Golgotha
School of Ministry
(Rungkut
Megah Raya Blok D No 16)
Rabu,
tgl 24 Oktober 2012, pk 19.00
Pdt. Budi Asali.
(HP:
7064-1331 / 6050-1331)
Saya
jawab balik:
Hmm,
dari apa yang baru kamu katakan, saya mulai berpikir bahwa kamu adalah bidat!
Mungkin kamu memang bukan saudaraku!
Kamu
bukan hakimku, Allah / Kristus adalah Hakimku! Dan Ia tahu bahwa aku percaya
kepada Kristus dan pada apa yang Ia lakukan bagiku. Aku tidak percaya pada
perbuatan baikku sendiri, yang adalah kain kotor!
Nonsense!
Alkitab mengkontraskan ‘perbuatan baik’ dan ‘iman / kasih karunia’. Ef
2:8-9 Ro 4:1-5
Ro 11:5-6. Jadi, saya percaya bahwa iman adalah syarat dari keselamatan
tetapi perbuatan baik bukan.
Dan
saya kira kamu belum menjawab pertanyaan saya: bagaimana kamu memberitakan
Injil? Apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu minta orang itu lakukan?
Nothing?
Saya
lalu memberikan sederetan ayat lagi, yaitu:
Luk
8:12 - “Yang jatuh di pinggir jalan itu
ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil
firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.”.
Luk 19:9
- “Kata Yesus kepadanya: ‘Hari ini telah terjadi keselamatan kepada
rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.”.
Yoh 11:25-26
- “(25) Jawab Yesus: ‘Akulah
kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?’”.
Yoh
20:31 - “tetapi semua yang tercantum di
sini telah dicatat, supaya
kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu
memperoleh hidup dalam namaNya.”.
Kis 13:39,48
- “(39) Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya
memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari
hukum Musa. ... (48) Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal
Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk
hidup yang kekal, menjadi percaya.”.
Kis
16:31 - “Jawab mereka: ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan
engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.’”.
Ro
1:16 - “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam (tidak malu karena /
tentang) Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”.
Ro 3:22,26
- “(22) yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus
Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. ... (26) MaksudNya ialah untuk
menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada
Yesus.”.
Ro 10:9-10,13-14
- “(9) Sebab jika kamu mengaku dengan
mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan. ... (13) Sebab, barangsiapa
yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat
berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada
Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakanNya?”.
1Kor 1:21
- “Oleh karena dunia, dalam hikmat
Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.”.
1Kor
15:2 - “Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan
kepadamu - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.”.
Gal 3:5,8
- “(5) Jadi bagaimana sekarang, apakah
Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena
kamu percaya kepada pemberitaan Injil? ... (8) Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan
Yahudi oleh karena iman,
telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: ‘Olehmu segala bangsa
akan diberkati.’”.
1Tim
1:16 - “Tetapi justru karena itu aku
dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus
Kristus menunjukkan seluruh kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi contoh
bagi mereka
yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat hidup yang kekal.”.
1Yoh 5:11-13
- “(11) Dan inilah kesaksian itu: Allah
telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam
AnakNya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak
memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. (13) Semuanya itu kutuliskan kepada
kamu, supaya
kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang
kekal.”.
Lalu
saya jawab dia berkenaan dengan Ro 3:25 dan 1Yoh 2:2.
Ro
3:25 - “Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan
pendamaian
(KJV:
‘propitiation’) karena iman, dalam darahNya. Hal ini
dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa
yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya.”.
1Yoh
2:2 - “Dan Ia adalah pendamaian (KJV:
‘propitiation’) untuk segala dosa kita, dan bukan untuk
dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”.
Dimana
/ dari bagian mana dari ayat-ayat itu kamu katakan bahwa peredaan / pemenuhan
tuntutan (propitiation) termasuk dalam
injil? Kata ‘injil’ bahkan tidak ada dalam ayat-ayat itu! Sekali lagi saya
tekankan, saya tak meragukan kebenaran kata-katamu dalam hal ini, tetapi saya
tidak percaya, bahwa itu adalah bagian dari injil, yang harus dimengerti dan
dipercayai untuk bisa selamat.
Tentang
kata-katanya ‘siapa peduli tentang 5 points Calvinisme’? saya menjawab:
sekarang kamu kelihatan seperti aku! Jika seseorang tidak mengerti tentang 5
points Calvinisme, bagaimana mungkin ia percaya injilmu yang rumit itu? Dan
bagaimana kamu bisa menyebut injilmu yang rumit itu sebagai ‘injil yang
sederhana’? Dan bukankah ‘Limited
Atonement’ (= Penebusan Terbatas) termasuk dalam injil rumitmu itu? Lalu
bagaimana kamu bisa mengatakan ‘siapa peduli tentang 5 points Calvinisme’?
