Golgotha School of Ministry

(Rungkut Megah Raya Blok D No 16)

Rabu, tgl 24 Oktober 2012, pk 19.00

Pdt. Budi Asali.

(HP: 7064-1331 / 6050-1331)

[email protected]

http://www.golgothaministry.org

 

Limited Atonement (22)

(Penebusan terbatas)

 

Saya jawab balik:

Hmm, dari apa yang baru kamu katakan, saya mulai berpikir bahwa kamu adalah bidat! Mungkin kamu memang bukan saudaraku!

 

Kamu bukan hakimku, Allah / Kristus adalah Hakimku! Dan Ia tahu bahwa aku percaya kepada Kristus dan pada apa yang Ia lakukan bagiku. Aku tidak percaya pada perbuatan baikku sendiri, yang adalah kain kotor!

 

Nonsense! Alkitab mengkontraskan ‘perbuatan baik’ dan ‘iman / kasih karunia’. Ef 2:8-9  Ro 4:1-5  Ro 11:5-6. Jadi, saya percaya bahwa iman adalah syarat dari keselamatan tetapi perbuatan baik bukan.

 

Dan saya kira kamu belum menjawab pertanyaan saya: bagaimana kamu memberitakan Injil? Apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu minta orang itu lakukan? Nothing?

 

Saya lalu memberikan sederetan ayat lagi, yaitu:

Luk 8:12 - “Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.”.

Luk 19:9 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.”.

Yoh 11:25-26 - “(25) Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?’”.

Yoh 20:31 - “tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”.

Kis 13:39,48 - “(39) Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa. ... (48) Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.”.

Kis 16:31 - “Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’”.

Ro 1:16 - “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam (tidak malu karena / tentang) Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”.

Ro 3:22,26 - “(22) yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. ... (26) MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.”.

Ro 10:9-10,13-14 - “(9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. ... (13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?”.

1Kor 1:21 - “Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.”.

1Kor 15:2 - Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.”.

Gal 3:5,8 - “(5) Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? ... (8) Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: ‘Olehmu segala bangsa akan diberkati.’”.

1Tim 1:16 - “Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat hidup yang kekal.”.

1Yoh 5:11-13 - “(11) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. (13) Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.”.

 

Lalu saya jawab dia berkenaan dengan Ro 3:25 dan 1Yoh 2:2.

Ro 3:25 - “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian (KJV: ‘propitiation’) karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya.”.

1Yoh 2:2 - “Dan Ia adalah pendamaian (KJV: ‘propitiation’) untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”.

Dimana / dari bagian mana dari ayat-ayat itu kamu katakan bahwa peredaan / pemenuhan tuntutan (propitiation) termasuk dalam injil? Kata ‘injil’ bahkan tidak ada dalam ayat-ayat itu! Sekali lagi saya tekankan, saya tak meragukan kebenaran kata-katamu dalam hal ini, tetapi saya tidak percaya, bahwa itu adalah bagian dari injil, yang harus dimengerti dan dipercayai untuk bisa selamat.

 

Tentang kata-katanya ‘siapa peduli tentang 5 points Calvinisme’? saya menjawab: sekarang kamu kelihatan seperti aku! Jika seseorang tidak mengerti tentang 5 points Calvinisme, bagaimana mungkin ia percaya injilmu yang rumit itu? Dan bagaimana kamu bisa menyebut injilmu yang rumit itu sebagai ‘injil yang sederhana’? Dan bukankah ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas) termasuk dalam injil rumitmu itu? Lalu bagaimana kamu bisa mengatakan ‘siapa peduli tentang 5 points Calvinisme’?

 

Dan tentang pencuri di salib saya berkata bahwa saya setuju bahwa ia hanya percaya injil yang sederhana. Tak ada kemungkinan ia mengerti dan percaya tentang predestinasi dan ‘Limited Atonement’ (= Penebusan Terbatas). Ia hanya tahu dan percaya injil yang sederhana, dan ia diselamatkan.

 

Ia menjawab: pencuri itu percaya injil; tetapi orang-orang Arminian tidak percaya injil yang sejati / benar yang dipercayai oleh pencuri itu.

 

Saya jawab balik: saya percaya bahwa pencuri itu percaya persis seperti orang Arminian percaya pada saat mereka diselamatkan. Hanya saja orang-orang Arminian itu hidup lebih lama sehingga mereka bertumbuh dalam pengertian mereka tentang Firman Tuhan. Sayangnya, mereka bertumbuh ke arah yang salah.

 

Tentang penyebutannya terhadap saya sebagai ‘pelayan setan’, saya menjawab: Saya tahu kamu akan mengatakan itu, dan saya tidak peduli. Saya tahu siapa yang saya percayai, dan saya tahu siapa yang memanggil saya, dan siapa yang saya layani sekarang. Tetapi ingat ini: jika saya sungguh-sungguh adalah pelayan Allah, maka kamu menyebut Allah sebagai ‘setan’!

 

Saya tak membutuhkan pertobatan tentang hal ini. Orang-orang Arminian itu membutuhkannya. Mereka perlu menjadi Calvinist, bukan supaya diselamatkan, tetapi supaya mempunyai pengertian yang benar tentang Firman Allah. Dan kamu dan kelompokmu juga perlu bertobat dari pandangan extrimmu dan menjadi TC (Calvinist yang Toleran).

 

Saya menambahkan: saya telah berdebat dengan banyak jenis bidat. Dan pada saat saya mempelajari suatu bidat maka seringkali saya menelusuri jejak mereka dalam sejarah. Dari mana mereka muncul dan kapan mereka muncul? Ini penting. Misalnya Toronto Blessing mulai pada abad 20, dan doktrin tentang Maria yang tidak berdosa muncul pada abad ke 19. Dan saya berargumentasi: mungkinkah bahwa selama 18 atau 19 abad seluruh dunia tidak tahu tentang ‘kebenaran’ ini? Aku berpikir sama tentang theologiamu. Dari mana itu muncul, dan kapan itu muncul? Aku tidak pernah membaca buku manapun yang mengatakan bahwa ada theologia seperti theologiamu! Jika itu betul-betul adalah ajaran dari Alkitab, mungkinkah selama 20 abad seluruh dunia tidak mengetahui tentang ‘kebenaran’ ini? Jadi, kamu dan kelompokmu telah dipilih oleh Allah untuk menjadi rasul-rasulNya untuk menyatakan ‘kebenaran yang baru’ ini? Mungkinkah itu?

 

Sekarang tentang pertanyaannya berkenaan dengan regeneration / kelahiran baru. Saya memang merasa bahwa ia punya pandangan yang berbeda dengan saya / Calvinist tentang hal ini. Saya jawab: saya percaya tentang regeneration seperti yang dipercaya oleh orang-orang Calvinist / Reformed. Regeneration harus mendahului iman. Tanpa regeneration seseorang tidak bisa mengerti dan menerima hal-hal dari Roh. Semua itu adalah kebodohan bagi mereka.

1Kor 2:14 - “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.”.

Iman bukan syarat dari regeneration. Tetapi saya percaya bahwa kita diselamatkan, bukan pada saat kita dilahir-barukan, tetapi pada saat kita beriman / percaya kepada Kristus.

 

3)            Penafsiran mereka tentang 2Yoh 9-11.

2Yoh 9-11 - “(9) Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. (10) Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. (11) Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.”.

 

Beberapa penafsiran mereka tentang text ini:

 

a)            ‘memberi salam’.

Mereka mengatakan bahwa ini tidak berarti sekedar mengatakan ‘halo’ kepada orang itu. Kata Yunani yang diterjemahkan ‘salam’ biasanya diterjemahkan ‘bersukacita’ (Yoh 4:36  Ro 16:19  Fil 2:17-18  Fil 4:4). Di tempat lain, kata ini diterjemahkan ‘salam’ sebagai bagian dari suatu salam pembukaan (Kis 15:23  Yak 1:1).

Lalu mereka menafsirkan bahwa ‘memberi salam’ berarti ‘mengucapkan damai’ kepada orang itu, menyebut orang itu sebagai ‘saudara dalam Kristus’.

 

b)            ‘mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat’.

Mereka berkata bahwa kata Yunani yang diterjemahkan ‘mendapat bagian’ adalah KOINONEI. Mereka mengatakan akar katanya adalah KOINOS yang berarti ‘common’ (= umum). KOINONIA berarti ‘pengambilan bagian’ atau ‘persekutuan’ (1Kor 1:9  Ibr 2:14  1Pet 4:13  Tit 1:4  1Kor 10:16  Fil 1:5  2Kor 6:14  dsb).

 

Lalu mereka berkata bahwa orang yang mengucapkan damai kepada orang yang mempercayai injil yang palsu adalah pengambil bagian dalam perbuatan mereka yang jahat - dalam injil palsu itu - dan mereka mendapat bagian dalam kejahatan dari orang yang tidak mempunyai Allah.

Jadi, para Calvinist yang mengucapkan damai / menyebut saudara kepada / tentang orang Arminian yang percaya dan mengajarkan injil palsu itu, adalah partner dan pengambil bagian dalam injil palsu mereka. Mereka menjadi pengambil bagian dalam kristus palsu. Mereka terhilang!

 

Jawaban saya:

1.      Yohanes menyebutkan jenis bidat yang bagaimana yang ia maksudkan dalam ay 7.

2Yoh 7 - “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.”.

Untuk orang-orang seperti itu, kamu memang benar. Saya tak akan pernah mengucapkan damai kepada orang sesat seperti itu atau menyebut mereka sebagai ‘saudara’ saya. Tetapi menerapkan text ini kepada orang Arminian, kamu harus membuktikan dulu tanpa keraguan, bahwa Arminianisme adalah suatu bidat, dan saya beranggapan kamu belum bisa membuktikan hal ini.

2.      Pada waktu orang Kristen menerima bidat / mengucapkan salam kepadanya, ia ‘mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat’. Mengapa ini harus diartikan bahwa orang Kristen itu unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)? Ini bisa diartikan bahwa orang Kristen itu mengambil bagian dalam dosa bidat itu, dan itu hanya berarti bahwa ia juga berdosa. Itu tidak berarti bahwa orang Kristen itu adalah seorang yang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat).

 

Mereka jawab balik:

Bagaimana kalau seorang Kristen, yang tahu apa yang dipercaya oleh seorang Saksi Yehuwa, mengatakan bahwa mereka adalah saudara rohani mereka?

 

Saya jawab:

Atau ia adalah orang Kristen yang sangat tolol, atau ia adalah orang Kristus yang belum lahir baru / tidak selamat, atau ia adalah orang Kristen yang sangat kompromistis.

 

Saya juga mengatakan bahwa adalah mustahil bagi seorang bayi dalam Kristus untuk mengerti tentang bidat.

 

Mereka menjawab balik:

Orang Kristen bayi bisa mengerti tentang bidat. Dan mereka menggunakan Yoh 10:4-5 - “(4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. (5) Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.’”.

 

Saya jawab balik:

Ini tak bisa dimutlakkan. Kadang-kadang seorang bayi dalam Kristus bisa mengerti tentang bidat. Jika seseorang mengatakan bahwa tidak ada Allah, tentu ia bisa mengerti bahwa itu salah / sesat. Tetapi sebagian bidat jauh lebih halus / tidak kentara, dan adalah mustahil bagi seorang bayi dalam Kristus untuk bisa mengetahui kesesatan seperti itu.

Yesus mengatakan bahwa nabi-nabi palsu datang dengan menyamar seperti domba (Mat 7:15), dan Ia menyuruh kita berhati-hati terhadap mereka. Untuk apa kita harus berhati-hati, kalau adalah mustahil bagi orang Kristen untuk ditipu? Aku tidak percaya orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan. Tetapi ia tetap bisa ditipu oleh bidat, tetapi tidak ditipu sebegitu jauh sehingga ia kehilangan keselamatan. Itu sebabnya setiap orang kristen yang sejati harus belajar Kitab Suci, supaya mengerti lebih banyak dan tidak tertipu. Saya memberikan Ef 4:11-14 sebagai dasar.

Ef 4:11-14 - “(11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,”.

Text ini secara explicit menyatakan bahwa orang Kristen bisa diombang-ambingkan oleh setiap angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan!

Dan tentang Yoh 10:4-5 jangan lupa bahwa itu adalah suatu perumpamaan / alegory, dan aku percaya bahwa kita tidak bisa / boleh menafsirkan setiap detail dari sebuah perumpamaan / alegory dengan cara seperti itu. Sebagai contoh, apakah kamu percaya Allah bisa tidur sehingga Ia tidak tahu pada saat setan menyebarkan benih lalang di ladangnya? Bdk. Mat 13:25.

 

4)            Alkitab menunjukkan adanya sangat banyak orang-orang percaya yang sungguh-sungguh, tetapi iman / pengetahuannya tentang injil tidak sempurna.

Saya memberikan di bawah ini beberapa contoh:

 

a)            Yohanes Pembaptis.

Pada waktu ada dalam penjara Yohanes Pembaptis mengirim murid-muridnya kepada Yesus, yang menunjukkan keragu-raguannya tentang ke-Mesias-an Yesus! Tetapi ia tetap adalah orang percaya yang sungguh-sungguh!

 

Mat 11:2-3 - “(2) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepadaNya: ‘Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’”.

 

Dengan iman / pengertian seperti itu, apakah kita harus menganggap Yohanes Pembaptis sebagai seorang yang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)?

 

Mereka menjawab:

Mat 11:2-10 - “(2) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepadaNya: ‘Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’ (4) Yesus menjawab mereka: ‘Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: (5) orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. (6) Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.’ (7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: ‘Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? (8) Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. (9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. (10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu..

 

Mereka menyoroti kata-kata dalam Mat 11:7 yang saya garis-bawahi, dan mengatakan bahwa kata-kata itu menunjukkan bahwa Yesus tidak menganggap Yohanes Pembaptis seperti buluh yang digoyangkan angin kian kemari (yang menunjukkan orang yang imannya tak stabil). Yesus mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi (Mat 11:9).

 

Jadi, Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya datang kepada Yesus untuk menanyakan hal itu (Mat 11:3), bukan demi kepentingannya sendiri, tetapi demi murid-muridnya. Jadi, yang ragu-ragu adalah murid-murid Yohanes Pembaptis, bukan Yohanes Pembaptis sendiri.

 

Saya jawab balik:

Mat 11:4 - “Yesus menjawab mereka: ‘Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:”.

Kalau memang Yohanes Pembaptis sendiri tak meragukan, dan ia menyuruh murid-muridnya datang kepada Yesus demi mereka, dan bukan demi dirinya sendiri, mengapa Yesus memberikan jawaban itu kepada murid-murid Yohanes Pembaptis dan menyuruh mereka mengatakan ‘kepada Yohanes’? Jelas bahwa yang ragu-ragu adalah Yohanes Pembaptis sendiri.

 

Dan saya mengutip kata-kata Matthew Henry yang menunjuk pada Mat 11:6 - Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.

KJV: And blessed is he, whosoever shall not be offended in me (= Dan diberkatilah ia, siapapun yang tidak terlukai perasaannya / tersandung oleh Aku).

Yohanes Pembaptis pada saat itu ada di penjara, tetapi Yesus membiarkannya, tidak mengunjunginya dan sebagainya. Dan ini merupakan alasan untuk bisa terluka perasaannya / tersandung karena Kristus. Itu yang menyebabkan ia menjadi ragu-ragu / tergoncang imannya. Jadi Kristus lalu mengucapkan kata-kata itu.

Matthew Henry: Where there is true faith, yet there may be a mixture of unbelief. The best are not always alike strong. ... troubles for Christ, especially when they continue long unrelieved, are such trials of faith as sometimes prove too hard to be borne up against. ... the remaining unbelief of good men may sometimes, in an hour of temptation, strike at the root, and call in question the most fundamental truths which were thought to be well settled. (= Dimana ada iman yang benar / sejati, bisa ada suatu campuran ketidakpercayaan. Orang yang terbaik tak selalu kuat. ... kesukaran-kesukaran untuk Kristus, khususnya pada waktu mereka terus menerus tidak dihilangkan sampai lama, adalah ujian-ujian iman yang kadang-kadang terbukti terlalu berat untuk dipikul. ... sisa dari ketidak-percayaan dari orang-orang yang baik kadang-kadang bisa memukul pada akar, dan mempertanyakan kebenaran-kebenaran yang paling dasari yang tadinya dikira sudah beres / teguh).

 

Saya tambahkan lagi: kamu katakan Yohanes Pembaptis adalah nabi. Sekalipun ia nabi, apakah ia tak bisa ragu-ragu? Abraham juga nabi, bukan? Ia dibenarkan dalam Kej 15:6, karena imannya, tetapi dalam Kej 16 ia mengambil Hagar menjadi istri / gundiknya. Mengapa? Karena ia meragukan bahwa Sara bisa memberikan seorang anak laki-laki kepadanya, bukan? Dan pada waktu ia meragukan bahwa Sara bisa memberinya anak laki-laki, ia meragukan janji Allah berkenaan dengan Mesias! Bdk. Kej 12:1-3. Apakah ia adalah seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat) pada saat itu?

 

Lalu bagaimana dengan Ayub? Allah sendiri mengatakan bahwa ia adalah orang yang benar (Ayub 1:8), tetapi pada saat ia dicobai / diuji, iapun meragukan kasih dan keadilan Allah. Apakah ia adalah seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat) pada saat itu?

 

Mereka menjawab:

Abraham dijanjikan seorang anak laki-laki, tetapi tidak dikatakan bahwa anak itu harus lahir dari Sara. Nama Sara sebagai orang yang melahirkan anak bagi Abraham baru secara spesifik dikatakan dalam Kej 17. Jadi, Abraham mengambil Hagar sebagai istri / gundik dalam Kej 16 tak menunjukkan keraguannya terhadap janji Tuhan.

 

Saya jawab balik:

Ini adalah penafsiran yang paling konyol yang pernah saya dengar. Dari siapa kamu dapat penafsiran seperti itu? Jadi kamu anggap Abraham tak salah mengambil Hagar sebagai istri / gundik? Apakah Abraham menganggap Allah menyetujui polygamy?

Dan jika Abraham tidak meragukan janji Allah, lalu mengapa Allah berkata ‘jangan takut’ dalam Kej 15:1? Dan apa arti kata-kata Allah dalam Kej 15:2-3?

Kej 15:1-6 - “(1) Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: ‘Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.’ (2) Abram menjawab: ‘Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.’ (3) Lagi kata Abram: ‘Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.’ (4) Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: ‘Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.’ (5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: ‘Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.’ Maka firmanNya kepadanya: ‘Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.’ (6) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”.

 

Dan bagaimana kamu menafsirkan Kej 17:17?

Kej 17:17 - “Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: ‘Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?’”.

 

Tentang Ayub mereka menjawab bahwa sepanjang pengetahuannya Ayub tidak meragukan kasih dan keadilan Allah.

 

Saya jawab:

Bagaimana dengan ayat-ayat ini:

Ayub 7:20 - “Kalau aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan terhadap Engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa Engkau menjadikan aku sasaranMu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku?”.

Ayub 9:20-35 - “(20) Sekalipun aku benar, mulutku sendiri akan menyatakan aku tidak benar; sekalipun aku tidak bersalah, Ia akan menyatakan aku bersalah. (21) Aku tidak bersalah! Aku tidak pedulikan diriku, aku tidak hiraukan hidupku! (22) Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakanNya. (23) Bila cemetiNya membunuh dengan tiba-tiba, Ia mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah. (24) Bumi telah diserahkan ke dalam tangan orang fasik, dan mata para hakimnya telah ditutupNya; kalau bukan oleh Dia, oleh siapa lagi? (25) Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap tanpa melihat bahagia, (26) meluncur lewat laksana perahu dari pandan, seperti rajawali yang menyambar mangsanya. (27) Bila aku berpikir: Aku hendak melupakan keluh kesahku, mengubah air mukaku, dan bergembira, (28) maka takutlah aku kepada segala kesusahanku; aku tahu, bahwa Engkau tidak akan menganggap aku tidak bersalah. (29) Aku dinyatakan bersalah, apa gunanya aku menyusahkan diri dengan sia-sia? (30) Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan mencuci tanganku dengan sabun, (31) namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku. (32) Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat menjawabNya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan. (33) Tidak ada wasit di antara kami, yang dapat memegang kami berdua! (34) Biarlah Ia menyingkirkan pentungNya dari padaku, jangan aku ditimpa kegentaran terhadap Dia, (35) maka aku akan berbicara tanpa rasa takut terhadap Dia, karena aku tidak menyadari kesalahanku.’”.

Ayub 10:2,3,6,7 - “(2) Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku. (3) Apakah untungnya bagiMu mengadakan penindasan, membuang hasil jerih payah tanganMu, sedangkan Engkau mendukung rancangan orang fasik? ... (6) sehingga Engkau mencari-cari kesalahanku, dan mengusut dosaku, (7) padahal Engkau tahu, bahwa aku tidak bersalah, dan bahwa tiada seorangpun dapat memberi kelepasan dari tanganMu?”.

Ayub 13:3 - “Tetapi aku, aku hendak berbicara dengan Yang Mahakuasa, aku ingin membela perkaraku di hadapan Allah.”.

Ayub 16:7-17 - “(7) Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku, (8) sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku. (9) MurkaNya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api. (10) Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku. (11) Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik. (12) Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkapNya pada tengkukku, lalu dibantingNya, dan aku ditegakkanNya menjadi sasaranNya. (13) Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembusNya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkanNya ke tanah. (14) Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang. (15) Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu; (16) mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat, (17) sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan doaku bersih.”.

Ayub 19:6 - “insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jalaNya atasku.”.

Ayub 23:4 - “Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapanNya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.”.

Dan jika Ayub tidak meragukan kasih dan keadilan Allah mengapa Allah memarahi / mencela dia dalam Ayub 38-41? Dan mengapa Ayub mengatakan kata-kata dalam Ayub 42, khususnya ayat 6?

Ayub 42:6 - “Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.’”.

 

b)            Petrus.

Petrus baru mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah dsb, dan Yesus memuji dia.

Mat 16:15-17 - “(15) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: ‘Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?’ (16) Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’ (17) Kata Yesus kepadanya: ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.”.

 

Tetapi sebentar lagi, Petrus menghalangi Yesus yang mau pergi ke Yerusalem untuk menderita dan mati di sana, sehingga ia dihardik oleh Yesus.

Mat 16:21-23 - “(21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.’ (23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: ‘Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.’.

 

Jelas bahwa Petrus sudah beriman dengan sungguh-sungguh, tetapi tetap mempunyai pengertian yang sangat tidak sempurna tentang Yesus / sang Mesias, bahwa sang Mesias harus menderita dan mati (bdk. Yes 53  Maz 22), sekalipun Yesus baru memberitahunya tentang hal itu (Mat 16:21). Dengan iman dan pengetahuan yang tidak sempurna seperti itu, apakah ia juga harus dianggap sebagai unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)?

 

Mereka menjawab:

Kata-kata Petrus menunjukkan bahwa ia tidak mengerti tentang kebenaran Allah yang dinyatakan di salib, dan ini membuktikan bahwa pada saat itu ia memang adalah seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat). Kata-kata Yesus yang mengatakan ia berbahagia / diberkati (Mat 16:17) tidak menunjukkan bahwa ia sudah selamat.

 

Saya jawab balik:

Petrus hidup pada jaman yang berbeda dengan kita. Pada saat itu Kristus belum mati di salib untuk dosa-dosa kita. Apakah kamu berpendapat bahwa orang-orang kudus jaman Perjanjian Lama juga harus percaya tentang kematian dan kebangkitan Kristus?

 

Saya tak bisa mengerti bagaimana kamu anggap Petrus pada saat itu belum selamat. Ia baru memberikan pengakuan iman (Mat 16:16), dan Yesus mengatakan bahwa Bapa yang menyatakan hal itu kepadanya (Mat 16:17), dan karena itu Ia berkata bahwa Petrus diberkati. Saya yakin Ia bicara tentang berkat rohani, dan mustahil ia diberkati secara rohani pada saat ia unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat).

Kalau ia diberkati, maka itu pasti menunjukkan bahwa kutuk yang ada padanya sudah dicabut. Apakah kutuk itu dicabut sebelum Petrus percaya?

Bdk. Gal 3:10-13 - “(10) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’ (11) Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: ‘Orang yang benar akan hidup oleh iman.’ (12) Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. (13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”.

Dalam perumpamaan tentang domba dan kambing dalam Mat 25, domba-domba diberkati (ay 34), tetapi kambing-kambing dikutuk (ay 41).

Mat 25:34,41 - “(34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. ... (41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”.

 

Dan dalam Mat 16:18 Kristus berkata bahwa Ia akan mendirikan gerejaNya di atas Batu karang ini. Apakah batu karang itu adalah Petrusnya atau pengakuan imannya, adalah mustahil bahwa Kristus akan membangun gerejaNya di atas seorang yang belum percaya atau di atas pengakuan seorang yang belum percaya.

Dan dalam Mat 16:19 Kristus memberikan kunci kerajaan surga kepada Petrus. Apakah Ia memberikan kunci itu kepada seorang yang belum percaya?

Mat 16:18-19 - “(18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya. (19) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.’”.

 

Text-text di bawah ini menunjukkan bahwa semua murid Yesus, kecuali Yudas Iskariot, sudah percaya:

1.   Yoh 1:49-50 - “(49) Kata Natanael kepadaNya: ‘Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!’ (50) Yesus menjawab, kataNya: ‘Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.’”.

2.   Yoh 2:11 - “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaanNya, dan murid-muridNya percaya kepadaNya.”.

3.   Yoh 6:64,67-71 - “(64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. ... (67) Maka kata Yesus kepada kedua belas muridNya: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’ (68) Jawab Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.’ (70) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.

4.   Yoh 10:16,26-29 - “(16) Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. ... (26) tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-dombaKu. (27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”.

Dalam ay 16 Kristus mengkontraskan orang-orang pilihan yang belum percaya pada saat itu, dengan murid-muridNya  (orang-orang pilihan yang sudah percaya). Dan dalam ay 26-27 Kristus mengkontraskan orang-orang Yahudi yang tidak percaya dengan murid-muridNya. Dan dalam ay 29 Kristus mengatakan bahwa Bapa ‘memberikan’ (Inggris: ‘gave’ - past tense) mereka kepadaNya.

5.   Yoh 13:9-11 - “(9) Kata Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!’ (10) Kata Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.’ (11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih.’”.

6.   Yoh 14:17,19,22 - “(17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. ... (19) Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. ... (22) Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepadaNya: ‘Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diriMu kepada kami, dan bukan kepada dunia?’”.

7.   Yoh 15:3 - Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”.

8.   Yoh 15:14-15,18-19 - “(14) Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu. ... (18) ‘Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. (19) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”.

9.   Yoh 16:20,27,30 - “(20) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. ... (27) sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. ... (30) Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepadaMu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.’”.

10.Yoh 17:2-3,6-12,14-16 - “(2) Sama seperti Engkau telah memberikan kepadaNya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepadaNya. (3) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. ... (6) Aku telah menyatakan namaMu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepadaKu dari dunia. Mereka itu milikMu dan Engkau telah memberikan mereka kepadaKu dan mereka telah menuruti firmanMu. (7) Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepadaKu itu berasal dari padaMu. (8) Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari padaMu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (9) Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu (10) dan segala milikKu adalah milikMu dan milikMu adalah milikKu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. (11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (12) Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. ... (14) Aku telah memberikan firmanMu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. (16) Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”.

11.Mat 12:49-50 - “(49) Lalu kataNya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: ‘Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu! (50) Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu.’”.

12.Jika murid-murid itu adalah orang-orang yang tidak percaya, bagaimana mungkin Kristus mengajak mereka ikut Perjamuan Kudus? Tidakkah itu bertentangan dengan 1Kor 11:27-31?

1Kor 11:27-31 - “(27) Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. (28) Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. (29) Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. (30) Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. (31) Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.”.

Saya punya satu pertanyaan lagi: kalau kamu katakan bahwa rasul-rasul itu belum percaya pada saat itu, lalu kapan mereka betul-betul percaya kepada Yesus dan diselamatkan? Bisakah kamu menunjukkan ayatnya?

 

Dari semua argumentasi ini saya menganggap bahwa semua murid-murid, kecuali Yudas Iskariot, sudah percaya pada saat itu.

 

Saya menambahkan: kalau Yesus berbicara kepada orang yang hampir selamat, ia berbicara dengan cara yang berbeda.

Mark 12:34 - “Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: ‘Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!’ Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.”.

 

Saya juga mengatakan: saya tak akan pernah menganggap seseorang sebagai Kristen / orang percaya, kalau ia tidak percaya kematian dan kebangkitan Kristus, pada jaman Perjanjian Baru. Tetapi kalau itu terjadi pada jaman Perjanjian Lama, atau pada masa transisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, itu lain lagi.

 

 

-bersambung-

 

Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.

E-mail : [email protected]

e-mail us at [email protected]

http://golgothaministry.org

Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:

https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ

Channel Live Streaming Youtube :  bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali