Golgotha
School of Ministry
(Rungkut
Megah Raya Blok D No 16)
Rabu,
tgl 13 Juni 2012, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
(HP:
7064-1331 / 6050-1331)
e)
Pembahasan 2Kor 5:19.
2Kor 5:19 - “Sebab
Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami”.
Sebetulnya dilihat dari ayat ini saja sudah terlihat
bahwa ‘dunia’ di sini tidak
mungkin menunjuk kepada ‘semua manusia
di dunia’, karena kalau ditafsirkan demikian, maka ayat ini akan
menghasilkan ajaran Universalisme.
Tetapi supaya menjadi makin jelas tentang apa yang
dimaksud dengan ‘dunia’ dalam
2Kor 5:19, mari kita membaca kontexnya, mulai ay 18 sampai dengan ay 21.
2Kor 5:18-21 - “(18)
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan
yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (19) Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami. (20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan
Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta
kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (21) Dia yang tidak mengenal
dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah”.
John
Owen:
“They
who are called the ‘world,’ verse 19, are
termed ‘us,’ verse 18, ‘He hath reconciled us
to himself by Jesus Christ;’ as
also verse 21, where they are farther described by Christ’s being ‘made sin
for them,’ and their
being ‘made the righteousness of God in him.’ Are these things true of all
in the world?” (= Mereka yang disebut ‘dunia’
dalam ay 19, disebut dengan istilah ‘kita’
dalam ay 18, ‘Allah, yang
dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan
diriNya’; dan juga ay 21, dimana digambarkan lebih jauh bahwa Kristus
‘dibuat menjadi dosa untuk mereka’,
dan mereka ‘dibenarkan oleh Allah dalam Dia’. Apakah hal-hal ini benar untuk semua
orang dalam dunia?)
- ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 339.
Catatan: saya tak tahu dari mana Owen menggunakan kata
‘them’
(= mereka), karena dalam ay 21 semua versi Alkitab juga menggunakan
kata ‘us’
(= kita). Kata ‘them’
(= mereka) ada dalam ay 19.
Owen
menambahkan: “If
this text may receive any light from what is antecedent and consequent unto it,
- if the word any interpretation from those expressions which are directly
expository of it, - by the ‘world’ here can be meant none but ‘elect
believers’” (= Jika text ini boleh menerima terang dari ayat sebelumnya
dan sesudahnya, - jika kata itu bisa menerima penafsiran dari ungkapan-ungkapan
yang merupakan penjelasan langsung tentangnya, - maka kata ‘dunia’ di sini
tidak bisa berarti lain selain ‘orang-orang percaya yang adalah orang-orang
pilihan’) - ‘The Works of John
Owen’, vol 10, hal 339.
2) Ayat-ayat yang
menunjukkan bahwa Kristus mati untuk semua orang / setiap orang.
John
Owen:
“The
second argument, wherewith our adversaries make no less flourish than with the
former, is raised from those places of Scripture where there is mention made
of all men and every
man, in the business of redemption. With these bare and naked words,
attended with swelling, vain expressions of their own, they
commonly rather proclaim a victory than study how to prevail” (=
Argumentasi yang kedua, dengan mana musuh-musuh kita tumbuh dengan subur, sama
seperti dengan argumentasi yang terdahulu, didapatkan dari tempat-tempat dalam
Kitab Suci dimana disebutkan tentang ‘semua orang’
dan ‘setiap orang’, dalam pekerjaan
penebusan. Dengan kata-kata telanjang ini, disertai dengan
pernyataan-pernyataan yang sombong dan sia-sia dari mereka sendiri, mereka
secara umum lebih memproklamirkan suatu kemenangan dari pada belajar bagaimana
untuk menang) - ‘The
Works of John Owen’, vol 10, hal 343.
Contoh
ayat-ayat yang dipakai dalam argumentasi kedua ini:
·
2Kor 5:14,15 - “(14) Sebab
kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu
orang sudah mati untuk semua
orang, maka mereka
semua sudah mati. (15) Dan Kristus telah mati untuk semua orang,
supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk
Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”.
·
1Tim 2:3-6 - “(3) Itulah
yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (4) yang menghendaki
supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (5) Karena Allah itu esa
dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia
Kristus Yesus, (6) yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan bagi semua
manusia: itu
kesaksian pada waktu yang ditentukan”.
·
Tit 2:11 - “Karena
kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua
manusia sudah
nyata”.
·
Ibr 2:9 - “Tetapi
Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada
malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut,
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia
mengalami maut bagi semua
manusia”.
·
2Pet 3:9 - “Tuhan
tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua
orang berbalik dan
bertobat”.
·
Satu ayat lain yang mirip dengan ayat-ayat di atas ini adalah Kol 1:20
- “dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu
dengan diriNya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia
mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus”.
Jawaban
terhadap argumentasi ini:
a)
Dalam Kitab Suci, kata ‘semua’
tidak selalu berarti ‘semua’;
seringkali artinya adalah ‘semua elect
/ orang dalam Kristus’.
Ini sebetulnya juga berlaku dalam
pembicaraan sehari-hari. Misalnya kalau dalam suatu kelas saya berkata:
‘Semua diam!’, maka tentu saya tidak memaksudkan semua orang dalam dunia
tanpa kecuali, tetapi hanya memaksudkan ‘semua orang yang ada di dalam
kelas’. Jadi, kata ‘semua’ harus ditafsirkan sesuai dengan kontextnya!
Dalam
semua ayat-ayat di bawah ini, kalau kata ‘semua’ betul-betul diartikan
‘semua’, maka ini akan menjadi ajaran Universalisme.
1.
Yoh 12:32 - “dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang datang kepadaKu”.
Calvin (tentang Yoh 12:32):
“‘I
will draw all men to myself.’ The
word ‘all,’ which he
employs, must be understood to refer to the children of God, who belong to his
flock. Yet I agree with Chrysostom, who says that Christ used the universal
term, all, because the Church
was to be gathered equally from among Gentiles and Jews, according to that
saying, ‘There shall be one shepherd, and one sheepfold,’ (John 10:16.)”
[= ‘Aku akan menarik semua orang
datang kepadaKu’. Kata ‘semua’, yang ia
gunakan, harus dimengerti menunjuk kepada anak-anak
Allah, yang termasuk dalam kawanan dombaNya. Tetapi saya setuju
dengan Chrysostom,
yang mengatakan bahwa Kristus menggunakan istilah
universal, ‘semua’, karena Gereja harus dikumpulkan secara sama dari
orang-orang non Yahudi dan dari orang-orang Yahudi, sesuai dengan kata-kata
‘mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala’, (Yoh 10:16).].
Dalam penafsiran tentang Yoh 12:32 ini, bahkan Adam Clarke, yang
adalah seorang Arminian, juga menafsirkan seperti Calvin, dan menganggap bahwa
kata-kata ‘semua orang’ di sini
menunjuk kepada orang Yahudi dan orang non Yahudi.
Adam
Clarke (tentang Yoh 12:32): “‘I,
if I be lifted up from the earth, will draw all men unto me.’ After I shall
have died and risen again, by the preaching of my word and the influence of my
Spirit, I shall attract and illuminate both Jews and
Gentiles” (=
Aku, jika Aku ditinggikan dari bumi, akan menarik semua orang kepadaKu’.
Setelah Aku mati dan bangkit lagi, oleh pemberitaan firmanKu dan pengaruh dari
RohKu, Aku akan menarik dan mencerahi baik orang
Yahudi maupun orang non Yahudi).
Tetapi
Lenski, yang juga adalah seorang Arminian, memberikan penafsiran yang berbeda
dengan yang diberikan oleh Adam Clarke.
Lenski
(tentang Yoh 12:32): “This
is the drawing exerted by grace through the means of grace (Word and Sacrament),
alike in effectiveness and seriousness for all men, not in any way limited on
God’s part. Yet here, as in 6:37; 6:44; 10:16; 11:52, and other
connections, Jesus is speaking of this universal and
unlimited grace only in so far as it succeeds in actually drawing men from the
world to himself. All
are alike drawn, but by their perverse obduracy many nullify all the power of
grace and harden themselves in unbelief (Matt. 23:37), while others, in equal
sin and guilt, are converted by this same power of grace. Why
some are thus lost and others won, all being under the same grace, constitutes a
mystery insoluble by our minds, about which we know only this, that those who
are lost are lost solely by their own guilt, while those who are won are won
solely by divine grace”
[= Ini adalah tarikan digunakan oleh kasih karunia dan cara / jalan kasih
karunia (Firman dan Sakramen), sama dalam ke-efektif-annya dan
ke-serius-annya untuk semua orang, tidak dibatasi dengan cara apapun dari pihak
Allah. Tetapi di sini, seperti dalam Yoh 6:37; 6:44; 10:16; 11:52, dan
hubungan-hubungan yang lain, Yesus sedang berbicara
tentang kasih karunia yang bersifat universal dan tak terbatas ini hanya sejauh
itu berhasil dalam betul-betul menarik orang-orang dari dunia kepada diriNya
sendiri. Semua
orang ditarik secara sama, tetapi oleh kekerasan hati mereka yang suka
menentang, banyak orang meniadakan / menghapuskan semua kuasa dari kasih karunia
dan mengeraskan diri mereka sendiri dalam ketidak-percayaan (Mat 23:37),
sedangkan orang-orang lain, dalam dosa dan kesalahan yang sama / setara,
dipertobatkan oleh kuasa dari kasih karunia yang sama. Mengapa
sebagian terhilang dan yang lain dimenangkan seperti itu, padahal semua ada di
bawah kasih karunia yang sama, merupakan suatu misteri yang tidak bisa
dipecahkan oleh pikiran kita, tentang mana kita hanya mengetahui hal ini, bahwa
mereka yang terhilang, terhilang semata-mata oleh kesalahan mereka sendiri,
sedangkan mereka yang dimenangkan, dimenangkan semata-mata oleh kasih karunia
ilahi].
Yoh 6:37,44
- “(37) Semua yang diberikan Bapa
kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan
Kubuang. ... (44) Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia
tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada
akhir zaman”.
Yoh 10:16
- “Ada lagi padaKu domba-domba lain,
yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala”.
Yoh
11:52 - “dan bukan untuk bangsa itu
saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang
tercerai-berai”.
Mat
23:37 - “‘Yerusalem, Yerusalem,
engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk
ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau”.
Ada
beberapa hal yang ingin saya berikan sebagai jawaban terhadap tafsiran Lenski di
atas:
a.
Kata ‘menarik’
yang digunakan dalam Yoh 12:32 ini dalam bahasa Yunani adalah HELKUO, dan
hanya muncul 7 x dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam Yoh 6:44 Yoh 12:32
Yoh 18:10 Yoh 21:6 Yoh 21:11
Kis 16:19 Kis 21:30 Yak 2:6. Dan dalam setiap kasus dari 7 kasus ini tak
satupun penarikan itu gagal untuk menarik! Jadi, kalau dalam Yoh 12:32
dikatakan bahwa kuasa kasih karunia menarik tetapi gagal karena sikap tegar
tengkuk dari orang yang ditarik, itu merupakan omong kosong. Lenski mengatakan
Allahnya serius dalam menarik, tetapi manusia bisa menahan / menolak!
Seakan-akan ada pertandingan tarik tambang, antara Allah melawan manusia, dan
manusianya yang menang! Betul-betul menggelikan!
Catatan:
bagian ini akan saya jelaskan secara lebih mendetail
dalam pembahasan point ke 4 dari TULIP yaitu Irresistible
Grace (= Kasih karunia yang tidak bisa ditolak).
b. Lenski mengatakan bahwa tarikan dari kuasa kasih karunia itu sama efektifnya
maupun seriusnya terhadap semua orang, tetapi hasilnya bisa berbeda. Ini
merupakan pernyataan yang kontradiksi, karena kalau efektif, pasti berhasil!
c. Lenski mengatakan bahwa tarikannya sama efektifnya maupun seriusnya,
dan tak ada beda sama sekali antara penarikan terhadap satu orang dan orang yang
lain. Juga orang-orang yang ditarik sama dalam dosa dan kesalahannya. Tetapi
hasilnya bisa berbeda, ada yang dimenangkan dan ada yang terhilang. Ini ia
katakan sebagai suatu misteri yang tak bisa dipecahkan. Dan ia menambahkan bahwa
hanya satu hal yang bisa dipastikan, yaitu bahwa mereka yang terhilang,
terhilang oleh kesalahan mereka sendiri, dan mereka yang dimenangkan,
dimenangkan semata-mata oleh kasih karunia Allah. Menurut saya, ini semua
merupakan kontradiksi! Dalam hal ini hanya ada dua kemungkinan:
(1)Kalau Allahnya bekerja
secara sama dalam diri setiap orang, lalu ada yang dimenangkan dan ada yang
terhilang, maka orang yang dimenangkan lebih baik dari orang yang terhilang, dan
ini boleh dikatakan merupakan ajaran sesat ‘keselamatan karena perbuatan
baik’!
(2)Kalau orangnya sama
jahatnya, dan ada yang dimenangkan dan ada yang terhilang, maka harus
disimpulkan bahwa Allah bekerja secara berbeda terhadap orang-orang itu. Ini
boleh dikatakan merupakan ajaran Calvinisme.
Kesimpulan
saya: sebetulnya Lenski hanya bisa memilih, mau menerima ajaran sesat
‘keselamatan karena perbuatan baik’, atau menerima Calvinisme. Ia menolak
semua itu, dengan dalih bahwa itu merupakan suatu misteri yang tidak bisa
dipecahkan!
2.
Kis 2:17-18 - “(17) Akan terjadi
pada hari-hari terakhir - demikianlah firman Allah - bahwa Aku akan mencurahkan
RohKu ke atas semua
manusia; maka anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu
akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. (18) Juga ke atas hamba-hambaKu
laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat”.
Kata ‘manusia’
di sini secara hurufiah adalah ‘daging’ (KJV: ‘flesh’). Dalam
bahasa Yunani digunakan kata SARX yang artinya memang ‘daging’. Jadi, kalau
ini mau diartikan semua manusia, akan berarti bahwa Roh Kudus dicurahkan bukan
hanya kepada orang percaya tetapi juga kepada orang yang tidak percaya! Ini
jelas mustahil, karena Kitab Suci secara sangat jelas mengatakan bahwa dalam
jaman Perjanjian Baru, Roh Kudus diberikan hanya kepada semua orang percaya
saja.
Bandingkan dengan:
·
Yoh 7:38-39 - “(38)
Barangsiapa
percaya kepadaKu,
seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup.’ (39) Yang dimaksudkanNya ialah Roh yang akan
diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus
belum dimuliakan”.
·
Kis 2:38 - “Jawab
Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus”.
·
Ef 1:13 - “Di
dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu”.
Calvin (tentang Kis 2:17):
“‘Upon all flesh.’ It
appeareth, by that which followeth, of what force this generality is; for,
first, it is set down generally, ‘all
flesh;’ after that the partition is added, whereby the prophet doth
signify that there shall be no difference of age or kind, but that God admitteth
all, one with another, unto the partaking of his grace. It is said, therefore,
‘all flesh,’ because both
young and old, men and women, are thereby signified” (= ‘Kepada semua daging / manusia’.
Terlihat dengan jelas, oleh apa yang mengikutinya, tentang / dari apa kelompok
orang yang umum ini; karena, mula-mula itu diletakkan secara umum, ‘semua
daging’; setelah itu sekat / dinding pemisah ditambahkan, dengan mana sang
nabi memberitahukan bahwa di sana tidak ada perbedaan tentang umur atau jenis,
tetapi bahwa Allah menerima semua, satu dengan yang lain, pada pengambilan
bagian dari kasih karuniaNya. Karena itu, dikatakan, ‘semua daging /
manusia’, karena baik muda dan tua, laki-laki dan perempuan, dimaksudkan
dengan itu).
Penjelasan: kata-kata Calvin di atas ini agak sukar untuk
dimengerti, dan karena itu saya ingin menjelaskannya dengan kata-kata saya
sendiri. Ia memaksudkan bahwa setelah kata-kata ‘semua daging / manusia ‘
itu muncul, lalu dinyatakan berbagai-bagai jenis orang (ay 17b-18), yaitu ‘anak-anakmu
laki-laki’, ‘anak-anakmu perempuan’, ‘teruna-terunamu’, ‘orang-orangmu yang tua’,
‘hamba-hambaKu laki-laki’ dan ‘hamba-hambaKu
perempuan’. Jadi,
yang dimaksudkan dengan ‘semua daging / manusia’ ini adalah manusia dari
bermacam-macam / semua jenis.
Calvin melanjutkan lagi, tetapi
kata-katanya lebih ruwet lagi, sehingga di bawah saya berikan tanpa terjemahan,
dan di sini saya memberikannya dengan kata-kata saya. Dalam jaman Perjanjian
Lama Roh Kudus sudah ada dan sudah diberikan kepada manusia, tetapi hanya kepada
sedikit manusia, yaitu golongan-golongan tertentu saja, seperti imam, nabi, dan
raja. Jaman Perjanjian Baru sangat kontras dengan itu, karena dalam jaman
Perjanjian Baru, Roh Kudus diberikan kepada semua orang percaya tanpa pandang
bulu. Karena itu digunakan istilah ‘semua daging / manusia’.
Calvin
(tentang Kis 2:17): “yet
here may a question be moved, why God doth promise that unto his people, as
some new and unwonted good thing, which he was wont to do for them from the
beginning throughout all ages; for there was no age void of the grace of the
Spirit. The answer of this question is set down in these two sentences: ‘I
will pour out,’ and, ‘Upon all flesh;’ for we must here note a double
contrariety, between the time of the Old and New Testament; for the pouring
out (as I have said) doth signify great plenty, when as there was under the
law a more scarce distribution; for which cause John also doth say that the
Holy Ghost was not given until Christ ascended into heaven. ‘All
flesh’ doth signify an infinite multitude, whereas God in times past
did vouchsafe to bestow such plenty of his Spirit only upon a few”.
Lenski, yang adalah seorang Arminian, juga mengartikan
sebagai semua orang percaya di seluruh dunia.
Lenski: “‘Upon
all flesh’ is universal but not absolute; v. 38 shows both, ‘everyone’ may
receive the Holy Spirit but only by repentance and faith” (= ‘ke
atas semua daging’ bersifat universal
tetapi tidak mutlak; ay 38 menunjukkan
keduanya ‘setiap orang’ bisa menerima Roh Kudus tetapi hanya oleh pertobatan
dan iman).
Kis
2:38 - “Jawab Petrus kepada mereka:
‘Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam
nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh
Kudus”.
3. Maz 22:28 - “Segala
ujung bumi akan
mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala
kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapanNya”.
KJV: ‘All the ends of the
world shall remember and turn unto the LORD: and all the kindreds of the
nations shall worship before thee’ (= Semua ujung-ujung bumi akan mengingat dan kembali kepada TUHAN; dan semua keluarga dari
bangsa-bangsa akan menyembah di hadapanMu).
Kalau dibaca lebih banyak, maka akan lebih menyolok lagi.
Maz
22:28-32 - “(28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN;
dan segala
kaum dari bangsa-bangsa
akan sujud menyembah di hadapanNya. (29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan,
Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. (30) Ya, kepadaNya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapanNya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup. (31) Anak-anak cucu
akan beribadah kepadaNya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang. (32) Mereka akan memberitakan keadilanNya
kepada bangsa
yang akan lahir nanti,
sebab Ia telah melakukannya”.
Catatan:
a.
Kata-kata ‘orang
sombong’ diterjemahkan secara sama oleh RSV, tetapi KJV/ASV menterjemahkan
‘fat’ (= gemuk), dan NIV menterjemahkan ‘the rich’ (= orang kaya), dan NASB/NKJV menterjemahkan ‘the
prosperous’ (= orang yang makmur). Kata-kata ini menunjuk kepada
orang-orang yang kaya / berkedudukan tinggi.
b. Lalu ‘semua
orang yang turun ke dalam debu’ dan ‘orang
yang tidak dapat menyambung hidup’ (ay 30b) diartikan oleh Calvin sebagai
orang yang begitu rendah / hina sehingga kelihatannya seperti orang mati.
Penafsir-penafsir lain (Clarke, Barnes) menafsirkan ini sebagai orang-orang yang
sekarat.
c.
Jelas bahwa text ini menunjuk pada semua jenis / kelompok manusia.
Calvin (tentang Maz
22:29): “If
it is objected, that the whole world has never yet been converted, the solution
is easy. A comparison is here made between that remarkable period in which God
suddenly became known every where, by the preaching of the gospel, and the
ancient dispensation, when he kept the knowledge of himself shut up within the
limits of Judea. Christ, we know, penetrated with amazing speed, from the east
to the west, like the lightning’s flash, in order to bring into the Church the
Gentiles from all parts of the world” (= Jika ada keberatan, bahwa seluruh dunia belum
dipertobatkan, penyelesaiannya mudah. Suatu perbandingan dibuat di sini
antara periode yang hebat / luar biasa dalam
mana Allah tiba-tiba menjadi dikenal dimana-mana, oleh pemberitaan Injil, dan jaman kuno,
pada waktu Ia menjaga pengetahuan tentang diriNya sendiri tertutup di dalam
batasan-batasan dari Yudea. Kita tahu bahwa
Kristus menembus dengan kecepatan yang mengherankan, dari Timur ke Barat,
seperti cahaya petir, untuk membawa ke dalam Gereja orang-orang non Yahudi dari
semua bagian dari dunia).
John
Owen:
“The
whole strength of this argument lies in the ambiguity of the word ‘all,’
which being of various significations, and to be interpreted suitably to the
matter in hand and the things and persons whereof it is spoken, ... That
‘all’ or ‘all men’ do not always comprehend ‘all and every man that
were, are, or shall be,’ may be made apparent by near five hundred instances
from the Scripture” (= Seluruh kekuatan dari argumentasi ini terletak
dalam arti yang tidak pasti dari kata ‘semua’, yang mempunyai bermacam-macam
arti, dan harus ditafsirkan sesuai dengan persoalan yang sedang ditangani dan
hal-hal dan orang-orang yang dibicarakan, ... Bahwa ‘semua’ atau ‘semua
orang’ tidak selalu berarti ‘semua dan setiap orang, yang dahulu ada, sedang
ada, atau akan ada’ bisa dibuat jelas oleh hampir 500 contoh-contoh dari Kitab
Suci) - ‘The Works of John Owen’, vol 10, hal 344.
Arthur W. Pink: “In Scripture the word ‘all’ (as applied to humankind) is used in
two senses - absolutely, and relatively. In some passages it means ‘all
without exception’; in others it signifies ‘all without distinction’.
Which of these meanings it bears in any particular passage must be determined by
the context and decided by a comparison of parallel scriptures” [= Dalam
Kitab Suci kata ‘semua’ (pada saat diterapkan kepada umat manusia) digunakan
dalam 2 arti, secara mutlak dan secara relatif. Dalam text-text tertentu kata itu berarti
‘semua tanpa perkecualian’; dalam text-text yang lain kata itu menunjuk ‘semua
tanpa perbedaan’. Yang mana dari arti-arti ini yang dikandung oleh text tertentu harus
ditentukan oleh kontextnya dan diputuskan oleh perbandingan dari bagian-bagian
Kitab Suci yang paralel] - ‘The
Sovereignty of God’, hal 65.
Adam
Clarke (tentang Maz 22:28): “The
Gospel shall be preached to every nation under heaven;
and all the kindred of nations, mishpchowt,
the families of the nations: not only the nations of the world shall receive the
Gospel as a revelation from God, but each family shall embrace it for their own
salvation. They shall worship before Jesus the Saviour, and through him shall
all their praises be offered unto God” (= Injil akan diberitakan kepada setiap bangsa di bawah langit;
dan semua keluarga dari bangsa-bangsa, mishpchowt, keluarga-keluarga dari bangsa-bangsa: bukan hanya bangsa-bangsa
dari dunia akan
memeluk / mempercayai Injil sebagai suatu penyataan / wahyu dari Allah, tetapi setiap keluarga
akan memeluk / mempercayainya untuk keselamatan mereka
sendiri. Mereka akan menyembah di hadapan Yesus
sang Juruselamat, dan melalui Dia semua pujian mereka akan diberikan
kepada Allah).
Catatan: ini jadi
Universalisme!
b)
Pembahasan Ro 5:18.
Ro 5:18
- “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh
penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua
orang beroleh
pembenaran untuk hidup”.
Sebetulnya
dibaca sepintas lalu saja sudah terlihat bahwa kata-kata ‘semua orang’ yang kedua (yang saya garis bawahi) tidak mungkin
betul-betul diartikan ‘semua orang’,
karena kalau diartikan demikian akan menimbulkan Universalisme.
Adam
Clarke (tentang Ro 5:18): “The
mercy of God, in Christ Jesus, shall have its due also; and therefore all could
be put into a saved (salvable)
state here” [= Belas kasihan Allah,
dalam Kristus Yesus, juga akan mendapatkan haknya; dan karena itu semua orang
bisa diletakkan ke dalam suatu keadaan selamat (bisa
diselamatkan) di sini].
Catatan: ini jelas membengkokkan kata-kata ayat itu.
Ro 5:18 mengatakan ‘oleh
satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh
pembenaran untuk hidup’. Clarke
mengubahnya menjadi ‘keadaan selamat (bisa diselamatkan)’! ‘Selamat’ sangat berbeda dengan ‘bisa diselamatkan’!
John
Owen mengutip penafsiran seorang yang bernama Thomas More dalam bukunya yang
berjudul ‘Universality of Grace’ /
‘Ke-universal-an Kasih Karunia’ (chap. viii, p. 41) yang berkata sebagai
berikut: “That
Adam, in his first sin and transgression, was a public person, in the room and
place of all mankind, by virtue of the covenant between God and him; so that
whatever he did therein, all were alike sharers with him. So also was Christ a
public person in his obedience and death, in the room and place of mankind,
represented by him, even every one of the posterity of Adam” (= Bahwa
Adam, dalam dosa dan pelanggaran pertamanya, merupakan seorang wakil, dalam
ruangan dan tempat dari seluruh umat manusia,
berdasarkan atas perjanjian antara Allah dengan dia; sehingga apapun yang ia
lakukan di dalamnya, semua orang secara sama adalah pengambil-pengambil bagian
dengan dia. Demikian juga Kristus adalah seorang wakil dalam ketaatan dan
kematianNya, dalam ruangan dan tempat dari umat manusia, diwakili olehNya,
bahkan setiap orang dari keturunan Adam)
- ‘The Works of John Owen’, vol
10, hal 354.
Catatan: ini jelas merupakan pandangan Arminian / ‘Universal
Atonement’ (= Penebusan Universal).
John
Owen menjawab sebagai berikut: “To
that which concerneth Adam, we grant he was a public person in respect of all
his that were to proceed from him by natural propagation; that Christ also was a
public person in the room of his, and herein prefigured by Adam. But that
Christ, in his obedience, death, and sacrifice, was a public person, and stood
in the room and stead of all and every one in the world, of all ages and times
(that is, not only of his elect and those who were given unto him of God, but
also of reprobate persons, hated of God from eternity; of those whom he never
knew, concerning whom, in the days of his flesh, he thanked his Father that he
had hid from them the mysteries of salvation; whom he refused to pray for; who
were, the greatest part of them, already damned in hell, and irrevocably gone
beyond the limits of redemption, before he actually yielded any obedience), is
to us such a monstrous assertion as cannot once be apprehended or thought on
without horror or detestation” [= Mengenai Adam, kami mengakui bahwa ia
adalah seorang wakil dari semua orang yang akan keluar
darinya oleh perkembang-biakan alamiah; bahwa Kristus juga adalah wakil
dalam ruang lingkupNya, dan di dalam ini dibayangkan sebelumnya oleh Adam. Tetapi
bahwa Kristus, dalam ketaatan, kematian dan pengorbananNya, merupakan seorang
wakil, dan menggantikan / mewakili semua dan setiap orang dalam dunia, dari
semua jaman dan waktu {yaitu, bukan hanya orang-orang pilihanNya dan mereka yang
diberikan kepadaNya oleh Bapa, tetapi juga orang-orang yang ditentukan untuk
binasa, yang dibenci oleh Allah dari kekekalan; mereka yang tidak pernah
dikenalNya, mengenai siapa, pada masa hidupNya dalam daging, Ia bersyukur kepada
BapaNya bahwa Ia telah menyembunyikan dari mereka misteri keselamatan (Mat 11:25);
untuk siapa Ia menolak untuk berdoa (Yoh 17:9,20); yang sebagian besar sudah dihukum di dalam neraka, dan sudah pergi
melampaui batasan penebusan dan tidak bisa ditarik kembali, sebelum Ia
betul-betul melakukan ketaatan apapun}, bagi kami merupakan penegasan yang
mengerikan / sangat salah sehingga tidak bisa dipahami / dilihat atau dipikirkan
tanpa rasa muak atau jijik] - ‘The Works of John
Owen’, vol 10, hal 354.