Dan
tentang pencuri di salib saya berkata bahwa saya setuju bahwa ia hanya percaya
injil yang sederhana. Tak ada kemungkinan ia mengerti dan percaya tentang
predestinasi dan ‘Limited Atonement’
(= Penebusan Terbatas). Ia hanya tahu dan percaya injil yang sederhana, dan ia
diselamatkan.
Ia
menjawab: pencuri itu percaya injil; tetapi orang-orang Arminian tidak percaya
injil yang sejati / benar yang dipercayai oleh pencuri itu.
Saya
jawab balik: saya percaya bahwa pencuri itu percaya persis seperti orang
Arminian percaya pada saat mereka diselamatkan. Hanya saja orang-orang Arminian
itu hidup lebih lama sehingga mereka bertumbuh dalam pengertian mereka tentang
Firman Tuhan. Sayangnya, mereka bertumbuh ke arah yang salah.
Tentang
penyebutannya terhadap saya sebagai ‘pelayan setan’, saya menjawab: Saya
tahu kamu akan mengatakan itu, dan saya tidak peduli. Saya tahu siapa yang saya
percayai, dan saya tahu siapa yang memanggil saya, dan siapa yang saya layani
sekarang. Tetapi ingat ini: jika saya sungguh-sungguh adalah pelayan Allah, maka
kamu menyebut Allah sebagai ‘setan’!
Saya
tak membutuhkan pertobatan tentang hal ini. Orang-orang Arminian itu
membutuhkannya. Mereka perlu menjadi Calvinist, bukan supaya diselamatkan,
tetapi supaya mempunyai pengertian yang benar tentang Firman Allah. Dan kamu dan
kelompokmu juga perlu bertobat dari pandangan extrimmu dan menjadi TC (Calvinist
yang Toleran).
Saya
menambahkan: saya telah berdebat dengan banyak jenis bidat. Dan pada saat saya
mempelajari suatu bidat maka seringkali saya menelusuri jejak mereka dalam
sejarah. Dari mana mereka muncul dan kapan mereka muncul? Ini penting. Misalnya
Toronto Blessing mulai pada abad 20, dan doktrin tentang Maria yang tidak
berdosa muncul pada abad ke 19. Dan saya berargumentasi: mungkinkah bahwa selama
18 atau 19 abad seluruh dunia tidak tahu tentang ‘kebenaran’ ini? Aku
berpikir sama tentang theologiamu. Dari mana itu muncul, dan kapan itu muncul?
Aku tidak pernah membaca buku manapun yang mengatakan bahwa ada theologia
seperti theologiamu! Jika itu betul-betul adalah ajaran dari Alkitab, mungkinkah
selama 20 abad seluruh dunia tidak mengetahui tentang ‘kebenaran’ ini? Jadi,
kamu dan kelompokmu telah dipilih oleh Allah untuk menjadi rasul-rasulNya untuk
menyatakan ‘kebenaran yang baru’
ini? Mungkinkah itu?
Sekarang
tentang pertanyaannya berkenaan dengan regeneration / kelahiran baru. Saya
memang merasa bahwa ia punya pandangan yang berbeda dengan saya / Calvinist
tentang hal ini. Saya jawab: saya percaya tentang regeneration seperti yang
dipercaya oleh orang-orang Calvinist / Reformed. Regeneration harus mendahului
iman. Tanpa regeneration seseorang tidak bisa mengerti dan menerima hal-hal dari
Roh. Semua itu adalah kebodohan bagi mereka.
1Kor
2:14 - “Tetapi manusia duniawi tidak
menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu
kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai
secara rohani.”.
Iman
bukan syarat dari regeneration. Tetapi saya percaya bahwa kita diselamatkan,
bukan pada saat kita dilahir-barukan, tetapi pada saat kita beriman / percaya
kepada Kristus.
3)
Penafsiran mereka tentang 2Yoh 9-11.
2Yoh 9-11
- “(9) Setiap orang yang tidak
tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak
memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa
maupun Anak. (10) Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran
ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. (11) Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia
mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.”.
Beberapa
penafsiran mereka tentang text ini:
a)
‘memberi
salam’.
Mereka
mengatakan bahwa ini tidak berarti sekedar mengatakan ‘halo’ kepada orang
itu. Kata Yunani yang diterjemahkan ‘salam’ biasanya diterjemahkan
‘bersukacita’ (Yoh 4:36 Ro
16:19 Fil 2:17-18
Fil 4:4). Di tempat lain, kata ini diterjemahkan ‘salam’ sebagai
bagian dari suatu salam pembukaan (Kis 15:23
Yak 1:1).
Lalu
mereka menafsirkan bahwa ‘memberi salam’ berarti ‘mengucapkan damai’
kepada orang itu, menyebut orang itu sebagai ‘saudara dalam Kristus’.
b)
‘mendapat
bagian dalam perbuatannya yang jahat’.
Mereka
berkata bahwa kata Yunani yang diterjemahkan ‘mendapat
bagian’
adalah KOINONEI. Mereka mengatakan akar katanya adalah KOINOS yang berarti ‘common’
(= umum). KOINONIA berarti ‘pengambilan bagian’ atau ‘persekutuan’ (1Kor
1:9 Ibr 2:14 1Pet
4:13 Tit 1:4
1Kor 10:16 Fil 1:5
2Kor 6:14 dsb).
Lalu
mereka berkata bahwa orang yang mengucapkan damai kepada orang yang mempercayai
injil yang palsu adalah pengambil bagian dalam perbuatan mereka yang jahat -
dalam injil palsu itu - dan mereka mendapat bagian dalam kejahatan dari orang
yang tidak mempunyai Allah.
Jadi,
para Calvinist yang mengucapkan damai / menyebut saudara kepada / tentang orang
Arminian yang percaya dan mengajarkan injil palsu itu, adalah partner dan
pengambil bagian dalam injil palsu mereka. Mereka menjadi pengambil bagian dalam
kristus palsu. Mereka terhilang!
Jawaban
saya:
1. Yohanes
menyebutkan jenis bidat yang bagaimana yang ia maksudkan dalam ay 7.
2Yoh
7 - “Sebab banyak penyesat telah muncul
dan pergi ke seluruh dunia, yang
tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan
antikristus.”.
Untuk
orang-orang seperti itu, kamu memang benar. Saya tak akan pernah mengucapkan
damai kepada orang sesat seperti itu atau menyebut mereka sebagai ‘saudara’
saya. Tetapi menerapkan text ini kepada orang Arminian, kamu harus membuktikan
dulu tanpa keraguan, bahwa Arminianisme adalah suatu bidat, dan saya beranggapan
kamu belum bisa membuktikan hal ini.
2. Pada
waktu orang Kristen menerima bidat / mengucapkan salam kepadanya, ia ‘mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat’.
Mengapa ini harus diartikan bahwa orang Kristen itu unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)? Ini bisa diartikan
bahwa orang Kristen itu mengambil bagian dalam dosa bidat itu, dan itu hanya
berarti bahwa ia juga berdosa. Itu tidak berarti bahwa orang Kristen itu adalah
seorang yang unregenerate (belum lahir
baru / tidak selamat).
Mereka jawab balik:
Bagaimana
kalau seorang Kristen, yang tahu apa yang dipercaya oleh seorang Saksi Yehuwa,
mengatakan bahwa mereka adalah saudara rohani mereka?
Saya jawab:
Atau
ia adalah orang Kristen yang sangat tolol, atau ia adalah orang Kristus yang
belum lahir baru / tidak selamat, atau ia adalah orang Kristen yang sangat
kompromistis.
Saya
juga mengatakan bahwa adalah mustahil bagi seorang bayi dalam Kristus untuk
mengerti tentang bidat.
Mereka
menjawab balik:
Orang
Kristen bayi bisa mengerti tentang bidat. Dan mereka menggunakan Yoh 10:4-5
- “(4) Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya. (5) Tetapi seorang asing pasti tidak
mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing
tidak mereka kenal.’”.
Saya
jawab balik:
Ini
tak bisa dimutlakkan. Kadang-kadang seorang bayi dalam Kristus bisa mengerti
tentang bidat. Jika seseorang mengatakan bahwa tidak ada Allah, tentu ia bisa
mengerti bahwa itu salah / sesat. Tetapi sebagian bidat jauh lebih halus / tidak
kentara, dan adalah mustahil bagi seorang bayi dalam Kristus untuk bisa
mengetahui kesesatan seperti itu.
Yesus
mengatakan bahwa nabi-nabi palsu datang dengan menyamar seperti domba (Mat
7:15), dan Ia menyuruh kita berhati-hati terhadap mereka. Untuk apa kita harus
berhati-hati, kalau adalah mustahil bagi orang Kristen untuk ditipu? Aku tidak
percaya orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan. Tetapi ia tetap
bisa ditipu oleh bidat, tetapi tidak ditipu sebegitu jauh sehingga ia kehilangan
keselamatan. Itu sebabnya setiap orang kristen yang sejati harus belajar Kitab
Suci, supaya mengerti lebih banyak dan tidak tertipu. Saya memberikan Ef 4:11-14
sebagai dasar.
Ef
4:11-14 - “(11) Dan Ialah yang
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil
maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12) untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (13)
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus, (14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan,”.
Text
ini secara explicit menyatakan bahwa orang Kristen bisa diombang-ambingkan oleh
setiap angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan!
Dan
tentang Yoh 10:4-5 jangan lupa bahwa itu adalah suatu perumpamaan / alegory, dan
aku percaya bahwa kita tidak bisa / boleh menafsirkan setiap detail dari sebuah
perumpamaan / alegory dengan cara seperti itu. Sebagai contoh, apakah kamu
percaya Allah bisa tidur sehingga Ia tidak tahu pada saat setan menyebarkan
benih lalang di ladangnya? Bdk. Mat 13:25.
4)
Alkitab menunjukkan adanya sangat banyak orang-orang percaya yang
sungguh-sungguh, tetapi iman / pengetahuannya tentang injil tidak sempurna.
Saya
memberikan di bawah ini beberapa contoh:
a)
Yohanes Pembaptis.
Pada
waktu ada dalam penjara Yohanes Pembaptis mengirim murid-muridnya kepada Yesus,
yang menunjukkan keragu-raguannya tentang ke-Mesias-an Yesus!
Tetapi
ia tetap adalah orang percaya yang sungguh-sungguh!
Mat
11:2-3 - “(2) Di dalam penjara Yohanes
mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya
kepadaNya: ‘Engkaukah
yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’”.
Dengan
iman / pengertian seperti itu, apakah kita harus menganggap Yohanes Pembaptis
sebagai seorang yang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat)?
Mereka
menjawab:
Mat 11:2-10 - “(2) Di
dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) lalu menyuruh
murid-muridnya bertanya kepadaNya: ‘Engkaukah yang akan datang itu atau
haruskah kami menantikan orang lain?’ (4) Yesus menjawab mereka: ‘Pergilah
dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: (5) orang
buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli
mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar
baik. (6) Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.’
(7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang
banyak itu tentang Yohanes: ‘Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat
buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? (8) Atau untuk apakah kamu
pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu
tempatnya di istana raja. (9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar,
dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. (10) Karena tentang dia
ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.”.
Mereka menyoroti kata-kata dalam Mat 11:7 yang saya
garis-bawahi, dan mengatakan bahwa kata-kata itu menunjukkan bahwa Yesus tidak
menganggap Yohanes Pembaptis seperti buluh yang digoyangkan angin kian kemari
(yang menunjukkan orang yang imannya tak stabil). Yesus mengatakan bahwa Yohanes
Pembaptis adalah seorang nabi (Mat 11:9).
Jadi, Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya datang kepada
Yesus untuk menanyakan hal itu (Mat 11:3), bukan demi kepentingannya sendiri,
tetapi demi murid-muridnya. Jadi, yang ragu-ragu adalah murid-murid Yohanes
Pembaptis, bukan Yohanes Pembaptis sendiri.
Saya
jawab balik:
Mat
11:4 - “Yesus menjawab mereka:
‘Pergilah dan katakanlah kepada
Yohanes
apa yang kamu dengar dan kamu lihat:”.
Kalau
memang Yohanes Pembaptis sendiri tak meragukan, dan ia menyuruh murid-muridnya
datang kepada Yesus demi mereka, dan bukan demi dirinya sendiri, mengapa Yesus
memberikan jawaban itu kepada murid-murid Yohanes Pembaptis dan menyuruh mereka
mengatakan ‘kepada Yohanes’? Jelas bahwa yang ragu-ragu
adalah Yohanes Pembaptis sendiri.
Dan
saya mengutip kata-kata Matthew Henry yang menunjuk pada Mat 11:6 - “Dan berbahagialah orang yang
tidak menjadi kecewa dan menolak Aku”.
KJV: ‘And blessed is he,
whosoever shall not be offended in me’ (= Dan diberkatilah ia, siapapun yang tidak terlukai
perasaannya / tersandung oleh Aku).
Yohanes
Pembaptis pada saat itu ada di penjara, tetapi Yesus membiarkannya, tidak
mengunjunginya dan sebagainya. Dan ini merupakan alasan untuk bisa terluka
perasaannya / tersandung karena Kristus. Itu yang menyebabkan ia menjadi
ragu-ragu / tergoncang imannya. Jadi Kristus lalu mengucapkan kata-kata itu.
Matthew
Henry: “Where
there is true faith, yet there may be a mixture of unbelief. The best are not always alike strong. ... troubles for Christ,
especially when they continue long unrelieved, are such trials of faith as
sometimes prove too hard to be borne up against. ... the remaining unbelief
of good men may sometimes, in an hour of temptation, strike at the root, and
call in question the most fundamental truths which were thought to be well
settled.” (= Dimana
ada iman yang benar / sejati, bisa ada suatu campuran ketidakpercayaan. Orang yang terbaik tak selalu kuat.
... kesukaran-kesukaran untuk Kristus, khususnya pada waktu mereka terus menerus
tidak dihilangkan sampai lama, adalah ujian-ujian iman yang kadang-kadang
terbukti terlalu berat untuk dipikul. ... sisa dari ketidak-percayaan dari orang-orang yang baik kadang-kadang
bisa memukul pada akar, dan mempertanyakan kebenaran-kebenaran yang paling
dasari yang tadinya dikira sudah beres / teguh).
Saya
tambahkan lagi: kamu katakan Yohanes Pembaptis adalah nabi. Sekalipun ia nabi,
apakah ia tak bisa ragu-ragu? Abraham juga nabi, bukan? Ia dibenarkan dalam Kej 15:6,
karena imannya, tetapi dalam Kej 16 ia mengambil Hagar menjadi istri /
gundiknya. Mengapa? Karena ia meragukan bahwa Sara bisa memberikan seorang anak
laki-laki kepadanya, bukan? Dan pada waktu ia meragukan bahwa Sara bisa
memberinya anak laki-laki, ia meragukan janji Allah berkenaan dengan Mesias!
Bdk. Kej 12:1-3. Apakah ia adalah seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat) pada saat itu?
Lalu
bagaimana dengan Ayub? Allah sendiri mengatakan bahwa ia adalah orang yang benar
(Ayub 1:8), tetapi pada saat ia dicobai / diuji, iapun meragukan kasih dan
keadilan Allah. Apakah ia adalah seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat) pada saat itu?
Mereka
menjawab:
Abraham
dijanjikan seorang anak laki-laki, tetapi tidak dikatakan bahwa anak itu harus
lahir dari Sara. Nama Sara sebagai orang yang melahirkan anak bagi Abraham baru
secara spesifik dikatakan dalam Kej 17. Jadi, Abraham mengambil Hagar sebagai
istri / gundik dalam Kej 16 tak menunjukkan keraguannya terhadap janji Tuhan.
Saya
jawab balik:
Ini
adalah penafsiran yang paling konyol yang pernah saya dengar. Dari siapa kamu
dapat penafsiran seperti itu? Jadi kamu anggap Abraham tak salah mengambil Hagar
sebagai istri / gundik? Apakah Abraham menganggap Allah menyetujui polygamy?
Dan
jika Abraham tidak meragukan janji Allah, lalu mengapa Allah berkata ‘jangan takut’ dalam Kej 15:1? Dan apa arti kata-kata
Allah dalam Kej 15:2-3?
Kej
15:1-6 - “(1) Kemudian datanglah firman
TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: ‘Janganlah takut,
Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.’ (2) Abram menjawab: ‘Ya Tuhan ALLAH, apakah
yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak
mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik
itu.’ (3) Lagi kata Abram: ‘Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan,
sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.’ (4) Tetapi datanglah firman TUHAN
kepadanya, demikian: ‘Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan
anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.’ (5) Lalu TUHAN membawa
Abram ke luar serta berfirman: ‘Coba lihat ke langit, hitunglah
bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.’ Maka firmanNya kepadanya:
‘Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.’ (6) Lalu percayalah Abram kepada
TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”.
Dan
bagaimana kamu menafsirkan Kej 17:17?
Kej
17:17 - “Lalu tertunduklah Abraham dan
tertawa serta berkata dalam hatinya: ‘Mungkinkah bagi seorang yang berumur
seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu
melahirkan seorang anak?’”.
Tentang
Ayub mereka menjawab bahwa sepanjang pengetahuannya Ayub tidak meragukan kasih
dan keadilan Allah.
Saya
jawab:
Bagaimana
dengan ayat-ayat ini:
Ayub 7:20
- “Kalau aku berbuat dosa, apakah yang
telah kulakukan terhadap Engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa Engkau menjadikan
aku sasaranMu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku?”.
Ayub
9:20-35 - “(20) Sekalipun aku benar,
mulutku sendiri akan menyatakan aku tidak benar; sekalipun aku tidak bersalah,
Ia akan menyatakan aku bersalah. (21) Aku tidak bersalah! Aku tidak pedulikan
diriku, aku tidak hiraukan hidupku! (22) Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya
aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakanNya.
(23) Bila cemetiNya membunuh dengan tiba-tiba, Ia mengolok-olok keputusasaan
orang yang tidak bersalah. (24) Bumi telah diserahkan ke dalam tangan orang
fasik, dan mata para hakimnya telah ditutupNya; kalau bukan oleh Dia, oleh siapa
lagi? (25) Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada seorang pelari, lenyap
tanpa melihat bahagia, (26) meluncur lewat laksana perahu dari pandan, seperti
rajawali yang menyambar mangsanya. (27) Bila aku berpikir: Aku hendak melupakan
keluh kesahku, mengubah air mukaku, dan bergembira, (28) maka takutlah aku
kepada segala kesusahanku; aku tahu, bahwa Engkau tidak akan menganggap aku
tidak bersalah. (29) Aku dinyatakan bersalah, apa gunanya aku menyusahkan diri
dengan sia-sia? (30) Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan mencuci
tanganku dengan sabun, (31) namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur,
sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku. (32) Karena Dia bukan manusia
seperti aku, sehingga aku dapat menjawabNya: Mari bersama-sama menghadap
pengadilan. (33) Tidak ada wasit di antara kami, yang dapat memegang kami
berdua! (34) Biarlah Ia menyingkirkan pentungNya dari padaku, jangan aku ditimpa
kegentaran terhadap Dia, (35) maka aku akan berbicara tanpa rasa takut terhadap
Dia, karena aku tidak menyadari kesalahanku.’”.
Ayub
10:2,3,6,7 - “(2) Aku akan berkata
kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau
beperkara dengan aku. (3) Apakah untungnya bagiMu mengadakan penindasan,
membuang hasil jerih payah tanganMu, sedangkan Engkau mendukung rancangan orang
fasik? ... (6) sehingga Engkau mencari-cari kesalahanku, dan mengusut dosaku,
(7) padahal Engkau tahu, bahwa aku tidak bersalah, dan bahwa tiada seorangpun
dapat memberi kelepasan dari tanganMu?”.
Ayub
13:3 - “Tetapi aku, aku hendak
berbicara dengan Yang Mahakuasa, aku ingin membela perkaraku di hadapan
Allah.”.
Ayub
16:7-17 - “(7) Tetapi sekarang, Ia
telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku, (8) sudah
menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku.
(9) MurkaNya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku;
lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api. (10) Mereka mengangakan
mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan bersama-sama
mengerumuni aku. (11) Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan
aku ke dalam tangan orang fasik. (12) Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia
menggelisahkan aku, aku ditangkapNya pada tengkukku, lalu dibantingNya, dan aku
ditegakkanNya menjadi sasaranNya. (13) Aku dihujani anak panah, ginjalku
ditembusNya dengan
tak kenal belas kasihan,
empeduku ditumpahkanNya ke tanah. (14) Ia merobek-robek aku, menyerang aku
laksana seorang pejuang. (15) Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan
tandukku kumasukkan ke dalam debu; (16) mukaku merah karena menangis, dan bulu
mataku ditudungi kelam pekat, (17) sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku,
dan doaku bersih.”.
Ayub 19:6
- “insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap
aku,
dan menebarkan jalaNya atasku.”.
Ayub 23:4
- “Maka akan kupaparkan perkaraku di
hadapanNya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.”.
Dan
jika Ayub tidak meragukan kasih dan keadilan Allah mengapa Allah memarahi /
mencela dia dalam Ayub 38-41? Dan mengapa Ayub mengatakan kata-kata dalam Ayub 42,
khususnya ayat 6?
Ayub
42:6 - “Oleh sebab itu aku mencabut
perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.’”.
b)
Petrus.
Petrus
baru mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah dsb, dan Yesus memuji dia.
Mat 16:15-17
- “(15) Lalu Yesus bertanya kepada
mereka: ‘Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?’ (16) Maka jawab Simon Petrus:
‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’ (17) Kata Yesus kepadanya:
‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu
kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.”.
Tetapi
sebentar lagi, Petrus menghalangi Yesus yang mau pergi ke Yerusalem untuk
menderita dan mati di sana, sehingga ia dihardik oleh Yesus.
Mat
16:21-23 - “(21) Sejak
waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia
harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga. (22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau.’ (23) Maka Yesus berpaling dan
berkata kepada Petrus: ‘Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu,
sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia.’”.
Jelas
bahwa Petrus sudah beriman dengan sungguh-sungguh, tetapi tetap mempunyai
pengertian yang sangat tidak sempurna tentang Yesus / sang Mesias, bahwa sang
Mesias harus menderita dan mati (bdk. Yes 53
Maz 22), sekalipun Yesus baru memberitahunya tentang hal itu (Mat 16:21).
Dengan iman dan pengetahuan yang tidak sempurna seperti itu, apakah ia juga
harus dianggap sebagai unregenerate
(belum lahir baru / tidak selamat)?
Mereka
menjawab:
Kata-kata
Petrus menunjukkan bahwa ia tidak mengerti tentang kebenaran Allah yang
dinyatakan di salib, dan ini membuktikan bahwa pada saat itu ia memang adalah
seorang unregenerate (belum lahir baru / tidak selamat). Kata-kata Yesus yang
mengatakan ia berbahagia / diberkati (Mat 16:17) tidak menunjukkan bahwa ia
sudah selamat.
Saya
jawab balik:
Petrus
hidup pada jaman yang berbeda dengan kita. Pada saat itu Kristus belum mati di
salib untuk dosa-dosa kita. Apakah kamu berpendapat bahwa orang-orang kudus
jaman Perjanjian Lama juga harus percaya tentang kematian dan kebangkitan
Kristus?
Saya
tak bisa mengerti bagaimana kamu anggap Petrus pada saat itu belum selamat. Ia
baru memberikan pengakuan iman (Mat 16:16), dan Yesus mengatakan bahwa Bapa
yang menyatakan hal itu kepadanya (Mat 16:17), dan karena itu Ia berkata bahwa
Petrus diberkati. Saya yakin Ia bicara tentang berkat rohani, dan mustahil ia
diberkati secara rohani pada saat ia unregenerate (belum lahir baru / tidak
selamat).
Kalau
ia diberkati, maka itu pasti menunjukkan bahwa kutuk yang ada padanya sudah
dicabut. Apakah kutuk itu dicabut sebelum Petrus percaya?
Bdk.
Gal 3:10-13 - “(10) Karena semua orang,
yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada
tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang
tertulis dalam kitab hukum Taurat.’ (11) Dan bahwa tidak ada orang yang
dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena:
‘Orang yang benar akan hidup oleh iman.’ (12) Tetapi dasar hukum Taurat
bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. (13)
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu
salib!’”.
Dalam
perumpamaan tentang domba dan kambing dalam Mat 25, domba-domba diberkati (ay
34), tetapi kambing-kambing dikutuk (ay 41).
Mat
25:34,41 - “(34) Dan Raja itu akan
berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati
oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia
dijadikan. ... (41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah
kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke
dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”.
Dan
dalam Mat 16:18 Kristus berkata bahwa Ia akan mendirikan gerejaNya di atas
Batu karang ini. Apakah batu karang itu adalah Petrusnya atau pengakuan imannya,
adalah mustahil bahwa Kristus akan membangun gerejaNya di atas seorang yang
belum percaya atau di atas pengakuan seorang yang belum percaya.
Dan
dalam Mat 16:19 Kristus memberikan kunci kerajaan surga kepada Petrus.
Apakah Ia memberikan kunci itu kepada seorang yang belum percaya?
Mat
16:18-19 - “(18) Dan Akupun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut
tidak akan menguasainya.
(19) Kepadamu
akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.’”.
Text-text
di bawah ini menunjukkan bahwa semua murid Yesus, kecuali Yudas Iskariot, sudah
percaya:
1. Yoh 1:49-50 - “(49)
Kata Natanael kepadaNya: ‘Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja
orang Israel!’
(50) Yesus menjawab, kataNya: ‘Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau
di bawah pohon ara, maka
engkau percaya?
Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.’”.
2. Yoh 2:11 - “Hal
itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari
tanda-tandaNya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaanNya, dan
murid-muridNya percaya kepadaNya.”.
3. Yoh 6:64,67-71
- “(64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa
yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. ... (67) Maka kata Yesus
kepada kedua belas muridNya: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’ (68) Jawab Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal;
(69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari
Allah.’
(70) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu
yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’ (71) Yang
dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan
menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.”.
4. Yoh 10:16,26-29
- “(16) Ada lagi padaKu domba-domba
lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan
mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan
satu gembala. ... (26) tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk
domba-dombaKu. (27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka
dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak
akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu,
lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari
tangan Bapa.”.
Dalam
ay 16 Kristus mengkontraskan orang-orang pilihan yang belum percaya pada saat
itu, dengan murid-muridNya (orang-orang
pilihan yang sudah percaya). Dan dalam ay 26-27 Kristus mengkontraskan
orang-orang Yahudi yang tidak percaya dengan murid-muridNya. Dan dalam ay 29
Kristus mengatakan bahwa Bapa ‘memberikan’ (Inggris: ‘gave’ - past tense) mereka kepadaNya.
5. Yoh 13:9-11
- “(9) Kata Simon Petrus kepadaNya:
‘Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!’ (10)
Kata Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri
lagi selain membasuh kakinya, karena ia
sudah bersih seluruhnya.
Juga kamu
sudah bersih, hanya tidak semua.’
(11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata:
‘Tidak semua kamu bersih.’”.
6. Yoh 14:17,19,22
- “(17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab
dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi
kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. ... (19) Tinggal sesaat lagi dan dunia
tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan
kamupun akan hidup. ... (22) Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepadaNya:
‘Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diriMu kepada kami, dan
bukan kepada dunia?’”.
7. Yoh 15:3 - “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”.
8. Yoh
15:14-15,18-19 - “(14) Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (15) Aku
tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh
tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar
dari BapaKu. ... (18) ‘Jikalau
dunia membenci kamu,
ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. (19) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia
mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan
Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”.
9. Yoh 16:20,27,30
- “(20) Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi
dunia akan bergembira;
kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. ... (27)
sebab Bapa
sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku
datang dari Allah.
... (30) Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak
perlu orang bertanya kepadaMu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.’”.
10.Yoh 17:2-3,6-12,14-16 - “(2) Sama seperti Engkau telah memberikan kepadaNya kuasa atas segala
yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang
telah Engkau berikan kepadaNya. (3) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. ... (6) Aku telah menyatakan namaMu
kepada semua
orang, yang Engkau berikan kepadaKu dari
dunia. Mereka itu milikMu dan Engkau telah memberikan
mereka kepadaKu dan mereka telah menuruti firmanMu. (7) Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan
kepadaKu itu berasal dari padaMu. (8) Sebab segala firman yang Engkau sampaikan
kepadaKu telah Kusampaikan kepada mereka
dan mereka
telah menerimanya.
Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang
dari padaMu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (9) Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi
untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu (10) dan segala milikKu adalah milikMu
dan milikMu adalah milikKu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. (11) Dan Aku tidak ada lagi di dalam
dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku
datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah
Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (12)
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah
Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang
telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
... (14) Aku
telah memberikan firmanMu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka
bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (15) Aku tidak meminta, supaya Engkau
mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau
melindungi mereka dari pada yang jahat. (16) Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”.
11.Mat 12:49-50 - “(49)
Lalu kataNya,
sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: ‘Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu! (50) Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di
sorga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu.’”.
12.Jika murid-murid itu adalah orang-orang yang tidak percaya,
bagaimana mungkin Kristus mengajak mereka ikut Perjamuan Kudus? Tidakkah itu
bertentangan dengan 1Kor 11:27-31?
1Kor 11:27-31
- “(27) Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia
berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. (28) Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya
sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. (29) Karena barangsiapa makan dan
minum tanpa
mengakui tubuh Tuhan,
ia mendatangkan hukuman atas dirinya. (30) Sebab itu banyak di antara kamu yang
lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. (31) Kalau kita menguji diri
kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.”.
Saya punya
satu pertanyaan lagi: kalau kamu katakan bahwa rasul-rasul itu belum percaya
pada saat itu, lalu kapan mereka betul-betul percaya kepada Yesus dan
diselamatkan? Bisakah kamu menunjukkan ayatnya?
Dari
semua argumentasi ini saya menganggap bahwa semua murid-murid, kecuali Yudas
Iskariot, sudah percaya pada saat itu.
Saya
menambahkan: kalau Yesus berbicara kepada orang yang hampir selamat, ia
berbicara dengan cara yang berbeda.
Mark
12:34 - “Yesus melihat, bagaimana
bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: ‘Engkau tidak jauh dari Kerajaan
Allah!’ Dan seorangpun tidak berani lagi
menanyakan sesuatu kepada Yesus.”.
Saya
juga mengatakan: saya tak akan pernah menganggap seseorang sebagai Kristen /
orang percaya, kalau ia tidak percaya kematian dan kebangkitan Kristus, pada
jaman Perjanjian Baru. Tetapi kalau itu terjadi pada jaman Perjanjian Lama,
atau pada masa transisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, itu lain lagi.
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali