

Matthew Henry: This confirms Solomon’s observation, ‘Seest thou a man diligent in his business, sober and humble? he shall stand before kings; he shall not stand before mean men.’ Industry is the way to preferment.[= Ini meneguhkan pengamatan Salomo, ‘Apakah engkau melihat seseorang yang rajin dalam pekerjaannya, waras dan rendah hati? ia akan berdiri di hadapan raja-raja; ia tidak akan berdiri di hadapan orang-orang yang hina / rendah’ (Amsal 22:29). Kerajinan adalah jalan kepada kenaikan posisi.].

 

Amsal 22:29 - Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina..

KJV/ASV: diligent [= rajin].

RSV/NASB: skilful [= cakap / penuh keahlian].

NIV/NASB: skilled [= ahli].

NKJV: excels [= sangat bagus].

YLT: speedy [= cepat].

 

e)   Bahkan dibandingkan dengan orang-orang lain yang sudah melayani raja, mereka jauh lebih cerdas.

 

Ay 20: Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya..

KJV: all the magicians and astrologers [= semua tukang sihir dan astrologer].

RSV/NIV: all the magicians and enchanters [= semua tukang sihir dan tukang santet].

NASB: all the magicians and conjurers [= semua tukang sihir dan pemanggil arwah].

 

Barnes’ Notes: ‘And in all matters of wisdom and understanding.’ ... The meaning is, in everything which required peculiar wisdom to understand and explain it.[= ‘Dan dalam semua persoalan hikmat dan pengertian’. ... Artinya adalah, dalam segala sesuatu yang membutuhkan hikmat khusus untuk mengerti dan menjelaskannya.].

 

Barnes’ Notes: ‘He found them ten times better.’ ... Hebrew, ‘ten hands above the magicians;’ that is, ten ‘times,’ or ‘many’ times. In this sense the word ‘ten’ is used in Gen 31:7,41; Num 14:22; Neh 4:12; Job 19:3. They greatly surpassed them. [= Ia mendapati mereka 10 x lebih baik’. ... Ibrani, ‘sepuluh tangan di atas tukang-tukang sihir’; artinya 10 kali, atau banyak kali. Dalam arti seperti ini kata ‘sepuluh’ digunakan dalam Kej 31:7,41; Bil 14:22; Neh 4:12; Ayub 19:3. Mereka sangat melampaui mereka.].

 

Kej 31:7,41 - “(7) Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku. ... (41) Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk mendapat ternakmu, dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku..

 

Bil 14:22 - Semua orang yang telah melihat kemuliaanKu dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suaraKu,.

 

Neh 4:12 - Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: ‘Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,’.

 

Ayub 19:3 - Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku..

 

Bible Knowledge Commentary: God had said, ‘Those who honor Me, I will honor’ (1 Sam 2:30). Daniel determined to honor God even though he was living where people did not have the high standards God demanded. And God honored Daniel’s obedience to the Law and promoted him in the king’s court. This incident would have reminded Israel that obedience brings blessing and that righteousness is a prerequisite for enjoying the covenanted blessings. [= Allah telah mengatakan, ‘Mereka yang menghormati Aku, akan Kuhormati’ (1Sam 2:30). Daniel memutuskan untuk menghormati Allah sekalipun ia sedang hidup dimana orang-orang tidak mempunyai standard tinggi yang Allah tuntut. Dan Allah menghormati ketaatan Daniel pada hukum Taurat dan mempromosikan / menaikkan pangkatnya di istana raja. Kejadian ini mengingatkan Israel bahwa ketaatan membawa berkat dan bahwa kebenaran adalah suatu prasyarat untuk penikmatan berkat perjanjian.].

 

1Sam 2:30 - “Sebab itu - demikianlah firman TUHAN, Allah Israel - sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapanKu selamanya, tetapi sekarang - demikianlah firman TUHAN -: Jauhlah hal itu dari padaKu! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.”.

 

3)   Lamanya pelayanan Daniel.

Ay 21: “Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.”.

 

a)         Mengapa dikatakan ‘sampai tahun pertama pemerintahan Koresh’?

 

Adam Clarke: ‘The first year of king Cyrus.’ That is, to the end of the Chaldean empire. And we find Daniel alive in the third year of Cyrus, see Dan 10:1.[= ‘Tahun pertama dari Raja Koresh’. Yaitu, sampai akhir dari kekaisaran Kasdim. Dan kita mendapati Daniel masih hidup pada tahun ketiga dari Koresh, lihat Dan 10:1.].

 

Dan 10:1 - Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.”.