c)
Pembahasan 1Kor 15:22.
1Kor 15:22
- “Karena sama seperti semua orang
mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus”.
Catatan: kata-kata
yang saya coret itu seharusnya tidak ada.
Sama seperti dalam kasus Ro 5:18 di atas, kata-kata ‘semua orang’ yang kedua (yang saya beri garis bawah ganda) tidak
mungkin diartikan betul-betul menunjuk kepada ‘semua orang’, karena kalau diartikan demikian, akan menimbulkan
ajaran Universalisme.
Bahkan Lenski sendiri, yang adalah seorang Arminian,
menafsirkan bahwa kata-kata ‘semua
orang’ yang pertama betul-betul menunjuk kepada ‘semua orang’, tetapi
kata-kata ‘semua orang’ yang
kedua, menunjuk hanya kepada ‘orang-orang percaya’ saja.
John Owen membahasnya lebih jauh dengan memperhatikan
kontexnya.
John
Owen:
“‘All,’
then, who by virtue of the resurrection of Christ shall be made alive, are all
those who are partakers of the nature of Christ; who, verse 23, are expressly
called ‘they that are Christ’s’ and of whom, verse 20, Christ is said to
be the ‘first-fruits;’ and certainly Christ is not the first-fruits of the
damned” (= Maka ‘semua’, yang karena kebangkitan Kristus akan
dihidupkan, adalah semua mereka yang mengambil bagian dalam sifat / keadaan
Kristus; yang dalam ay 23 secara jelas disebut ‘mereka yang menjadi milik
Kristus’ dan tentang siapa dalam ay 20 dikatakan bahwa Kristus adalah
‘buah sulung / pertama’; dan pasti Kristus bukan merupakan buah sulung /
pertama dari orang-orang yang dihukum) - ‘The
Works of John Owen’, vol 10, hal 352-353.
1Kor 15:20-23
- “(20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal. (21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,
demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22)
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan
dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan
dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada
waktu kedatanganNya”.
KJV: ‘(20) But
now is Christ risen from the dead, and become the firstfruits of them
that slept. (21) For since by man came death, by man came also the resurrection
of the dead. (22) For as in Adam all die, even so in Christ shall all be made
alive. (23) But every man in his own order: Christ the firstfruits;
afterward they that are Christ’s at his coming’ [= (20) Tetapi
sekarang Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, dan menjadi buah sulung
dari mereka yang telah mati. (21) Sebab karena oleh manusia datang kematian,
oleh manusia juga datang kebangkitan dari antara orang mati. (22) Karena
sebagaimana dalam Adam semua mati, demikian juga dalam Kristus semua akan
dihidupkan. (23) Tetapi setiap orang menurut urutannya sendiri: Kristus sebagai buah
sulung / pertama; setelah itu mereka yang adalah milik Kristus pada
kedatanganNya].
-bersambung-
Author : Pdt. Budi Asali,M.Div.
E-mail : [email protected]
e-mail us at [email protected]
Link ke Channel Video Khotbah2 Pdt. Budi Asali di Youtube:
https://www.youtube.com/channel/UCP6lW2Ak1rqIUziNHdgp3HQ
Channel Live Streaming Youtube : bit.ly/livegkrigolgotha / budi asali