(Jl. Dinoyo 19b, lantai 3)
Minggu, tgl 13 April 2008, pk 17.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Yoh 19:30 - “Sesudah Yesus meminum anggur
asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan
menyerahkan nyawaNya”.
1) Yesus turun ke neraka untuk
memikul hukuman dosa kita di sana.
2) Ajaran Gereja Roma Katolik tentang
api penyucian.
Ro 8:1
- “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi
mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”.
3) Ajaran yang mengatakan bahwa
perbuatan baik kita mempunyai andil untuk menyelamatkan kita.
Spurgeon: Apakah ada
dari kamu di sini yang sedang berusaha untuk melakukan sesuatu untuk membuat
suatu kebenaran dari dirimu sendiri? Bagaimana engkau berani melakukan pekerjaan
seperti itu pada waktu Yesus berkata ‘Sudah selesai’? Apakah engkau sedang
berusaha untuk mengumpulkan beberapa dari jasamu sendiri, sedikit barang2
rombengan / sisa, daun ara dan kain kotor dari kebenaranmu sendiri? Yesus
berkata: ‘Sudah selesai’. Mengapa engkau mau menambahkan apapun dari dirimu
sendiri pada apa yang sudah Ia selesaikan? Apakah engkau berkata bahwa engkau
tidak cocok untuk diselamatkan? Apa! haruskah engkau membawa sebagian dari
kelayakanmu untuk menambah dengan susah payah pekerjaan Kristus? ‘Oh!’
katamu, ‘Aku berharap untuk datang kepada Kristus pada salah satu dari hari2
ini pada saat aku sudah lebih baik’. Apa! Apa! Apa! Apa! Apakah engkau harus
membuat dirimu sendiri lebih baik, dan lalu Kristus harus mengerjakan sisa dari
pekerjaan itu? Engkau mengingatkan aku tentang jalan kereta api ke kota2 kita;
engkau tahu bahwa seringkali stasiun terletak ½ atau 1 mil di luar kota,
sehingga engkau tidak bisa sampai ke stasiun tanpa menggunakan bis penumpang
untuk membawa engkau ke sana. Tetapi Tuhan Yesus Kristusku datang sampai pada
kota Jiwa-manusia. Rel kereta apiNya sampai pada dekat kakimu, dan di sana
kendaraannya berada persis di depanmu. Rel kereta api kerajaan ini membawa jiwa2
dari pintu neraka yang gelap, dimana mereka berbaring dalam dosa, terus sampai
ke pintu gerbang mutiara yang besar dari surga, dimana mereka tinggal dalam
kebenaran yang sempurna selama2nya. Serahkanlah dirimu kepada Kristus; ambillah
Dia sebagai segala sesuatu yang engkau butuhkan, karena Ia berkata tentang
seluruh pekerjaan keselamatan: ‘Sudah selesai’.
A.
W. Pink: ‘Sudah
selesai’. Apa yang diselesaikan? Pekerjaan Penebusan. Apa nilai hal itu bagi
kita? Ini: bagi orang-orang berdosa, itu adalah suatu kabar gembira. Semua yang
dituntut oleh Allah yang kudus / suci telah diselesaikan. Tidak ada yang
tertinggal bagi orang berdosa untuk ditambahkan. Tidak ada pekerjaan / usaha
dari kita dituntut sebagai harga dari keselamatan kita. Semua yang diperlukan
orang berdosa sekarang adalah beristirahat / bersandar dengan iman pada apa yang
telah dilakukan oleh Kristus. ‘karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita’ (Ro 6:23). Bagi orang percaya, pengetahuan bahwa
pekerjaan penebusan dari Kristus sudah selesai membawa suatu pembebasan /
kelegaan yang manis atas segala cacat dan ketidak-sempurnaan dari pelayanannya.
Tidak ada yang ‘selesai’ dari apa yang kita kerjakan; semua kewajiban2 kita
tidak sempurna. Ada banyak dosa dan kesia2an dalam usaha2 kita yang terbaik,
tetapi kelegaan yang besar adalah bahwa kita ‘lengkap / sempurna’ dalam
Kristus (Kol 2:10).
Kol 2:10
- “dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua
pemerintah dan penguasa”.
KJV: ‘And ye are complete in him’ (= Dan kamu lengkap /
sempurna dalam Dia).
NASB: ‘and in Him you have been made complete’ (= dan dalam Dia
kamu telah dibuat menjadi lengkap / sempurna).
A.
W. Pink: ‘Sudah
selesai’. Apakah kamu sungguh2 mempercayainya? Atau, apakah kamu sedang
berusaha untuk menambahi sesuatu dari dirimu sendiri padanya dan dengan demikian
layak mendapat kebaikan Allah? Beberapa tahun yang lalu seorang petani Kristen
sangat prihatin atas seorang tukang kayu yang belum selamat. Petani itu berusaha
untuk menyatakan di depan tetangganya Injil dari kasih karunia Allah, dan
menjelaskan bagaimana pekerjaan Kristus yang sudah selesai itu cukup bagi
jiwanya untuk disandari. Tetapi si tukang kayu berkeras dalam kepercayaan bahwa
ia sendiri harus melakukan sesuatu. Suatu hari si petani meminta si tukang kayu
untuk membuat baginya sebuah pintu gerbang, dan pada waktu pintu gerbang itu
sudah siap ia membawanya ke dalam mobilnya. Ia mengatur supaya si tukang kayu
singgah padanya pagi berikutnya dan melihat pintu gerbang itu pada waktu pintu
gerbang itu tergantung di ladang. Pada saat yang telah ditetapkan si tukang kayu
datang dan kaget mendapati si petani berdiri dengan kapak yang tajam di
tangannya. ‘Apa yang akan kamu lakukan?’, ia bertanya. ‘Saya akan
menambahkan beberapa potongan dan pukulan / coretan pada pekerjaanmu’,
jawabnya. ‘Tetapi itu tidak dibutuhkan’, jawab si tukang kayu, ‘pintu
gerbang itu sudah benar seperti itu. Aku sudah melakukan semua yang diperlukan
padanya’. Si petani tidak memperhatikan, tetapi mengangkat kapaknya dan
menyayat dan membacok pintu gerbang itu sampai itu rusak seluruhnya. ‘Lihat
apa yang telah kamu lakukan!’ teriak si tukang kayu, ‘kamu telah merusakkan
pekerjaanku’. ‘Ya’ kata si petani, ‘dan itu persis merupakan apa yang
kamu sedang berusaha lakukan. Kamu mengusahakan / mencoba untuk menghapuskan
Pekerjaan yang sudah selesai dari Kristus oleh penambahanmu yang menyedihkan
padanya’. Allah memakai pelajaran yang kuat ini untuk menunjukkan kepada si
tukang kayu kesalahannya, dan ia dibimbing untuk menyerahkan dirinya sendiri
dengan iman pada apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi orang-orang berdosa.
Pembaca, maukah engkau melakukan hal yang sama?
Spurgeon: Allah tidak
meminta ataupun menerima korban lain apapun dari pada korban yang diberikan oleh
Kristus sekali untuk selama-lamanya di atas kayu salib. ... Mengapa memperbaiki
apa yang sudah selesai? Mengapa menambahkan pada apa yang sudah selesai /
lengkap? Alkitab sudah selesai, ia yang menambahinya akan dihapuskan namanya
dari Kitab Kehidupan, dan dari kota kudus: penebusan Kristus sudah selesai, dan
ia yang menambahkan pada penebusan itu harus mengharapkan nasib yang sama.
4) Ajaran Roma Katolik tentang
Perjamuan Kudus.
Ibr
9:28 - “demikian pula Kristus hanya satu kali
saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia
akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”.
5) Ajaran Arminian yang mengatakan
bahwa orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan.
1) Bagaimana Kristus bisa
menyelesaikan hukuman kekal kita dalam waktu yang begitu singkat?
Spurgeon: Kita kadang2
mendengar dikatakan: ‘Bagaimana Kristus bisa, dalam waktu yang begitu singkat,
memikul penderitaan yang setara dengan penyiksaan - penyiksaan kekal dari
neraka?’ Jawaban kami adalah: kita tidak mampu menghakimi / menilai apa yang
Anak Allah bisa lakukan dalam waktu yang singkat, apa lagi apa yang bisa Ia
lakukan dan apa yang bisa Ia alami / pikul dalam hidupNya dan dalam matiNya. ...
adalah sangat mungkin bahwa dalam waktu 2 atau 3 jam Ia memikul / menahan bukan
hanya penderitaan yang tercakup dalam banyak abad, tetapi bahkan setara dengan
hal yang dimengerti dalam penghukuman kekal. Bagaimanapun, bukanlah bagian kita
untuk mengatakan bahwa itu tidak bisa dilakukan. Saya mohon, jangan mencoba
untuk mengukur penderitaan Kristus dengan garis / tali terbatas dari akal yang
bodoh / tidak tahu apa2, tetapi hendaklah kita tahu dan percaya bahwa apa yang
Ia tahan di sana telah diterima oleh Allah sebagai sesuatu yang setara dengan
semua rasa sakit kita.
2)
Bagaimana mungkin penebusan dosa sudah selesai, padahal Ia belum
mengalami kematian?
Calvin:
Tetapi bagaimana Ia mengatakan bahwa segala sesuatu sudah selesai, sementara
bagian yang terpenting masih tersisa / tertinggal untuk dilakukan, yaitu
kematianNya? Disamping itu, bukankah kebangkitanNya memberikan sumbangsih pada
pencapaian / penyelesaian keselamatan kita? Saya menjawab, Yohanes memasukkan /
mencakup hal2 itu yang akan segera menyusul. Kristus belum mati: dan belum
bangkit kembali; tetapi Ia melihat bahwa tak ada apapun yang sekarang tertinggal
untuk menghindarkan Dia dari maju pada kematian dan kebangkitan.
3) Bertentangan dengan Kol 1:24?
Kol
1:24 - “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh
menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada
penderitaan Kristus, untuk tubuhNya, yaitu jemaat”.
a) Itu bertentangan dengan
kata-kata ‘Sudah selesai’ dalam Yoh 19:28,30 dan juga dengan Ibr 10:11-14
- “(11) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap2 hari pelayanannya dan
berulang2 mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat
menghapuskan dosa. (12) Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban
saja karena dosa, Ia duduk untuk selama2nya di sebelah kanan Allah, (13) dan
sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh2Nya akan dijadikan tumpuan
kakiNya. (14) Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk
selama2nya mereka yang Ia kuduskan”.
b) Itu bertentangan dengan doktrin
tentang ‘kecukupan’ penebusan Kristus, yang justru ditekankan oleh Paulus
dalam surat Kolose ini.
Herbert
M. Carson: Selanjutnya,
di sini di Kolose ia sedang menangani ajaran sesat yang menyangkal kecukupan
pekerjaan Kristus, dan mendesak bahwa itu harus ditambahi dengan pertapaan dan
usaha2 manusia yang lain. Paulus telah menjawab dalam pasal pembukaannya dengan
penekanan yang tidak berkompromi pada penonjolan Kristus, dan kelengkapan dari
penebusan yang telah Ia selesaikan. Lalu mungkinkah sekarang ia membuang
pandangannya dan mengajukan suatu pandangan yang menggambarkan penyempurnaan
dari suatu penebusan yang tidak lengkap?
Kol
2:8-23 - “(8) Hati2lah, supaya jangan ada yang
menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh2 dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (9) Sebab dalam
Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan, (10) dan kamu telah
dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. (11) Dalam
Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi
dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
(12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu
turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati. (13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh
pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan
Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
(14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan2 hukum mendakwa dan
mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib: (15)
Ia telah melucuti pemerintah2 dan penguasa2 dan menjadikan mereka tontonan umum
dalam kemenanganNya atas mereka. (16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang
menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru
ataupun hari Sabat; (17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus
datang, sedang wujudnya ialah Kristus. (18) Janganlah kamu biarkan kemenanganmu
digagalkan oleh orang yang pura2 merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat,
serta berkanjang pada penglihatan2 dan tanpa alasan membesar2kan diri oleh
pikirannya yang duniawi, (19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala,
dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat2 dan
sendi2, menerima pertumbuhan ilahinya. (20) Apabila kamu telah mati bersama2
dengan Kristus dan bebas dari roh2 dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu
pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (21) jangan
jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; (22) semuanya itu hanya mengenai
barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah2 dan ajaran2
manusia. (23) Peraturan2 ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah
buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya
selain untuk memuaskan hidup duniawi”.
c) ‘penderitaan’
®
THLIPSIS - tidak pernah digunakan untuk menunjuk pada penderitaan Kristus untuk
menebus dosa.
Herbert
M. Carson: Kata
yang digunakan di sini untuk penderitaan, THLIPSIS, tidak pernah digunakan dalam
Perjanjian Baru untuk menggambarkan kematian yang bersifat menebus dosa dari
Kristus, dan, seperti ditunjukkan oleh Lightfoot, itu ‘pasti tidak menunjukkan
suatu tindakan pengorbanan’.
d) Kol 1:25 - Paulus menyebut
dirinya ‘pelayan jemaat’.
Lalu,
apa artinya Kol 1:24 ini?
1. Ini adalah penderitaan dalam
pembangunan tubuh Kristus.
Barclay:
Ia berpikir tentang penderitaan yang ia lalui sebagai melengkapi
penderitaan Yesus Kristus sendiri. Yesus mati untuk menyelamatkan GerejaNya;
tetapi Gereja harus dibangun dan diperluas; itu harus dijaga agar tetap kuat dan
murni dan benar; karena itu, setiap orang yang melayani Gereja dengan memperluas
batasan2nya, meneguhkan imannya, menyelamatkannya dari kesalahan, sedang
melakukan pekerjaan Kristus. Dan jika pelayanan seperti itu mencakup penderitaan
dan pengorbanan, penderitaan itu memenuhkan dan mengambil bagian dalam
penderitaan Kristus.
James
Fergusson: Seperti
penderitaan pribadi Kristus adalah untuk penebusan gereja, dan untuk memuaskan
keadilan Bapa terhadap dosa2 orang pilihan, Kis 20:28, yang Ia lakukan
secara lengkap, Yoh 19:30; begitulah penderitaan dari orang2 kudus juga
untuk kebaikan gereja, sekalipun bukan untuk penebusannya atau penebusan /
pembayaran dosa, tidak dalam kesalahannya ataupun hukumannya, 1Yoh 1:7;
tetapi untuk mendidik gereja oleh teladan mereka, Yak 5:10, untuk menghibur
gereja dalam penderitaan, 2Kor 1:6, dan untuk meneguhkan kebenaran untuk
mana mereka menderita, Fil 2:17.
2. Karena adanya kesatuan
antara Kristus dan para pengikutNya, maka pada waktu pengikutNya menderita,
Kristus juga menderita dalam dia.
James
Fergusson: Penderitaan
dari Paulus, dan dari orang kudus yang lain, adalah penderitaan Kristus, dan
memenuhkan / melengkapi penderitaanNya; bukan seakan2 penderitaan pribadi
Kristus untuk penebusan orang berdosa adalah tidak sempurna, dan karena itu
harus disuplai oleh penderitaan orang-orang lain, (lihat Ibr 10:14) tetapi
begitulah simpati antara Kristus dan orang-orang percaya, Kis 9:4, dan
begitu ketat persatuan antara mereka, dengan mana Ia dan mereka membentuk satu
Kristus yang mistik, 1Kor 12:12, bahwa dalam hal itu penderitaan orang2
kudus adalah penderitaanNya, yaitu, penderitaan dari Kristus mistik, yang tidak
sempurna atau penuh, sampai setiap anggota tubuhNya menanggung bagian mereka.
Pulpit:
pandangan ini mengidentikkan penderitaan Paulus dengan penderitaan
TuanNya sementara ia secara jelas membedakan mereka.
3.
Ini ditinjau dari sudut musuh-musuh Kristus.
Hendriksen:
sekalipun Kristus melalui penderitaan yang Ia tanggung memberikan
pemuasan lengkap / penuh kepada Allah, sehingga Paulus bisa bermegah hanya dalam
salib (Gal 6:14), musuh2 Kristus tidak dipuaskan! Mereka membenci Yesus
dengan kebencian yang tidak terpuaskan, dan ingin menambah penderitaanNya.
Tetapi karena Ia tidak lagi hadir secara jasmani di bumi ini, panah2 mereka,
yang sebetulnya dimaksudkan secara khusus untuk Dia, menyerang pengikut2Nya.
Adalah dalam arti ini dimana semua orang yang sungguh2 percaya ada di tempatNya
menyuplai apa, sebagaimana musuh2 itu melihatnya, yang kurang dalam penderitaan
yang telah Yesus tanggung. Penderitaan Kristus meluap / melimpah kepada kita.
Spurgeon: Seseorang
suatu kali berkata secara jahat: ‘Jika Kristus telah menyelesaikannya,
sekarang tidak ada apa-apa lagi yang harus aku lakukan, kecuali melipat
tanganku, dan tidur’. Itu merupakan ucapan dari setan, bukan dari orang
kristen! Tidak ada kasih karunia dalam hati pada waktu mulut bisa berbicara
seperti itu. Sebaliknya, anak Allah yang sejati berkata: ‘Apakah Kristus telah
menyelesaikan pekerjaanNya untuk aku? Kalau demikian beri tahu aku pekerjaan apa
yang bisa aku lakukan untuk Dia’. ... Jika Kristus telah menyelesaikan
pekerjaan untukmu yang tidak bisa engkau lakukan, sekarang pergilah dan
selesaikan pekerjaan untuk Dia untuk mana engkau diberi hak dan ijin untuk
melakukannya. ... Apakah Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya untuk aku? Maka aku
harus bekerja bagi Dia, dan aku harus bertekun sampai aku menyelesaikan
pekerjaanku juga; bukan untuk menyelamatkan diriku sendiri, karena semua itu
sudah terjadi, tetapi karena aku sudah selamat. Sekarang aku harus bekerja untuk
Dia dengan seluruh kekuatanku; dan jika datang sesuatu yang membuat kecil hati,
jika datang penderitaan, jika datang perasaan lemah dan lelah, hendaklah aku
tidak menyerah padanya; tetapi, sebagaimana Ia maju terus sampai Ia bisa
berkata: ‘Sudah selesai’, hendaklah aku juga maju terus sampai aku juga bisa
berkata: ‘Aku telah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaku untuk
dilakukan’.
-AMIN-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