 

Jamieson, Fausset & Brown: Not that Daniel did not continue beyond that year, but the expression is designed to mark the fact that he who was one of the first captives taken to Babylon, lived to see the end of the captivity. ... In Dan 10:1 he is mentioned as living ‘in the third year of Cyrus.’ ... He lived until the first year of Cyrus, the epoch of the end of the captivity, and he lived beyond it.[= Bukan bahwa Daniel tidak terus hidup melampaui tahun itu, tetapi ungkapan / pernyataan itu dirancang untuk menandai fakta bahwa ia adalah yang pertama dari orang-orang buangan ke Babilonia yang hidup untuk melihat akhir dari pembuangan. ... Dalam Dan 10:1 ia disebutkan sebagai hidup ‘dalam tahun ketiga dari Koresh’. ... Ia hidup sampai tahun pertama dari Koresh, periode dari akhir dari pembuangan, dan ia hidup melampauinya.].

 

Matthew Henry: How long the other three were about the court we are not told; but Daniel, for his part, ‘continued to the first year of Cyrus’ (v. 21), ... He lived and prophesied after the first year of Cyrus; but that is mentioned to intimate that he lived to see the deliverance of his people out of their captivity and their return to their own land. Note, Sometimes God favours his servants that mourn with Zion in her sorrows to let them live to see better times with the church than they saw in the beginning of their days and to share with her in her joys.[= Berapa lama ketiga orang yang lain ada di sekitar istana kita tidak diberitahu; tetapi Daniel, untuk bagian / peranannya, ‘berlanjut sampai tahun pertama dari Koresh’ (ay 21), ... Ia hidup dan bernubuat setelah tahun pertama dari Koresh; tetapi itu disebutkan untuk menunjukkan bahwa ia hidup untuk melihat pembebasan dari bangsanya keluar dari pembuangan dan kembali ke tanah mereka sendiri. Perhatikan, Kadang-kadang Allah menunjukkan kebaikan kepada pelayan-pelayanNya yang berkabung bersama Sion dalam kesedihannya untuk membiarkan mereka melihat saat-saat yang lebih baik bersama gereja dari pada yang mereka lihat pada permulaan dari hari-hari mereka dan untuk ikut ambil bagian bersamanya dalam sukacitanya.].

 

b)         Tidak salah bekerja kepada musuh Allah, selama kita menjaga kesucian.

 

The Biblical Illustrator: with the examples of Joseph and Daniel, occupying similar positions in Egypt and Babylon, must we be hasty in judging the possible rightness of taking and continuing in the employment of the enemies of God. The question really is not in whose employ we are engaged, but whether in that employment we are keeping a conscience void of offence, and are using our place, while faithful to our employer, for the glory of God. This certainly did both Daniel and Joseph. ... In their youth they were both captives, and both true to God and their consciences in circumstances that were very trying. Both obtained favour with their kings, and reached places of great honour and power in the kingdom whither in the providence of God they had been sent as prisoners.[= dengan contoh / teladan dari Yusuf dan Daniel, yang menempati kedudukan / posisi yang mirip di Mesir dan Babilonia, kita harus cepat dalam menilai kemungkinan dari kebenaran dari mengambil dan melanjutkan pekerjaan dari musuh-musuh Allah. Pertanyaannya sebenarnya bukanlah dalam pekerjaan siapa kita bekerja, tetapi apakah dalam pekerjaan itu kita menjaga hati nurani bebas dari pelanggaran, dan menggunakan tempat kita, dengan tetap setia kepada orang yang mempekerjakan kita, untuk kemuliaan Allah. Ini pasti dilakukan oleh baik Daniel maupun Yusuf. ... Dalam masa muda mereka mereka keduanya adalah tawanan, dan keduanya benar terhadap Allah dan hati nurani mereka dalam keadaan yang sangat sukar. Keduanya mendapatkan perkenan raja, dan mencapai tempat-tempat kehormatan dan kuasa yang besar dalam kerajaan, ke tempat mana dalam Providensia Allah mereka telah diutus sebagai tawanan.].

 

Mirip dengan Yusuf, yang mula-mula mengalami penderitaan, tetapi belakangan mengalami nasib yang jauh lebih baik, Daniel juga seperti itu. Ikut dalam pembuangan pertama ke Babilonia, tetapi sekarang mendapat kedudukan yang sangat bagus dalam pemerintahan Nebukadnezar!

Tentu tidak semua orang Kristen harus mengalami hal seperti itu. Tetapi setidaknya itu merupakan sesuatu yang memungkinkan. Kalau saudara saat ini berada dalam keadaan yang buruk, berharaplah bahwa Allah akan memperbaiki keadaan saudara!

 

 

 

-AMIN-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali